14 Mei 2013

BETAPA

BETAPA AKU MENCINTAINYA
                         MENGHORMATINYA
                       
SETIAP DENYUT NADIKU
                        TAK TERHENTI SEDETIKPUN CINTAKU
                        CINTA YANG MENYELIMUTI KALBUKU
                        SELUAS SAMUDERA
                        SELEBAR DUNIA
                        SEPANJANG AIR YANG MENGALIR
                       
TIADA HENTI
TIADA LELAH
TIADA BERSYARAT

FILOSOFI BUNGA ANGGREK


Bunga anggrek adalah bunga yang tahan lama
Keindahan dan kekuatannya  tidak dihasilkan dalam waktu singkat. 
Mulai dari bibit hingga berbunga membutuhkan waktu lama.  
Pada setiap fase pertumbuhannya banyak ancaman dari lingkungan yang  dapat membuatnya tidak tumbuh   bahkan mati.
Kadang hal-hal  indah  yang Tuhan janjikan  harus melalui proses  panjang, dan menyakitkan. Hambatan-hambatan yang ada kadang memaksa kita untuk menyerah
Di sisi lain kita melakukan hal-hal dengan maksud mempercepat mendapatkan apa  yang kita inginkan.
Kita tidak bisa mempercepat rencana Tuhan dalam hidup kita
Tugas kita hanya senantiasa bertekun dan berserahJangan mudah goyah.  
Tetap letakkan pengharapan hanya pada Tuhan.  
Pada akhirnya ada hadiah terindah yang Tuhan sediakan bagi kita.
Pesan yang tersirat bagi yang memakai atribut atau nuansa bunga Anggrek adalah
       'saya ingin menjadi orang yang layak dicintai'.
Demikianlah filosofi bunga Anggrek, bunga khas Nusantara tercinta yang dijadikan lambang dan atribut SMPN 2 Pagedangan.

UKIRAN KENANGAN


AIR MATA TERTITIS DALAM HATI
TERBALUT PILU MENUSUK KALBU
DAN WAJAH SAYU TERBAYANG DALAM ANGAN
MENGUKIR KENANGAN PALING BERSEJARAH

JIWA YANG PASRAH
RINDU YANG MENGHARU BIRU
PANDANGAN MATA YANG MEMELAS
HARAPAN YANG KANDAS

BETAPA GULIRAN WAKTU BEGITU CEPAT BERLALU
MENGGORES LUKA
MENOREH DUKA
MEMBALUT SESAL
MENGGELAYUT DALAM SETIAP LANGKAH  

SYAIR-SYAIR CINTA RABI’AH AL-ADAWIYAH


 

Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu
Cinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
Bagi-Mu pujian untuk semua itu




Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada satupun yang menggangguku dalam jumpa-Mu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusian-Mu,
Andai Kau usir aku dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu

NYANYIAN SUKMA : KHALIL GIBRAN

Di dasar relung jiwaku 
Bergema nyanyian tanpa kata 
Sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku, 
Yang tiada dicairkan oleh tinta  ..........................