Seperti biasanya, siang itu matahari menyinari kota Surabaya dengan amat terik. Hari itu Vega baru saja pulang sekolah. Di rumahnya sudah ada teman-temannya menunggu untuk mengajak main Catur di rumah Anton. Setelah meletakkan tas sekolahnya, tanpa ganti pakaian dan tanpa makan terlebih dahulu serta-merta Vega minta izin ibunya bermain Catur dengan teman-temannya di rumah Anton.
Melihat hal yang demikian itu, kemudian ibunya mengingatkan supaya ganti pakaian dan makan terlebih dahulu. Ibu mengingatkan dengan lemah lembut. Vega menjawab tidak sopan, “Lagi menyalurkan hobi !”. Mendengar penuturan Vega, Ibunya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Malam harinya, setelah Vega pulang, ibunya menyuruh mandi, ganti pakaian dan baru kemudian makan. Setelah itu, Vega tidur karena kelelahan. Pelajaran yang diperoleh di sekolah tidak pernah di pelajari ulang di rumah.
Sudah berulang kali ibunya mengingatkan agar Vega disiplin belajar setiap hari, walaupun dia bermain Catur untuk menyalurkan hobi, namun kewajiban utama sebagai siswa atau pelajar harus tetap diutamakannya.
Ibu Vega mengatakan : “Belajar apa saja sangat dianjurkan, asalkan harus tahu waktu !”. Namun, Vega tidak pernah mendengarkan nasehat ibunya apalagi mematuhinya. Suatu ketika ujian sudah dekat, sedangkan pelajaran di sekolah belum banyak yang dimengerti oleh Vega. Yang ada di pikirannya hanya Catur, Catur dan Catur.
Ketika ujian akhir tiba, Vega tak tahu bagaimana mengatur antara belajar tentang pelajaran sekolah dengan belajar Catur sebagai penyaluran hobinya. Akhirnya, dia mengalami kegagalan. Kini, penyesalan tiada lagi berarti.
Waktu yang hilang (sudah berlalu) tak bisa kembali lagi. Yang utama sekarang bagaimana Vega mencoba membangun kesuksesan dengan belajar dari kegagalannya.
BLOG INI SEBAGAI BAGIAN DARI PEMBELAJARAN, INFORMASI DAN RUANG EKSPRESI SERTA IMAJINASI. OLEH KARENA ITU TEGUR-SAPA, SARAN-KRITIK YANG BERSIFAT MEMBANGUN SANGAT DIHARAPKAN. SEIRING DENGAN ITU, TENTU AKAN DAKU TERIMA DENGAN SEGALA SENANG HATI.
11 Januari 2008
MEMAHAMI BAHWA BELAJAR ITU SEPANJANG HAYAT
Belajar merupakan aktivitas jiwa atau kegiatan yang berkesinambungan yang mencakup pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, sikap dan ide atau gagasan yang diperoleh untuk mencapai suatu tujuan.
Dapat pula dikatakan bahwa belajar berarti memasukkan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang.
Ciri utama orang yang belajar adalah terjadinya perubahan dalam perilaku dan tingkah laku. Perubahan utama itu adalah terbentuknya respons atau reaksi terhadap suatu perangsang atau stimulus, baik berupa suara, gerak, rasa, bentuk, gejala dan sebagainya yang diterima oleh alat indera (five senses) melalui sistem persyarafan yang selanjutnya diolah dan disimpulkan oleh simpul syaraf utama yaitu otak, yang terdiri dari 20 milyar sel otak. Setiap sel otak tersebut mempunyai fungsi masing-masing dalam kehidupan psikhis manusia.
Menurut kajian psikologi, bahwa kegiatan belajar adalah kegiatan-kegiatan ruhani dan didukung oleh jasmani. psikologi berkembang menjadi ilmu pengetahuan mengenai kehidupan mental atau jiwa manusia atau the science of life.
Belajar (to learning) berarti : memperoleh ilmu pengetahuan atau penguasaan ilmu melalui pengalaman, memantapkan ilmu ke dalam jiwa atau mengingat, penguasaan ilmu melalui pengalaman, memperoleh ilmu pengetahuan atau mendapat informasi.
Mengetahui (to know), adalah menyerap segala sesuatu secara langsung melalui alat indera atau jiwa, memperoleh kejelasan tertentu, memperoleh dan menerima sesuatu yang dulu diragukan, kemampuan membedakan mengenal dan kenal kembali.
Dengan demikian belajar adalah memperoleh ilmu pengetahuan melalui pengalaman. Hal itu berarti, bahwa pengalaman adalah memperoleh secara langsung melalui alat indera, sehingga munculah definisi tentang mengetahui (to know).
Belajar dapat dilakukan dengan : cara Formal, Non Formal dan In Formal. Belajar secara Formal, dilaksanakan di lembaga-lembaga Pendidikan tertentu berupa sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta dari Kelompok Bermain (Play Group) , TK sampai Perguruan Tinggi dengan aturan-aturan dan cara-cara yang sudah ditetapkan. Misalnya : Belajar Matematika, IPA, IPS, Sosiologi, antropologi, dan sebagainya. Sedangkan Belajar secara Non Formal, dilaksanakan di lembaga-lembaga yang berupa kursus-kursus. MIsalnya : Kursus Komputer, Kursus Musik, dan sebagainya. Belajar Non Formal berbeda dengan Belajar secara In Formal. Kalau yang dimaksud dengan Belajar secara In Formal adalah pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan yang diperoleh dari pengalaman hidup, sejak bayi samapai usia yang tidak terbatas.
“Long Life Education”, merupakan suatu ungkapan yang sering kita dengar dan ungkapan tersebut sejalan dengan perintah Agama bahwa Belajar itu sejak dari ayunan sampai ke liang lahat.
Sejak dari kecil, setiap orang sudah mulai belajar, misalnya : belajar berbicara, belajar makan, berlajar menyanyi, belajar menari, dan sebagainya yang kesemuanya itu dilakukan dnegan cara meniru apa yang dilihat atau di dengar.
Belajar dengan cara meniru dilakukan oleh setiap orang dan semua usia. Orang Dewasa meniru dari apa yang dibaca, dilihat dan didengar. Selain itu orang Dewasa banyak belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.
Telah dikemukakan di atas bahwa Belajar dilakukan berulang-ulang dan sejelas-jelasnya karena sering terjadi untuk mempelajari sesuatu tidak langsung berhasil. Kadang-kadang ada saja kekeliruan atau kekurangannya. Maka untuk mencapai tujuan perlu pengulangan.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipungkiri lagi tentu saja perlu adanya komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya. Melalui kelompok dapat juga dilakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya belajar. Misalnya : belajar berdiskusi, belajar mengemukakan pendapat, belajar menganalisa, belajar memimpin, dan sebagainya.
Dapat pula dikatakan bahwa belajar berarti memasukkan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang.
Ciri utama orang yang belajar adalah terjadinya perubahan dalam perilaku dan tingkah laku. Perubahan utama itu adalah terbentuknya respons atau reaksi terhadap suatu perangsang atau stimulus, baik berupa suara, gerak, rasa, bentuk, gejala dan sebagainya yang diterima oleh alat indera (five senses) melalui sistem persyarafan yang selanjutnya diolah dan disimpulkan oleh simpul syaraf utama yaitu otak, yang terdiri dari 20 milyar sel otak. Setiap sel otak tersebut mempunyai fungsi masing-masing dalam kehidupan psikhis manusia.
Menurut kajian psikologi, bahwa kegiatan belajar adalah kegiatan-kegiatan ruhani dan didukung oleh jasmani. psikologi berkembang menjadi ilmu pengetahuan mengenai kehidupan mental atau jiwa manusia atau the science of life.
Belajar (to learning) berarti : memperoleh ilmu pengetahuan atau penguasaan ilmu melalui pengalaman, memantapkan ilmu ke dalam jiwa atau mengingat, penguasaan ilmu melalui pengalaman, memperoleh ilmu pengetahuan atau mendapat informasi.
Mengetahui (to know), adalah menyerap segala sesuatu secara langsung melalui alat indera atau jiwa, memperoleh kejelasan tertentu, memperoleh dan menerima sesuatu yang dulu diragukan, kemampuan membedakan mengenal dan kenal kembali.
Dengan demikian belajar adalah memperoleh ilmu pengetahuan melalui pengalaman. Hal itu berarti, bahwa pengalaman adalah memperoleh secara langsung melalui alat indera, sehingga munculah definisi tentang mengetahui (to know).
Belajar dapat dilakukan dengan : cara Formal, Non Formal dan In Formal. Belajar secara Formal, dilaksanakan di lembaga-lembaga Pendidikan tertentu berupa sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta dari Kelompok Bermain (Play Group) , TK sampai Perguruan Tinggi dengan aturan-aturan dan cara-cara yang sudah ditetapkan. Misalnya : Belajar Matematika, IPA, IPS, Sosiologi, antropologi, dan sebagainya. Sedangkan Belajar secara Non Formal, dilaksanakan di lembaga-lembaga yang berupa kursus-kursus. MIsalnya : Kursus Komputer, Kursus Musik, dan sebagainya. Belajar Non Formal berbeda dengan Belajar secara In Formal. Kalau yang dimaksud dengan Belajar secara In Formal adalah pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan yang diperoleh dari pengalaman hidup, sejak bayi samapai usia yang tidak terbatas.
“Long Life Education”, merupakan suatu ungkapan yang sering kita dengar dan ungkapan tersebut sejalan dengan perintah Agama bahwa Belajar itu sejak dari ayunan sampai ke liang lahat.
Sejak dari kecil, setiap orang sudah mulai belajar, misalnya : belajar berbicara, belajar makan, berlajar menyanyi, belajar menari, dan sebagainya yang kesemuanya itu dilakukan dnegan cara meniru apa yang dilihat atau di dengar.
Belajar dengan cara meniru dilakukan oleh setiap orang dan semua usia. Orang Dewasa meniru dari apa yang dibaca, dilihat dan didengar. Selain itu orang Dewasa banyak belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.
Telah dikemukakan di atas bahwa Belajar dilakukan berulang-ulang dan sejelas-jelasnya karena sering terjadi untuk mempelajari sesuatu tidak langsung berhasil. Kadang-kadang ada saja kekeliruan atau kekurangannya. Maka untuk mencapai tujuan perlu pengulangan.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipungkiri lagi tentu saja perlu adanya komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya. Melalui kelompok dapat juga dilakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya belajar. Misalnya : belajar berdiskusi, belajar mengemukakan pendapat, belajar menganalisa, belajar memimpin, dan sebagainya.
JOKE-JOKE YANG DIKIRIM DARI TEMAN ANAKKU
Dua artis yang sangat tinggi ? Lulu Tebing dan Jeremy Monas
Bangsawan Inggris yang terkenal dengan acara lawaknyadi TV ? SirMulat
Setelah bulan yang ada sekarang ini, kelak ada bulanapa lagi? Bulan depan
Es yang bikin panas dingin dan pusing-pusing ? Essai
Gajah apa yang belalainya pendek? Gajah pesek
Rambut putih namanya uban, rambut merah namanyapirang, kalo rambut hijau namanya apa? Rambutan belum mateng
Kenapa sepatu Superman warnanya merah? Biar matchingama sayapnya
Kenapa ayam kalo berkokok matanya merem? Karena udahhapal teksnya
Apa persamaan tukang becak sama tukang bakso? Sama-sama nggak jual sate!
Naik apa yang seperti dikejar-kejar burung? Naik becak
Apa bahasa Arabnya diam di tempat? Ta'kabur
Kenapa superman bisa terbang? Kalau bisa nyopir namanya bukan superman, tapi sopir..man..!!
Putih, kecil, tapi kalo dipukul ngebangunin orangsekampung? Nasi nempel di bedug
Kenapa anak kucing dan anak anjing suka berantem? Namanya juga anak-anak!!!
Orang apa kalau dipukul gak sakit-sakit? Orang gakkena, yeeeeeeeeee!
Jus apa yang turun dari langit? Jus...tru itu sayangga tau
Zainuddin M.Z. anak ke berapa? Anak ke-26. Anakpertama namanya Zainuddin M.A., kedua. Zainuddin M.B.,dan seterusnya...
Klan bin LadenHumor,Berikut ini keluarga besar bin Laden, mulai dariyang tertua : 1. O,SAMA 2. O,BEDA 3. O,MIRIP 4. O,SEPERTI 5. O,LAEN 6. O,KAYA 7. OKE,DEH 8. O,MYGOD 9. O,BULET 10. OREO 11. OLALA 12. O,SAYANG 13. OJO NGONO 14. OJO LALI 15 OH.... 16. O,INANIKEKE 17. ORANG-ARING
Bangsawan Inggris yang terkenal dengan acara lawaknyadi TV ? SirMulat
Setelah bulan yang ada sekarang ini, kelak ada bulanapa lagi? Bulan depan
Es yang bikin panas dingin dan pusing-pusing ? Essai
Gajah apa yang belalainya pendek? Gajah pesek
Rambut putih namanya uban, rambut merah namanyapirang, kalo rambut hijau namanya apa? Rambutan belum mateng
Kenapa sepatu Superman warnanya merah? Biar matchingama sayapnya
Kenapa ayam kalo berkokok matanya merem? Karena udahhapal teksnya
Apa persamaan tukang becak sama tukang bakso? Sama-sama nggak jual sate!
Naik apa yang seperti dikejar-kejar burung? Naik becak
Apa bahasa Arabnya diam di tempat? Ta'kabur
Kenapa superman bisa terbang? Kalau bisa nyopir namanya bukan superman, tapi sopir..man..!!
Putih, kecil, tapi kalo dipukul ngebangunin orangsekampung? Nasi nempel di bedug
Kenapa anak kucing dan anak anjing suka berantem? Namanya juga anak-anak!!!
Orang apa kalau dipukul gak sakit-sakit? Orang gakkena, yeeeeeeeeee!
Jus apa yang turun dari langit? Jus...tru itu sayangga tau
Zainuddin M.Z. anak ke berapa? Anak ke-26. Anakpertama namanya Zainuddin M.A., kedua. Zainuddin M.B.,dan seterusnya...
Klan bin LadenHumor,Berikut ini keluarga besar bin Laden, mulai dariyang tertua : 1. O,SAMA 2. O,BEDA 3. O,MIRIP 4. O,SEPERTI 5. O,LAEN 6. O,KAYA 7. OKE,DEH 8. O,MYGOD 9. O,BULET 10. OREO 11. OLALA 12. O,SAYANG 13. OJO NGONO 14. OJO LALI 15 OH.... 16. O,INANIKEKE 17. ORANG-ARING
INSPIRASI : MAUREL, ORANG SWISS YANG BISA MENARI
Maurel adalah sahabatku yang berasal dari Swiss. Ayahnya, seorang Diplomat yang bertugas di Indonesia. Ibunya, seorang guru di sekolah Internasional. Sejak ayahnya ditugaskan di Indonesia, ibunya tidak lagi mengajar. Sedangkan Maurel pindah sekolah di sekolah Internasional di Jakarta.
Selama tinggal di Jakarta, Maurel pandai memanfaatkan waktu luangnya. Dia menyusun kegiatan waktu luangnya secara teratur, terarah dan terprogram dengan baik serta berkesinambungan. Demikian pula ibunya. Kesempatan tinggal di Indonesia dimanfaatkan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia.
Dia pernah mengajakku ke sanggar tari tempat dia belajar menari. Di sana dia menunjukkan kebolehannya menari. Gerakan tangannya sangat lentur dipadukan dengan gerak kaki yang luwes dalam membawakan tari Gambyong dari Jawa Tengah.
Dia mengaku bisa menari seluwes yang ditampilkannya itu, setelah belajar tekun dan cukup lama. Pada mulanya sangat sulit baginya untuk menyesuaikan gerakan-gerakan yang dirasakan sangat aneh. Tetapi, berkat ketekunannya dan kesabarannya, akhirnya dia berhasil menarikan tari dengan lemah gemulai.
Selama tinggal di Jakarta, Maurel pandai memanfaatkan waktu luangnya. Dia menyusun kegiatan waktu luangnya secara teratur, terarah dan terprogram dengan baik serta berkesinambungan. Demikian pula ibunya. Kesempatan tinggal di Indonesia dimanfaatkan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia.
Dia pernah mengajakku ke sanggar tari tempat dia belajar menari. Di sana dia menunjukkan kebolehannya menari. Gerakan tangannya sangat lentur dipadukan dengan gerak kaki yang luwes dalam membawakan tari Gambyong dari Jawa Tengah.
Dia mengaku bisa menari seluwes yang ditampilkannya itu, setelah belajar tekun dan cukup lama. Pada mulanya sangat sulit baginya untuk menyesuaikan gerakan-gerakan yang dirasakan sangat aneh. Tetapi, berkat ketekunannya dan kesabarannya, akhirnya dia berhasil menarikan tari dengan lemah gemulai.
MENGISI WAKTU LUANG
Sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan, manusia telah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan dan daya pikir (kekuatan akal). Pendengaran, penglihatan dan daya pikir (kekuatan akal) itu adalah untuk mengontakkan pribadi manusia dengan alam sekelilingnya tadi.
Dengan pendengaran dipergunakan untuk mendengarkan suara. Kemudian membedakan suara mana yang nyaring dan mana suara yang tidak. Penglihatan dipergunakan untuk melihat keindahan alam sekelilingnya. Kemudian membedakan mana sesuatu yang besar dan mana sesuatu yang kecil, mana sesuatu yang indah dan mana sesuatu yang buruk, mana sesuatu yang jauh dan mana sesuatu yang dekat. Daya pikir (kekuatan akal) adalah daya atau kekuatan yang dipergunakan untuk mengendalikan logika, kemampuan berbahasa dan matematika, imajinatif dan intuitif, menghasilkan pikiran-pikiran kreatif dan produktif.
Jadi alat-alat untuk mengontakkan pribadi manusia dengan alam sekelilingnya sebagaimana telah disebutkan di atas adalah sesuatu yang harus dijaga, senatiasa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif baik kegiatan yang pokok maupun kegiatan-kegiatan waktu luang.
Kegiatan pokok manusia itu berbeda-beda. Contohnya : seorang pelajar kegiatan pokoknya adalah belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Namun demikian kegiatan belajar itu tidak dilakukan sepanjang waktu.
Waktu belajar yang dipergunakan di sekolah kurang lebih enam jam sehari. Sedangkan waktu belajar di rumah sekitar dua sampai tiga jam atau lebih per hari. Dengan demikian masih banyak sisa waktu yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan selain belajar. Itulah yang disebut waktu luang.
Waktu luang dapat di isi dengan kegiatan-kegiatan tertentu yang terencana dan teratur, misalnya : untuk mengembangkan hobbi dan menambah ketrampilan.
Kegiatan-kegiatan mengisi waktu luang itu banyak macamnya, antara lain : mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah, masuk klub olah raga tertentu di luar sekolah, aktif dalam berorganisasi di masyarakat, mengikuti kursus-kursus ketrampilan, mengikuti sanggar seni, dan kegiatan-kegiatan lain yang positif.
Namun kenyataannya, masih ada siswa yang belum mampu memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Mereka malah melakukan kegiatan yang beresiko merugikan, antara lain : melihat TV sepanjang waktu luang, nongkrong-nongkrong di pinggir jalan atau tempat-tempat tertentu, dan sebagainya.
Situasi semacam itu mudah menimbulkan tindakan-tindakan di luar kontrol, seperti : saling mengejek antar kelompok, yang biasanya kemudian diikuti dengan perkelahian, mengganggu orang lain, minum-minuman keras, menyalahgunakan obat-obat terlarang, mengisap ganja, bahkan mungkin saja melakukan tindakan kriminal, dan ini berarti dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum. Pelajar semacam itu tidak memanfaatkan waktu luang dengan baik.
Dengan pendengaran dipergunakan untuk mendengarkan suara. Kemudian membedakan suara mana yang nyaring dan mana suara yang tidak. Penglihatan dipergunakan untuk melihat keindahan alam sekelilingnya. Kemudian membedakan mana sesuatu yang besar dan mana sesuatu yang kecil, mana sesuatu yang indah dan mana sesuatu yang buruk, mana sesuatu yang jauh dan mana sesuatu yang dekat. Daya pikir (kekuatan akal) adalah daya atau kekuatan yang dipergunakan untuk mengendalikan logika, kemampuan berbahasa dan matematika, imajinatif dan intuitif, menghasilkan pikiran-pikiran kreatif dan produktif.
Jadi alat-alat untuk mengontakkan pribadi manusia dengan alam sekelilingnya sebagaimana telah disebutkan di atas adalah sesuatu yang harus dijaga, senatiasa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif baik kegiatan yang pokok maupun kegiatan-kegiatan waktu luang.
Kegiatan pokok manusia itu berbeda-beda. Contohnya : seorang pelajar kegiatan pokoknya adalah belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Namun demikian kegiatan belajar itu tidak dilakukan sepanjang waktu.
Waktu belajar yang dipergunakan di sekolah kurang lebih enam jam sehari. Sedangkan waktu belajar di rumah sekitar dua sampai tiga jam atau lebih per hari. Dengan demikian masih banyak sisa waktu yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan selain belajar. Itulah yang disebut waktu luang.
Waktu luang dapat di isi dengan kegiatan-kegiatan tertentu yang terencana dan teratur, misalnya : untuk mengembangkan hobbi dan menambah ketrampilan.
Kegiatan-kegiatan mengisi waktu luang itu banyak macamnya, antara lain : mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah, masuk klub olah raga tertentu di luar sekolah, aktif dalam berorganisasi di masyarakat, mengikuti kursus-kursus ketrampilan, mengikuti sanggar seni, dan kegiatan-kegiatan lain yang positif.
Namun kenyataannya, masih ada siswa yang belum mampu memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Mereka malah melakukan kegiatan yang beresiko merugikan, antara lain : melihat TV sepanjang waktu luang, nongkrong-nongkrong di pinggir jalan atau tempat-tempat tertentu, dan sebagainya.
Situasi semacam itu mudah menimbulkan tindakan-tindakan di luar kontrol, seperti : saling mengejek antar kelompok, yang biasanya kemudian diikuti dengan perkelahian, mengganggu orang lain, minum-minuman keras, menyalahgunakan obat-obat terlarang, mengisap ganja, bahkan mungkin saja melakukan tindakan kriminal, dan ini berarti dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum. Pelajar semacam itu tidak memanfaatkan waktu luang dengan baik.
BALADA MAHASISWA
Setelah lulus SMA di daerahnya – Padang Pariaman, Arman merencanakan pergi ke Bandung untuk melanjutkan pendidikannya di ITB (Institut Teknologi Bandung).
Pagi-pagi Arman mengemas segala kelengkapan. Adik-adiknya juga membantu mengemas apa-apa yang diperlukan nanti di sana.
Setelah selesai berkemas, terjadi perdebatan yang panjang antara Arman, orang tua dan adik-adiknya.
Orang tuanya yang memang sangat berat hati dan sedih berpisah dengan anak laki-laki satu-satunya itu untuk melanjutkan pendidikan di tempat yang jauh dari daerahnya, tidak mau mengantar Arman ke Pelabuhan Teluk Bayur – Padang.
Alasannya, orang tuanya tak tega melepas anak laki-lakinya yang beranjak dewasa itu merantau sendiri di tanah seberang, yang sama sekali belum pernah ia kunjungi. Bermacam-macam kekhawatiran yang dirasakan oleh orang tuanya itu, antara lain bagaimana nanti makannya, bagaimana teman-temannya, dan berbagai bagaimana-bagaimana lain.
Walhasil, dari perdebatan yang panjang, dicapailah kesepakatan , yaitu adik-adiknya saja lah yang akan mengantarkan Arman sampai di Pelabuhan Teluk Bayur – Padang.
Kalau ketika itu di Pelabuhan Teluk Bayur ada lantunan syair lagu “Selamat tinggal Teluk Bayur Permai. Daku ‘kan pergi jauh ke negeri seberang …. . !”, dari penyanyi kondang Erni Djohan maka tentu lengkap keharuan sang adik-adik melepas kakak menuntut ilmu di negeri seberang.
Sesampainya di Bandung, Arman lalu mencari kontrakan mahasiswa yang cukup nyaman untuk belajar.
Singkat ceritera !
Jadilah Arman Mahasiswa ITB.
Suatu ketika Arman berjalan di Taman Kampus.
Sambil berjalan, pikirannya melayang ke kampung halamannya, dia ingat orang tua dan adik-adik tercinta.
Tiba-tiba … “Duug !”, Arman jatuh di kerumunan mahasiswa yang sedang nongkrong.
Salah seorang yang tertimpa tubuh Arman kaget dan langsung menghentakkan tangannya mengenai muka Arman. Arman pun kaget dan kesakitan, tanpa disadari Arman mengucapkan kata : “Sakiek !”.
Mendengar ucapan Arman, serta merta mahasiswa tadi memukul Arman bertubi-tubi. Lagi-lagi Arman berucap : “Sakiek, Sakiek !”.
“Sakiek, katamu ? “Nieh, lagi, bogem mentah dariku ! ”. kata mahasiswa lainnya. Arman tetap mengatakan : “Sakiek, Sakiek, Sakiek !”.
Walaupun kesakitan Arman dapat mengendalikan emosi dengan baik, dia tidak membalas. Malahan sambil menahan sakit, dia minta maaf atas keteledorannya menjatuhi mereka.
Terjadilah keributan, bak benang yang kusut tertiup angin.
Keributan tersebut mengundang perhatian mahasiswa lain yang ada di sana, akhirnya diketahui oleh salah seorang Bapak Dosen. Maka, pak Dosen berusaha mengajak berbicara dengan mereka untuk mencari jalan keluar yang sebaik-baiknya.
Setelah mereka duduk dalam satu meja di ruang yang tertutup, kemudian salah seorang dari sekelompok mahasiswa yang tertimpa tubuh Arman mengatakan bahwa sebenarnya mereka menyadari kalau Arman tidak sengaja.
Namun, yang memicu emosi mereka adalah kata-kata Arman yang dianggap melecehkan, yaitu : “Sakiek !”.
“Sakiek”, menurut bahasa daerah Sunda adalah “Sedikit”. Sedangkan “Sakiek”, menurut bahasa daerah Minang adalah “Sakit”.
Rupanya, ketika itu Arman kesakitan dan mengatakan “sakit”, tetapi diartikan oleh sekelompok mahasiswa tadi dengan bahasa daerah Sunda “sedikit”.
Menurut pengertian sekelompok mahasiswa tadi, lha wong sudah bertubi-tubi dipukul kok masih mengatakan “Sedikit, Sedikit”. “Lha, ini khan pelecehan !”, kata mereka.
Ternayata, inilah yang menjadi pemicunya.
“ Lho, kok …. ?”.
(DILHAMI OLEH PEMBERITAAN PERKELAHIAN ANTAR MAHASISWA DI TV TAHUN 1999)
Pagi-pagi Arman mengemas segala kelengkapan. Adik-adiknya juga membantu mengemas apa-apa yang diperlukan nanti di sana.
Setelah selesai berkemas, terjadi perdebatan yang panjang antara Arman, orang tua dan adik-adiknya.
Orang tuanya yang memang sangat berat hati dan sedih berpisah dengan anak laki-laki satu-satunya itu untuk melanjutkan pendidikan di tempat yang jauh dari daerahnya, tidak mau mengantar Arman ke Pelabuhan Teluk Bayur – Padang.
Alasannya, orang tuanya tak tega melepas anak laki-lakinya yang beranjak dewasa itu merantau sendiri di tanah seberang, yang sama sekali belum pernah ia kunjungi. Bermacam-macam kekhawatiran yang dirasakan oleh orang tuanya itu, antara lain bagaimana nanti makannya, bagaimana teman-temannya, dan berbagai bagaimana-bagaimana lain.
Walhasil, dari perdebatan yang panjang, dicapailah kesepakatan , yaitu adik-adiknya saja lah yang akan mengantarkan Arman sampai di Pelabuhan Teluk Bayur – Padang.
Kalau ketika itu di Pelabuhan Teluk Bayur ada lantunan syair lagu “Selamat tinggal Teluk Bayur Permai. Daku ‘kan pergi jauh ke negeri seberang …. . !”, dari penyanyi kondang Erni Djohan maka tentu lengkap keharuan sang adik-adik melepas kakak menuntut ilmu di negeri seberang.
Sesampainya di Bandung, Arman lalu mencari kontrakan mahasiswa yang cukup nyaman untuk belajar.
Singkat ceritera !
Jadilah Arman Mahasiswa ITB.
Suatu ketika Arman berjalan di Taman Kampus.
Sambil berjalan, pikirannya melayang ke kampung halamannya, dia ingat orang tua dan adik-adik tercinta.
Tiba-tiba … “Duug !”, Arman jatuh di kerumunan mahasiswa yang sedang nongkrong.
Salah seorang yang tertimpa tubuh Arman kaget dan langsung menghentakkan tangannya mengenai muka Arman. Arman pun kaget dan kesakitan, tanpa disadari Arman mengucapkan kata : “Sakiek !”.
Mendengar ucapan Arman, serta merta mahasiswa tadi memukul Arman bertubi-tubi. Lagi-lagi Arman berucap : “Sakiek, Sakiek !”.
“Sakiek, katamu ? “Nieh, lagi, bogem mentah dariku ! ”. kata mahasiswa lainnya. Arman tetap mengatakan : “Sakiek, Sakiek, Sakiek !”.
Walaupun kesakitan Arman dapat mengendalikan emosi dengan baik, dia tidak membalas. Malahan sambil menahan sakit, dia minta maaf atas keteledorannya menjatuhi mereka.
Terjadilah keributan, bak benang yang kusut tertiup angin.
Keributan tersebut mengundang perhatian mahasiswa lain yang ada di sana, akhirnya diketahui oleh salah seorang Bapak Dosen. Maka, pak Dosen berusaha mengajak berbicara dengan mereka untuk mencari jalan keluar yang sebaik-baiknya.
Setelah mereka duduk dalam satu meja di ruang yang tertutup, kemudian salah seorang dari sekelompok mahasiswa yang tertimpa tubuh Arman mengatakan bahwa sebenarnya mereka menyadari kalau Arman tidak sengaja.
Namun, yang memicu emosi mereka adalah kata-kata Arman yang dianggap melecehkan, yaitu : “Sakiek !”.
“Sakiek”, menurut bahasa daerah Sunda adalah “Sedikit”. Sedangkan “Sakiek”, menurut bahasa daerah Minang adalah “Sakit”.
Rupanya, ketika itu Arman kesakitan dan mengatakan “sakit”, tetapi diartikan oleh sekelompok mahasiswa tadi dengan bahasa daerah Sunda “sedikit”.
Menurut pengertian sekelompok mahasiswa tadi, lha wong sudah bertubi-tubi dipukul kok masih mengatakan “Sedikit, Sedikit”. “Lha, ini khan pelecehan !”, kata mereka.
Ternayata, inilah yang menjadi pemicunya.
“ Lho, kok …. ?”.
(DILHAMI OLEH PEMBERITAAN PERKELAHIAN ANTAR MAHASISWA DI TV TAHUN 1999)
RENUNGAN TENTANG TOLERANSI
“Toleransi”, adalah perilaku yang paling mulia. Sebab dari “Toleransi”lah maka Kebersamaan, kerukunan dan Kedamaian dapat dicapai.
“Toleransi” berarti mampu menguasai diri dengan baik dan tetap bersikap wajar menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan. Yakinkan diri anda mampu tenang dan tetap mampu toleran, sewaktu sedang selisih pendapat di manapun anda berada.
Contoh keteladanan orang yang penuh toleransi menghadapi kesalahpahaman berbagai macam cacian dan cemoohan orang lain adalah Bung Karno, Sang Proklamator. Pribadi beliau sangat mengagumkan. Beliau tegar dan teguh hati. Beliau selalu senyum dengan tulus namun tetap teguh melaksanakan prakarsa besar.
Kini semuanya, yang mengagumi maupun yang tidak, merasa kehilangan. Begitulah memang di dunia. Dunia adalah penuh polusi. Kadang-kadang justru maksud baik banyak hambatan dan cobaan, sedangkan yang negatif dan jahat terkadang jalannya mulus.Namun kita tidak boleh menorah, “Toleransi” harus tetap kita wujudkan
“Toleransi” berarti mampu menguasai diri dengan baik dan tetap bersikap wajar menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan. Yakinkan diri anda mampu tenang dan tetap mampu toleran, sewaktu sedang selisih pendapat di manapun anda berada.
Contoh keteladanan orang yang penuh toleransi menghadapi kesalahpahaman berbagai macam cacian dan cemoohan orang lain adalah Bung Karno, Sang Proklamator. Pribadi beliau sangat mengagumkan. Beliau tegar dan teguh hati. Beliau selalu senyum dengan tulus namun tetap teguh melaksanakan prakarsa besar.
Kini semuanya, yang mengagumi maupun yang tidak, merasa kehilangan. Begitulah memang di dunia. Dunia adalah penuh polusi. Kadang-kadang justru maksud baik banyak hambatan dan cobaan, sedangkan yang negatif dan jahat terkadang jalannya mulus.Namun kita tidak boleh menorah, “Toleransi” harus tetap kita wujudkan
BALADA PAIJO
BALADA PAIJO
Suatu ketika Paijo merencanakan pergi ke Jakarta untuk menengok keponakannya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pagi-pagi Paijo dan keluarganya mengemasi barang-barangnya. Beberapa orang tetangganya juga membantu.
“Saya hampir selesai berkemas-kemas dengan barang saya”, kata Paijo kepada salah seorang tetangganya.
“Ada satu barang sampeyan yang tidak dapat di kemas mas Paijo, yaitu Radio kecil sampeyan !”, kata tetangganya itu.
“ Kenapa begitu ?”, tanya Paijo.
“ Untuk membayar utang sampeyan pada saya !”.
Padahal barang yang akan dikemas itu adalah radio kecil yang akan dijual di Jakarta untuk omgkos pulang kembali ke desa nanti. Maklum Paijo, hanya seorang buruh tani di desanya. Jadi kalau pergi kemana-mana hanya membawa ongkos pas-pasan, sedangkan untuk pulangnya biasanya dia membawa barang yang dapat dijual yang cukup untuk ongkos pulang. Dia berpikir kalau bawa uang untuk ongkos pulang pergi khawatir hilang di jalan.
Walaupun Radionya disita tetangganya, Paijo tetap berangkat nengok keponakannya yang sakit itu. Paijo berangkat dengan anaknya, mereka naik Kereta Api Ekonomi. Bagi anaknya, naik Kereta api merupakan pengalaman yang pertama. Oleh karena itu walaupun Kereta Api belum berangkat, dia sudah naik duluan dan mondar mandir dari satu gerbong ke gerbong yang lain.
Sejam kemudian, anaknya bertanya kepada seorang bapak yang duduk diisampingnya.
Dengan sangat hati-hati dan sangat sopan anak Paijo bertanya kepada orang yang duduk disampingnya tadi.
“Mohon ma’af pak, numpang tanya nama Stasiun yang kira-kira sejam kita lewati tadi namanya apa ya ?”, tanya anak Paijo berulang kali. Tetapi tetap saja orang itu diam saja tidak menyahut sepatah kata pun.
Hampir sejam kemudian anak Paijo tanya lagi kepada orang tadi. Orang tadi akhirnya mau menjawab tetapi sambil membentak : “Apa-apaan sih sampeyan itu, dari tadi tanya melulu ?”.
“Tapi pak !”
“Tapi … tapi, apa sih sampeyan itu ?”
“Pak Paijo, Bapak saya terkunci dalam WC di Stasiun tadi !”
(diilhami dari : “Balada Paijo”, Aya Media Pustaka : Jakarta, 32)
Suatu ketika Paijo merencanakan pergi ke Jakarta untuk menengok keponakannya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pagi-pagi Paijo dan keluarganya mengemasi barang-barangnya. Beberapa orang tetangganya juga membantu.
“Saya hampir selesai berkemas-kemas dengan barang saya”, kata Paijo kepada salah seorang tetangganya.
“Ada satu barang sampeyan yang tidak dapat di kemas mas Paijo, yaitu Radio kecil sampeyan !”, kata tetangganya itu.
“ Kenapa begitu ?”, tanya Paijo.
“ Untuk membayar utang sampeyan pada saya !”.
Padahal barang yang akan dikemas itu adalah radio kecil yang akan dijual di Jakarta untuk omgkos pulang kembali ke desa nanti. Maklum Paijo, hanya seorang buruh tani di desanya. Jadi kalau pergi kemana-mana hanya membawa ongkos pas-pasan, sedangkan untuk pulangnya biasanya dia membawa barang yang dapat dijual yang cukup untuk ongkos pulang. Dia berpikir kalau bawa uang untuk ongkos pulang pergi khawatir hilang di jalan.
Walaupun Radionya disita tetangganya, Paijo tetap berangkat nengok keponakannya yang sakit itu. Paijo berangkat dengan anaknya, mereka naik Kereta Api Ekonomi. Bagi anaknya, naik Kereta api merupakan pengalaman yang pertama. Oleh karena itu walaupun Kereta Api belum berangkat, dia sudah naik duluan dan mondar mandir dari satu gerbong ke gerbong yang lain.
Sejam kemudian, anaknya bertanya kepada seorang bapak yang duduk diisampingnya.
Dengan sangat hati-hati dan sangat sopan anak Paijo bertanya kepada orang yang duduk disampingnya tadi.
“Mohon ma’af pak, numpang tanya nama Stasiun yang kira-kira sejam kita lewati tadi namanya apa ya ?”, tanya anak Paijo berulang kali. Tetapi tetap saja orang itu diam saja tidak menyahut sepatah kata pun.
Hampir sejam kemudian anak Paijo tanya lagi kepada orang tadi. Orang tadi akhirnya mau menjawab tetapi sambil membentak : “Apa-apaan sih sampeyan itu, dari tadi tanya melulu ?”.
“Tapi pak !”
“Tapi … tapi, apa sih sampeyan itu ?”
“Pak Paijo, Bapak saya terkunci dalam WC di Stasiun tadi !”
(diilhami dari : “Balada Paijo”, Aya Media Pustaka : Jakarta, 32)
WIILIAM HENRY GATES
WILIAM HENRY GATES
Wiliam Henry Gates biasa dipanggil Bill Gates. Bill Gates lahir pada tanggal 28 Oktober 1955. Bill Gates disekolahkan oleh ayahnya di Lakeside Prep School. Ketika dia masih sekolah di sana, sekolahnya mengadakan kerjasama dengan Computer Centre Corporation dan mengizinkan siswanya menggunakan fasilitas komputer. Tentu saja, kesempatan ini tidak disia-siakan Bill Gates dan kawan-kawannya. Kemudian Bill Gates dan kawan-kawannya bereksperimen dengan komputer. Yang terjadi kemudian, eksperimen Bill Gates berkali-kali membuat Computer Centre Corporation dilanda masalah, sebab para hakers merusak sistem keamanan Computer Centre Corporation.
Akibatnya, Bill Gates dan kawan-kawannya di skors. Akan tetapi semangat bermain komputer sangat menggebu-gebu. Oleh karena itu, kemudian dia bersama kawan-kawannya membentuk Lakeside Programers Group. Karena kegigihan dan kreatifitasnya, mereka dapat membuktikan keahlian komputer yang dimilikinya kepada dunia. Akhirnya, mereka disewa oleh Computer Centre Corporation untuk menemukan virus dan memperbaiki sistem.
Sebagai imbalan, Bill Gates dan kawan-kawannya boleh memakai komputer perusahaan. Tentu saja kesempatan ini dipergunakan Bill Gates untuk mendalami seluk beluk komputer. Berkat kerajinan dan ketekunan , Bill Gates dan kawan-kawannya membuktikan kreatifitasnya kepada dunia lewat perusahaan Microsoft.
(diangkat dari : “Belajar Efektif Bahasa Indionesia”, Jakarta, Intimedia, halaman 116)
Wiliam Henry Gates biasa dipanggil Bill Gates. Bill Gates lahir pada tanggal 28 Oktober 1955. Bill Gates disekolahkan oleh ayahnya di Lakeside Prep School. Ketika dia masih sekolah di sana, sekolahnya mengadakan kerjasama dengan Computer Centre Corporation dan mengizinkan siswanya menggunakan fasilitas komputer. Tentu saja, kesempatan ini tidak disia-siakan Bill Gates dan kawan-kawannya. Kemudian Bill Gates dan kawan-kawannya bereksperimen dengan komputer. Yang terjadi kemudian, eksperimen Bill Gates berkali-kali membuat Computer Centre Corporation dilanda masalah, sebab para hakers merusak sistem keamanan Computer Centre Corporation.
Akibatnya, Bill Gates dan kawan-kawannya di skors. Akan tetapi semangat bermain komputer sangat menggebu-gebu. Oleh karena itu, kemudian dia bersama kawan-kawannya membentuk Lakeside Programers Group. Karena kegigihan dan kreatifitasnya, mereka dapat membuktikan keahlian komputer yang dimilikinya kepada dunia. Akhirnya, mereka disewa oleh Computer Centre Corporation untuk menemukan virus dan memperbaiki sistem.
Sebagai imbalan, Bill Gates dan kawan-kawannya boleh memakai komputer perusahaan. Tentu saja kesempatan ini dipergunakan Bill Gates untuk mendalami seluk beluk komputer. Berkat kerajinan dan ketekunan , Bill Gates dan kawan-kawannya membuktikan kreatifitasnya kepada dunia lewat perusahaan Microsoft.
(diangkat dari : “Belajar Efektif Bahasa Indionesia”, Jakarta, Intimedia, halaman 116)
KENANG-KENANGAN BUAT SAHABAT
KENANG-KENANGAN BUAT SAHABAT
Ceritera ini, ceritera tentang dua orang sahabat, sebut saja yang seorang dengan nama Novi dan yang seorang lagi dengan nama Intan. Mereka adalah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di sebuah sekolah pinggiran kota Jakarta. Mereka akan berpisah karena masing-masing setelah lulus dari SMA akan melanjutkan kehidupannya.
Novi, karena anak orang yang kehidupan sehari-harinya sangat sederhana, maka setelah lulus nanti ia akan bekerja. Sedangkan Intan, karena anak orang kaya yang kehidupan sehari-harinya serba kecukupan, dia memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk melanjutkan sekolahnya di Perguruan Tinggi.
Suatu hari Intan memberi Novi sebuah kenang-kenangan. Novi menerimanya dengan senang hati. Akan tetapi perasaan senangnya itu hanya sebentar, sebab kemudian terbersit di dalam pikirannya, apa yang akan diberikan kepada Intan sebagai tanda kenang-kenangan darinya. Untuk memberi kenang-kenangan yang menyamai bahkan melebihi pemberian Intan adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan, mengingat kemampuan orang tuanya yang sangat sederhana. Oleh karena itu, kemudian Novi berpikir “Apa yang patut diberikan kepada Intan sebagai kenangan”.Setelah lama berpikir, kemudian diputuskanlah untuk memberikan kenang-kenangan sebuah Puisi. Maka, segeralah Novi membuat puisinya. Setelah selesai dibuat, kemudian puisi itu diserahkan kepada Intan. Intan sangat terharu dan bangga menerima puisi dari Novi. Dalam hati Intan berkata, “Novi memang kreatif”.
Ceritera ini, ceritera tentang dua orang sahabat, sebut saja yang seorang dengan nama Novi dan yang seorang lagi dengan nama Intan. Mereka adalah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di sebuah sekolah pinggiran kota Jakarta. Mereka akan berpisah karena masing-masing setelah lulus dari SMA akan melanjutkan kehidupannya.
Novi, karena anak orang yang kehidupan sehari-harinya sangat sederhana, maka setelah lulus nanti ia akan bekerja. Sedangkan Intan, karena anak orang kaya yang kehidupan sehari-harinya serba kecukupan, dia memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk melanjutkan sekolahnya di Perguruan Tinggi.
Suatu hari Intan memberi Novi sebuah kenang-kenangan. Novi menerimanya dengan senang hati. Akan tetapi perasaan senangnya itu hanya sebentar, sebab kemudian terbersit di dalam pikirannya, apa yang akan diberikan kepada Intan sebagai tanda kenang-kenangan darinya. Untuk memberi kenang-kenangan yang menyamai bahkan melebihi pemberian Intan adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan, mengingat kemampuan orang tuanya yang sangat sederhana. Oleh karena itu, kemudian Novi berpikir “Apa yang patut diberikan kepada Intan sebagai kenangan”.Setelah lama berpikir, kemudian diputuskanlah untuk memberikan kenang-kenangan sebuah Puisi. Maka, segeralah Novi membuat puisinya. Setelah selesai dibuat, kemudian puisi itu diserahkan kepada Intan. Intan sangat terharu dan bangga menerima puisi dari Novi. Dalam hati Intan berkata, “Novi memang kreatif”.
PERAN AYAH
Pak Mahmud adalah seorang pegawai negeri di Jakarta. Beliau aktif mengadakan penelitian untuk Argo Industri. Sebagai pegawai biasa, aktivitas beliau lebih banyak di luar rumah. Isteri beliau mengajar di salah satu Perguruan Tinggi di daerah Ciputat. Selain mengajar isteri beliau juga aktif mengisi pengajian di majelis taklim. Bahkan juga mengisi pengajian di Departemen Kehutanan. Pokoknya aktivitasnya sangat padat. Akan tetapi komitmen beliau “jangan sampai kehilangan waktu untuk Anak”. Inilah peran orang tuan yang harus diwujudkan.
Dalam kesibukannya itu, belaiau tetap menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anaknya. Peranannya sebagai orang tua tidak pernah beliau tingalka. Setiap malam menjelang tidur beliau sempatkan mengevaluasi PR anak-anaknya. Menanyakan bagaimana persiapan ujian atau ulangan mereka, berapa besar biaya ujian yang harus di bayarkan, berbincang-bincang dengan isterinya mengenai apa saja yang telah dialami seharian itu. Dari sanalah beliau memerankan dirinya sebagai kepala rumah tangga, seorang ayah dan seorang suami.
Saat liburan, beliau mencari program apa yang baik untuk mereka. Salah satunya adalah bersilaturahim dengan sanak keluarga untuk menumbuhkan empati dan juga menguatkan komunikasi.
Ketika menonton TV terlau sering, anak-anak diajak berpikir bareng-bareng, apa program yang baik dan apa program yang kurang baik yang tidak patut ditonton. Selain itu juga beliau memberikan pengahrgaan terhadap prestasi yang telah dicapai anak-anaknya. Inilah peran yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
Bagaimana hal nya dengan anak-anak apa peran yang anda lakukan sebagai seorang siswa dan seorang anak yang sangat disyang orang tua ?
Dalam kesibukannya itu, belaiau tetap menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anaknya. Peranannya sebagai orang tua tidak pernah beliau tingalka. Setiap malam menjelang tidur beliau sempatkan mengevaluasi PR anak-anaknya. Menanyakan bagaimana persiapan ujian atau ulangan mereka, berapa besar biaya ujian yang harus di bayarkan, berbincang-bincang dengan isterinya mengenai apa saja yang telah dialami seharian itu. Dari sanalah beliau memerankan dirinya sebagai kepala rumah tangga, seorang ayah dan seorang suami.
Saat liburan, beliau mencari program apa yang baik untuk mereka. Salah satunya adalah bersilaturahim dengan sanak keluarga untuk menumbuhkan empati dan juga menguatkan komunikasi.
Ketika menonton TV terlau sering, anak-anak diajak berpikir bareng-bareng, apa program yang baik dan apa program yang kurang baik yang tidak patut ditonton. Selain itu juga beliau memberikan pengahrgaan terhadap prestasi yang telah dicapai anak-anaknya. Inilah peran yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
Bagaimana hal nya dengan anak-anak apa peran yang anda lakukan sebagai seorang siswa dan seorang anak yang sangat disyang orang tua ?
GAMBARAN WARGA SEKOLAH IDAMAN
Sekolah Idaman adlah sekolah yang menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain di Kota Kabupaten Tangerang. Tepatnya sekolahnya berada dekat dengan Terminal Cikokol. Mudah dijangkau dengan kendaraan. Karena letaknya di pinggir jalan, maka siapapun lewat di depannya dan melihat ke arah sana pasti sangat terkesan dengan keindahan dan keteraturan tamannya serta kebersihannya.
Ada bangunan Ibadahnya (Masjid) di sana, serta beberapa kantin sekolah yang tertata sangat bersih. Gedung sekolahannya memiliki 10 (sepuluh) kelas. Setiap kelas dihias dengan gambar-gambar pahlawan, peta, dan beberapa hiasan bunga yang diletakkan di dinding kelas.
Setiap hari para siswa mengikuti sekolah dengan tertib dan berpakaian seragam sangat rapi. Bagi siswa yang mendapat tugas piket untuk membersihkan kelas masing-masing dating lebih awal.
Suasana sekolah benar-benar sangat kondusif dan menyenangkan.
Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60, warga sekolah merasa perlu untuk memperingatinya. Akan tetapi tidak dengan perayaan yang hura-hura artinya dengan lomba-lomba dan pentas seni. Namun kali ini, warga sekolah sepakat akan menggalang dana untuk membangun sebuah desa miskin di pinggiran kota kabupaten Tangerang. Desa itu akan diberi nama Desa Binaan. Di Desa tersebut perlu dibangun sumur-sumur dan tempat tempat, karena selama ini mereka mandi di sungai yang airnya sangat kotor, di sana perlu juga di bangun tempat ibadah yang layak.
Kemudian pengurus dan anggota OSIS di dampingi oleh Pembina OSIS dan beberapa Guru, mengadakan rapat pembentukan panitia. Hasil rapat diperoleh kesepakatan ada 5 (lima) kelompok dan 5 (lima) orang yang terpilih untuk menjadi ketua-ketua kelompok.
1. Kelompok dari Inov
Inov sibuk dengan kegiatan latihan Volley. Jarang mengikuti rapat korodinasi. Akan tetapi Inov mempunyai wakil yang rajin dan cerdik. Ide-idenya atau gagasannya sangat cemerlang. Apalagi kalau ide atau gagasan mencari dana. Dia dapat cepat mengumpulkan dana, sebab ayahnya yang direktur Garment mempunyai banyak relasi. Dari merekalah dana itu diperolehnya.
2. Kelompok dari Indra
Indra adalah seorang yang pencemburu atas keberhasilan Inov yang mempunyai wakil yang sangat cerdik dan sangat cemerlang dengan gagasan-gagasannya menggalang dana. Indra menganggap Inov sebagai saingannya. Untuk itu, setiap gagasan Inov dalam rapat selalu ditolaknya. Dia selalu mempersoalkan lokasi sumur dan kamar mandi yang hendak dibangun itu.
3. Kelompok dari Wima
Wima mempunyai banyak pengalaman dalam bidang kePramukaan. Persoalan pengerahan tenaga dia ahlinya. Oleh karena itu tugas pengerahan tenaga dapat diserahkan ke kelompoknya. Hanya persoalannya sekarang adalah di mana letak sumur dan kamar mandi yang akan dibangun di desa binaan itu.
4. Kelompok dari Wirawan
Wirawan ini ahli merancang bangun. Kepandaiannya itu ditiru dari ayahnya yang seorang Insinyur Bangunan. Akan tetapi dia belum tahu persis kegunaan pembangunan sumur dan kamar mandi di desa binaan itu. Sebab menurut dia sungai yang airnya kotor itu bisa diolah menjadi air bersih. Urusannya bisa disampaikan kepada pemerintah daerah kabupaten Tangerang. Masalahnya sekarang, apakah Pemerintah Daerah Tangerang dapat segera merealisasinya, sebab hal ini memerlukan proses yang panjang dan prosedur yang sulit sedangkan Warga Desa Binaan sangat segera memerlukan air yang bersih dan kamar mandi yang memadai.
5. Kelompok dari Ashar
Kelompok ini selalu mengadakan pertemuan secara berkala. Dalam setiap pertemuan selalu dibahas mengenai urgensi dan manfaat pembangunan sumur-sumur dan kamar mandi. Hal ini juga sudah dimusyaswarhakan dengan warga desa tersebut. Mereka sangat setuju dan sangat mengharapkan segera untuk direalisasikan. Apabila ada warga yang bertanya tentang pembangunan tersebut dilayani dengan suka cita. Demikian pula apabila ada yang mempunyai usul-usul, kelompok ini mendengarkan dengan seksama dan mencatat sebagai bahan usulan pada kelompok sekolah. Kelompok mereka mempunyai gambar rencana pemabngunan. Gambar tersebut akan didiskusikan bersama kelompok-kelompok lainnya secara bersama-sama.
Ada bangunan Ibadahnya (Masjid) di sana, serta beberapa kantin sekolah yang tertata sangat bersih. Gedung sekolahannya memiliki 10 (sepuluh) kelas. Setiap kelas dihias dengan gambar-gambar pahlawan, peta, dan beberapa hiasan bunga yang diletakkan di dinding kelas.
Setiap hari para siswa mengikuti sekolah dengan tertib dan berpakaian seragam sangat rapi. Bagi siswa yang mendapat tugas piket untuk membersihkan kelas masing-masing dating lebih awal.
Suasana sekolah benar-benar sangat kondusif dan menyenangkan.
Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 60, warga sekolah merasa perlu untuk memperingatinya. Akan tetapi tidak dengan perayaan yang hura-hura artinya dengan lomba-lomba dan pentas seni. Namun kali ini, warga sekolah sepakat akan menggalang dana untuk membangun sebuah desa miskin di pinggiran kota kabupaten Tangerang. Desa itu akan diberi nama Desa Binaan. Di Desa tersebut perlu dibangun sumur-sumur dan tempat tempat, karena selama ini mereka mandi di sungai yang airnya sangat kotor, di sana perlu juga di bangun tempat ibadah yang layak.
Kemudian pengurus dan anggota OSIS di dampingi oleh Pembina OSIS dan beberapa Guru, mengadakan rapat pembentukan panitia. Hasil rapat diperoleh kesepakatan ada 5 (lima) kelompok dan 5 (lima) orang yang terpilih untuk menjadi ketua-ketua kelompok.
1. Kelompok dari Inov
Inov sibuk dengan kegiatan latihan Volley. Jarang mengikuti rapat korodinasi. Akan tetapi Inov mempunyai wakil yang rajin dan cerdik. Ide-idenya atau gagasannya sangat cemerlang. Apalagi kalau ide atau gagasan mencari dana. Dia dapat cepat mengumpulkan dana, sebab ayahnya yang direktur Garment mempunyai banyak relasi. Dari merekalah dana itu diperolehnya.
2. Kelompok dari Indra
Indra adalah seorang yang pencemburu atas keberhasilan Inov yang mempunyai wakil yang sangat cerdik dan sangat cemerlang dengan gagasan-gagasannya menggalang dana. Indra menganggap Inov sebagai saingannya. Untuk itu, setiap gagasan Inov dalam rapat selalu ditolaknya. Dia selalu mempersoalkan lokasi sumur dan kamar mandi yang hendak dibangun itu.
3. Kelompok dari Wima
Wima mempunyai banyak pengalaman dalam bidang kePramukaan. Persoalan pengerahan tenaga dia ahlinya. Oleh karena itu tugas pengerahan tenaga dapat diserahkan ke kelompoknya. Hanya persoalannya sekarang adalah di mana letak sumur dan kamar mandi yang akan dibangun di desa binaan itu.
4. Kelompok dari Wirawan
Wirawan ini ahli merancang bangun. Kepandaiannya itu ditiru dari ayahnya yang seorang Insinyur Bangunan. Akan tetapi dia belum tahu persis kegunaan pembangunan sumur dan kamar mandi di desa binaan itu. Sebab menurut dia sungai yang airnya kotor itu bisa diolah menjadi air bersih. Urusannya bisa disampaikan kepada pemerintah daerah kabupaten Tangerang. Masalahnya sekarang, apakah Pemerintah Daerah Tangerang dapat segera merealisasinya, sebab hal ini memerlukan proses yang panjang dan prosedur yang sulit sedangkan Warga Desa Binaan sangat segera memerlukan air yang bersih dan kamar mandi yang memadai.
5. Kelompok dari Ashar
Kelompok ini selalu mengadakan pertemuan secara berkala. Dalam setiap pertemuan selalu dibahas mengenai urgensi dan manfaat pembangunan sumur-sumur dan kamar mandi. Hal ini juga sudah dimusyaswarhakan dengan warga desa tersebut. Mereka sangat setuju dan sangat mengharapkan segera untuk direalisasikan. Apabila ada warga yang bertanya tentang pembangunan tersebut dilayani dengan suka cita. Demikian pula apabila ada yang mempunyai usul-usul, kelompok ini mendengarkan dengan seksama dan mencatat sebagai bahan usulan pada kelompok sekolah. Kelompok mereka mempunyai gambar rencana pemabngunan. Gambar tersebut akan didiskusikan bersama kelompok-kelompok lainnya secara bersama-sama.
KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Manusia adalah bagian dari makhluk ciptaan Tuhan, makhluk yang ditandai dengan ciri-ciri individu dan ciri-ciri sosial. Tindakan pertama manusia sebagai makhluk sosial yang paling utama adalah tindakan sosial, yaitu tindakan saling menukar pengalaman, saling mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan, atau saling mengekspresikan serta menyetujui suatu pendirian. Oleh karena itu di dalam tindakan sosial harus terdapat elemen-elemen umum yang sama-sama disetujui dan dipahami sejumlah orang atau masyarakat, yaitu komunikasi.
Berbicara sebagai suatu komunikasi sangat mempengaruhi kehidupan setiap anggota masyarakat. Dalam sistem inilah kita saling bertukar pendapat, gagasan, perasaan, keinginan, dengan bantuan lambang-lambang yang disebut kata-kata. Sistem inilah yang memberi keefektifan seorang anggota masyarakat dalam mendirikan hubungan mental dan emosional dengan anggota masyarakat lainnya.
Agaknya tidak perlu disangsikan lagi bahwa berbicara hanyalah merupakan ekspresi dari gagasan pribadi seseorang. Dengan berbicara, setiap individu dapat menekankan hubungan yang bersifat dua arah, yaitu memberi dan menerima. Dalam hubungan tersebut akan tampak adanya dinamika, inilah yang disebut dengan komunikasi yang efektif. Dengan komunikasi yang efektif, maka tujuan akan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Komunikasi dalam keluarga antara orang tua dan anak, akan terjalin dengan baik apabila masing-masing anggota keluarga memahami ekspresi dirinya (pikiran, perasaan, keinginan kebutuhan) yang disampaikan secara wajar, sopan santun, penuh tenggang rasa dan keterbukaan.
Berbicara sebagai suatu komunikasi sangat mempengaruhi kehidupan setiap anggota masyarakat. Dalam sistem inilah kita saling bertukar pendapat, gagasan, perasaan, keinginan, dengan bantuan lambang-lambang yang disebut kata-kata. Sistem inilah yang memberi keefektifan seorang anggota masyarakat dalam mendirikan hubungan mental dan emosional dengan anggota masyarakat lainnya.
Agaknya tidak perlu disangsikan lagi bahwa berbicara hanyalah merupakan ekspresi dari gagasan pribadi seseorang. Dengan berbicara, setiap individu dapat menekankan hubungan yang bersifat dua arah, yaitu memberi dan menerima. Dalam hubungan tersebut akan tampak adanya dinamika, inilah yang disebut dengan komunikasi yang efektif. Dengan komunikasi yang efektif, maka tujuan akan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Komunikasi dalam keluarga antara orang tua dan anak, akan terjalin dengan baik apabila masing-masing anggota keluarga memahami ekspresi dirinya (pikiran, perasaan, keinginan kebutuhan) yang disampaikan secara wajar, sopan santun, penuh tenggang rasa dan keterbukaan.
ARTI ORGANISASI BAGI KEGIATAN PENDIDIKAN FORMAL
Kebutuhan manusia itu bermacam-macam. Ada kebutuhan yang bersifat Kebendaan , misalnya : Kebutuhan Sandang (Pakaian), Kebutuhan Pangan, Kebutuhan Papan (Tempat Tinggal), dan lain-lain.
Ada juga kebutuhan yang bersifat Kerukhanian, misalnya : Pergaulan, Kasih Sayang, Keamanan, Pendidikan , dan lain-lain.
Perihal Pendidikan ini telah difirmankan Allah SWT dalam :
Q.S. al-“Alaq (96) : 1- 5 :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan (1)
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”(2)
“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah” (3)
“Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan Kalam” (4)
“Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (5) [1]
Apabila kita membaca ayat di atas, maka dapatlah dipahami betapa utamanya dan pentingnya Pendidikan itu.
Perintah untuk “membaca” dalam ayat di atas merupakan perintah kepada seluruh umatnya.
“Membaca” adalah sarana untuk belajar dan kuncinya adalah ilmu pengetahuan, baik secara etimologis berupa membaca huruf-huruf yang tertulis dalam buku-buku, maupun terminologis, yakni membaca dalam arti yang lebih luas.
Maksudnya, membaca alam semesta (ayatul – kaun).
Seperti diungkapkan dalam sebuah syair : [2]
Bacalah isyarat alam semesta yang diciptakan untukmu
Niscaya akan kamu dapatkan.
Sesungguhnya selain Allah adalah batil [3]
Kata “Kalam” disebut dalam ayat di atas, lebih memperjelas makna hakiki membaca, yaitu sebagai alat belajar.
Kemudian di dalam Q.S. al-Qalam : 1 :
“Nuun, Demi Kalam dan apa yang mereka tulis”, mengisyaratkan Bahwa Allah SWT bersumpah dengan kata yang amat penting itu, yaitu “Kalam”. Dengannya, Ilmu dapat ditransfer dari individu ke individu, dari generasi ke generasi, atau dari umat ke umat yang lain. [4]
Untuk mewujudkannya itu manusia dituntut menciptakan sesuatu yang dinamis, efektif, dan dapat mengantarkannya pada kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akherat. Cara mewujudkannya itu tentunya dapat dilakukan melalui Pendidikan.
Salah satu sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan Pendidikan adalah suatu lembaga resmi yang telah terorganisir secara teratur, konsisten dan sistematis, yaitu suatu Organisasi Formal.
Organisasi Formal yang bergerak di dalam Pendidikan lazim disebut dengan Sekolah.
Dalam buku yang disusun oleh Sutarto yang berjudul “Dasar-Dasar Organisasi”, Herbert G. Hicks menyatakan bahwa ada pembedaan organisasi menurut Dasar Tingkat Kepastian Struktur.
Pembedaan organisasi menurut Dasar Tingkat Kepastian Struktur,[5] yaitu :
Organisasi Formal
Ciri-ciri Organisasi Formal, sebagai berikut :
Mempunyai struktur yang dinyatakan dengan baik yang dapat menggambarkan hubungan-hubungan, diantaranya adalah wewenang, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawab.
Mempunyai perincian pekerjaan yang jelas bagi tiap-tiap anggota.
Ada kerja sama dan aturan-aturan yang jelas dan tersusun rapi.
Jenjang tujuan organisasi formal dinyatakan dengan tegas dan dikontrol secara baik.
Organisasi formal tahan lama dan terencana.
Organisasi Formal terdiri dari beberapa unsur yang tersebut di atas tidak dapat dipisahkan, saling berkaitan.
Organisasi Informal
Ciri-ciri Organisasi Informal, sebagai berikut :
Disusun secara bebas, fleksibel, tak pasti, dan spontan.
Dari uraian di atas dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Organisasi Formal adalah suatu sistem mengenai segala aktivitas kerjasama yang teratur dan efektif untuk mewujudkan atau mencapai tujuan yang diinginkan, di bawah suatu kepemimpinan bersama dengan alat-alat yang tepat.
Sedangkan yang dimaksud dengan Organisasi Informal adalah segala aktivitas yang keanggotaannya bebas, fleksibel dan tak pasti.
Dalam buku yang sama dengan yang telah disebutkan di atas, Sutarto menjelaskan bahwa pengertian Organisasi Formal adalah rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan, serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja.[6]
Sebagai Organisasi Formal, Sekolah harus dilengkapi dengan berbagai sarana yang diwujudkan dalam bentuk Gedung Sekolah, Sarana dan Prasarana, Perlengkapan Belajar-Mengajar, Proses atau Kegiatan Belajar-Mengajar, Materi Belajar-Mengajar, Guru-Guru, Siswa-Siswa, Pimpinan Sekolah (Kepala Sekolah), Kurikulum Sekolah, dan segala sesuatu yang menunjang keberlangsungan sekolah.
Untuk merealisasikan terselenggaranya “Kegiatan Pendidikan Formal”, maka diperlukan suatu Organisasi Formal yang berupa Sekolah. Organisasi Formal dalam bentuk Sekolah Formal sangatlah diperlukan dalam rangka pengembangan nalar serta penataan perilaku serta emosi manusia.
Dalam sejarah perkembangan Islam, kita akan menemukan bagaimana kaum intelektual Islam memberikan perhatian besar terhadap terselenggarakannya Organisasi Formal untuk mewujudkan pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Formal.
Organisasi Formal yang dimaksud adalah Sekolah-Sekolah Formal, dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen Sekolah sebagaimana telah disebutkan di atas.
Sekolah-sekolah formal yang didirikan kaum intelektual Islam itu merupakan Sekolah-Sekolah yang tetap berpegang teguh pada tujuan fundamental.
Tujuan fundamental manusia dalam kehidupan ini sangatlah penting. Oleh karena itu menurut Islam Lembaga Pendidikan atau Sekolah yang didirikan haruslah memiliki tujuan yang sama dengan tujuan penciptan manusia, yaitu merealisasikan pendidikan Islam demi terwujudnya ketaatan kepada Allah SWT, sebagai refleksi penghambaan manusia kepada Allah SWT secara individual maupun secara sosial.[7]
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam ;
Q.S. adz-Dzariat (51) : 56 :
“Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya untuk beribadah kepada-KU” [8]
Dengan demikian, maka arti Organisasi Formal ( dalam hal ini adalah Sekolah) bagi Kegiatan Pendidikan Formal adalah berkiprahnya individu-individu yang bertanggung jawab pada tujuan pendidikan, sehingga di sana akan tercipta sebuah komunitas yang harmonis yang memberikan berbagai kemanfaatan, baik itu dalam bidang sosial, ekonomi, keamanan, maupun demokrasi. [9]
Oleh karena itulah Organisasi Sekolah mempunyai banyak fungsi, diantara nya adalah sebagai media atau wadah untuk merealisasikan pendidikan berdasarkan tujuan pemikiran, aqidah, dan syariat Islam demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah SWT serta sikap meng-Esakan Allah SWT dan mengembangkan segala bakat atau potensi manusia sesuai fitrahnya sehingga menusia terhindar dari berbagai penyimpangan. [10]
[1] Yassin, H, B, “Bacaan Mulia”, (Jakarta : Djambatan, 1978), 870.
[2] Shihab, M, Quraish, “Wawasan al-Qur’an”, (Bandung : Mizan , 2000), 6.
[3] Qardhawi, Yusuf, “Al-Qur’an Berbicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan”, (Jakarta : Gema Insani, 1999), 236.
[4] Shihab, M, Quraish, Op.Cit, 436.
[5] Sutarto, “Dasar-Dasar Organisasi”, (Yogjakarta : Gajah Mada, 1992), 6-8.
[6] Sutarto, Ibid, 21-36.
[7] An-Nahlawi, Abdurarrahman, “Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat”, (Jakarta : Gema Insani, 1995), 117.
[8] Jassin, H, B, Op.Cit, 733.
[9] An-Nahlawi, Adurrahman, Op.Cit, 146.
[10] An-Nahlawi, Abdurrahman, Ibid, 152-162.
Ada juga kebutuhan yang bersifat Kerukhanian, misalnya : Pergaulan, Kasih Sayang, Keamanan, Pendidikan , dan lain-lain.
Perihal Pendidikan ini telah difirmankan Allah SWT dalam :
Q.S. al-“Alaq (96) : 1- 5 :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan (1)
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”(2)
“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah” (3)
“Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan Kalam” (4)
“Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (5) [1]
Apabila kita membaca ayat di atas, maka dapatlah dipahami betapa utamanya dan pentingnya Pendidikan itu.
Perintah untuk “membaca” dalam ayat di atas merupakan perintah kepada seluruh umatnya.
“Membaca” adalah sarana untuk belajar dan kuncinya adalah ilmu pengetahuan, baik secara etimologis berupa membaca huruf-huruf yang tertulis dalam buku-buku, maupun terminologis, yakni membaca dalam arti yang lebih luas.
Maksudnya, membaca alam semesta (ayatul – kaun).
Seperti diungkapkan dalam sebuah syair : [2]
Bacalah isyarat alam semesta yang diciptakan untukmu
Niscaya akan kamu dapatkan.
Sesungguhnya selain Allah adalah batil [3]
Kata “Kalam” disebut dalam ayat di atas, lebih memperjelas makna hakiki membaca, yaitu sebagai alat belajar.
Kemudian di dalam Q.S. al-Qalam : 1 :
“Nuun, Demi Kalam dan apa yang mereka tulis”, mengisyaratkan Bahwa Allah SWT bersumpah dengan kata yang amat penting itu, yaitu “Kalam”. Dengannya, Ilmu dapat ditransfer dari individu ke individu, dari generasi ke generasi, atau dari umat ke umat yang lain. [4]
Untuk mewujudkannya itu manusia dituntut menciptakan sesuatu yang dinamis, efektif, dan dapat mengantarkannya pada kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akherat. Cara mewujudkannya itu tentunya dapat dilakukan melalui Pendidikan.
Salah satu sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan Pendidikan adalah suatu lembaga resmi yang telah terorganisir secara teratur, konsisten dan sistematis, yaitu suatu Organisasi Formal.
Organisasi Formal yang bergerak di dalam Pendidikan lazim disebut dengan Sekolah.
Dalam buku yang disusun oleh Sutarto yang berjudul “Dasar-Dasar Organisasi”, Herbert G. Hicks menyatakan bahwa ada pembedaan organisasi menurut Dasar Tingkat Kepastian Struktur.
Pembedaan organisasi menurut Dasar Tingkat Kepastian Struktur,[5] yaitu :
Organisasi Formal
Ciri-ciri Organisasi Formal, sebagai berikut :
Mempunyai struktur yang dinyatakan dengan baik yang dapat menggambarkan hubungan-hubungan, diantaranya adalah wewenang, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawab.
Mempunyai perincian pekerjaan yang jelas bagi tiap-tiap anggota.
Ada kerja sama dan aturan-aturan yang jelas dan tersusun rapi.
Jenjang tujuan organisasi formal dinyatakan dengan tegas dan dikontrol secara baik.
Organisasi formal tahan lama dan terencana.
Organisasi Formal terdiri dari beberapa unsur yang tersebut di atas tidak dapat dipisahkan, saling berkaitan.
Organisasi Informal
Ciri-ciri Organisasi Informal, sebagai berikut :
Disusun secara bebas, fleksibel, tak pasti, dan spontan.
Dari uraian di atas dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Organisasi Formal adalah suatu sistem mengenai segala aktivitas kerjasama yang teratur dan efektif untuk mewujudkan atau mencapai tujuan yang diinginkan, di bawah suatu kepemimpinan bersama dengan alat-alat yang tepat.
Sedangkan yang dimaksud dengan Organisasi Informal adalah segala aktivitas yang keanggotaannya bebas, fleksibel dan tak pasti.
Dalam buku yang sama dengan yang telah disebutkan di atas, Sutarto menjelaskan bahwa pengertian Organisasi Formal adalah rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan, serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja.[6]
Sebagai Organisasi Formal, Sekolah harus dilengkapi dengan berbagai sarana yang diwujudkan dalam bentuk Gedung Sekolah, Sarana dan Prasarana, Perlengkapan Belajar-Mengajar, Proses atau Kegiatan Belajar-Mengajar, Materi Belajar-Mengajar, Guru-Guru, Siswa-Siswa, Pimpinan Sekolah (Kepala Sekolah), Kurikulum Sekolah, dan segala sesuatu yang menunjang keberlangsungan sekolah.
Untuk merealisasikan terselenggaranya “Kegiatan Pendidikan Formal”, maka diperlukan suatu Organisasi Formal yang berupa Sekolah. Organisasi Formal dalam bentuk Sekolah Formal sangatlah diperlukan dalam rangka pengembangan nalar serta penataan perilaku serta emosi manusia.
Dalam sejarah perkembangan Islam, kita akan menemukan bagaimana kaum intelektual Islam memberikan perhatian besar terhadap terselenggarakannya Organisasi Formal untuk mewujudkan pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Formal.
Organisasi Formal yang dimaksud adalah Sekolah-Sekolah Formal, dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen Sekolah sebagaimana telah disebutkan di atas.
Sekolah-sekolah formal yang didirikan kaum intelektual Islam itu merupakan Sekolah-Sekolah yang tetap berpegang teguh pada tujuan fundamental.
Tujuan fundamental manusia dalam kehidupan ini sangatlah penting. Oleh karena itu menurut Islam Lembaga Pendidikan atau Sekolah yang didirikan haruslah memiliki tujuan yang sama dengan tujuan penciptan manusia, yaitu merealisasikan pendidikan Islam demi terwujudnya ketaatan kepada Allah SWT, sebagai refleksi penghambaan manusia kepada Allah SWT secara individual maupun secara sosial.[7]
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam ;
Q.S. adz-Dzariat (51) : 56 :
“Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya untuk beribadah kepada-KU” [8]
Dengan demikian, maka arti Organisasi Formal ( dalam hal ini adalah Sekolah) bagi Kegiatan Pendidikan Formal adalah berkiprahnya individu-individu yang bertanggung jawab pada tujuan pendidikan, sehingga di sana akan tercipta sebuah komunitas yang harmonis yang memberikan berbagai kemanfaatan, baik itu dalam bidang sosial, ekonomi, keamanan, maupun demokrasi. [9]
Oleh karena itulah Organisasi Sekolah mempunyai banyak fungsi, diantara nya adalah sebagai media atau wadah untuk merealisasikan pendidikan berdasarkan tujuan pemikiran, aqidah, dan syariat Islam demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah SWT serta sikap meng-Esakan Allah SWT dan mengembangkan segala bakat atau potensi manusia sesuai fitrahnya sehingga menusia terhindar dari berbagai penyimpangan. [10]
[1] Yassin, H, B, “Bacaan Mulia”, (Jakarta : Djambatan, 1978), 870.
[2] Shihab, M, Quraish, “Wawasan al-Qur’an”, (Bandung : Mizan , 2000), 6.
[3] Qardhawi, Yusuf, “Al-Qur’an Berbicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan”, (Jakarta : Gema Insani, 1999), 236.
[4] Shihab, M, Quraish, Op.Cit, 436.
[5] Sutarto, “Dasar-Dasar Organisasi”, (Yogjakarta : Gajah Mada, 1992), 6-8.
[6] Sutarto, Ibid, 21-36.
[7] An-Nahlawi, Abdurarrahman, “Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat”, (Jakarta : Gema Insani, 1995), 117.
[8] Jassin, H, B, Op.Cit, 733.
[9] An-Nahlawi, Adurrahman, Op.Cit, 146.
[10] An-Nahlawi, Abdurrahman, Ibid, 152-162.
TANDA -TANDA ADANYA ALLAH SWT
Apabila kita mempelajari Sejarah tentang Kepercayaan Manusia, maka yang kita ketemukan adalah hampir setiap manusia mempercayai adanya Tuhan (Allah Swt).
Masyarakat Yunani Kuno mengakui paham Politeisme (paham/keyakinan banyak Tuhan); ada Venus (Dewa Kecantikan), Mars (Dewa Perang), Minerva (Dewa Kekayaan), Apollo (Dewa Matahari), dan sebagainya.
Masyarakat Hindu mengakui adanya Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu (Dewa Pemelihara), Dewa Syiwa (Dewa Perusak), Dewa Surya (Dewa Matahari), Dewa Bayu (Dewa Angin), dam sebagainya.
Masyarakat Mesir mengakui adanya Dewa Izis, Dewa Osiris, Dewa Ra (Dewa Matahari), dan sebagainya.
Masyarakat Persia mengakui adanya Dewa Gelap dan Dewa Terang.
Masyarakat Arab, dulu mengakui adanya al-Lata, al-Uzza, Manata, dan ratusan berhala lainnya, yang dianggap sebagai Dewa-Dewa mereka, sampai kemudian datanglah Ajaran Islam ke Jazirah Arab meluruskan keyakinan mereka. Ajaran Islam mengisyaratkan bahwa Tuhan (Allah Swt) ada
Buktinya mana ?
Mari kita bersama-sama merenungkan, memikirkannya,
“benarkah Allah Swt, ada ?”
Ada ceritera :
Sayyidina Ali r.a pernah ditanya oleh seorang sahabatnya bernama Zi’lib al-Yamani.
v Zi’lib al-Yamani bertanya : “Apakah anda pernah melihat Tuhan ?”
v Sayyidina Ali r.a menjawab : “Tidak, Tuhan tidak bisa dilihat !”
v Zi’lib al-Yamani bertanya lagi : “Bagaimana anda meyakini bahwa Allah Swt, ada ?”
v Sayyidina Ali r.a menjawab dengan suka cita : “Aku meyakini bahwa Allah Swt, ada, adalah dengan memperhatikan dan mengenal sekeliling. Di sana banyak bukti dan tanda-tanda bahwa Allah Swt, ada !”
v Kemudian Zi’lib al-Yamani melanjutkan pertanyaannya : “Apa bukti dan tanda-tanda Nya itu ?”
Untuk membuktikan bahwa Allah Swt, ada, dapat melalui pembuktian :
Ø ONTOLOGI :
Ilmu yang menggambarkan sesuatu yang lebih berkuasa dari kita. Ilustrasinya (gambarannya) misalnya : tentang “Proses Penciptaan Manusia”, dikuatkan dengan Q.S. at-Tỉn (95) : 4 :
Manusia memiliki bentuk yang sempurna dan sebagus-bagusnya makhluk, yang dilengkapi dengan akal/pikiran, perasaan dan kehendak.
Organ-organ tubuh manusia ditempatkan sesuai dengan fungsinya. Fungsi-fungsi organ tubuh itu saling berkaitan dan unik (Coba kalian lihat di cermin). Tubuhmu diperindah, ditegakkan dan dipermudah geraknya. Juga memiliki kemampuan berekspresi, berbicara karena ada jiwa/rukh
Melalui pembuktian secara ilmiah, mengenai jiwa/rukh ini telah dicoba oleh seorang pakar ilmu jiwa. : “Orang yang sudah kritis ditempatkan di kaca yang tebalnya 30 Cm ………….”. Ini artinya, ada yang lebih hebat dari kita yaitu Allah Swt. Ini pembuktian secara al-bathin.
Ø KOSMOLOGI :
Ilmu tentang Sebab-Akibat terhadap “Kosmos/Dunia. Ilustrasinya (gambarannya) misalnya : tentang “Proses Penciptaan Alam Raya” ini, dikuatkan dengan Q.S. adz-Dzảriyảt (51) : 47 :
(Dan Langit Kami bangun dengan ‘tangan-tangan’ Kami, dan sesungguhnya Kami benar-benar Maha Meluaskan). Jadi sesuatu itu ada karena ada yang membuat. : “Misalnya kita ingin rujak, rujak yang kita inginkan tidak tiba-tiba ada dihadapan kita, akan tetapi kita membuat dulu ……………………………”. Ini artinya Tidak mungkin sesuatu terjadi tanpa ada penyebabnya, dan penyebab terakhir adalah Allah Swt. Ini pembuktian secara azh-zhohir.
Ø TELEOLOGI :
Ilmu tentang Keseragaman dan Keserasian Alam yang tidak dapat terjadi tanpa ada suatu kekuatan yang mengatur keserasian itu. Ilustrasinya (gambarannya) misalnya : tentang Keindahan dan Keserasian Alam Raya ini, dikuatkan dengan Q.S. Qảf (50) : 6-7 :
(Tidakkah mereka melihat ke langit di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ? Dan Kami hamparkan bumi serta Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata).
Q.S. lainnya yang berhubungan dengan Keserasian dan Keindahan : Q.S. al-Mulk (67) : 3-4 :
(Allah Swt yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sama sekali tidak melihat pada ciptaan Allah Swt, Tuhan Yang Maha Pengasih sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah sesuatu yang kamu lihat tidak seimbang ?. Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatupun yang cacat, dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah). Jadi, ada keterkaitan dan keharmonisan, misalnya : sungai-sungai mengairi tumbuh-tumbuhan, hutan membendung banjir, matahari tidak jemu-jemu memancarkan sinarnya, air yang menguap akibat matahari dikembalikan dengan kerjasama awan dan angin, ini suatu kerjasama yang luar biasa harmonis, bunga-bunga berkembang dengan aneka warna yang indah. Ada siklus di alam raya ini yang tidak mungkin diatur sedemikian rupa dan tidak juga dapat berjalan sedemikian konsisten kecuali oleh Sang Pengatur Yang Maha Kuasa yaitu Allah Swt. Ini pembuktian secara azh-zhohir.
Dalam konteks ini, Allah Swt memerintahkan agar manusia memperhatikan tanda-tanda, betapa alam ini tidak mungkin terwujud tanpa ada yang mewujudkannya.
Untuk memperhatikan tanda-tanda ini, tidak hanya dengan kecerdasan berpikir akan tetapi harus dengan kecerdasan spiritual dan mata hati/nurani.
Apabila kita tidak melibatkan spiritual dan mata hati/nurani, maka tanda-tanda ini tidak terjangkau. Persis seperti jika kita akan menikmati merdunya musik. (Nina bobo, oh Nina bobo, kalau tidak bobo digigit nyamuk, Bintang kecil …, dsb). Kesannya kalau kita mendengarkan musik tanpa penghayatan terasa hampa, hambar dan tidak bermakna apa-apa. Padahal musik diciptakan untuk mengungkapkan pikiran, keinginan, perasaan dan harapan-harapan.
Demikian pula dengan tanda-tanda yang ada di alam ini, adalah ungkapan bukti atau tanda adanya Allah Swt.
Mengabaikan tanda-tanda adanya Allah Swt menjadikan hati gersang, kacau. Hal ini pada gilirannya nanti pasti akan mengundang bencana dan menjauhnya rakhmat Allah Swt.
Nah, di bulan Ramadhan ini, mari kita menangkap dan menghayati tanda-tanda adanya Allah Swt agar kita dapat semakin khusuk dan ikhlas di dalam melaksanakan Ibadah Puasa dan Ibadah-ibadah lainnya .
Sebab pada hakekatnya Ibadah Puasa dan Ibadah-ibadah kita yang lainnya adalah untuk kita sendiri, dikuatkan dengan Q.S.
(Dan tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk berbakti kepadaKu).
Allah Swt adalah Maha Segala-galanya. Allah Swt tidak menghendaki apa-apa dari kita. Sebaliknya apa-apa yang kita kerjakan sebagai ibadah kita itu adalah tanda bakti kita kepada Allah Swt.
Bagi mereka yang berbakti akan mendapatkan reward (hadiah) dari Allah Swt, yaitu pahala yang tiada habis-habisnya . Dikuatkan dengan Q.S.
Pahala itu bisa berupa kebahagiaan di dunia dan akherat, ketenteraman bathinniah, kesehatan, teman yang baik-baik, dan masih banyak lagi pahala-pahala lainnya.
Tentu saja ibadah kita jangan dibulan Ramadhan saja. Bulan Ramadhan ini kita jadikan sebagai pencucian jiwa dan starting point (awal) untuk melaksanakan ibadah ke depannya.
Insya Allah, tahun depan akan ketemu lagi dengan Bulan Ramadhan. , demikian pula di depannya lagi , begitu seterusnya , .
Harapan kita , kita akan selalu bertemu dengan Bulan Ramadhan yaitu bulan yang kita yakini sebagai bulan Maghfiraj, bulan pensucian jiwa, bulan dimana Allah Swt menyebarkan ampunan bagi umatnya..
Akhirul Kalam, semoga kita termasuk di dalam ampunanNya. Amin, Ya Rabbal ‘Alamin.
Masyarakat Yunani Kuno mengakui paham Politeisme (paham/keyakinan banyak Tuhan); ada Venus (Dewa Kecantikan), Mars (Dewa Perang), Minerva (Dewa Kekayaan), Apollo (Dewa Matahari), dan sebagainya.
Masyarakat Hindu mengakui adanya Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu (Dewa Pemelihara), Dewa Syiwa (Dewa Perusak), Dewa Surya (Dewa Matahari), Dewa Bayu (Dewa Angin), dam sebagainya.
Masyarakat Mesir mengakui adanya Dewa Izis, Dewa Osiris, Dewa Ra (Dewa Matahari), dan sebagainya.
Masyarakat Persia mengakui adanya Dewa Gelap dan Dewa Terang.
Masyarakat Arab, dulu mengakui adanya al-Lata, al-Uzza, Manata, dan ratusan berhala lainnya, yang dianggap sebagai Dewa-Dewa mereka, sampai kemudian datanglah Ajaran Islam ke Jazirah Arab meluruskan keyakinan mereka. Ajaran Islam mengisyaratkan bahwa Tuhan (Allah Swt) ada
Buktinya mana ?
Mari kita bersama-sama merenungkan, memikirkannya,
“benarkah Allah Swt, ada ?”
Ada ceritera :
Sayyidina Ali r.a pernah ditanya oleh seorang sahabatnya bernama Zi’lib al-Yamani.
v Zi’lib al-Yamani bertanya : “Apakah anda pernah melihat Tuhan ?”
v Sayyidina Ali r.a menjawab : “Tidak, Tuhan tidak bisa dilihat !”
v Zi’lib al-Yamani bertanya lagi : “Bagaimana anda meyakini bahwa Allah Swt, ada ?”
v Sayyidina Ali r.a menjawab dengan suka cita : “Aku meyakini bahwa Allah Swt, ada, adalah dengan memperhatikan dan mengenal sekeliling. Di sana banyak bukti dan tanda-tanda bahwa Allah Swt, ada !”
v Kemudian Zi’lib al-Yamani melanjutkan pertanyaannya : “Apa bukti dan tanda-tanda Nya itu ?”
Untuk membuktikan bahwa Allah Swt, ada, dapat melalui pembuktian :
Ø ONTOLOGI :
Ilmu yang menggambarkan sesuatu yang lebih berkuasa dari kita. Ilustrasinya (gambarannya) misalnya : tentang “Proses Penciptaan Manusia”, dikuatkan dengan Q.S. at-Tỉn (95) : 4 :
Manusia memiliki bentuk yang sempurna dan sebagus-bagusnya makhluk, yang dilengkapi dengan akal/pikiran, perasaan dan kehendak.
Organ-organ tubuh manusia ditempatkan sesuai dengan fungsinya. Fungsi-fungsi organ tubuh itu saling berkaitan dan unik (Coba kalian lihat di cermin). Tubuhmu diperindah, ditegakkan dan dipermudah geraknya. Juga memiliki kemampuan berekspresi, berbicara karena ada jiwa/rukh
Melalui pembuktian secara ilmiah, mengenai jiwa/rukh ini telah dicoba oleh seorang pakar ilmu jiwa. : “Orang yang sudah kritis ditempatkan di kaca yang tebalnya 30 Cm ………….”. Ini artinya, ada yang lebih hebat dari kita yaitu Allah Swt. Ini pembuktian secara al-bathin.
Ø KOSMOLOGI :
Ilmu tentang Sebab-Akibat terhadap “Kosmos/Dunia. Ilustrasinya (gambarannya) misalnya : tentang “Proses Penciptaan Alam Raya” ini, dikuatkan dengan Q.S. adz-Dzảriyảt (51) : 47 :
(Dan Langit Kami bangun dengan ‘tangan-tangan’ Kami, dan sesungguhnya Kami benar-benar Maha Meluaskan). Jadi sesuatu itu ada karena ada yang membuat. : “Misalnya kita ingin rujak, rujak yang kita inginkan tidak tiba-tiba ada dihadapan kita, akan tetapi kita membuat dulu ……………………………”. Ini artinya Tidak mungkin sesuatu terjadi tanpa ada penyebabnya, dan penyebab terakhir adalah Allah Swt. Ini pembuktian secara azh-zhohir.
Ø TELEOLOGI :
Ilmu tentang Keseragaman dan Keserasian Alam yang tidak dapat terjadi tanpa ada suatu kekuatan yang mengatur keserasian itu. Ilustrasinya (gambarannya) misalnya : tentang Keindahan dan Keserasian Alam Raya ini, dikuatkan dengan Q.S. Qảf (50) : 6-7 :
(Tidakkah mereka melihat ke langit di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ? Dan Kami hamparkan bumi serta Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata).
Q.S. lainnya yang berhubungan dengan Keserasian dan Keindahan : Q.S. al-Mulk (67) : 3-4 :
(Allah Swt yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sama sekali tidak melihat pada ciptaan Allah Swt, Tuhan Yang Maha Pengasih sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah sesuatu yang kamu lihat tidak seimbang ?. Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatupun yang cacat, dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah). Jadi, ada keterkaitan dan keharmonisan, misalnya : sungai-sungai mengairi tumbuh-tumbuhan, hutan membendung banjir, matahari tidak jemu-jemu memancarkan sinarnya, air yang menguap akibat matahari dikembalikan dengan kerjasama awan dan angin, ini suatu kerjasama yang luar biasa harmonis, bunga-bunga berkembang dengan aneka warna yang indah. Ada siklus di alam raya ini yang tidak mungkin diatur sedemikian rupa dan tidak juga dapat berjalan sedemikian konsisten kecuali oleh Sang Pengatur Yang Maha Kuasa yaitu Allah Swt. Ini pembuktian secara azh-zhohir.
Dalam konteks ini, Allah Swt memerintahkan agar manusia memperhatikan tanda-tanda, betapa alam ini tidak mungkin terwujud tanpa ada yang mewujudkannya.
Untuk memperhatikan tanda-tanda ini, tidak hanya dengan kecerdasan berpikir akan tetapi harus dengan kecerdasan spiritual dan mata hati/nurani.
Apabila kita tidak melibatkan spiritual dan mata hati/nurani, maka tanda-tanda ini tidak terjangkau. Persis seperti jika kita akan menikmati merdunya musik. (Nina bobo, oh Nina bobo, kalau tidak bobo digigit nyamuk, Bintang kecil …, dsb). Kesannya kalau kita mendengarkan musik tanpa penghayatan terasa hampa, hambar dan tidak bermakna apa-apa. Padahal musik diciptakan untuk mengungkapkan pikiran, keinginan, perasaan dan harapan-harapan.
Demikian pula dengan tanda-tanda yang ada di alam ini, adalah ungkapan bukti atau tanda adanya Allah Swt.
Mengabaikan tanda-tanda adanya Allah Swt menjadikan hati gersang, kacau. Hal ini pada gilirannya nanti pasti akan mengundang bencana dan menjauhnya rakhmat Allah Swt.
Nah, di bulan Ramadhan ini, mari kita menangkap dan menghayati tanda-tanda adanya Allah Swt agar kita dapat semakin khusuk dan ikhlas di dalam melaksanakan Ibadah Puasa dan Ibadah-ibadah lainnya .
Sebab pada hakekatnya Ibadah Puasa dan Ibadah-ibadah kita yang lainnya adalah untuk kita sendiri, dikuatkan dengan Q.S.
(Dan tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk berbakti kepadaKu).
Allah Swt adalah Maha Segala-galanya. Allah Swt tidak menghendaki apa-apa dari kita. Sebaliknya apa-apa yang kita kerjakan sebagai ibadah kita itu adalah tanda bakti kita kepada Allah Swt.
Bagi mereka yang berbakti akan mendapatkan reward (hadiah) dari Allah Swt, yaitu pahala yang tiada habis-habisnya . Dikuatkan dengan Q.S.
Pahala itu bisa berupa kebahagiaan di dunia dan akherat, ketenteraman bathinniah, kesehatan, teman yang baik-baik, dan masih banyak lagi pahala-pahala lainnya.
Tentu saja ibadah kita jangan dibulan Ramadhan saja. Bulan Ramadhan ini kita jadikan sebagai pencucian jiwa dan starting point (awal) untuk melaksanakan ibadah ke depannya.
Insya Allah, tahun depan akan ketemu lagi dengan Bulan Ramadhan. , demikian pula di depannya lagi , begitu seterusnya , .
Harapan kita , kita akan selalu bertemu dengan Bulan Ramadhan yaitu bulan yang kita yakini sebagai bulan Maghfiraj, bulan pensucian jiwa, bulan dimana Allah Swt menyebarkan ampunan bagi umatnya..
Akhirul Kalam, semoga kita termasuk di dalam ampunanNya. Amin, Ya Rabbal ‘Alamin.
MANUSIA SEBAGAI PEMAIN DALAM PERTUNJUKAN
Q.S. al-Insan (76) ayat 2 :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan Perintah dan Larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”.
Ayat di atas, memberikan gambaran kepada manusia bahwa manusia tadinya merupakan makhluk yang tidak terkenal, yang tidak jadi sebutan di alam raya kemudian menjadi makhluk yang hidup.
Asal usul kejadiannya adalah dari setetes mani yang bercampur yaitu bercampur antara benih lelaki dengan benih perempuan atau nuthfah.
Nuthfah ini adalah bibit halus dari mani laki-laki dengan bibit halus dari mani perempuan. Apabila ke dua mani ini telah bertemu, maka mereka saling melekat, yaitu antara bibit dari laki-laki pada bibit dari perempuan.
Kemudian, apabila mereka telah melekat, mereka tidak berpisah lagi. Mereka telah dikumpulkan, dicampurkan menjadi satu yaitu yang disebut nuthfah tadi. Nuthfah itu kemudian dieramkan atau disimpan secara rapi di dalam rahim (peranakan) perempuan. Ini, adalah bibit manusia.
Kemudian pada waktu tertentu yaitu selama sembilan bulan sepuluh hari. Secara berpola terjadilah proses, maka melalui proses yang luar biasa itulah lalu lahirlah anak manusia.
Anak manusia ini, sebagaimana telah diuraikan di atas berasal dari nutfah sebagai bibit manusia. Bibit manusia ini apabila dipersatukan dengan bibit yang bukan pasangannya, maka tidak akan menjadi manusia. Misalnya dipersatukan dengan bibit Macan, atau dengan bibit Kera, maka tidak akan menjadi bibit manusia. Jadi bibit manusia memang seharusnya dipersatukan dengan bibit manusia juga. Hal ini sudah merupakan ketentuan dari Allah SWT. Itulah sebabnya, bibit atau mani dari seekor Kera Betina tidaklah akan dicampurkan (dipersatukan) atau dinuthfahkan dengan bibit atau mani dari seeorang laki-laki, demikian sebaliknya.
Di dalam bibit dari mani laki-laki dan bibit mani perempuan itu pula telah terjadi persediaan seorang anak akan menurut bentuk ayahnya atau ibunya, malahan ada juga “kombinasi” warna kulit ayah dengan warna kulit ibu.
Setelah keluar atau lahir dari perut ibunya, dia bergerak dan menangis. Hidup yang senang dalam suhu teratur dalam rahim atau kandungan ibunya, tiba-tiba berubah. Mulailah dia menantang udara !. Dia menangis karena dia terkejut dan dia bergerak menandakan ingin hidup.
Kemudian, manusia melahirkan keturunan-keturunan dari suatu generasi ke generasi berikutnya serta berkembang dan menyebar keseluruh dunia. Mereka ditautkan satu sama lain melalui perkawinan dan berketurunan, sehingga tercipta hubungan kekeluargaan dari hasil perkawinan itu melalui hubungan darah maupun hubungan kekerabatan lain. Sejak saat itu manusia “menjadi pemain dalam pertunjukan”
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan Perintah dan Larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”.
Ayat di atas, memberikan gambaran kepada manusia bahwa manusia tadinya merupakan makhluk yang tidak terkenal, yang tidak jadi sebutan di alam raya kemudian menjadi makhluk yang hidup.
Asal usul kejadiannya adalah dari setetes mani yang bercampur yaitu bercampur antara benih lelaki dengan benih perempuan atau nuthfah.
Nuthfah ini adalah bibit halus dari mani laki-laki dengan bibit halus dari mani perempuan. Apabila ke dua mani ini telah bertemu, maka mereka saling melekat, yaitu antara bibit dari laki-laki pada bibit dari perempuan.
Kemudian, apabila mereka telah melekat, mereka tidak berpisah lagi. Mereka telah dikumpulkan, dicampurkan menjadi satu yaitu yang disebut nuthfah tadi. Nuthfah itu kemudian dieramkan atau disimpan secara rapi di dalam rahim (peranakan) perempuan. Ini, adalah bibit manusia.
Kemudian pada waktu tertentu yaitu selama sembilan bulan sepuluh hari. Secara berpola terjadilah proses, maka melalui proses yang luar biasa itulah lalu lahirlah anak manusia.
Anak manusia ini, sebagaimana telah diuraikan di atas berasal dari nutfah sebagai bibit manusia. Bibit manusia ini apabila dipersatukan dengan bibit yang bukan pasangannya, maka tidak akan menjadi manusia. Misalnya dipersatukan dengan bibit Macan, atau dengan bibit Kera, maka tidak akan menjadi bibit manusia. Jadi bibit manusia memang seharusnya dipersatukan dengan bibit manusia juga. Hal ini sudah merupakan ketentuan dari Allah SWT. Itulah sebabnya, bibit atau mani dari seekor Kera Betina tidaklah akan dicampurkan (dipersatukan) atau dinuthfahkan dengan bibit atau mani dari seeorang laki-laki, demikian sebaliknya.
Di dalam bibit dari mani laki-laki dan bibit mani perempuan itu pula telah terjadi persediaan seorang anak akan menurut bentuk ayahnya atau ibunya, malahan ada juga “kombinasi” warna kulit ayah dengan warna kulit ibu.
Setelah keluar atau lahir dari perut ibunya, dia bergerak dan menangis. Hidup yang senang dalam suhu teratur dalam rahim atau kandungan ibunya, tiba-tiba berubah. Mulailah dia menantang udara !. Dia menangis karena dia terkejut dan dia bergerak menandakan ingin hidup.
Kemudian, manusia melahirkan keturunan-keturunan dari suatu generasi ke generasi berikutnya serta berkembang dan menyebar keseluruh dunia. Mereka ditautkan satu sama lain melalui perkawinan dan berketurunan, sehingga tercipta hubungan kekeluargaan dari hasil perkawinan itu melalui hubungan darah maupun hubungan kekerabatan lain. Sejak saat itu manusia “menjadi pemain dalam pertunjukan”
USAHA YANG TAK SIA-SIA
HARI INI,
SABTU, 12 JANUARI 2008
TIADA KATA NAN PATUT SAYA UCAPKAN KECUALI RASA SYUKUR ALHAMDULILLAH KEHADHIRAT ILLAHI RABBI YANG TELAH MELIMPAHKAN BERBAGAI KENIKMATAN DI SEPANJANG WAKTU...
SHALAWAT DAN SALAM KEPADA JUNJUNGAN NABI BESAR "MUHAMMAD SHALALLAHU 'ALAIHI WASSALAM" TERIRING DO'A SEMOGA KESELAMATAN DAN KESEJAHTERAAN TETAP TERCURAHKAN KEPADA KELUARGA NABI, PARA SAHABAT NABI DAN KEPADA PENGIKUT-PENGIKUT NABI... INSYA ALLAH ... SAYA TERGOLONG KEPADA PENGIKUT NABI...
TERIMAKASIH YA ALLAH... ENGKAU TELAH MELIMPAHKAN RAHMATMU PADA WAKTU YANG TEPAT.... HARI INI ... SAYA MEMPEROLEH KHABAR DARI PIMPINAN SAYA BAPAK ALAN SUHERLAN (PEMIMPIN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 PONDOK AREN - TANGERANG) BAHWA BERKAS PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU YANG BEBERAPA WAKTU LALU KETLESUT... SUDAH DITEMUKAN DAN SUDAH DINILAI... HASILNYA SAYA TELAH "LULUS". BERITA INI DITERIMA OLEH BAPAK ALAN SUHERLAN DARI DIKNAS KABUPATEN TANGERANG ...
WALAUPUN SAYA BELUM DIPERINTAHKAN PAK ALAN SUHERLAN UNTUK MENINDAK-LANJUTINYA... NAMUN HAL INI ADALAH SUATU BERITA YANG SANGAT MEMBAHAGIAKAN SAYA... KARENA DENGAN DEMIKIAN STATUS SAYA MENJADI JELAS...
USAHA INI, TENTUNYA TIDAK TERLEPAS DARI KERJA KERAS BAPAK ALAN SUHERLAN, IBU YETTY DAN BAPAK IMANUDDIN... UNTUK ITU PERKENANKANLAH SAYA MENGHATURKAN TERIMAKASIH KEPADA BAPAK ALAN SUHERLAN, IBU YETTY DAN BAPAK IMANUDDIN .... SEMOGA PANJENENGAN-PANJENENGAN SELALU SEHAT WAL 'AFIAT... KARENA PANJENENGAN-PANJENENGAN LAH ... KEJELASAN STATUS KAMI BERTUMPU ...
SABTU, 12 JANUARI 2008
TIADA KATA NAN PATUT SAYA UCAPKAN KECUALI RASA SYUKUR ALHAMDULILLAH KEHADHIRAT ILLAHI RABBI YANG TELAH MELIMPAHKAN BERBAGAI KENIKMATAN DI SEPANJANG WAKTU...
SHALAWAT DAN SALAM KEPADA JUNJUNGAN NABI BESAR "MUHAMMAD SHALALLAHU 'ALAIHI WASSALAM" TERIRING DO'A SEMOGA KESELAMATAN DAN KESEJAHTERAAN TETAP TERCURAHKAN KEPADA KELUARGA NABI, PARA SAHABAT NABI DAN KEPADA PENGIKUT-PENGIKUT NABI... INSYA ALLAH ... SAYA TERGOLONG KEPADA PENGIKUT NABI...
TERIMAKASIH YA ALLAH... ENGKAU TELAH MELIMPAHKAN RAHMATMU PADA WAKTU YANG TEPAT.... HARI INI ... SAYA MEMPEROLEH KHABAR DARI PIMPINAN SAYA BAPAK ALAN SUHERLAN (PEMIMPIN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 PONDOK AREN - TANGERANG) BAHWA BERKAS PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU YANG BEBERAPA WAKTU LALU KETLESUT... SUDAH DITEMUKAN DAN SUDAH DINILAI... HASILNYA SAYA TELAH "LULUS". BERITA INI DITERIMA OLEH BAPAK ALAN SUHERLAN DARI DIKNAS KABUPATEN TANGERANG ...
WALAUPUN SAYA BELUM DIPERINTAHKAN PAK ALAN SUHERLAN UNTUK MENINDAK-LANJUTINYA... NAMUN HAL INI ADALAH SUATU BERITA YANG SANGAT MEMBAHAGIAKAN SAYA... KARENA DENGAN DEMIKIAN STATUS SAYA MENJADI JELAS...
USAHA INI, TENTUNYA TIDAK TERLEPAS DARI KERJA KERAS BAPAK ALAN SUHERLAN, IBU YETTY DAN BAPAK IMANUDDIN... UNTUK ITU PERKENANKANLAH SAYA MENGHATURKAN TERIMAKASIH KEPADA BAPAK ALAN SUHERLAN, IBU YETTY DAN BAPAK IMANUDDIN .... SEMOGA PANJENENGAN-PANJENENGAN SELALU SEHAT WAL 'AFIAT... KARENA PANJENENGAN-PANJENENGAN LAH ... KEJELASAN STATUS KAMI BERTUMPU ...
WARTA KEBANGSAAN BAGIAN KE DUA






DI SUATU HARI YANG CERAH JUM'AT, 7 DESEMBER 2007 , KETIKA ITU SECERAH HARAPAN SELURUH WARGA KEBANGSAAN TERIRING DO'A YANG MELEPAS KEBERANGKATAN ROMBONGAN SMA KEBANGSAAN, TERDIRI DARI TIGA ORANG SISWA SMA KELAS XI, YAITU: GABY CYNTIA, SRI MUSTAKIYAH DAN CANDIDA RAMANIA BESERTA SEORANG GURU PEMBIMBING: BAPAK WIDODO SH) MENUJU ARENA KOMPETISI DI PLAZA DIKNAS JAKARTA DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI PENCEGAHAN HIV/AIDS DENGAN TEMA: UNESCO COMPETITION HIV/AIDS PREVENTION. KEGIATAN INI DISELENGGARAKAN OLEH UNESCO BEKERJA-SAMA DENGAN DIKNAS - INDP - UNAID.
SMA KEBANGSAAN DIBERI KESEMPATAN UNTUK AMBIL BAGIAN KARENA SMA KEBANGSAAN ADALAH SALAH SATU SEKOLAH YANG SEDANG DALAM PROSES DI BAWAH NAUNGAN UNESCO. INI ADALAH PELUANG SEBAGAI AJANG MENGASAH MENTAL DAN MENGADU KEBERANIAN SERTA MEMBINA SPORTIFITAS KEBANGSAAN DI ARENA INTERNASIONAL.
DAN ... SESUNGGUHNYALAH DO'A YANG KAMI PANJATKAN KEPADA ALLAH ADALAH DO'A AGAR SISWA KEBANGSAAN MEMILIKI MENTAL YANG TANGGUH... KEBERANIAN YANG TERARAH SERTA SPORTIFITAS YANG KUAT .... ADAPUN UNTUK MENANG BUKAN HITUNGAN KAMI.... KARENA ... KAMI SELALU BERPEGANG TEGUH YANG SELALU TERPATRI DALAM SANUBARI ... PADA UNGKAPAN BIJAK : "MANUSIA BERUSAHA ALLAH LAH YANG MENENTUKAN".
JADI....USAHA SELALU DIUPAYAKAN MENANG HANYA ALLAH YANG MENENTUKAN.
AKHIRNYA... KUALITAS MEMANG TERREFLEKSI PADA HASIL...... ALHAMDULILLAH ALLAH TELAH MENUNJUKKAN KEBESARAN-NYA ... SMA KEBANGSAAN MERAIH PENGHARGAAN SEBAGAI PEMENANG PERTAMA.... AMIN YAA RABBAL 'AL 'AMIN !!!
SAHABAT KERJA DI SNEPAR ONE

INI ADALAH FOTO SAHABAT KERJAKU DI SNEPAR 1 PONDOK AREN, INI FOTO KETIKA MENGUNJUNGI BROMO ... DARI YANG YANG PALING KIRI MAS ALI ..... MAS BUDI AND AAK UUD (HUDARI) ... AND CAK WAR .... SAHABAT-SAHABATKU INI SANGAT BAIK DAN SANGAT MENDUKUNG SEMUA KERJAKU. YANG NAMANYA MAS ALI ITU JAGO NGETIK.... YANG MAS BUDI ITU PELAKSANA HARIAN KEPALA SEKOLAH (PLH) ALIAS ATASANKU ... TETAPI ORANG NYA .... COOL TETAPI COOPERATIF ... SABAR NGGAK GAMPANG EMOSI AND GAK MUDAH NGAMBEG , NGGAK KAYAK AKU YANG GAMPANG BANGET EMOSI AND NGAMBEG .... KALAU AKU EMOSI AKU INGAT MAS BUDI ... TRUSS EMOSIKU MEREDA .... NGAMBEG KU HILANG. KALAU AKU EMOSI ATAU NGAMBEG ... MAS BUDI CUMA MESAM...MESEM AJA ... KALAU AAK UUD JAGO NENDANG-NENDANG AND MUKUL-MUKUL TETAPI BUKAN NENDANG ATAU MUKUL ORANG ... AAK INI PAKAR OLAH RAGA ... YANG APLING KANAN NAMANYA CAK WAR , CAK WAR INI ... SHARING AKU BERCUAP-CUAP BAHASA INGGRIS ... CAK WAR LAH YANG MENJADI PARTNER KU KALAU AKU PINGIN SPEAK...SPEAK GITU LHO... . MO KENALAN ??? KONTAK AKU YAAA ...
20 Desember 2007
SMA KEBANGSAAN JUARA 1
HARI INI SAYA MENULIS CERITERA PERTAMA TENTANG SEKOLAH KEBANGSAAN. SEKOLAH DI BAWAH NAUNGAN YAYASAN HADISISWA YANG BERALAMAT DI JL. RAYA KODAM BINTARO KM. 5 PONDOK AREN - TANGERANG. NUN ... SEKOLAH DI UJUNG PERBATASAN DKI DENGAN TANGERANG. SEKOLAH INI DIDIRIKAN SEJAK TAHUN 1985 OLEH SEORANG YANG SANGAT SAYA KAGUMI DAN SAYA TELADANI KETEGASANNYA . SEORANG YANG MENJUNJUNG TINGGI DEMOKRASI. BELIAU ADALAH BAPAK DRS. MUHASIM, SH. SELAIN SEBAGAI PENDIRI, BELIAU JUGA KEPALA SEKOLAH, SEKALIGUS JUGA SEBAGAI PENGACARA. DI BAWAH KEPEMIMPINAN BELIAU DAN DIBANTU OLEH PARA PEMBANTU KEPALA SEKOLAH (PKS) BAPAK WIDODO, SH (KOORDINATOR SMA) SERTA BAPAK DIDIK (KOORDINATOR SMK), MAKA GAGASAN MENJADIKAN KEBANGSAAN SEBAGAI SEKOLAH DI BAWAH UNESCO HAMPIR TERWUJUD. MOHON DO'A !!!
SECARA RINCI... TENTANG KEBANGSAAN DAN LAIN-LAIN... INSYA ALLAH AKAN SAYA TULIS DI LAIN WAKTU......
SECARA RINCI... TENTANG KEBANGSAAN DAN LAIN-LAIN... INSYA ALLAH AKAN SAYA TULIS DI LAIN WAKTU......
HASIL SERTIFIKASI GURU
HARI INI, KAMIS 20 DESEMBER 2007, BARU SAJA SAYA MENERIMA TELEPON DARI PIMPINAN SEKOLAH SAYA, SMP NEGERI 1 PONDOK AREN, BAHWA PENGUMUMAN NAMA-NAMA PESERTA DIKLAT SERTIFIKASI GURU UNTUK PERIODE 2006 DAN 2007 SUDAH TERPAMPANG DI DINAS KABUPATEN TANGERANG. NAMUN, NAMA SAYA TIDAK TERCANTUM. PADAHAL SAYA TELAH IKUT UJI PORTOFOLIONYA. SAYA JADI NGLOKRO.... . PIHAK DINAS KABUPATEN TANGERANG IBU HJ. YETTY DAN BAPAK IMANUDDIN SUDAH BOLAK-BALIK KE RAYON (RAYON 9: UNJ- PANITIANYA) NAMUN BELUM MENDAPAT JAWABAN YANG JELAS..... SAYA KECEWA DENGAN KINERJA PANITIANYA ..... TRUSS...... SAYA JUGA SUDAH MENANYAKAN KEPADA BAPAK NURZAMAN KETIKA ADA FOUM DIALOG DI SEKOLAH MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) INSAN CENDEKIA. LAGI-LAGI SAYA KECEWA, KARENA JAWABANNYA TERKESAN MENYERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA DINAS. PADAHAL ... BELIAU BELUM TAHU KALAU BU HJ. YETTY DAN BAPAK IMANUDDIN SANGAT KESULITAN UNTUK MENELUSURI KEBERADAAN BERKAS SAYA (ADA BUKTI DISPOSISI PENYERAHAN BERKAS DARI DINAS KE PANITIA). LHA INI BAGAIMANA YA ... TINGGAL MENUNGGU NASIB AJA DECH..... BUKAN KARENA SAYA ENGGAK PUNYA DAYA JUANG AND LUNTUR KEPAHLAWANAN NAMUN ... SAYA TIDAK TAHU LAGI HARUS MELAKUKAN APA ??? LHA WONG SAYA INI KHAN CUMA WONG CILIK .... YANG ENGGAK PUNYA LINK KEMANA-MANA KECUALI KE DINAS KABUPATEN..... O WALAH-WALAH...... BINGUNG SAYA.......
03 Desember 2007
Informasi dari Sahabat




Para pembaca yang berbahagia, saya telah menerima kiriman e-mail yang sangat menarik dan dapat menjadi inspirasi introspeksi diri. Saya sangat senang karena itu hari ini Senin 3 Desember 2007, saya tayangkan di blogger saya ini dan saya berharap para pembaca bersedia mengunjungi dan melihatnya........dan berimajinasi........
12 November 2007
SETITIK HARAPAN DI HARI PAHLAWAN
Hari ini tanggal 10 Nopember 2007. Kita telah tahu bahwa tanggal 10 Nopember adalah HARI PAHLAWAN, Hari dimana seluruh bangsa Indonesia seharusnya memperingatinya dalam berbagai ekspresi, sebagai upaya tetap menyalakan semangat perjuangan bangsa. Namun, hari ini saya sangat sedih dan prihatin, ternyata tidak semua lembaga negara memperingati pada hari "H" nya. Lebih-lebih yang terjadi di lembaga pendidikan (di sekolah-sekolah), hanya sedikit sekali yang memperingatinya. Kalau hal ini dibiarkan terus terjadi apalah jadinya bangsa ini ? Saya "wong cilik yang jadi guru" sangat berharap kepada para penyelenggara negara yang memiliki kewenangan mengelola negara terutama dalam hal pendidikan, menginstruksikan kepada seluruh lemabaga pendidikan agar setiap tanggal 10 Nopember diperingati pada hari "H" nya, minimal dengan upaca bendera, walaupun setiap hari Senin dan Sabtu sekolah sudah menyelenggarakan upacara bendera tetapi upacara bendera pada hari Pahlawan akan memberikan nuansa, pengalaman dan perasaan tersendiri. Saya"wong cilik yang jadi guru yang mempunyai tugas dan kewajiban mempersiapkan anak bangsa " sangat berharap dapat sambutan positif dari siapapun yang memiliki komitmen tinggi bersama-sama mewujudkan setitik haran ini. SEMOGA !!!
15 Oktober 2007
KETIKA PENDIDIKAN MELAHIRKAN AIRMATA
Rosal Rusud wrote:
Dear all,
Semoga bisa menj adi bahan renungan dan pemacu semangat untuk menj adi yang lebih baik.
Regards,
R. Ibnu Rusud
Marketing & Communication Officer
Sampoerna Foundation Teacher Institute
Sampoerna Strategic Square
Tower B, 5th and 6th Floor
Jl. Jend. Surdirman Kav. 45
Jakarta 12930, Indonesia
Tel. +62 21 577 2275 ext. 7536
Fax. +62 21 577 2276
Mobile +62 811 969 107
Website: www.sf-teacher. org
Email: rosal.rusud@ sampoernafoundat ion.org
Aku mencoba melacak kembali asal usul sekolah
Aku memikirkan ulang peran dan tanggung jawab orang tua dan masyarakat
Aku mencoba mengurai peran dan tanggung jawab pengajar persekolahan
Dan mempertanyakan peran ¡¥mahluk¡¦ yang bernama kepala sekolah
Khususnya dalam wacana otonomi pendidikan yang membingungkan itu
Ketika pendidikan hanya menghasilkan air mata
Aku ingin menemukan kembali ¡¥Sekolah Dasar Kehidupan¡¦
Di mana anak-anak diterima dan dicintai apa adanya
Di mana anak-anak tak lagi dilarang bermain dan bercanda
Di mana anak-anak tak lagi ¡¥dibuang¡¦ ke keranjang ¡¥sekolah¡¦ dan ¡¥kursus¡¦
Di mana anak-anak tak lagi stress dan tertekan oleh segudang ¡¥pelajaran¡¦
Di mana orang tua berhenti menghukum anaknya untuk ¡¥belajar¡¦
Di mana orang tua bersedia belajar bersama anak-anaknya
Di mana orang tua mendampingi anaknya ¡¥bergaul¡¦ dengan khaliknya
Di mana orang tua mendemonstrasikan kerukunan diantara mereka
Di mana orang tua sadar, tak ada pihak yang dapat menggantikan mereka sepenuhnya
Ketika pendidikan hanya melahirkan air mata
Aku rindu pengajar-pengajar yang ramah namun berwibawa
Yang tak sudi lagi ditumpulkan otaknya oleh penatar-penatar pesanan
Yang tak perlu dipaksa-paksa untuk belajar mengikuti perkembangan ilmu
Yang tak lagi bers eli ngkuh dengan penerbit buku ajaran untuk dapat obyekan
Yang tak menerima lagi gajinya disunat sesuak hati irokrat penghianat
Yang tak takut ujian ulang untuk mendapatkan lisensi mengajar terstand ari sasi baik mutunya
Yang cintanya pada murid-murid itu tak kalah dengan cinta ibu pada anak kandungnya
Yang tahu bahwa keunggulan otak bukanlah segala-galanya, meski mungkin penting
Yang sadar bahwa manusia yang satu tidak pernah unggul dengan yang lainnya
Yang percaya bahwa setiap murid itu punya fitrah, homo imago dei
Yang hanya ingin membantu murid menemukan jatidirinya sebagai manusia
Yang mampu mendampingi anak-anak itu mengenal bakat dan keunikannya masing-masing
Yang memberikan teladan hidup bersama dalam kerukunan di tengah sejuta perbedaan
Yang kerelaannya berkorba tak lagi boleh dimanipulasi oleh pejabat birokrasi
Yang iman dan ketakwaannya mempesona setiap prib adi anak didiknya
Yang selalu mengajar belajar bukan mengajar menghafal saja
Ketika pendidikan hanya menghasilkan air mata
Aku menc ari sosok mahluk bernama kepala sekolah
Dan bertanya-tanya apa saja yang mereka lakukan selama ini?
Adakah mereka berusaha memahami kebutuhan masyarakat sekitarnya?
Adakah mereka selalu menc ari masukan d ari lingkungan di sekitar sekolah?
Adakah mereka punya keberanian untuk memulai pembaharuan?
Adakah mereka menyad ari pentingnya mitra sekolah dan komite sekolah?
Dan adakah tekad bulat untuk menj adi kan sekolahnya otonom, tanpa banyak cincong?
Serta adakah inisiatif-kreatif untuk tidak lagi menunggu petunjuk d ari pusat?
ANDREAS HAREFA
¡¥Manusia Pembelajar dalam Pembelajaran di Era Serba Otonomi¡¦
__._,_.___
Dear all,
Semoga bisa menj adi bahan renungan dan pemacu semangat untuk menj adi yang lebih baik.
Regards,
R. Ibnu Rusud
Marketing & Communication Officer
Sampoerna Foundation Teacher Institute
Sampoerna Strategic Square
Tower B, 5th and 6th Floor
Jl. Jend. Surdirman Kav. 45
Jakarta 12930, Indonesia
Tel. +62 21 577 2275 ext. 7536
Fax. +62 21 577 2276
Mobile +62 811 969 107
Website: www.sf-teacher. org
Email: rosal.rusud@ sampoernafoundat ion.org
KETIKA PENDIDIKAN HANYA MELAHIRKAN AIR MATA
Aku mencoba melacak kembali asal usul sekolah
Aku memikirkan ulang peran dan tanggung jawab orang tua dan masyarakat
Aku mencoba mengurai peran dan tanggung jawab pengajar persekolahan
Dan mempertanyakan peran ¡¥mahluk¡¦ yang bernama kepala sekolah
Khususnya dalam wacana otonomi pendidikan yang membingungkan itu
Ketika pendidikan hanya menghasilkan air mata
Aku ingin menemukan kembali ¡¥Sekolah Dasar Kehidupan¡¦
Di mana anak-anak diterima dan dicintai apa adanya
Di mana anak-anak tak lagi dilarang bermain dan bercanda
Di mana anak-anak tak lagi ¡¥dibuang¡¦ ke keranjang ¡¥sekolah¡¦ dan ¡¥kursus¡¦
Di mana anak-anak tak lagi stress dan tertekan oleh segudang ¡¥pelajaran¡¦
Di mana orang tua berhenti menghukum anaknya untuk ¡¥belajar¡¦
Di mana orang tua bersedia belajar bersama anak-anaknya
Di mana orang tua mendampingi anaknya ¡¥bergaul¡¦ dengan khaliknya
Di mana orang tua mendemonstrasikan kerukunan diantara mereka
Di mana orang tua sadar, tak ada pihak yang dapat menggantikan mereka sepenuhnya
Ketika pendidikan hanya melahirkan air mata
Aku rindu pengajar-pengajar yang ramah namun berwibawa
Yang tak sudi lagi ditumpulkan otaknya oleh penatar-penatar pesanan
Yang tak perlu dipaksa-paksa untuk belajar mengikuti perkembangan ilmu
Yang tak lagi bers eli ngkuh dengan penerbit buku ajaran untuk dapat obyekan
Yang tak menerima lagi gajinya disunat sesuak hati irokrat penghianat
Yang tak takut ujian ulang untuk mendapatkan lisensi mengajar terstand ari sasi baik mutunya
Yang cintanya pada murid-murid itu tak kalah dengan cinta ibu pada anak kandungnya
Yang tahu bahwa keunggulan otak bukanlah segala-galanya, meski mungkin penting
Yang sadar bahwa manusia yang satu tidak pernah unggul dengan yang lainnya
Yang percaya bahwa setiap murid itu punya fitrah, homo imago dei
Yang hanya ingin membantu murid menemukan jatidirinya sebagai manusia
Yang mampu mendampingi anak-anak itu mengenal bakat dan keunikannya masing-masing
Yang memberikan teladan hidup bersama dalam kerukunan di tengah sejuta perbedaan
Yang kerelaannya berkorba tak lagi boleh dimanipulasi oleh pejabat birokrasi
Yang iman dan ketakwaannya mempesona setiap prib adi anak didiknya
Yang selalu mengajar belajar bukan mengajar menghafal saja
Ketika pendidikan hanya menghasilkan air mata
Aku menc ari sosok mahluk bernama kepala sekolah
Dan bertanya-tanya apa saja yang mereka lakukan selama ini?
Adakah mereka berusaha memahami kebutuhan masyarakat sekitarnya?
Adakah mereka selalu menc ari masukan d ari lingkungan di sekitar sekolah?
Adakah mereka punya keberanian untuk memulai pembaharuan?
Adakah mereka menyad ari pentingnya mitra sekolah dan komite sekolah?
Dan adakah tekad bulat untuk menj adi kan sekolahnya otonom, tanpa banyak cincong?
Serta adakah inisiatif-kreatif untuk tidak lagi menunggu petunjuk d ari pusat?
ANDREAS HAREFA
¡¥Manusia Pembelajar dalam Pembelajaran di Era Serba Otonomi¡¦
__._,_.___
07 Oktober 2007
Begitu susah-kah bersekolah ?
From: Mamay Kamaludin Sent: Wednesday, October 03, 2007 9:04 AMTo: Aditya Dharma ; Carolina S ari ; Deasy Ariani ; Desiree Desiree ; Evy Akmal ; Gusman Yahya ; Jalu Noor Cahyanto ; Joko Basoeki ; Juni Sinta Ekaningsih ; Kartika Yulianti ; Nurhasanah Nur ; Obert Hoseanto ; Raymond Setiawan ; Riris Lumban Tobing ; Rosal Rusud ; Srie Sety adi ; Susilowati Susilowati ; Syeron Syahril ; Tatang Suratno ; Wendy ArmunandoSubject: FW: Begitu susah-kah bersekolah ?
Ini kisah nyata tentang sepuluh anak kampung di Pulau B eli tong,Sumatera. Mereka bersekolah di sebuah SD yang bangunannya ny ari srubuh dan kalau malam j adi kandang ternak. Sekolah itu ny ari s ditutupkarena muridnya tidak sampai sepuluh sebagai persyaratan minimal.Pada h ari pendaftaran murid baru, kepala sekolah dan ibu guru satu-satunya yang mengajar di SD itu tegang. Sebab sampai siang jumlahmurid baru sembilan. Kepala sekolah bahkan sudah menyiapkan naskahpidato penutupan SD tersebut. Namun pada saat kritis, seorang ibumendaftarkan anaknya yang mengalami keterbelakangan mental. ''Mohonagar anak saya bisa diterima. Sebab Sekolah Luar Biasa hanya ada diBangka ,'' mohon sang ibu. Semua gemb ira . Harun, nama anak itu,menyelamatkan SD tersebut. Sekolah pun tak j adi ditutup walausepanjang beroperasi muridnya cuma sebelas.Kisah luar biasa tentang anak-anak Pulau B eli tong itu diangkat dalamnovel dengan judul 'Laskar Pelangi' oleh Andrea H ira ta, salah satud ari sepuluh anak itu. Di buku tersebut Andrea mengangkat ceritabagaimana semangat anak-anak kampung miskin itu belajar dalam segalaketerbatasan. Mereka bersekolah tanpa alas kaki, baju tanpa kancing,atap sekolah yang bocor jika hujan, dan papan tulis yang berlubanghingga terpaksa ditambal dengan poster Rhoma Irama.Kisah yang t adi nya bukan untuk diterbitkan itu ternyata mampumenginsp ira si banyak orang. Seorang ibu di Bandung , misalnya,mengirim surat ke Kick Andy. Isinya minta agar kisah tersebutdiangkat di Kick Andy karena anaknya yang membaca buku Laskar Pelangikini bertobat dan keluar d ari jerat narkoba. ''Setiap malam sayamendengar suara tangis d ari kamar Niko anak saya. Setelah saya intip,dia sedang membaca sebuah novel. Setelah itu, Niko berubah. Dia j adisemangat untuk ikut rehabilitasi. Kini Niko berhasil berhenti sebagaipecandu narkoba setelah membaca buku Laskar Pelangi,'' ungkapWindarti Kosasih, sang ibu.Sementara Sisca yang h adi r di Kick Andy mengaku setelah membaca novelitu, terdorong untuk memperbaiki hubungannya dengan sang ayah yangselama ini rusak. Begitu juga Febi, salah satu pembaca, langsungterinsp ira si untuk membantu menyumbangkan buku untuk sekolah-sekolahmiskin di beberapa tempat. ''Saya kagum karena anak-anak yangdiceritakan di buku itu penuh semangat walau fasilitas di sekolah itujauh d ari memadai,'' ujar Febi yang juga datang ke Kick Andy untukbersaksi.Andrea sendiri mengaku novel itu awalnya hanya merupakan catatankenangannya terhadap masa kecilnya di B eli tong. Dia selalu teringatsahabat-sahabatnya di masa kecil, terutama Lintang. Sebab tokohLintang merupakan murid yang cerdas dan penuh semangat walau hidupdalam kemiskinan. Setiap h ari Lintang harus mengayuh sepeda tua yangsaering putus rantainya ke sekolah. Pulang pergi sejauh 80 km. Bahkanharus melewati sungai yang banyak buayanya.Sayang, cita-cita Lintang untuk bisa sekolah ke luar negeri, sepertiyang sering didorong oleh guru mereka, terpaksa kandas. Lintangbahkan tak tamat SMP karena orangtuanya yang nelayan tidak mampumembiayai. ''Lintang adalah sosok yang menginsp ira si saya. Karenaitu, saya bertekad meneruskan cita-cita Lintang,'' ujar Andrea, yangsekian puluh tahun kemudian berhasil mendapat beasiswa sekolah keSorbonne, Prancis.Tim Kick Andy yang mendatangi kampung tempat SD itu berdiri, diB eli tong, berhasil 'menemukan' beberapa d ari tokoh anak-anak di dalamnovel tersebut. Mereka kini sudah dewasa. Namun kenangan tentang masakecil itu sangat kuat membekas. Terutama pada ibu guru Muslimah yangsangat mereka cintai. ''Buku Laskar Pelangi memang saya persembahkanuntuk Ibu Mus yang sangat tabah dan pantang menyerah dalam mendidikkami,'' ujar Andrea.Maka sungguh men ari k menyaksikan bagaimana Kick Andy mempertemukanAndrea dengan Ibu Guru Muslimah di studio Metro TV. Apalagi ketika BuMus membawa barang-barang yang mempunyai kenangan tersendiri bagiAndrea dan teman-teman kecilnya dulu di kampung. Kenangan yangdiceritakan kembali oleh Andrea dengan jenaka. Juga termasuk d ari manaAndrea mengambil nama yang dipakainya hingga sekarang ini.Sungguh sebuah novel -- yang diangkat d ari kisah nyata -- yang sangatmenggugah. Novel yang membuat siapa pun yang membaca akan merasabersalah dan berdosa jika tidak mensyukuri hidup. Itu pula sebabnyasutradara Riri Reza dan Produser M ira Lesmana tert ari k untukmengangkat kisah ini ke layar film.Tayang MetroTV Kamis, 04 Oktober 2007 22.05 WIB dan Minggu pukul15.05 WIB
Ini kisah nyata tentang sepuluh anak kampung di Pulau B eli tong,Sumatera. Mereka bersekolah di sebuah SD yang bangunannya ny ari srubuh dan kalau malam j adi kandang ternak. Sekolah itu ny ari s ditutupkarena muridnya tidak sampai sepuluh sebagai persyaratan minimal.Pada h ari pendaftaran murid baru, kepala sekolah dan ibu guru satu-satunya yang mengajar di SD itu tegang. Sebab sampai siang jumlahmurid baru sembilan. Kepala sekolah bahkan sudah menyiapkan naskahpidato penutupan SD tersebut. Namun pada saat kritis, seorang ibumendaftarkan anaknya yang mengalami keterbelakangan mental. ''Mohonagar anak saya bisa diterima. Sebab Sekolah Luar Biasa hanya ada diBangka ,'' mohon sang ibu. Semua gemb ira . Harun, nama anak itu,menyelamatkan SD tersebut. Sekolah pun tak j adi ditutup walausepanjang beroperasi muridnya cuma sebelas.Kisah luar biasa tentang anak-anak Pulau B eli tong itu diangkat dalamnovel dengan judul 'Laskar Pelangi' oleh Andrea H ira ta, salah satud ari sepuluh anak itu. Di buku tersebut Andrea mengangkat ceritabagaimana semangat anak-anak kampung miskin itu belajar dalam segalaketerbatasan. Mereka bersekolah tanpa alas kaki, baju tanpa kancing,atap sekolah yang bocor jika hujan, dan papan tulis yang berlubanghingga terpaksa ditambal dengan poster Rhoma Irama.Kisah yang t adi nya bukan untuk diterbitkan itu ternyata mampumenginsp ira si banyak orang. Seorang ibu di Bandung , misalnya,mengirim surat ke Kick Andy. Isinya minta agar kisah tersebutdiangkat di Kick Andy karena anaknya yang membaca buku Laskar Pelangikini bertobat dan keluar d ari jerat narkoba. ''Setiap malam sayamendengar suara tangis d ari kamar Niko anak saya. Setelah saya intip,dia sedang membaca sebuah novel. Setelah itu, Niko berubah. Dia j adisemangat untuk ikut rehabilitasi. Kini Niko berhasil berhenti sebagaipecandu narkoba setelah membaca buku Laskar Pelangi,'' ungkapWindarti Kosasih, sang ibu.Sementara Sisca yang h adi r di Kick Andy mengaku setelah membaca novelitu, terdorong untuk memperbaiki hubungannya dengan sang ayah yangselama ini rusak. Begitu juga Febi, salah satu pembaca, langsungterinsp ira si untuk membantu menyumbangkan buku untuk sekolah-sekolahmiskin di beberapa tempat. ''Saya kagum karena anak-anak yangdiceritakan di buku itu penuh semangat walau fasilitas di sekolah itujauh d ari memadai,'' ujar Febi yang juga datang ke Kick Andy untukbersaksi.Andrea sendiri mengaku novel itu awalnya hanya merupakan catatankenangannya terhadap masa kecilnya di B eli tong. Dia selalu teringatsahabat-sahabatnya di masa kecil, terutama Lintang. Sebab tokohLintang merupakan murid yang cerdas dan penuh semangat walau hidupdalam kemiskinan. Setiap h ari Lintang harus mengayuh sepeda tua yangsaering putus rantainya ke sekolah. Pulang pergi sejauh 80 km. Bahkanharus melewati sungai yang banyak buayanya.Sayang, cita-cita Lintang untuk bisa sekolah ke luar negeri, sepertiyang sering didorong oleh guru mereka, terpaksa kandas. Lintangbahkan tak tamat SMP karena orangtuanya yang nelayan tidak mampumembiayai. ''Lintang adalah sosok yang menginsp ira si saya. Karenaitu, saya bertekad meneruskan cita-cita Lintang,'' ujar Andrea, yangsekian puluh tahun kemudian berhasil mendapat beasiswa sekolah keSorbonne, Prancis.Tim Kick Andy yang mendatangi kampung tempat SD itu berdiri, diB eli tong, berhasil 'menemukan' beberapa d ari tokoh anak-anak di dalamnovel tersebut. Mereka kini sudah dewasa. Namun kenangan tentang masakecil itu sangat kuat membekas. Terutama pada ibu guru Muslimah yangsangat mereka cintai. ''Buku Laskar Pelangi memang saya persembahkanuntuk Ibu Mus yang sangat tabah dan pantang menyerah dalam mendidikkami,'' ujar Andrea.Maka sungguh men ari k menyaksikan bagaimana Kick Andy mempertemukanAndrea dengan Ibu Guru Muslimah di studio Metro TV. Apalagi ketika BuMus membawa barang-barang yang mempunyai kenangan tersendiri bagiAndrea dan teman-teman kecilnya dulu di kampung. Kenangan yangdiceritakan kembali oleh Andrea dengan jenaka. Juga termasuk d ari manaAndrea mengambil nama yang dipakainya hingga sekarang ini.Sungguh sebuah novel -- yang diangkat d ari kisah nyata -- yang sangatmenggugah. Novel yang membuat siapa pun yang membaca akan merasabersalah dan berdosa jika tidak mensyukuri hidup. Itu pula sebabnyasutradara Riri Reza dan Produser M ira Lesmana tert ari k untukmengangkat kisah ini ke layar film.Tayang MetroTV Kamis, 04 Oktober 2007 22.05 WIB dan Minggu pukul15.05 WIB
dari kiriman seorang sahabat: 5 PELAJARAN BERHARGA
1. Pelajaran Penting ke-1 Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?.Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy". 2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu.. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya. Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : "Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole. Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA 3. Pelajaran penting ke-3 :Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani. Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya...."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bis a lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak"..... . 4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita. 5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan. Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarel awan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .
24 September 2007
e-MAIL DARI TEMAN
LEWAT BLOG INI SAYA INGIN MENGALIRKAN BERITA DARI SEORANG TEMAN YANG DIKIRIM MELALUI E-MAIL SAYA, BAHWA UNTUK TANGGAL 22 SEPTEMBER JL. JENDERAL SUDIRMAN DITUTUP.
13 September 2007
COOL D2 PRESTATION LEARNING METHOD

Telepon HP: 08561123118
VISI, MISI DAN TUJUAN SMP 1 PONDOK AREN

Sebagai salah seorang guru di SMPN 1 Pondok Aren, kiranya tak melanggar aturan apabila saya menginformasikan kepada khalayak tentang Visi, Misi dan Tujuan SMPN 1 Pondok Aren sebagai berikut :
VISI :
“MEWUJUDKAN INSAN BERAKHLAQUL KARIMAH DAN BERWAWASAN IPTEK MENUJU GENERASI YANG HANDAL”
“MEWUJUDKAN INSAN BERAKHLAQUL KARIMAH DAN BERWAWASAN IPTEK MENUJU GENERASI YANG HANDAL”
MISI :
•MENINGKATKAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN
•MENYELENGGARAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
•MENGEMBANGKAN KURIKULUM YANG ADAPTIF TERHADAP PERKEMBANGAN IPTEK
•MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA SESUAI DENGAN BAKAT DAN MINAT
•MENGEMBANGKAN MANAJEMEN PARTISIPASI AKTIF
•MENINGKATKAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN
•MENYELENGGARAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
•MENGEMBANGKAN KURIKULUM YANG ADAPTIF TERHADAP PERKEMBANGAN IPTEK
•MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA SESUAI DENGAN BAKAT DAN MINAT
•MENGEMBANGKAN MANAJEMEN PARTISIPASI AKTIF
TUJUAN :
- MENCAPAI 100 % LULUSAN BERAKHLAQUL KARIMAH
- MENCAPAI 100 % LULUSAN BERAKHLAQUL KARIMAH
- MENCAPAI MINIMAL 25 % LULUSAN DITERIMA DI SMA/SMK NEGERI
- MENCAPAI MINIMAL 25 % LULUSAN MAMPU BERBAHASA INGGRIS
- MENCAPAI PEROLEHAN NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL MINIMAL 6.0
- MERAIH KEJUARAAN DALAM BIDANG OLAH RAGA TINGKAT PROPINSI
- MERAIH KEJUARAAN BAHASA INGGRIS TINGKAT KABUPATEN
- MERAIH KEJUARAN OLIMPIADE MIPA TINGKAT KABUPATEN
- MERAIH LOMBA BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN TINGKAT KABUPATEN
- MENCAPAI PEROLEHAN NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL MINIMAL 6.0
- MERAIH KEJUARAAN DALAM BIDANG OLAH RAGA TINGKAT PROPINSI
- MERAIH KEJUARAAN BAHASA INGGRIS TINGKAT KABUPATEN
- MERAIH KEJUARAN OLIMPIADE MIPA TINGKAT KABUPATEN
- MERAIH LOMBA BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN TINGKAT KABUPATEN
Sejarah Berdirinya SMP N 1 Pondok Aren

Hari ini saya ingin berbagi informasi tentang Sejarah berdirinya SMPN 1 Pondok Aren Tangerang : Pada tahun pelajaran 1983-1984, SMPN 1 Pondok Aren merupakan kelas jauh dari SMPN 1 Ciledug. Gedung yang digunakan sebagai tempat belajar masih menumpang disalah satu SD Negeri 2 dan 3 Pondok Aren. Gedung tersebut beralamatkan Jl. Puskesmas Pondok Aren. Dan sebagai pelaksana harian SMPN 1 pondok Aren ini adalah Bapak Amin Nurdin, BA yang menjabat dari tahun 1983 hingga 1985.
Kemudian pada tahun pelajaran 1985-1986, kepemimpinan Bapak Amin Nurdin, BA digantikan oleh Bapak H. Armo Budirana, BA. Namun, gedung yang digunakan masih sama. Yaitu masih menumpang disalah satu SD Negeri II dan III Pondok Aren. Hal ini berlangsung hingga tahun pelajaran 1990-1991. Pada tahun pelajaran 1991-1992, SMPN 1 Pondok Aren telah memiliki gedung sendiri. Gedung SMPN 1 Pondok Aren ini beralamatkan Jl. Prima Barat No.59 Pondok Aren. Kepemimpinan pada saat itu masih dipegang oleh Bapak H. Armo Budirana, BA. Pergantian kepemimpinan dari Bapak H. Armo Budirana, BA kepada Bapak Drs. H.Wanhar. S diserahterimakan pada tahun pelajaran 1993-1994.
Dan pada tahun 1998 hingga tahun 1999, sekolah dipimpin langsung oleh Kepala Kandep Diknas Kabupaten Tangerang sebagai pejabat yang melaksanakan tugas di SMPN 1 Pondok Aren.
Kemudian pada tahun 1999, Kepala Sekolah SMPN 1 Pondok Aren dipegang oleh Ibu Dra. Tuty Sumartuti. Kepemimpinan Ibu Dra. Tuty Sumartuti kemudian digantikan oleh Bapak H. Soemarmo, BA pada tahun 2001. Namun, sejak tahun 2003 hingga 2006 Kepala Sekolah dipimpin oleh Bapak H.M.Nasir, SA. Kemudian sejak Oktober 2006 pejabat yang melaksanakan tugas sementara adalah Bapak Alan Suherlan, S.Pd.
Kemudian pada tahun pelajaran 1985-1986, kepemimpinan Bapak Amin Nurdin, BA digantikan oleh Bapak H. Armo Budirana, BA. Namun, gedung yang digunakan masih sama. Yaitu masih menumpang disalah satu SD Negeri II dan III Pondok Aren. Hal ini berlangsung hingga tahun pelajaran 1990-1991. Pada tahun pelajaran 1991-1992, SMPN 1 Pondok Aren telah memiliki gedung sendiri. Gedung SMPN 1 Pondok Aren ini beralamatkan Jl. Prima Barat No.59 Pondok Aren. Kepemimpinan pada saat itu masih dipegang oleh Bapak H. Armo Budirana, BA. Pergantian kepemimpinan dari Bapak H. Armo Budirana, BA kepada Bapak Drs. H.Wanhar. S diserahterimakan pada tahun pelajaran 1993-1994.
Dan pada tahun 1998 hingga tahun 1999, sekolah dipimpin langsung oleh Kepala Kandep Diknas Kabupaten Tangerang sebagai pejabat yang melaksanakan tugas di SMPN 1 Pondok Aren.
Kemudian pada tahun 1999, Kepala Sekolah SMPN 1 Pondok Aren dipegang oleh Ibu Dra. Tuty Sumartuti. Kepemimpinan Ibu Dra. Tuty Sumartuti kemudian digantikan oleh Bapak H. Soemarmo, BA pada tahun 2001. Namun, sejak tahun 2003 hingga 2006 Kepala Sekolah dipimpin oleh Bapak H.M.Nasir, SA. Kemudian sejak Oktober 2006 pejabat yang melaksanakan tugas sementara adalah Bapak Alan Suherlan, S.Pd.
12 September 2007
Krisis Patriotisme

Profesiku, guru. Sebagai seorang guru yang mengampu mata pelajaran PKn dan sebagai anak serta sebagai menantu seorang TNI yang ikut berjuang merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan RI ... tentunya aku dan seluruh keluargaku (suami dan anak-anak) merasa sangat prihatin apabila melihat hal-hal yang akan mengurangi semangat patriotisme dan kecintaan terhadap nusa dan bangsa. Dan ............ kali inipun aku dan keluargaku masih sangat prihatin........... karena.................... Suatu pagi di bulan Agustus 2006, dalam suatu perjalanan dengan keluarga (suami & anak-anak), kami melewati kompleks pemukiman elite di kawasan Jakarta Selatan. Ketika itu mendung kelabu menghiasi wajah langit di sore hari ............ nampak sekali kalau hujan akan segera turun. Tak lama kemudian memang turunlah hujan dengan derasnya disertai petir menyambar tak henti-henti.......... walaupun berada di dalam mobil, kami pun berhenti sejenak menunggu petir dan hujan agak reda. Setelah petir dan hujan agak reda kami melanjutkan perjalanan................... Ditengah perjalanan mata kami tertuju pada sebuah bendera yang terpasang ditiang bambu yang hampir roboh di halaman rumah elite di kawasan Jakarta Selatan tersebut. Bambunya diikatkan di pagar rumah tersebut dengan tali rafia, sehingga terkesan sangat tidak elok dan tidak layak . Ironis .......... di bulan Agustus dimana seluruh bangsa Indonesia merayakannya sebagai Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang patut dipertahankan dari generasi kepada generasi berikutnya ..... kurang mendapat perhatian dan kepedulian. Kalau demikian terus berlarut-larut bagaimana patriotisme generasi berikutku ....................
Langganan:
Postingan (Atom)