I Putu Resika adalah seorang pelajar kelas 3 (tiga) dari sebuah pinggiran kota Jakarta. Dia berasal dari Bali. Teman-temannya memanggil dengan panggilan Putu. Dia adalah seorang yang berbudi pekerti luhur, rajin belajar dan pengetahuan agamanya sangat tinggi, serta sangat disegani oleh teman-temannya. Dia memiliki seorang sahabat yang bernama Dhani. Perangai Dhani sangat berbeda dengannya. Dhani sangat malas belajar, suka nongkrong-nongkrong di jalan bersama teman-temannya yang juga malas belajar. Kalau ada ulangan Dhani berusaha mencontek Putu. Sudah berulang kali Putu mengingatkan agar belajar atau mempersiapkan sendiri. Nasehat Putu tidak pernah dihiraukan. Bahkan dia tidak peduli apakah ulangannya dapat nilai bagus atau tidak, karena orang tuanya kaya.
Walaupun Putu dan Dhani bersahabat, Putu tidak pernah terpengaru Dhani. Bahkan Dhani semakin rajin mengulang pelajaran setiap malam, walaupun orang tua Putu juga kaya. Atetapi Putu punya prinsip bahwa sukses itu tidak bergantung dari orang lain dan harus diraih dengan usaha dan disiplin.
Suatu ketika Putu mengingatkan Dhani, bahwa sudah waktunya Dhani mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir. Namun Dhani tidak menghiraukan Putu. Bahkan Dhani mentertawakan Putu sambil mengejek dengan menyebut “Kutu Buku, jadi Pahlwan Kesiangan”. Mendengar ejekan seperti itu Putu diam saja karena dia yakin bahwa apa yang dikerjakan selama ini adalah benar.
Tak terasa waktu telah berlalu, beberapa hari lagi ujian akhir akan dilaksanakan. Nomor ujian juga sudah dibagikan. Kini Dhani yang bingung. Namun, apa daya dia harus tetap mengikuti ujian akhir. Hari-hari ujian akhir dilewati dengan murung, sebab Dhani menggunakan S K S (Sistem Kebut Semalam). Walhasil, ketika pengumuman ujian akhir, Dhani mengalami kegagalan. Nasi telah menjadi bubur, cita-cita telah hancur. Tinggal Dhani yang meratapi diri, penyesalan tiada lagi berarti.