11 Januari 2008

MENGISI WAKTU LUANG

Sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan, manusia telah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan dan daya pikir (kekuatan akal). Pendengaran, penglihatan dan daya pikir (kekuatan akal) itu adalah untuk mengontakkan pribadi manusia dengan alam sekelilingnya tadi.
Dengan pendengaran dipergunakan untuk mendengarkan suara. Kemudian membedakan suara mana yang nyaring dan mana suara yang tidak. Penglihatan dipergunakan untuk melihat keindahan alam sekelilingnya. Kemudian membedakan mana sesuatu yang besar dan mana sesuatu yang kecil, mana sesuatu yang indah dan mana sesuatu yang buruk, mana sesuatu yang jauh dan mana sesuatu yang dekat. Daya pikir (kekuatan akal) adalah daya atau kekuatan yang dipergunakan untuk mengendalikan logika, kemampuan berbahasa dan matematika, imajinatif dan intuitif, menghasilkan pikiran-pikiran kreatif dan produktif.
Jadi alat-alat untuk mengontakkan pribadi manusia dengan alam sekelilingnya sebagaimana telah disebutkan di atas adalah sesuatu yang harus dijaga, senatiasa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif baik kegiatan yang pokok maupun kegiatan-kegiatan waktu luang.
Kegiatan pokok manusia itu berbeda-beda. Contohnya : seorang pelajar kegiatan pokoknya adalah belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Namun demikian kegiatan belajar itu tidak dilakukan sepanjang waktu.
Waktu belajar yang dipergunakan di sekolah kurang lebih enam jam sehari. Sedangkan waktu belajar di rumah sekitar dua sampai tiga jam atau lebih per hari. Dengan demikian masih banyak sisa waktu yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan selain belajar. Itulah yang disebut waktu luang.
Waktu luang dapat di isi dengan kegiatan-kegiatan tertentu yang terencana dan teratur, misalnya : untuk mengembangkan hobbi dan menambah ketrampilan.
Kegiatan-kegiatan mengisi waktu luang itu banyak macamnya, antara lain : mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah, masuk klub olah raga tertentu di luar sekolah, aktif dalam berorganisasi di masyarakat, mengikuti kursus-kursus ketrampilan, mengikuti sanggar seni, dan kegiatan-kegiatan lain yang positif.
Namun kenyataannya, masih ada siswa yang belum mampu memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Mereka malah melakukan kegiatan yang beresiko merugikan, antara lain : melihat TV sepanjang waktu luang, nongkrong-nongkrong di pinggir jalan atau tempat-tempat tertentu, dan sebagainya.
Situasi semacam itu mudah menimbulkan tindakan-tindakan di luar kontrol, seperti : saling mengejek antar kelompok, yang biasanya kemudian diikuti dengan perkelahian, mengganggu orang lain, minum-minuman keras, menyalahgunakan obat-obat terlarang, mengisap ganja, bahkan mungkin saja melakukan tindakan kriminal, dan ini berarti dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum. Pelajar semacam itu tidak memanfaatkan waktu luang dengan baik.