Sekolah Idaman adlah sekolah yang menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain di Kota Kabupaten Tangerang. Tepatnya sekolahnya berada dekat dengan Terminal Cikokol. Mudah dijangkau dengan kendaraan. Karena letaknya di pinggir jalan, maka siapapun lewat di depannya dan melihat ke arah sana pasti sangat terkesan dengan keindahan dan keteraturan tamannya serta kebersihannya.
Ada bangunan Ibadahnya (Masjid) di sana, serta beberapa kantin sekolah yang tertata sangat bersih. Gedung sekolahannya memiliki 10 (sepuluh) kelas. Setiap kelas dihias dengan gambar-gambar pahlawan, peta, dan beberapa hiasan bunga yang diletakkan di dinding kelas.
Setiap hari para siswa mengikuti sekolah dengan tertib dan berpakaian seragam sangat rapi. Bagi siswa yang mendapat tugas piket untuk membersihkan kelas masing-masing dating lebih awal.
Suasana sekolah benar-benar sangat kondusif dan menyenangkan.
Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60, warga sekolah merasa perlu untuk memperingatinya. Akan tetapi tidak dengan perayaan yang hura-hura artinya dengan lomba-lomba dan pentas seni. Namun kali ini, warga sekolah sepakat akan menggalang dana untuk membangun sebuah desa miskin di pinggiran kota kabupaten Tangerang. Desa itu akan diberi nama Desa Binaan. Di Desa tersebut perlu dibangun sumur-sumur dan tempat tempat, karena selama ini mereka mandi di sungai yang airnya sangat kotor, di sana perlu juga di bangun tempat ibadah yang layak.
Kemudian pengurus dan anggota OSIS di dampingi oleh Pembina OSIS dan beberapa Guru, mengadakan rapat pembentukan panitia. Hasil rapat diperoleh kesepakatan ada 5 (lima) kelompok dan 5 (lima) orang yang terpilih untuk menjadi ketua-ketua kelompok.
1. Kelompok dari Inov
Inov sibuk dengan kegiatan latihan Volley. Jarang mengikuti rapat korodinasi. Akan tetapi Inov mempunyai wakil yang rajin dan cerdik. Ide-idenya atau gagasannya sangat cemerlang. Apalagi kalau ide atau gagasan mencari dana. Dia dapat cepat mengumpulkan dana, sebab ayahnya yang direktur Garment mempunyai banyak relasi. Dari merekalah dana itu diperolehnya.
2. Kelompok dari Indra
Indra adalah seorang yang pencemburu atas keberhasilan Inov yang mempunyai wakil yang sangat cerdik dan sangat cemerlang dengan gagasan-gagasannya menggalang dana. Indra menganggap Inov sebagai saingannya. Untuk itu, setiap gagasan Inov dalam rapat selalu ditolaknya. Dia selalu mempersoalkan lokasi sumur dan kamar mandi yang hendak dibangun itu.
3. Kelompok dari Wima
Wima mempunyai banyak pengalaman dalam bidang kePramukaan. Persoalan pengerahan tenaga dia ahlinya. Oleh karena itu tugas pengerahan tenaga dapat diserahkan ke kelompoknya. Hanya persoalannya sekarang adalah di mana letak sumur dan kamar mandi yang akan dibangun di desa binaan itu.
4. Kelompok dari Wirawan
Wirawan ini ahli merancang bangun. Kepandaiannya itu ditiru dari ayahnya yang seorang Insinyur Bangunan. Akan tetapi dia belum tahu persis kegunaan pembangunan sumur dan kamar mandi di desa binaan itu. Sebab menurut dia sungai yang airnya kotor itu bisa diolah menjadi air bersih. Urusannya bisa disampaikan kepada pemerintah daerah kabupaten Tangerang. Masalahnya sekarang, apakah Pemerintah Daerah Tangerang dapat segera merealisasinya, sebab hal ini memerlukan proses yang panjang dan prosedur yang sulit sedangkan Warga Desa Binaan sangat segera memerlukan air yang bersih dan kamar mandi yang memadai.
5. Kelompok dari Ashar
Kelompok ini selalu mengadakan pertemuan secara berkala. Dalam setiap pertemuan selalu dibahas mengenai urgensi dan manfaat pembangunan sumur-sumur dan kamar mandi. Hal ini juga sudah dimusyaswarhakan dengan warga desa tersebut. Mereka sangat setuju dan sangat mengharapkan segera untuk direalisasikan. Apabila ada warga yang bertanya tentang pembangunan tersebut dilayani dengan suka cita. Demikian pula apabila ada yang mempunyai usul-usul, kelompok ini mendengarkan dengan seksama dan mencatat sebagai bahan usulan pada kelompok sekolah. Kelompok mereka mempunyai gambar rencana pemabngunan. Gambar tersebut akan didiskusikan bersama kelompok-kelompok lainnya secara bersama-sama.