28 Maret 2008

PUISI UNTUK BAPAK

PAK,
MALAM INI TUTI LANJUTKAN PUISI UNTUK BAPAK

PAK
WALAU BAPAK SUDAH MENGHADAP ILLAHI
WALAU TUTI MENYADARI HAL INI MEMANG KEHENDAK ILLAHI
TETAP MENYISAKAN DUKA DALAM HATI
TETAP MENYISAKAN KEPEDIHAN TAK TERPERI

PAK
SEMAKIN HARI
MELEKAT DALAM HATI KEAGUNGAN CINTA BAPAK
UNTUK TUTI
UNTUK ADIK-ADIK
UNTUK SEMUA YANG BAPAK CINTA

PAK
WALAU TAK SELANCAR DAN SEPANDAI KYAI
DOA TUTI UNTUK BAPAK SETIAP HARI
SEMOGA BAPAK DIAMPUNI SEGALA KHILAF DAN DOSA
SECEPATNYA BAPAK MASUK SYURGA BERSAMA SANG PENCIPTA

AMIN YAA RABBAL "AL AMIN

INSTRUMEN DALAM PENELITIAN

PENGERTIAN INSTRUMEN
Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. [1]
Adapun variasi/jenis instrument penelitian itu bermacam-macam yang ditentukan oleh beberapa hal, yaitu : obyek penelitian, sumber data, waktu, dana yang tersedia dan jumlah tenaga peneliti serta teknik yang akan digunakan untuk mengolah data apabila sudah terkumpul.[2]
Adapun Variasi/jenis instrument penelitian itu : adalah Angket, CekLis (check List) atau Daftar Centang, Pedoman Wawancara, Pedoman Pengamatan.[3] Dalam hal ini peneliti perlu menyusun suatu rancangan penyusunan instrument yang dikenal dengan istilah “Kisi-Kisi”.
Kisi-Kisi adalah sebuah table yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-Kisi penyusunan instrument menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrument yang disusun.[4]
Ada 2 (dua) macam kisi-kisi yang harus disusun oleh seorang peneliti sebelum menyusun instrument, yaitu : Kisi-Kisi Umum dan Kisi-Kisi Khusus.
Kisi-Kisi Umum adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, metode dan instrument yang mungkin dapat dipakai. Yang termuat di dalam kisi-kisi umum ini baru rancangan ideal. Tentang apakah sumber data, metode, instrument tetap akan dipakai atau tidak, tergantung dari ketepatan menurut pertimbangan peneliti.
Kisi-Kisi Khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan rancangan butir-butir yang akan disusun untuk sesuatu instrument. [5]
Contoh-contoh kisi-kisi hubungan antara sumber data, metode dan instrument pengumpulan data adalah sebagai berikut : (diambil dari buku “PROSEDUR PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PRAKTEK” yang disusun oleh Suharsimi Arikunto, Rineka Cipta : Jakarta, 2002, halaman 140.
[1] Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Rineka Cipta : Jakarta, 1997), h. 136

[2] Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Mandar Maju : Bandung, 1990), h. 97

[3]Arikunto, Suharsimi, loc.cit.

[4] Ibid, h. 138

[5] Ibid, h. 139

RESENSI BUKU

Di dalam buku yang berjudul “Metodologi Penelitian dan Aplikasinya” yang disusun oleh M. Iqbal Hasan, M.M, penerbit Ghalia Indonesia (GI) : Jakarta, 2002, halaman 82-88, dijelaskan bahwa data dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan sumber-sumber tertentu sebagai berikut :

A. Berdasarkan Sumber Pengambilannya, data dibedakan sebagai berikut :
1. Data Primer/Data Asli/Data Baru :
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian.
2. Data Sekunder/Data Tersedia :
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu.

B. Berdasarkan Waktu Pengumpulannya, data dibedakan sebagai berikut :
1. Data Berkala (Time Series) :
adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan.
2. Data Kerat Lintang (Cross Section) :
adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu.


C. Berdasarkan Sifatnya, data dibedakan sebagai berikut :
1. Data Kualitatif :
adalah data yang tidak berbentuk bilangan atau data yang penyajiannya tidak menggunakan angka, akan tetapi menggunakan kriteria.
2. Data Kuantitatif :
adalah data yang berbentuk bilangan atau data yang penyajiannya menggunakan angka.

D. Berdasarkan Tingkat Pengukuran, data dibedakan sebagai berikut :
1. Data Nominal :
adalah data yang berasal pengelompokkan peristiwa berdasarkan kategori tertentu, yang perbedaannya hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif.

2. Data Ordinal :
adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang disusun menurut besarnya dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak atau rentang yang tidak harus sama.

3. Data Interval :
adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana jarak antara tiap obyek atau ketegori adalah sama. Pada data ini tidak terdapat angka Nol Mutlak.

4. Data Rasio :
adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal, data ordinal dan data interval dan dilengkapi Titik Nol Absolut dengan makna empiris. Angka pada data ini menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari obyek/kategori yang diukur.


B. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa/hal-hal/keterangan-keterangan/karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.

Mengenai Pengumpulan data dijelaskan oleh DR. Kartini Kartono di dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Metodologi Riset Sosial” yang diterbitkan oleh CV Mandar Maju : Bandung, tahun 1990, halaman 154-217 bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu sebagai berikut :
1. Berdasarkan Caranya, dikenal beberapa cara pengumpulan data, yaitu :
- Angket (Kuesioner) :
Angket (Kuesioner) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.

- Wawancara (Interview) :
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam.

- Observasi :
Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana berkenaan dengan organisme berdasarkan tujuan-tujuan empiris.

- Studi Dokumentasi :
Studi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada obyek penelitian, akan tetapi melalui dokumen.

- Analisis Isi :
Analisis Isi adalah studi tentang arti verbal . Analisis Isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi yang disampaikan dalam bentuk lambing.

2. Berdasarkan banyaknya data yang diambil, ada beberapa cara pengumpulan data sebagai berikut :
- Sensus (pengumpulan data melalui populasi) :
Sensus (pengumpulan data melalui populasi) adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau populasi secara keseluruhan untuk diselidiki.
Data yang diperoleh dari hasil sensus disebut parameter atau data yang sebenarnya (True Value).

- Sampling (pengumpulan data melalui sampel) :
Sampling (pengumpulan data melalui sampel) adalah cara pengambilan data dengan mengambil sebagian elemen atau populasi untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari sampling disebut data prakiraan (Estimate Value).

SAMPLING

Data yang dipergunakan sebagai bahan penelitian dapat berupa Populasi dan dapat juga berupa Sampel. Adapun pengertian Populasi dan Sampel adalah sebagai berikut :
- Pengertian Populasi adalah :
- Kumpulan obyek penelitian
- Obyek total penelitian
- Semua elemen dalam wilayah penelitian
- Keseluruhan obyek penelitian

- Pengertian Sampel adalah :
- Sebagian dari populasi
- Wakil populasi dari suatu obyek penelitian
- Bagian yang mewakili populasi

Proses mengambil atau menentukan sampel disebut Sampling. Adapun penelitian yang menggunakan sampel sebagai obyek disebut penelitian sampling atau studi sampling. Sedangkan cara yang dipergunakan dalam pengambilan sampel disebut Teknik Pengambilan Sampling atau lazim juga disebut dengan Teknik Sampling (Sampling Techniques).

Penggunaan sampel dalam penelitian didasari oleh pertimbangan efisiensi sumber daya penelitian, yaitu : waktu, tenaga dan dana atau biaya.
Apabila populasi yang akan diteliti harus diperhatikan seluruhnya, maka sangat mungkin akan membutuhkan waktu yang lama guna mengambil data. Selain itu tentu saja akan membutuhkan tenaga peneliti yang banyak. Hal ini kemungkinan terjadi juga tidak tersedianya tenaga peneliti serta akan menghabiskan dana yang sangat besar bahkan kadang-kadang apabila suatu penelitian tidak dapat dilakukan, maka akan merusak populasi.
Kadang-kadang , penelitian populasi sering tidak mungkin dilakukan untuk jangka waktu yang lama/panjang apabila karakteristik obyek penelitiannya menyangkut aspek perkembangan.
Sebagai contohnya adalah penelitian terhadap kelompok remaja berusia 15 – 17 tahun. Penelitian ini tidak dapat dilakukan apabila pelaksanaannya membutuhkan waktu bertahun-tahun, sebab akan bayak individu yang semula memenuhi ciri populasi menjadi individu yang tidak lagi tercakup dalam populasi sejalan dengan bertambahnya usia mereka.
Penelitian sampel dapat dilaksanakan pada individu, keluarga, organisasi, lembaga, wilayah populasi, kota, kelas, acara TV, acara radio, dll.
Penelitian Sampel dapat dilakukan apabila keadaan obyek di dalam populasi benar-benar homogen dan tidak terlalu banyak.

Tujuan Pengambilan Sampel
· Mengadakan reduksi (pengurangan) terhadap jumlah obyek yang akan diteliti.
· Mengadakan generalisasi terhadap hasil penelitian. Generalisasi di sini berarti membuat kesimpulan ringkas terhadap fenomena suatu populasi.


Beberapa keuntungan penggunaan Sampel adalah sebagai berikut :
- Karena obyek penelitian dengan menggunakan sampel lebih sedikit apabila dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya juga sedikit.
- Dengan penelitian Sampel, maka akan lebih efisien karena akan menghemat waktu, tenaga dan dana atau biaya.
- Kemungkinan semua responden akan dapat terkumpul datanya

Pengambilan Sampel harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga diperoleh Sampel (Contoh) yang benar-benar berfungsi sebagai sampel (contoh), atau dapat menggambarkan keadan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, Sampel harus representative (dapat mewakili seluruh populasi).

Adapun Cara Pengambilan Sampel atau Teknik Pengambilan Sampling dapat dilakukan cara Probability Sampling (Sampling Probabilitas) dan Non Probability Sampling (Sampling Non Probabilitas).

Cara Probability Sampling (Sampling Probabilitas / Peluang atau Sampling Alternatif) terdiri dari :
- Random Sampling (Sampling Acak atau Sampling Campur). Cara pengambilan Sampling Acak ini dapat dilaksanakan dengan : Simple Random Sampling (Sampling Acak Sederhana), Ordinal Random Sampling (Sampling Acak Beraturan/Tingkatan Sama), Sampling Acak Dengan Menggunakan Tabel.

- Stratified Sampling (Sampling Berstrata atau Bertingkat / Berlapis). Sampling Berstrata terdiri dari : Proportional Stratified Sampling (Sampling Berstrata Proporsional/Imbangan) dan Non Proportional Stratified Sampling (Sampling Berstrata Tidak Proporsional).

- Area Sampling (Sampling Wilayah)
- Cluster Sampling (Sampling Klaster/Bergerombol atau Berkelompok)
- Systematis Sampling (Sampling Sistematis).

Sedangkan cara Non Probability Sampling (Sampling Probabilitas) terdiri dari :
- Incidental Sampling (Sampling Tidak Berencana/Kebetulan/Seadanya)
- Quota Sampling (Sampling Quota)
- Porposive Sampling (Sampling Bertujuan)
- Sampling Bola Salju
- Sampling Pertimbangan
- Double Sampling (Sampling Kembar)

Probability Sampling, adalah cara pengambilan sampel berdasarkan probabilitas (peluang/kesempatan) untuk terpilih sebagai sampel. Dalam semua sampling probability, cara pengambilannya dilakukan secara acak (random), artinya semua sampel memiliki peluang/kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Yang termasuk sampling probability adalah : - Sampling Acak Sederhana, yaitu bentuk sampling probabilitas yang sifatnya sederhana, yang mana setiap sampel memiliki kesempatan (peluang) sama untuk terpilih dari populasi. Pengambilan sampling acak (random) sederhana dilakukan dengan undian, yaitu mengundi nama-nama obyek dalam populasi. Cara ini di awali dengan membuat daftar lengkap nama atau nomor obyek yang memenuhi karakteristik sebagai populasi. Nama atau nomor tersebut kemudian diundi untuk mengambil sampel sebanyak yang diperlukan. Pengundian ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menulis nama-nama obyek satu persatu pada kertas gulung yang ditempatkan di dalam kotak. Kemudian gulungan nama tadi diambil satu persatu tanpa memilih. Cara lain yang lebih praktis adalah memasukkan nomor obyek ke dalam computer dan meminta computer melakukan pemilihan secara acak (random).

- Sampling Acak Beraturan, yaitu pengambilan sampel dari nomor-nomor obyek dengan jarak yang sama. Misalnya nomor dengan kelipatan 3,5,10 dan sebagainya. Apabila peneliti menentukan sampel sebanyak 100 orang atau kasus, maka ditentukan ordinal (tingkatan) 5. Dengan mengambil bilangan sekenanya misalnya bilangan 4, maka ordinal (tingkatan) obyek yang diambil sebagai anggota sampel adalah nomor urut 4, 9, 14, 24, 29, dan seterusnya.

- Sampling Acak dengan menggunakan table, yaitu pengambilan sampel dari populasi dengan menggunakan sebuah table yang sudah disusun dalam urutan dan sebaran tertentu.

- Stratified Sampling, yaitu pengambilan sampel pada populasi yang terbagi atas tingkat-tingkat / strata / lapisan-lapisan. Misalnya strata pendidikan, strata ekonomi. Apabila peneliti akan mengambil kesimpulan untuk seluruh populasi, maka setiap strata harus terwakili dalam sampel tersebut. Cara ini dapat dilakukan dengan cara Proportional Stratified Sampling, maksudnya adalah penentuan sampel dilakukan dengan mengambil proporsi yang sama bagi setiap strata dan Non Proportional Stratified Sampling, yaitu penentuan sampel dilakukan tidak dengan mengambil proporsi yang sama bagi setiap strata.

- Area Sampling, pengambilan sampel yang diterapkan untuk penelitian wilayah yang sangat luas. Misalnya untuk seluruh Indonesia. Apabila akan meneliti kualitas pendidikan di seluruh Indonesia, maka tiap-tiap propinsi harus terwakili dan juga harus diperhatikan keterwakilannya untuk daerah pedesaan dan perkotaan.

- Cluster Sampling, pengambilan sampel yang mana populasinya dibagi menjadi beberapa cluster (kelas) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Cluater Sampling ini diterapkan untuk populasi yang cukup besar, sehingga perlu dibuat kelompok-kelompok. Misalnya meneliti prestasi belajar siswa kelas 2 (dua) SMU se Kodya Surabaya dalam mata pelajaran Sosiologi dengan jumlah siswa 2.800 siswa. Dengan sampel berlapis peneliti memilih 30 klaster. Setiap kelas dicari rata-rata prestasinya sehingga akan di dapat data nilai 30 klaster. Nilai rata-rata dari 30 klaster dianggap mewakili 2800 populasi dari SMU se Kodya Surabaya.

- Systematis Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang telah disusun secara teratur. Misalnya suatu populasi memiliki 800 elemen, hendak diambil sampel 20 sampel sebagai bahan penelitian, maka ditentukan nomor-nomor yang terpilih secara sistematis.
Non Probabilitas Sampling (Probability Sampling), yaitu cara pengambilan sampel yang tidak berdasarkan prababilitas. Di dalam semua sampling non probabilitas, kemungkinan atau peluang setiap anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak sama atau tidak diketahui.

Yang termasuk Non Probabilitas Sampling (Probability Sampling) adalah :- Insidental Sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan tidak berencana dan dipilih berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan, atau dilakukan seadanya.

- Quota Sampling, yaitu pengambilan sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi.

- Porposive Sampling, yaitu pengambilan sampel di dasarkan pada strata, random atau wilayah, akan tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Misalnya seorang peneliti akan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh minat belajar SMU terhadap peningkatan prestasi di seluruh Indonesia”. Sampel penelitian yang diambil dan dipilih adalah kota-kota besar yang banyak sekolahnya, sehingga memiliki cukup banyak pelajar. Misalnya Jakarta, Ygjakarta, Bandung dan sebagainya.

- Sampling Bola Salju, yaitu pengambilan sampel dari beberapa orang yang memenuhi criteria untuk dijadikan sampel. Mereka kemudian menjadi sumber informasi untuk menunjukkan orang-orang yang dapat dijadikan sampel. Demikian prosedur ini dilanjutkan sampai jumlah anggota sampel terpenuhi.

- Sampling Pertimbangan, yaitu pengambilan sampel yang ditentukan oleh peneliti sendiri berdasarkan pertimbangan/kebijakan.

- Double Sampling, yaitu pengambilan 2 (dua) sampel sekaligus dengan tujuan untuk melengkapi jumlah atau untk mengadakan pengecekan terhadap kebenaran data dari sampel pertama.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa "Sampel" adalah wakil dari populasi yang diteliti. Proses mengambil atau menentukan sampel disebut Sampling. Adapun penelitian yang menggunakan sampel sebagai obyek disebut penelitian sampling atau studi sampling. Sedangkan cara yang dipergunakan dalam pengambilan sampel disebut Teknik Pengambilan Sampling atau lazim juga disebut dengan Teknik Sampling (Sampling Techniques).
Cara pengambilan sampel dapat dilaksanakan berdasarkan probabilitas maupun Non Probabilitas. Hasil dari sampel penelitian kemudian digeneralisasikan atau dibuat kesimpulan.

Apabila kita ingin menjadi seorang peneliti yang baik dengan hasil memuaskan serta berguna bagi lingkungan kita, maka kita harus mencoba untuk belajar meneliti dengan menggunkan cara-cara pengambilan sampel yang benar dan obyektif. Bagaimanapun, sebuah penelitian akan tergantung pada cara pengambilan sampel yang digunakan. Apabila cara pengambilan sampelnya valid, maka data yang diperolehpun
akan sangat valid. Dengan demikian, hasil penelitian yang kita lakukan akan memiliki tingkat kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

- Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, Ghallia Indonesia : Jakarta.
- Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian, Metode Penelitian Survei, LP3ES : Jakarta.
- Hasan, Iqbal, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghallia Indonesia : Jakarta.

EKSPRESI BUAT SAHABAT

DI SUATU PAGI YANG CERAH
SENIN
DUA PULUH EMPAT MARET DUA RIBU DELAPAN
DI HALAMAN SNEPAR 1 PA
HINGAR BINGAR KESIBUKAN
BERSAMBUT KEHANGATAN
PERSAHABATAN & KEKERABATAN
TERUKIR INDAH DI ATAS SAJADAH CINTA

DI SUATU PAGI YANG CERAH
SENIN
DUA PULUH EMPAT MARET DUA RIBU DELAPAN
DI HALAMAN SNEPAR 1 PA
HATI SYAHDU MENGHARU BIRU
TERCIPTA SATU LAGI TEMBANG KENANGAN
MENOREHKAN SEJUTA MAKNA
MENJADI EPISODE YANG TAKKAN TERLUPAKAN

DI SUATU PAGI YANG CERAH
SENIN
DUA PULUH EMPAT MARET DUA RIBU DELAPAN
ASA TELAH TERBIAS
LAYAR TELAH TERKEMBANG
BAHTERA SAMUDERA SIAP BERLAYAR
CAHAYA KEKUATAN TELAH DIPERSIAPKAN
DO'A TELAH DILANTUNKAN
RIDHO ILLAHI KINI DINANTI


RESUME BAB 32 "KERLINGER" : METODOLOGI Q

Metode Q (Teknik Q) adalah suatu cara untuk membuat urutan peringkat bagi obyek-obyek, misalnya : pernyataan verbal, kata, frase, gambar, komposisi musik, butir, stimuli, dsb. kemudian memberikan angka-angka kepada himpunan-himpunan bagian obyek tersebut menurut jenis atau ragamnya, sehingga terbentuklah himpunan-himpunan yang berdasarkan pada criteria tertentu.