08 Februari 2008

Q.S. aL-INSAAN

انا خلقنا الإنسان من نطفة أمشاج نبتليه فجعلنه سميعا بصيرا

ARTINYA :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya(dengan Perintah dan Larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”

ANALISANYA :
Manusia yang tadinya tidak terkenal, yang tidak jadi sebutan di alam raya telah menjadi makhluk yang hidup. Asal usul kejadiannya adalah dari setetes mani yang bercampur yaitu bercampur antara benih lelaki dengan benih perempuan atau nuthfah.
Jadi, Nuthfah ini adalah bibit halus dari mani laki-laki dengan bibit halus dari mani perempuan. Apabila ke dua mani ini telah bertemu, maka mereka saling melekat, yaitu antara bibit dari laki-laki pada bibit dari perempuan.
Kemudian, apabila mereka telah melekat, mereka tidak berpisah lagi. Mereka telah dikumpulkan, dicampurkan menjadi satu yaitu yang disebut nuthfah tadi. Nuthfah itu kemudian dieramkan atau disimpan secara rapi di dalam rahim (peranakan) perempuan. Ini, adalah bibit manusia.
Kemudian pada waktu tertentu yaitu selama sembilan bulan sepuluh hari, maka melalui proses yang luar biasa lahirlah anak manusia. Bibit manusia ini apabila dicampurkan dengan bibit yang bukan pasangannya, yaitu bibit manusia juga maka tidak akan menjadi manusia. Misalnya dengan bibit Macan, Kera, akan tetapi sudah ada ketentuannya. Jadi mani dari seekor Kera Betina tidaklah akan dicampurkan (dipersatukan) atau dinuthfahkan dengan mani dari seeorang laki-laki, demikian sebaliknya. Di dalam bibit dari mani laki-laki dan bibit mani perempuan itu pula telah terjadi persediaan seorang anak akan menurut bentuk ayahnya atau ibunya, malahan ada juga “kombinasi” warna kulit ayah dengan warna kulit ibu. Sejak menjadi nuthfah , setelah sampai bilangan bulannya, maka lahirlah dia sebagai anak manusia bergerak dan menangis. Hidup yang senang dalam suhu teratur dalam rahim atau kandungan ibunya, tiba-tiba berubah. Mulai dia menantang udara !. Dia menangis karena dia terkejut dan dia bergerak menandakan ingin hidup.
Sejak saat itu dia (manusia) tidak lepas dari ujian, dia kan merasakan lapar, dia akan merasakan haus, dia akan merasakan panas, dia akan merasakan dingin, dia akan buang air besar dan buang air kecil. Kuatkah dia menantang hidup ?, Dapatkah dia menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya ? , demikian ujian berangsur-angsur akan meningkat di dalam kehidupan manusia. Alat pertama hanya menangis dan menangis. Akan tetapi semuanya itu dengan berangsur-angsur akan diatasinya. ……”maka Kami jadikanlah dia mendengar, lagi melihat” (akhir ayat 2).
Manusia akan bisa melalui proses kehidupan di alam raya ini, yaitu dari kecil, ia akan tumbuh semakin hari semakin besar. Dari anak dalam pangkuan, dia akan tegak, dia akan berlari, dia akan berjuang mengatasi hidup ini. Maka Allah Swt memberikan kepada manusia dua lat yang sangat penting bagi menyambungnya kehidupan pribadinya dengan alam sekelilingnya itu.
Manusia diberi pendengaran dan penglihatan. Maka pendengaran dan penglihatan itu adalah untuk mengontakkan pribadi si manusia dengan alam sekelilingnya tadi. Supaya didengarnya suara, kemudian diperbedakannya mana yang nyaring dan mana yang tidak, mana suara yang dekat dan mana suara yang jauh.
Dengan penglihatan dilihatnya sesuatu yang besar dan sesuatu yang kecil, jauh dan dekat, atas dan bawah, indah dan buruk. Kian sehari kian berkembanglah bakatnya sebagai insan (manusia) dengan diperlengkapi oleh Allah Swt akal (pikiran), perasaan dan kehendak.

والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون

ARTINYA :
“Allah Swt mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun. Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur”

ANALISANYA :
Allah Swt memberitahukan kepada manusia bahwa mereka dikeluarkan dari perut ibunya dalam kondisi tidak mengetahui apa-apa. Ini adalah suatu keajaiban yang sangat dekat di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kemudian Allah Swt melengkapinya dengan pendengaran, penglihatan dan hati, agar manusia dapat mengarungi samudera kehidupan ini. .
Allah Swt memberi pendengaran, penglihatan, dan hati itu dalam rangka, agar manusia dapat menjalani kehidupannya di alam raya ini dengan diirngi rasa syukurnya kepada Allah Swt.

ثم جعلنكم خلائف فى الارض من بعضهم لننظر كيف تعلمون

ARTINYA :
“Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat”

ANALISANYA :
Ayat ini merupakan ayat sambungan yang menceriterakan tentang kemusyrikan kaum sebelumnya. Kaum musyrikin itu berbuat kezholiman terhadap para Nabi dan Rasul. Oleh karena itu kemudian Allah Swt ber-Firman bahwa Allah Swt akan menjadikan kaum musyrikin itu sebagai pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, untuk melihat perbuatan mereka.

وهو الذى خلق من الماء بشرا فجعله نسبا وصهرا وكان ربك قديرا

ARTINYA :
“Dan Dia menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu mempunyai keturunan dan mushaharah (hubungan kekeluargaan yang berasal dari perkawinan seperti menantu, ipar, mertua dan sebagainya), dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa”

ANALISANYA :
Allah Swt memberitahukan bahwa penciptaan manusia dari air, maksudnya adalah dari air mani laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi nuthfah. Dengan kelembutan dan Kekuasaan Allah Swt dalam menciptakan manusia dari air mani dari satu kondisi ke kondisi berikutnya dan dari satu bentuk ke bentuk berikutnya, kemudian terciptalah sosok manusia yang lengkap dan sempurna.
Kemudian secara berpola terjadilah proses yang kemudian melahirkan keturunan-keturunan dari suatu generasi ke generasi berikutnya serta berkembang dan menyebar keseluruh dunia. Mereka ditautkan satu sama lain melalui perkawinan dan berketurunan, sehingga tercipta hubungan kekeluargaan dari hasil perkawinan itu melalui hubungan darah maupun hubungan kekerabatan lain.
Manusia-manusia itu sesungguhnya mengalami pertumbuhan pertama dari ketiadaan dan akan berakhir dengan kematian. Kemudian mereka akan dibangkitkan pada hari kiamat. Kemudian seluruh makhluk pun dihisab dan setiap manusia dibalas sesuai dengan amalnya.
Apabila amalnya baik, maka dibalas dengan kebaikan dan apabila amalnya buruk, maka akan dibalas dengan keburukan. Sungguh Allah Swt Maha Adil dan Maha Bijaksana.

Tidak ada komentar: