الذى احسن كل شيئ خلقه وبدأ خلق الإنسان من طين
(السجدة :7)
ثم جعل نسله من سللة من مآء مهين
(السجدة :8)
ثم سواه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع والأبصر والأفئدة قليلا ماتشكرون
(السجدة :9)
ARTINYA :
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah” (7)
“ Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina” (8)
“Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalamnya ruh-Nya serta Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati. Namun, sedikit sekali kamu bersyukur.”(9)
ANALISANYA :
Allah Swt memberitahukan bahwa Dialah yang mengatur segala urusan dan Maha Pencipta serta Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Allah Swt telah membaguskan penciptaan segala sesuatu di alam raya ini, Dia telah menyempurnakannya, dan memberinya hikmah, sehingga semua berpotensi berfungsi sebaik mungkin sesuai dengan tujuan penciptaannya.
Kemudian setelah Allah Swt menceriterakan penciptaan langit dan bumi, maka Dia mulai menceriterakan penciptaan manusia, yaitu Adam as dari “tanah”. Maka, Allah Swt berfirman, “Dia memulai penciptaan manusia dari tanah”, “Yakni, Allah Swt menciptakan Bapak bagi semua manusia, yaitu Adam as, dari tanah.
Kemudian Allah Swt menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina bila dilihat dari kadarnya atau menjijikkan bila dipandang, atau lemah dan tidak berdaya karena sedikitnya. Dengan kata lain, yakni, manusia berketurunan dari nuthfah. Kemudian Allah Swt menyempurnakannya dengan sangat sempurna dan kokoh.
Setelah Allah Swt menciptakannya dengan sempurna dan kokoh. Kemudian meniupkan ke dalamnya rukh-Nya serta Allah Swt melengkapinya dengan “pendengaran” agar dapat mendengar kebenaran dan “penglihatan” agar dapat melihat tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Allah Swt juga melengkapi dengan “hati atau qolbu”agar dapat berpikir dan beriman. Akan tetapi sangat sedikit manusia untuk bersyukur dan banyak diantara manusia yang kufur. Manusia banyak yang tidak mengfungsikan anugerah-anugerah dan potensi-potensi yang telah dikaruniakan Allah Swt itu. Mereka banyak yang mengfungsikan untuk hal-hal yang bertentangan dengan kehendak-Nya.
Ayat ini menyatakan bahwa Allah Swt telah menciptakan semua ciptaan-Nya dalam keadaan baik, yaitu diciptakan-Nya secara sempurna, agar masing-masing dapat berfungsi sebagaimana yang dikehendaki-Nya.
Malaikat diciptakan Allah Swt sebagai makhluk sempurna untuk tugas-tugas yang seharusnya mereka emban.
Masing-masing binatang diciptakan Allah Swt dengan sempurna untuk tujuan penciptaan-Nya. Ada yang dapat dimakan, ada juga yang tidak dapat dimakan. Ada yang jinak dan ada pula yang buas dan liar. Semua diciptakan Allah Swt sebaik dan sesempurna mungkin.
Manusia dan jin pun demikian. Hanya saja untuk makhluk-makhluk ini, Allah Swt memberikan tugas, dengan potensi sempurna untuk mensukseskan tugas masing-masing, akan tetapi dalam saat yang sama, mereka diuji, dan ujian itu merekapun diberi potensi sehingga pada akhirnya manusia dan jin berpotensi untuk menjadi baik dan buruk.
Bagi yang mengabaikan potensi baiknya dan mengikuti potensi buruk, gagal dalam ujian dan itulah yang menjadi setan.
Demikianlah, manusia adalah makhluk yang dimuliakan Allah swt, akan tetapi bukan manusia yang termulia. Dalam konteks ini Allah berfirman : “Sesungguhnya telah Kami muliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di daratan dan di lautan dan Kami beri meeka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan meeka atas banyak dari siapa yang telah Kami ciptakan, dengan kelebihan yang sempurna” (Q.S. al-Isra’(17) : 70).
Menurut Sayyid Quthub, “tanah” di dalam Q.S. AS-SAJDAH (32) : 7, 8 , 9 adalah permulaan atau tahapan yang pertama.
Ayat ini tidak menjelaskan berapa tahap yang dilalui manusia sesudah tahap tanah itu. Tidak juga dijelaskan berapa jauh dan berapa lamanya. Pintu terbuka lebar untuk penelitian yang seksama, apalagi jika ayat ini dikaitkan dengan Q.S. al-Mu’minuun, yang menyatakan bahwa manusia diciptakan Allah Swt dari sari pati tanah.
Ini dapat merupakan isyarat tentang tahap kejadian manusia yang asalnya adalah tanah. Ini kemungkinan sebagai isyarat tentang awal kejadian sel pertama di bumi ini, dan bahwa sel itu lahir dari tanah dan bahwa tanah adalah periode yang mendahului peniupan rukh atas izin Allah Swt.
Ini adalah suatu rahasia Illahi, yang hakekatnya dan bagaimana keadaannya sebelum itu tidak diketahui oleh seorangpun. Yang jelas dari sel hidup, manusia lahir.
Analisis lebih lanjut tentang Ayat di atas adalah bahwa Ayat di atas melukiskan sekelumit dari substansi manusia. Makhluk ini terdiri dari “tanah” dan “rukh Illahi”. Karena tanah, sehingga manusia dipengaruhi oleh kekuatan alam. Sama halnya dengan makhluk-makhluk hidup lainnya. Ia butuh makan, minum dan lain-lain. Rukh pun memiliki kebutuhan-kebutuhan yang memiliki dimensi, yaitu dimensi spiritual untuk cenderung kepada keindahan, pengorbanan, kesetiaan, pemujaan dan lain-lain. Itulah yang mengantar manusia menuju suatu realitas kehidupan yang bermakna.
وهو الذى خلق من الماء بشرا فجعله نسبا وصهرا وكان ربك قديرا
ARTINYA :
“Dan Dia menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu mempunyai keturunan dan mushaharah (hubungan kekeluargaan yang berasal dari perkawinan seperti menantu, ipar, mertua dan sebagainya), dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa”
ANALISANYA :
Allah Swt memberitahukan bahwa penciptaan manusia dari air, maksudnya adalah dari air mani laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi nuthfah. Dengan kelembutan dan Kekuasaan Allah Swt dalam menciptakan manusia dari air mani dari satu kondisi ke kondisi berikutnya dan dari satu bentuk ke bentuk berikutnya, kemudian terciptalah sosok manusia yang lengkap dan sempurna. Kemudian secara berpola terjadilah proses yang kemudian melahirkan keturunan-keturunan dari suatu generasi ke generasi berikutnya serta berkembang dan menyebar keseluruh dunia. Mereka ditautkan satu sama lain melalui perkawinan dan berketurunan, sehingga tercipta hubungan kekeluargaan dari hasil perkawinan itu melalui hubungan darah maupun hubungan kekerabatan lain. Manusia-manusia itu sesungguhnya mengalami pertumbuhan pertama dari ketiadaan dan akan berakhir dengan kematian. Kemudian mereka akan dibangkitkan pada hari kiamat. Kemudian seluruh makhluk pun dihisab dan setiap manusia dibalas sesuai dengan amalnya. Apabila amalnya baik, maka dibalas dengan kebaikan dan apabila amalnya buruk, maka akan dibalas dengan keburukan. Sungguh Allah Swt Maha Adil dan Maha Bijaksana.
وهو الذى جعلكم خلائف الأرض ورفع بعضكم فوق بعض درجات ليبلواكم فيما أتكم إن ربك سريع العقاب وإنه لغفور رحيم
ARTINYA :
“Dan Dia-lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaann-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
ANALISANYA :
Dalam Ayat ini, Allah Swt memberikan karunia-Nya yang besar kepada anak Adam. Al-Qurthubi berdalil dengan ayat ini wajib mengangkat khalifah yang dapat memutuskan berbagai perselisihan, pertengkaran yang terjadi dan membela orang yang teraniaya dan menegakkan hukum dan melarang segala perbuatan yang keji haram, dan lain-lain.
خلق الإنسان من علق
ARTINYA :
“Allah Swt telah menciptakan manusia dari segumpal darah”
ANALISANYA :
Di dalam Ayat ini memuat tentang penciptaan manusia. Manusia telah Allah Swt manusia dari segumpal darah dan kemudian melalui proses waktu, tumbuh dan berkembang menjadi manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bentuknya baik secara fisik maupun non fisik.
Selain itu Allah Swt juga memberikan karunia manusia dengan akal pikiran, perasaan, ilmu pengetahuan.
Ayat ini merupakan pembuktian bahwa Allah Swt Yang Esa dan Maha Kuasa menciptakan manusia dalam keadaan hidup dan berbicara, yang pada awalnya merupakan sesuatu yang tidak ada tanda-tanda kehidupannya, tidak bisa berbicara serta tidak ada bentuknya secara jelas, karena berupa segumpal darah.
Manusia merupakan malhluk ciptaan Allah Swt yang unik Tubuhnya tersusun dari sejumlah sistem, setiap sistem melakukan fungsi tertentu, dan semua sistem berhubungan dan berkomunikasi satu dengan lain melalui darah dan saraf.
Ada sistem rangka, yang menunjang tubuh dan melindungi organ-organ dalam, ada sistem otot, yang dengannya terjadi pergerakan baik disadari maupun tidak, ada sistem saraf yang mengirim sinyal dari dan ke otak. Ada sistem pencernaan, pernafasan, uriner dan masih banyak sistem-sistem lainnya.
Sistem tubuh terbentuk dari organ-organ yang mengandung berbagai macam jaringan. Suatu jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sama, yang melakukan satu fungsi tertentu.
Tubuh orang dewasa mengandung lebih dari lima puluh trilun sel. Tiga milyar sel tubuh mati setiap menit, kemudian digantikan dengan yang baru. Maha Suci Allah, Sang Maha Pencipta !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar