11 Januari 2008

OUT OF SCHOOL EDUCATION

a. 1. Arti Out of School Education adalah :
Pengertian secara harafiahnya adalah Pendidikan Luar Sekolah. Adapun pengertian secara istilah, Out of School Education bukanlah pendidikan yang dilaksanakan atau diselenggarakan di luar gedung sekolah. Akan tetapi merupakan fenomena pendidikan yang konteks operasionalnya diselenggarakan di luar sistem persekolahan formal. Pada mulanya diselenggarakan melalui berbagai program yang disebut dengan istilah “Kursus”. Sekarang ini sering diselenggarakan melalui berbagai bentuk kegiatan. Misalnya : Pelatihan Pra Jabatan, Pelatihan dalam Jabatan, Seminar, Lokakarya dan sejenisnya.
a.2. Tujuan Utama Out of School Education adalah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja dalam waktu yang relatif singkat. Kebijakan ini ditempuh oleh banyak negara, karena peningkatan mutu tenaga kerja melalui sistem Out of School Education memerlukan waktu yang terlampau lama.
a.3. Makna bagi perkembangan kegiatan pendidikan itu sendiri adalah :
Pada masyarakat kita pada umumnya orang memandang rendah arti Out of School Education. Kebanyakan mereka beranggapan bahwa yang terpenting dalam hidup ialah pendidikan formal. Mereka cenderung mempunyai apresiasi atau penghargaan yang sangat tinggi pada pendidikan formal dengan “Motto : Biar nganggur pokoknya Sarjana”.

b. 1. Contoh Dampak Positif Out of School Education, antara lain :
b.1.1. Membuka lapangan kerja di kalangan masyarakat. Contohnya : Seorang Rudi Hartono si Pemain Bulu Tangkis yang telah menulis tinta emas di dunia Bulu Tangkis baik Indonesia maupun Dunia, dengan mengoptimalkan keahliannya itu Rudi Hartono membuka pelatihan Bulu Tangkis. Tentu saja secara otomatis usahanya itu akan memberikan peluang dalam lapangan pekerjaan.
b.1.2. Untuk memenuhi produktifitas, kualitas serta pasaran di dunia kerja. Sebagai contohnya seorang pegawai yang dituntut untuk dapat mengikuti pesatnya perkembangan IPTEK ( Komputer), maka untuk dapat mengopersikannya perlu pelatihan atau kursus di lembaga-lembaga Out of School Education.
b.2. Dampak Negatif Out of School antara lain :
b.2.1. Lembaga-lembaga pendidikan nyaris tidak ada value transfering atau pertransferan nilai.
b.2.2. Selain itu melahirkan pendidikan yang kaca balau dan bersifat menipu. Mereka hanya menyebar iklan-iklan bimbingan yang mentakjubkan akan tetapi tidak mengasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya : Bimbingan Psikologi untuk menangani masalah yang secara klinis, dibuka atau diselenggarakan untuk Test IQ.