tutiimagine

BLOG INI SEBAGAI BAGIAN DARI PEMBELAJARAN, INFORMASI DAN RUANG EKSPRESI SERTA IMAJINASI. OLEH KARENA ITU TEGUR-SAPA, SARAN-KRITIK YANG BERSIFAT MEMBANGUN SANGAT DIHARAPKAN. SEIRING DENGAN ITU, TENTU AKAN DAKU TERIMA DENGAN SEGALA SENANG HATI.

28 Januari 2013

MASIH DALAM FOTO KENANGAN




Diposting oleh Tuti J Rismarini di 11:04:00 AM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Pengikut

RINENGGO KANTHI ENGGARING PENGGALIH

ASS WR WB,
SELAMAT DATANG DI BLOG YANG SANGAT SEDERHANA INI. SEMOGA AYAHANDA ... IBUNDA... SAUDARA... HANDAI-TAULAN... SAHABAT... KERABAT ... KAKANDA ... AYUNDA ... ADHINDA ... NANDA ... TERCINTA ... BERKENAN MEMBACA DAN BERSEDIA MELUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBERI KOMENTAR APA SAJA DEMI PERBAIKAN DAN PENINGKATAN WEB INI ....
WASS WR WB.

KETELADHANAN KI HAJAR DEWANTARA

ING NGARSA SUNG TULADHA, ING MADYA MANGUN KARSA, TUT WURI HANDAYANI

SAVE OUR PLANET DARI PAK RICHARD SUSILO

Sebarkan Tip ini kepada tiap orang yang anda jumpai. Memang lidah takbertulang, berbicara memang lebih mudah dibanding melakukannya.Padahal tanpa banyak bicarapun sebenarnya kita semua bisa ikut mengambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan:
1. Jangan menggunakan listrik untuk penerangan atau peralatan kecuali jika anda benar-bnar sedang menggunakannya, jika tidak menggunakannya matikanlah !
2. Menggunakan lampu luorescent (neon) yang hemat energi.
3. Pergunakan penerangan, pembangkit listrik, unit-unit pemanas bertenaga surya.
4. Manfaatkan lebih banyak penerangan cahaya alam.
5. Pergunakan ventilasi yang struktural untuk penyejuk ruangan daripada menggunakan Air Condition (AC).
6. Pergunakan air dingin, bukan air panas.
7. Pastikan peralatan bertenaga listrik tetap efisien dan terawat dengan baik
8. Pengendalian penerangan, alat pendingin udara secara otomatis,misal dengan alat sensor cahaya
9. Pergunakan alat-alat pematul cahaya untuk menggantikan lampu penerangan.
10. Pergunakan film pelapis kaca atau ray-ban untuk mengurangi panasmatahari.
11. Tanamlah tanaman sebanyak mungin di kebun anda untuk mengurangi karbon-diosida.
12. Jangan membakar apa saja, bahkan rokok.
13. Lengkapi mobil atau motor anda dengan katalisator.
14. Jika anda menghentikan kendaraan dalam waktu yang tidak lama, jangan matikan mesin kendaraan anda.
15. Kurangi bawaan pada kendaraan anda untuk mengurangi beban, bahkan mengeluarkan sebatang pensil dari kendaraanpun akan membantu.
16. Jangan membuang sesuatu yang dapat didaur ulang, seperti kaleng aluminium dan kertas. Simpan dan berikan pemulung untuk dijual kembali.
17. Meminimalisir penggunaan styrofoam (gabus sintetik) untuk bungkusmakanan.
18. Lihat dan periksa kembali jika anda menggunakan aerosol, cat, AC, apakah mengandung khlorofluorokarbon (CFC).
19. Jangan beli barang apapun yang langsung dibuang sesudah dipakai sekali, jika ada barang sejenis yang dapat dibeli sebagai investasi jangka panjang.
20. Belilah produk yang anda sukai sehingga produk tersebut tidakperlu diganti sampai benar-benar rusak dan tidak dapat dipakai kembali.
21. Cobalah untuk tidak memiliki barang yang hanya memiliki nilai estetika saja.
22. Berhati-hati dengan barang plastik yang anda beli karena ada beberapa jenis plastik tidak dapat didaur ulang.
23. Bawalah tas anda sendiri jika hendak berbelanja yang terbuat dari kain atau kanvas untuk mengurangi produk plastik.
24. Katakan pada seseorang jika anda melihatnya membuang sampah secara sembarangan.
25. Jangan sekali-sekali memotong tanaman atau menebang pohon karena tetumbuhan membantu menyelamatkan bumi.
26. Sirami taman anda dengan air hujan, buat sistem tadah hujan.
27. Pergunakan air sehemat mungkin untuk mencuci kendaraan dan menyiram kebun anda.
28. Pisahkan sampah yang dapat didaur ulang dan tidak.
29. Jangan membuang sampah kedalam saluran air, terusan air, sungai dan laut.
30. Jangan gunakan bahan kimia terutama bahan detergen dan bahan pembersih yang mengandung phospat.
31. Pakailah bahan pengganti zat kimia dalam rumah misal jus lemon dicampur dengan garam, cuka dan amoniak.
32. Jangan menggunakan air lebih dari yang anda perlukan.
33. Apabila mungkin, air didaur ulang.
34. Jangan menggunakan air untuk membersihkan halaman jika dapat dibersihkan dengan sapu.
35. Pastikanlah agar keran bekerja dengan baik dan pergunakan pancuran yang mengalir pelan.
36. Periksa pembilas toilet berada dalam keadaan baik untukmenghindarkan pembilasan yang tidak perlu.
37. Simpan air bekas dan mesin cuci pakaian untuk mencuci kendaraan anda.
38. Biasakan meminum air dengan tidak menyisakan air dalam gelas.
39. Jangan melakukan perjalanan, kecuali anda terpaksa melakukannya.
40. Jangan melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi, kecuali jika anda memang terpaksa.
41. Pergunakan kendaraan umum untuk mengurangi kemacetan, karbonmonoksida dan ongkos parkir.
42. Pergunakan sepeda, jika jarak yang ditempuh relatif dekat.
43. Pergunakan bahan bakar yang bebas timah (unleaded fuel)44. Pergunakan bahan bakar beroktan rendah.
45. Mengkonversi mesin kendaraan anda untuk memakai gas alam yang dipadatkan.
46. Merawat mesin dengan teratur.
47. Pilih kendaraan yang menggunakan bahan bakar paling efisien.
48. Jika hendak mencetak (nge-print) periksa setting print terlebihdahulu, pergunakan cetak draft untuk menghemat tinta.
49. Pergunakan di balik kertas yang telah terpakai untuk kebutuhan intern.
50. Jangan pergunakan gambar-gambar yang yang tidak dibutuhkan dalam sebuah tulisan, karena gambar membutuhkan tinta yang lebih.
51. Pilih jenis dan ukuran huruf yang standar.
52. Jangan mempergunakan pupuk yang mengandung zat kimia ataupenyalahgunaan pestisida.
53. Pergunakan bahan kimia untuk tanaman herbisida dan fungisi dan seefisien mungkin.
54. Mulailah menanam tanaman dengan teknik hidroponik (ditanam tanpa menggunakan tanah dan hanya memberi gizi secukupnya di dalam air).
55. Untuk pedagang keliling, jangan menghidupkan alat-alat yang menimbulkan suara bising, kecuali untuk memberikan demonstrasi kepada konsumen.
56. Menghindarkan musik pengiring di tempat-tempat publik.
57. Jangan mengoperasikan peralatan pada jam-jam puncak istirahat.
58. Hindari memperdengarkan musik bersuara keras, sehingga mengaburkan bunyi pengumuman yang penting.
59. Pastikan bahwa peralatan benar-benar kedap suara dan diservis untuk memperkecil suara bising.
60. Pakailah alat penutup telinga jika bekerja pada mesin yang bersuara bising.
61. Pastkan agar produk yag menimbulkan suara mengeluarkan suara sekecil mungkin atau diisolasi.
62. Gunakanlah alat-alat musik pada tingkat suara yang wajar dan tidak memekakkan telinga.
63. Jangan menempel poster, atribut organisasi atau hal-hal yang berbau promosi di dinding atau tembok di area publik.
64. Hindari pemasangan tanda penunjuk atau rambu lebih dari satu sehingga orang tidak dibingungan dengan rambu itu.
65. Pasanglah reklame atau baliho pada tingkat kewajaran.
66. Jangan bangun pabrik yang menimbulkan pencemaran di daerah pemukiman.
67. Pastikan adanya prasarana yang memadai untuk pembuangan seluruh limbah.
68. Meminimalisir tingkat asap beracun dan limbah cair yang rendah.
69. Cari informasi dari pemerintah mengenai standar pencemaran udara dan air yang dapat diterima.
70. Pergunakan bahan bakar yang paling sedikit menimbulkan pencemaran.
71. Pergunakan teknologi pembersih atau anti pencemaran yang ada untuk menjaga agar prosesing pabrik anda menjadi bersih.
72. Hindarkan pemakaian bahan-bahan beracun, kecuali jika hal tersebut sangat diperlukan sekali.
73. Jangan menanam limbah beracun tanpa nasehat ahli.
74. Jangan membuang limbah beracun di luar pabrik anda.
75. Jangan membakar limbah industri di tempat terbuka. (Berbagai Sumber). Apapun yang anda lakukan dan apapun yang anda beli, pikirkan apakah anda merusak lingkungan kita?

LANGKAH-LANGKAH MERENCANAKAN EVALUASI


(1). Mengidentifikasi para Stakeholder Program/Proyek/Kebijakan yang akan dievaluasi
Stakeholder adalah mereka yang secara pribadi ikut serta dalam program yang mendapatkan sebagian atau keseluruhan penghasilan dari program tersebut, yang kemudian hari status mereka dipengaruhi oleh kualitas program.
Adapun yang termasuk dengan Stakeholder adalah mereka yang :
1. Berkaitan dengan program/proyek.
2. Memperoleh penghasilan dari program/proyek : pemimpin dan pegawai program/proyek.
3. Memperoleh layanan (klien) dari program/proyek.
4. Mensponsori program/proyek.
5. Mensponsori evaluasi.
6. Masyarakat yang akan terpengaruh oleh kebijakan.

(2). Mengatur pertemuan pendahuluan dengan Stakeholder
Mengatur pertemuan pendahuluan dengan stakeholder dimaksudkan untuk mengumpulkan atau menjaring informasi mengenai :

1. Siapa sajakah yang menginginkan atau menghendaki diadakan evaluasi ?!
Idealnya baik sponsor program dan personel program menginginkan program dievaluasi.

2. Jenis evaluasi apa yang diinginkan atau dikehendaki ?!
Pada fase ini, evaluator menjelaskan konsep-konsep yang berhubungan untuk mereka yang tidak mengerti serta membantu orang-orang yang relevan menetapkan jenis evaluasi apa yang paling baik memenuhi kebutuhan, keinginan dan sumber mereka.

3. Mengapa atau apa alasan mereka menginginkan evaluasi ?!
Pada fase ini, evaluator meletakkan prioritas tinggi dalam mengidentifikasi alasan mengapa evaluasi diinginkan serta membantu baik sponsor maupun personel program mencapai konsensus tentang keputusan-keputusan yang akan dibuat.
Pada umumnya alasan untuk melaksanakan evaluasi meliputi : antara lain adalah untuk pemenuhan persyaratan akreditasi, akuntasi untuk anggaran, menjawab permintaan untuk informasi, pemilihan diantara program-program yang mungkin, mempelajari mengenai akibat yang tidak direncanakan dari program.

4. Kapan evaluasi harus dilakukan ?!
Fase ini adalah bagian dari kesepakatan mengenai waktu yang diperlukan untuk melaksanakan evaluasi.

5. Sumber-sumber apa yang tersedia untuk evaluasi ?!
Disamping waktu, faktor situasional lain yang dapat membatasi suatu evaluasi adalah tersedianya sumber-sumber.

(3). .Melaksanakan Asesmen evaluabilitas dari program / proyek / kebijakan / material / kurikulum dan sebagainya
Yaitu diskusi dengan Stakeholder untuk mengumpulkan informasi mengenai kemungkinan dilaksanakannya evaluasi yang meliputi :
1. Proses evaluasi yang mungkin dilakukan.
2. Tolok ukur keberhasilan program/proyek.
3. Hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi.
4. Bidang-bidang ilmu yang menopang program/proyek.
Hasil dari asesmen evaluabilitas adalah menentukan apakah evaluasi harus dilanjutkan atau tidak. Sebab hal ini ditujukan untuk memproduksi dasar rasional untuk proses avaluasi serta perlunya pertemuan dengan stakeholder untuk sepakat tentang konsepsualisasi dan obyektifitas program.

(4). Meneliti Literatur atau melakukan telaah Literatur

Dalam hal ini seorang evaluator perlu melakukan :
a. Telaah literatur dan artikel-artikel saintifik mengenai evaluasi dan variabel-variabel yang berhubungan dengan obyek evaluasi sebelum mendesain serta mengembangkan instrument baru.
b. Disamping itu perlu juga belajar dari kesuksesan dan kegagalan orang lain untuk memperoleh gambaran mengenai kesulitan metodologi, political maupun empirical yang harus di tanggulangi.
c. Membaca hasil-hasil evaluasi program/proyek/kebijakan yang serupa dengan obyek evaluasi

Disamping itu, seorang evaluator hendaknya mempelajari obyek evaluasi (program/proyek/kebijakan/material kurikulum dan sebagainya) yang akan dievaluasi secara rinci, yaitu :
1. Filosofi obyek evaluasi
2. Sejarah obyek evaluasi dari munculnya ide sampai pendisainan perencanaannya.
3. Tujuan/Sarana Proyek
4. Lembaga yang merancang dan melaksanakan obyek evaluasi
5. Pimpinan dan Staf Pelaksana obyek evaluasi
6. Aktivitas proyek untuk mencapai tujuan obyek evaluasi
7. Perkembangan pelaksanaan proyek

(5). Menentukan metodologi Evaluasi
Seseorang evaluator hendaknya menentukan metodologi evaluasi yang meliputi :
1. Populasi dan Sampel
2. Desain riset (penelitian)
3. Memilih instrumen yang relevan untuk menjaring data
4. Pengumpulan data (Data Terbuka dan Data Konfidensial : perlu dijaga kerahasiaannya).
5. Pemilihan teknik statistik untuk menganalisa data
6. Teknik Pelaporan : Progress Report dan Final Report
Keduanya dilakukan secara lisan dan tertulis
7. Proposal Evaluasi.
Sistematika Proposal Evaluasi sama dengan Proposal Penelitian.

(6). Menyediakan proposal tertulis
Evaluator siap untuk menyiapkan suatu proposal tertulis untuk presentasi kepada personal program yang tujuannya adalah untuk memastikan kesepakatan antara evaluator dengan personil program tentang sifat dan tujuan program, jenis evaluasi yang diinginkan, ukuran tujuan program serta kesiapan program untuk di evaluasi.

MENGAPA SUATU PROGRAM, PROYEK, KEBIJAKAN PERLU DI EVALUASI ???

ALASAN MENGAPA SUATU PROGRAM, PROYEK ATAU KEBIJAKAN HARUS DIEVALUASI, ADALAH :
(1). Pemenuhan persyaratan akreditasi
Akreditasi sangat penting untuk keperluan status suatu lembaga, karena untuk mempertahankan fasilitas – fasilitas yang dapat berlangsung terus menerus serta membantu mempertahankan suatu kualitas layanan.

(2). Akuntansi untuk anggaran
Apabila program – program harus akontebel kepada pemerintah atau lembaga – lembaga amal (dan secara tidak langsung kepada publik ) harus mungkin untuk menunjukkan sejumlah hasil – hasil yang dicapai untuk pengeluaran dana.

(3). Menjawab permintaan untuk informasi
Apabila suatu lembaga tidak menyimpan rekaman sistimatik setiap permintaan informasi memerlukan sesuatu oencarian file-file yang memerlukan waktu lama.

(4). Pemilihan diantara program-program yang mungkin
Apabila evaluasi sudah menjadi aspek rutin, maka sejumlah material sudah ada ditangan untuk membantu memutuskan secara empirik dan melalui pendekatan yang obyektif.

(5). Membantu stam dalam mengembangkan dan perbaikan program, artinya bahwa hubungan-hubungan impersonal akan lebih abik dan penting dalam layanan manusia daripada kepada orang yang mempergunakan keterampilan teknikal dalam pekerjaan mereka.

(6). Mempelajari tentang akibat atau efek yang tidak direncanakan dari program, artinya :
Bahwa mempelajari akibat atau efek samping yang tidak direncanakan dari suatu program harus di ketemukan.

BASIC RESEARCH DAN APPLIED RESEARCH


(1). Basic Research = Riset Dasar/Murni
Riset untuk mengembangkan ilmu tanpa memperhatikan aplikasinya apakah bermanfaat atau tidak. Sebab Riset ini dipergunakan untuk menciptakan teori baru atau meniadakan teori yang sudah ada.

(2). Applied Research = Riset Terapan
Riset untuk meneliti suatu masalah yang hasilnya dipergunakan untuk memecahkan masalah tertentu, misalnya masalah kesehatan, ekonomi, social, pendidikan dan sebagainya.
Adapun Applied Research = Riset Terapan ini terdiri dari :
1. Operation Research
2. Organization Research
3. Evaluation Research.
Jadi, dari uraian di atas dapat diambil suatu pendapat bahwa Evaluation Research merupakan salah satu bagian dari Applied Research = Riset Terapan

LAPORAN EVALUASI


(1). Usahakan, jiksa tepat, untuk menyusun suplemen suatu laporan tertulis formal dengan teknik-teknik komunikasi lainnya, antara lain dengan dialog, forum-forum, televisi atau pertemuan publik.
(2). Arahkan laporan selangsung mungkin kepada pertanyaan-pertanyaan evaluasi.
(3). Sediakan informasi kontekstual yang cukup untuk memberikan arti kepada evaluasi sebagai suatu keseluruhan, jadi menyediakan suatu fondasi yang kuat untuk kesimpulan dan rekomendasi.
(4). Definisikan istilah-istilah teknikal dalam konteks dan fokus evaluasi dan dalam pertimbangan pengalaman teknikal dan statistikal para audiens.
(5). Tulislah secara sederhana dan langsung, akan tetapi tidak terlalu sederhana.
(6). Periksalah draft laporan yang cocok dengan para audiens yang ber hak mengetahui untuk kejelasan dan akurasi fakta.
(7). Sajikanlah suatu ringkasan dari laporan lengkap, apabila laporan lengkap lebih panjang dari pada yang diharapkan. Bahkan apabila ringkasan tidak diminta dalam persetujuan asli.

(8). Buatlah laporan-laporan dalam suatu format yang membuat para klien mudah untuk memproduksi secara cepat dan murah.
(9). Dalam merencanakan evaluasi, temukan para audiens utama mana yang bermaksud membuat keputusan untuk mana mereka memerlukan informasi dari kapan.
(10). Carilah para evaluator yang berpengalaman untuk menelaah jadual waktu dan kemudian merevisinya, apabila perlu.
(11). Identifikasi langkah-langkah alternatif, apabila aktifitas evaluasi ditunda dan tidak dapat kembali ke jadual.
(12). Sepanjang evaluasi waspadalah atau hati-hatilah dan dalam batas yang reasonebel responsif kepada perubahan jadual waktu para audiens.
(13). Ingatlah selalu kebutuhan informasi paling kritikal sepanjang kegiatan sehingga kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, bahkan ketika kebutuhan yang kurang kritikal tidak dapat dipenuhi.
(14). Secara periodik laporkan hasil sementara dan perhatikanlah terutama bagaimana hal ini dapat diterapkan kepada peran yang dilaksanakan oleh para anggota audiens.
(15). Lengkapilah laporan tertulis dengan komunikasi lisan secara terus menerus.
(16). Di dalam keterbatasan waktu dan sumber, rencanakanlah untuk membantu para audiens menilai, menginterpretasikan dan menerapkan temuan evaluasi di luar waktu ketika laporan akhir diserahkan.
(17). Capailah kesepakatan dengan klien dalam fase-fase awal evaluasi mengenai langkah-langkah apa yang akan diambil untuk memastikan bahwa laporan-laporan akan jujur dan seobyektif mungkin.
(18). Pastikan bahwa laporan evaluasi akan termasuk perspektif-perspektif yang independen dari laporan-laporan staf yang karyanya sedang di evaluasi.
(19). Carilah dan laporkanlah, seluas mungkin, pendapat-pendapat yang bertentangan mengenai kesimpulan-kesimpulandan rekomendasi-rekomendasi apa yang terjamin.
(20). Lukiskanlah semua langkah-langkah yang diambil dalam evaluasi untuk melindungi integritas dari sejumlah laporan-laporan dan dasar-dasar langkah-langkah tersebut.
(21). Carilah, pelajarilah dan laporkanlah bias dan prasangka-prasangka yang mungkin telah mempengaruhi temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan evaluasi dalam suatu cara yang tidak
seimbang, misalnya : sampai seberapa jauh dari yang seharusnya mereka dapat.
(22). Melangkahlah untuk membangun dan memelihara independen evaluator dalam pelaporan, memakai teknik-teknik seperti laporan-laporan adversary-advokasi, audit-audit luar, rotasi anggota-anggota tim evaluasi terhadap kontak-kontak berbagai audiens dan yang sejenisnya.

STUFFLEBEAM

STUFFLEBEAM yang nama lengkapnya DANIEL L. STUFFLEBEAM (1971), mengemukakan Model Evaluasi CIPP (Context Input, Process, Product) atau CIPP (Context Input, Process, Product) Evaluation Model.


Sebenarnya model CIPP (Context Input, Process, Product) ini dirancang untuk Program Pendidikan, akan tetapi dapat diterapkan untuk Program-program
bidang lainnya. Oleh karena Evaluasi model CIPP ini sangat komprehensive, sebab bisa digabung dengan Teknik Evaluasi lain.
Ketika Program dirancang, Evaluasi sudah dilaksanakan. Misalnya : Program Pelaksanaan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Model Evaluasi CIPP (Context Input, Process, Product) atau CIPP (Context Input, Process, Product) Evaluation Model ini, terdiri dari 4 (empat) jenis Evaluasi, yaitu :


C Þ I Þ P Þ P


Context Input Process Product (Keluaran)
Evaluation Evaluation Evaluation Evaluation

a. Context Evaluation
Evaluasi untuk menganalisa problem dan kebutuhan (need) dalam altar pendidikan tertentu. Kebutuhan adalah ketimpangan antara kondisi yang ada dan kondisi yang diinginkan.

Jika kebutuhan telah diidentifikasi langkah selanjutnya adalah menentukan obyektif program yang akan menghilangkan ketimpangan.

b. Input Evaluation
Evaluasi untuk menilai strategi dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai obyektif program.
Hasil input evaluation untuk membantu pengambil keputusan untuk memilih strategi dan sumber terbaik dalam keterbatasan tertentu untuk mencapai obyektif program.

c. Process Evaluation
Evaluasi yang ditujukan untuk memonitor proses pelaksanaan program (sama dengan evaluasi formatif).


d. Product (Keluaran) Evaluation
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur sampai seberapa besar obyektif evaluasi telah dicapai (sama dengan evaluasi sumatif).
Hasilnya untuk mengambil keputusan apakah program diteruskan, dihentikan atau dirubah.

SUMBER INFORMASI

Sumber-sumber informasi yang harus dipergunakan Evaluator itu banyak macammya, antara lain adalah :
(1). Orang-orang secara individual, misalnya : seorang saksi sejarah mengenai Peristiwa dikeluarkan “SUPERSEMAR’ 66 (Surat Perintah Sebelas Maret
1966)”, seorang pencipta Lagu kanak-kanak, seorang purnawirawan TNI, dan sebagainya. Akan tetapi ada juga sumber informasi dari orang-orang secara kelompok, misalnya : Kelompok petani Cengkeh di Lampung, kelompok petani Apel di Batu - Malang, Kelompok petani pengrajin Kain Batik di Kulon Progo – Jogyakarta, dan sebagainya.

(2). Dokumen, misalnya : Dokumen Perjanjian Hutang – Piutang, Dokumen Perjanjian Kontrak Pekerjaan. Dokumen Deposito Berjangka, dan sebagainya.

(3). Film (bisa berupa Film Dokumenter atau Film-film Hiburan, Rekaman suatu peristiwa, dan sebagainya), misalnya : Film Dokumenter tentang pentayangan “Peristiwa G. 30 S / PKI / 1965”, Film Dokumenter tentang pentayangan film “Janur Kuning”, Film yang berjudul “Bernafas dalam Lumpur” yang dibintangi oleh artis Susana (dulu dijuluki artis Bom Sex), Sinetron yang berjudul “Bidadari”, Film Karton anak-anak yang selalu mentayangkan kekerasan dan khayalan yang berjudul “Ultra Man”, dan sebagainya.

(4). Pita audio dan visual, serta sejenisnya, misalnya : tentang penangkapan peledakan boom yang dilakukan oleh “Amrozi” dari Lamongan, tentang

wawancara Susilo Bambang Yudhoyono dalam menanggapi pemberlakuan.
Darurat Sipil di Aceh, tentang kehidupan Satwa di Rimba Amazone, dan sebagainya.

(5). Pakaian, misalnya : penetapan pakaian seragam Warna Coklat Muda bagi pegawai negeri sipil di wilayah pemerintah daerah Kabupaten Tangerang, penetapan pakaian seragam Baju Putih – bawahan (celana atau rok) Merah bagi siswa SD di seluruh wilayah negara kesatuan RI, penetapan pakaian seragam warna penerima tamu untuk suatu upacara adat tertentu, dan sebagainya.

(6). Institusi-Institusi / Lembaga-lembaga / Departemen-Departemen, misalnya : Perguruan Tinggi Negeri UIN “Syarif Hidayatullah” – Jakarta, Depertemen Pendidikan, Kator Departemen Agama, dan sebagainya.

(7). Kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa, misalnya : peristiwa Kebakaran Hutan di Kalimantan, Tragedi Semanggi 1998, Pidato kenegaraan menjelang Peringatan Proklamasi 2002, dan sebagainya.



(8). Sekolah, misalnya : TK Budi Mulia Dua, SD Percontohan “Perguruan Cikini”, SMP Terbuka, Sekolah Full Day “Nurul Fikri”, dan sebagainya.

(9). Kelas atau Tingkatan, misalnya : Kelas 1 SMP Negeri I Pondok Aren – Tangerang, Kelas 2 SMA Kebangsaan, Kelas 3 SMA Islam Al-Azhar, dan sebagainya.

(10). Siswa/Pelajar, misalnya : Pelajar TK, pelajar SD, pelajar SMP, pelajar SMA, dan sebagainya.

(11). Kurikulum, misalnya : Kurikulum 1974, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan sebagainya.

(12). Kendaraan, misalnya : Toyota Kijang dan Kendaraan Pribadi lainnya,
Kereta Api Bawah Tanah , Bus-Way dan Kendaraan Umum atau Angkot (Angkutan Umum) lainnya, dan sebagainya.

(12). Spare Part Kendaraan, misalnya : Schock Becker, Ban, Busi, Accu, Platina, Kopling, Rem, dan sebagainya.




(13). Sopir, misalnya : Sopir Angkutan Pedesaan (Bemo, Bajay, dan sebaginya), Sopir Angkutan Dalam Kota (Metromini, Kopaja, dan sebagainya), Sopir Angkutan Antar Kota (Kramat Jati, Karina, dan sebagainya).

(14). Makanan, misalnya : Bakso yang dibuat dari daging Kelinci, Burger dari Tempe, Semur Lidah, dan sebagainya). Minuman, misalnya : Es Doger pakai Tape Ketan Hitam, Es Puter pakai Durian, Syirup dari Buah Leci, dan sebagainya).

(15). Perumahan, misalnya : Kompleks Perumahan Bintaro Jaya, Kompleks Perumahan MPR/DPR, Kompleks Pertokoan Mangga Dua, dan sebagainya

(16). Penggunaan Bahasa tertentu, misalnya : Bahasa Gaul yang dikaji dan diinfentaris Deby Sahertian, Bahasa Prokemnya anak-anak muda di daerah Malang, Bahasa Gaul anak-anak di SMPN I Pondok Aren – Tangerang, dan sebagainya.

(17). Kesenian, misalnya : Tari Cokek tari yang sensasional dan mengundang birahi (dari Banyuwangi), Tari Jaipong, Goyang Dangdut, Lagu “Balonku
ada lima”, Lagu “Gebyar-gebyar” yang dikarang oleh Gombloh, dan sebagainya.

(18). Peraturan, misalnya : Penetapan norma kelulusan Ujian Nasional (4,01), Penetapan Pakaian Seragam Sekolah, Undang-Undang Pendidikan (Sisdiknas/Sistem Pendidikan Nasional), dan sebagainya.

(19). Kebijakan-kebijakan, misalnya : Pelaksanaan Program Bus-Way di jalur protokol kota Jakarta , Pelaksanaan Program Transmigrasi di tahun tujuh puluhan, Pelaksanaan Program Orang Tua Asuh, dan sebagainya.

(20). Organisasi / Perkumpulan, misalnya : Organisasi Persatuan Artis Sinetron Indonesia , Perkumpulan Arek-Arek Suruboyo yang tinggal di Jakarta, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), dan sebagainya.

(21). Penerapan hasil IPTEK, misalnya : penggunaan Traktor untuk membajak sawah, penggunaan Eskalator (Escalator) di Mal-mal untuk naik ke gedung tingkat atas (Jadi tangga biasa sudah jarang dipergunakan), Penggunaan Blender untuk menghaluskan bumbu-bumbu masak, dan sebagainya.

(22). Proyek, misalnya : Proyek Pembangunan Jembatan yang menghubungakan Surabaya dengan Madura, Proyek Pembangunan Perumahan untuk


Pegawai Negeri, Proyek Rumah Susun di Tanah Abang, Proyek Pengentasan Kemiskinan, dan sebagainya.

(23). Situs-situs Purbakala, yang khabarnya ada sebagian yang dimusnahkan atau dibangun gedung-gedung baru, misalnya : Situs Purbakala di wilayah Mojokerta – Jawa Timur, Situs Purbakala di wilayah Condet – Jakarta Selatan, Bangunan-bangunan tua di daerah Jakarta Utara, dan sebagainya.

(24). Buku-buku (Buku pelajaran atau Buku Ceritera, Novel, dan sejenisnya), misalnya : buku-buku ceritera yang mengandung ajaran moral atau budi pekerti, Buku Novel “Bumi Semakin Panas”, Buku yang berisi tanggapan terhadap fenomena sosial yang berjudul “Menebar Angin Menuai Badai“, dan sebagainya.

(25). Mainan anak-anak, misalnya : mainan pistol yang banyak mencelakakan anak kecil karena pelurunya terbuat dari plastik yang keras, mainan panahan yang terbuat dari kayu yang serutannya kurang halus, mainan
robot yang disainnya runcing sehingga sangat membahayakan anak kecil, dan sebagainya.

(26). Kegiatan-kegiatan, misalnya : Kegiatan Wisata atau Studi Wisata bagi pelajar, Kegiatan Penataran Budi Pekerti bagi Guru, Kegiatan Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Negara RI yang dilaksanakan setiap tahun di Istana Merdeka (Istana Kepresidenan) di Jalan Merdeka, dan sebagainya.

(27). Majalah-majalah. Bisa berupa : majalah anak-anak, majalah remaja, majalah untuk orang dewasa atau orang tua maupun majalah-majalah lain.

(28). Dan masih banyak lagi sumber-sumber informasi yang tidak disebutkan di sini.

STANDAR EVALUASI

Ada banyak sumber informasi dalam suatu studi Evaluasi. Sumber-sumber ini meliputi orang-orang secara individual dan kelompok, dokumen dan film, pita audio dan visual dan sejenisnya.
Adalah penting untuk menyeleksi suatu variasi sumber-sumber sehingga informasi yang dihasilkan dapat dibandingkan. Misalnya : Skor Tes untuk suatu kelas dapat mempunyai arti tambahan jika disertai suatu laporan kualitatif mengenai apa yang telah terjadi di dalam kelas.
Sumber-sumber ini dapat dijaring dengan berbagai cara yang berbeda. Orang dan kelompok-kelompok dapat di tes, di survei, diobservasi dan diwawancarai. Dokumen, film dan pita rekaman dapat dianalisis isinya dan dilukiskan. Situasi dapat diobservasi dan dilaporkan.
Dalam memilih sumber-sumber dan cara-cara pemakaiannya, para evaluator biasanya dapat mengharapkan untuk memperoleh hanya sebagian dari informasi yang tersedia dan berguna. Misalnya, secara normal para evaluator tidak dapat mengetes, mengiterview, mensurvei atau mengobservasi setiap orang yang ada di populasi yang dituju. Mereka harus menyelekssi sampel sumber-sumber seperti itu. Sampel harus ditarik menurut prosedur formal seperti dengan sampel random (acak) atau ditarik secara selektif (seperti dalam pemakaian kelompok-kelompok atau voluntir kelas penuh). Lagi pula sampel-sampel harus tetap stabil sepanjang evaluasi atau sampel-sampel ini dapat sangat berubah.

Para Evaluator harus mendokumentasikan dan melaporkan informasi sumber-sumber mereka, kriteria dan metode-metode untuk menyeleksinya, cara-cara yang dipakai untuk menarik informasi dari sumber-sumber tersebut, bagaimana diseleksi sebagai sampel dari sejumlah populasi lebih besar yang menjadi pusat perhatian dan setiap wajah-wajah unik dan prasangka dari informasi yang diperoleh.
Diskripsi ini harus mencukupi untuk mengizinkan orang lain untuk menentukan kecukupan dari sumber-sumber untuk menjawab pertanyaan Evaluasi. Sumber-sumber informasi yang dilukiskan secara lemah akan mengurangi kredibilitas Evaluasi. Sumber-sumber ini akan menyesatkan para audiens untuk berasumsi bahwa kesimpulan dan rekomendasi Evaluasi didasarkan pada informasi yang tepat bahkan jika hal ini tidak benar.

IMPLIKASI KEMAJUAN IPTEK

Implikasi kemajuan IPTEK terhadap Sistem Pendidikan Nasional kita adalah
Bahwa dalam rangka mengikuti kemajuan IPTEK, maka harus ada revisi Kurikulum untuk memperbaharui Pendidikan. Pembaharuan Pendidikan yang dimaksud adalah Pendidikan di Bidang Sains dan Teknologi, Moral dan Agama yang memadai untuk mencegah penyalah gunaan Sains dan Teknologi. Selain itu juga perlu diadakan pembaharuan terhadap buku-buku pelajaran, Metode-Metode Pembelajaran, Sarana Sekolah. Tentu saja harus ada juga pembaharuan dalam penciptaan suasana Sekolah. Penciptaan suasana Sekolah yang dimaksud adalah penciptaan suasana ilmiah, moralistik dan religius.
Yang dapat dilakukan oleh Lembaga Pendidikan kita untuk lebih meningkatkan pemanfatan IPTEK untuk kesejahteraan Bangsa sekaligus mengurangi (dan kalau bisa mencegah sama sekali) dampak negatif kemajuan IPTEK tersebut adalah :
1. Memberikan sejumlah pengetahuan tentang Sains dan Teknologi yang sepadan dengan tuntutan era globalisasi. Pengetahuan ini disebut Scientific Litercy ( Melek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Scientific Literacy ini merupakan bagian dari pengetahuan yang lebih luas, yaitu Cultural Literacy (Melek budaya).
2. Memberikan Pendidikan Moral dan Agama yang memadai.
3. Mengarahkan perkembangan Sains dan Teknologi dengan cara mendampinginya dalam setiap kegiatan pengembangan pemikiran baru di bidang Filsafat dan Agama. Sebab tanpa pemikiran baru, maka tidak akan pernah Dampak Negatif Kemajuan IPTEK akan terminimalisir.

OUT OF SCHOOL EDUCATION

Arti Out of School Education adalah :
Pengertian secara harafiahnya adalah Pendidikan Luar Sekolah. Adapun pengertian secara istilah, Out of School Education bukanlah pendidikan yang dilaksanakan atau diselenggarakan di luar gedung sekolah. Akan tetapi merupakan fenomena pendidikan yang konteks operasionalnya diselenggarakan di luar sistem persekolahan formal. Pada mulanya diselenggarakan melalui berbagai program yang disebut dengan istilah “Kursus”. Sekarang ini sering diselenggarakan melalui berbagai bentuk kegiatan. Misalnya : Pelatihan Pra Jabatan, Pelatihan dalam Jabatan, Seminar, Lokakarya dan sejenisnya.
a.2. Tujuan Utama Out of School Education adalah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja dalam waktu yang relatif singkat. Kebijakan ini ditempuh oleh banyak negara, karena peningkatan mutu tenaga kerja melalui sistem Out of School Education memerlukan waktu yang terlampau lama.
a.3. Makna bagi perkembangan kegiatan pendidikan itu sendiri adalah :
Pada masyarakat kita pada umumnya orang memandang rendah arti Out of School Education. Kebanyakan mereka beranggapan bahwa yang terpenting dalam hidup ialah pendidikan formal. Mereka cenderung mempunyai apresiasi atau penghargaan yang sangat tinggi pada pendidikan formal dengan “Motto : Biar nganggur pokoknya Sarjana”.

b. 1. Contoh Dampak Positif Out of School Education, antara lain :
b.1.1. Membuka lapangan kerja di kalangan masyarakat. Contohnya : Seorang Rudi Hartono si Pemain Bulu Tangkis yang telah menulis tinta emas di dunia Bulu Tangkis baik Indonesia maupun Dunia, dengan mengoptimalkan keahliannya itu Rudi Hartono membuka pelatihan Bulu Tangkis. Tentu saja secara otomatis usahanya itu akan memberikan peluang dalam lapangan pekerjaan.
b.1.2. Untuk memenuhi produktifitas, kualitas serta pasaran di dunia kerja. Sebagai contohnya seorang pegawai yang dituntut untuk dapat mengikuti pesatnya perkembangan IPTEK ( Komputer), maka untuk dapat mengopersikannya perlu pelatihan atau kursus di lembaga-lembaga Out of School Education.
b.2. Dampak Negatif Out of School antara lain :
b.2.1. Lembaga-lembaga pendidikan nyaris tidak ada value transfering atau pertransferan nilai.
b.2.2. Selain itu melahirkan pendidikan yang kaca balau dan bersifat menipu. Mereka hanya menyebar iklan-iklan bimbingan yang mentakjubkan akan tetapi tidak mengasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya : Bimbingan Psikologi untuk menangani masalah yang secara klinis, dibuka atau diselenggarakan untuk Test IQ.

KONSEP MACRO PENDIDIKAN

Mengacu pada Definisi Modern Pendidikan, bahwa pendidikan dipandang sebagai proses yang berlangsung seumur hidup. Menurut pandangan ini pendidikan adalah sesuatu yang harus dicari dan dikejar secara terus menerus, seumur hidup. Sesuatu yang harus dicari dan dikejar itu adalah pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai baru.
Untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai baru dapat diperoleh melalui pendidikan di Sekolah maupun pendidikan di luar Sekolah. Jadi pendidikan itu tidak menitik beratkan pada salah satu aspek saja, misalnya pada aspek pengetahuan (kognitif) saja atau aspek ketrampilan (Psikomotor) saja ataupun juga tidak hanya pada aspek nilai-nilai (afektif) saja. Sistem Pembelajarannyapun dilaksanakan tidak hanya di dalam kelas akan tetapi juga di luar kelas, bisa bersifat formal, non formal ataupun in formal.
Itulah sebabnya, tugas profesional kami (guru) termasuk dalam Konsep Makro Pendidikan.
b. 2.2. Mengacu pada persepsi masyarakat bahwa Pendidikan dapat dipandang sebagai “Praxis (Act)” saja dan juga dapat dipandang sebagai “Bidang Pemikiran (Field of Inquiry)” bersifat Teoritik saja, merupakan kegiatan yang sangat terbatas. Padahal faktanya menunjukkan bahwa antara Pendidikan sebagai Praxis (Act) maupun Pendidikan sebagai Teoritik, merupakan sesuatu yang dapat saling melengkapi dan menunjang sebagai suatu proses kegiatan yang terpadu. Ini artinya bahwa Konsep Pendidikan tidak tepat dipandang sebagai Konsep Mikro Pendidikan, akan tetapi lebih memungkinkan dipandang sebagai Konsep Makro Pendidikan. Itulah sebabnya, tugas profesional kami (guru) tidak termasuk dalam Konsep Mikro Pendidikan, akan tetapi termasuk pada Konsep Makro, yang meliputi, antara lain :
1. Dari Segi Tempat :
Pendidikan dilaksanakan tidak terbatas di dalam Kelas atau di lingkungan Sekolah saja, akan tetapi juga di luar lingkungan Sekolah (lingkungan Keluarga dan Masyarakat).
2. Dari Segi Sasaran :
Yang menjadi sasaran Pendidikan adalah siapapun atau setiap orang baik laki-laki maupun perempuan, baik anak kecil maupun orang tua. Selain itu juga tidak terbatas pada satu bidang Ilmu saja, akan tetapi sangatlah luas yang meliputi berbagai disiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
3. Dari segi Usia :
Tidak ada batasan Usia dalam Pendidikan.
4. Dari Segi atau Aspek Domein (Ranah) :
Aspek Pendidikan yang diselenggarakan itu tidak menitik beratkan pada salah satu Ranah yang bersifat Mikro, akan tetapi merupakan suatu totalitas yang bersifat Makro yang meliputi Ranah Pengetahuan (Kognitif), Ranah Ketrampilan (Psikomotor) serta Ranah Nilai-nilai (Afektif).
5. Dari Segi Telaahan (Kajian) :
Telaahan atau Kajian yang dilaksanakan merupakan persilangan antara disiplin ilmu secara Teoritis dengan disiplin ilmu Terapan (Praktis). Kajian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang sangat luas dan global, yang pada akhirnya akan mengembangkan ilmu yang bersifat kreatif dan inovatif.
6. Dari Segi Pengembangan Konsep :
Konsep Makro Pendidikan dapat dikembangkan secara Teoritik dan Akademik Disipliner. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari tahu bangaimana seharusnya berbagai kegiatan pendidikan diselenggarakan untuk membuahkan hasil-hasil yang sesuai dengan harapan.
7. Dari Sifat :
Apabila ditinjau dari segi sifat, maka Konsep Pendidikan Makro itu dapat dilaksanakan secara Formal, Non Formal dan Informal.

2.b. Dua macam akibat belum dikembangkannya Konsep Makro Pendidikan secara Teoritis dan Akademik Disipliner, adalah sebagai berikut :
2. b. 1. Timbul Lembaga-lembaga Pendidikan di luar sistem persekolahan yang dikelola tanpa landasan pendidikan yang memadai. Sebagai ilustrasi, adalah diselenggarakannya lembaga-lembaga pendidikan yang mempersiapkan calon-calon pengasuh anak, calon-calon tenaga kerja. Masih banyak lembaga-lembaga pendidikan penyelenggara tidak membekali dengan pendidikan pengetahuan yang memadai.
2. b. 2. Masyarakat kita tidak memiliki institusi-institusi yang mampu memberikan pelayanan pendidikan luar sekolah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sekarang ini banyak orang tua yang mendapatkan kesukaran dalam membimbinganak mereka. Gejala ini sendiri merupakan akibat dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat kita yang menyebabkan keluarga Indonesia merosot kemampuannya dalam menjalankan fungsi pendidikan. Sebagai ilustrasi, adalah bahwa banyak kita jumpai para orang tua yang mendapatkan kesulitan dalam membimbing anak lari ke ahli psikologi, bukan ke ahli pendidikan. Karena ahli psikologi mempunyai kemampuan menangani suatu kasus klinis, sedangkan di kalangan ahli pendidikan Indonesia generasi sekarang ini kemampuan seperti ini langka sekali.

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF


ANALISIS KUALITATIF
Analisis Kualitatif lazim disebut sebagai Validitas Logis, yaitu Penelaahan terhadap suatu soal ditinjau dari segi teknis, isi dan editorial. Analisis secara teknis adalah penelaahan ditinjau dari prinsip-prinsip pengukuran dan format penulisan soal.
Analisis secara isi adalah penelaahan khusus berkaitan dengan kelayakan pengetahuan yang ditanyakan.
Analisis secara editorial adalah penelaahan khususnya berkaitan dengan keseluruhan format dan keajegan editorial dari soal yang satu ke soal yang lainnya.
Tinjauan lainnya dapat dikategorikan dari segi materi, konstruksi dan bahasa.
Tinjauan materi berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan di dalam soal serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan soal.
Tingkat kemampuan yang diukur soal dapat berupa ranah kognitif seperti yang diuraikan dalam taksonomi Bloom, yaitu mulai dari ingatan sampai pada evaluasi atau kemampuan. Tinjauan konstruksi umumnya berkaitan dengan teknik penulisan soal.
Melalui analisis kualitatif dapat diketahui berfungsi tidaknya sebuah soal.


ANALISIS KUANTITATIF
Setelah soal selesai ditulis dan dianalisis secara kualitatif (direview), maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data empiris melalui ujicoba sebagai landasan atau sebagai pedoman untuk melihat lebih berfungsinya sebuah soal.
Hasil analisis dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana soal dapat membedakan antara peserta didik yang kemampuannya tinggi dalah hal yang didefinisikan oleh kriteria dengan peserta didik yang kemampuannya rendah.
Dalam hal memilih kriteria yang akan digunakan orang menginginkan adanya ukuran yang baik untuk kemampuan ataupun keterampilan yang diukur oleh soal.
Analisis soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris.
Karekterisrik internal secara kuantitatif dimaksudkan meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda (validitas), dan reliabilitas.
Khusus mengenai soal pilihan ganda, dua tambahan karakteristik yaitu dilihat dari peluang untuk menebak atau menjawab soal benar dan apakah semua option sudah berfungsi secara baik yaitu penyebaran semua alternatif jawaban dari subyek-subyek yang dites.

a. TINGKAT KESUKARAN
Tingkat Kesukaran adalah suatu hasil analisis soal yang ditentukan oleh kedalaman soal, kompleksitas, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kemampuan yang diukur oleh soal. Namun demikian, ketika kita mengkaji lebih mendalah terhadap tingkat kesukaran soal, akan sangat sulit menentukan mengapa sebuah soal lebih sukar dibandingkan dengan soal yang lain.
Para psikometrisian menentukan tingkat kesukaran berdasarkan seberapa banyak peserta tes dapat menjawab benar pada soal yang diberikan. Jika semua peserta tes dapat menjawab benar pada satu soal, maka soal tersebut dikatakan mudah.
Sebaliknya jika dari 100 orang hanya satu orang saja yang dapat menjawab benar pada satu soal, maka soal tersebut dikategorikan sangat sukar.
Secara umum, menurut teori klasik, tingkat kesukaran dapat dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya : Proporsi menjawab benar, Skala Kesukaran Linier, Indeks Davis, Skala Bivariat.
Adapun Proporsi jawaban benar (p), yaitu : Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran adalah :

∑x
p= ---------------
S m N
p = Proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran
∑x = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar
Sm = Skor maksimum
N = Jumlah peserta tes

b. VALIDITAS SOAL
Dengan penelitian empiris dan pembuktian-pembuktiannya bergantung kepada macam validitas yang digunakan. Validitas tes perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas sub tes dalam kaitannya untuk menyatakan bahwa suatu tes mengukur hal yang seharusnya diukur. Data analisis yang baik sesuai dengan apa adanya disebut : Data Valid. Agar dapat diperoleh data yang valid, maka instrumennya harus valid.
Menurut Anastasi (1988) Validitas adalah suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur. Sedangkan Gronlund (1985) mengatakan bahwa validitas berkaitan dengan hasil suatu alat ukur, menunjukkan tingkatan, dan bersifat khusus sesuai dengan tujuan pengukuran yang akan dilakukan.
Para pengembang tes memiliki tanggung jawab dalam mebuat tes yang benar-benar reliable dan valid. Oleh karena itu validitas dapat digunakan dalam memeriksa secara langsung seberapa jauh suatu alat telah berfungsi.
Anastasi (1988) membedakan validitas kedalam tiga bagian yaitu : Content-Related Validity, Criterion-Related-Validity, Construct-Related Validity.
Validitas juga dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu
(1). Face Validity, (2). Content Validity, (3). Construct Validity, (4). Predictive Validity, (5). Concurrent Validity, 6. Factorial Validity.
Face Validity mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila nampaknya telah mengukur apa yang hendak diukur.
Content Validity mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi yang hendak diukur.
Construct Validity mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik dimana tes itu dibuat.
Predicitive Validity menunjuk kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta didik dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang.
Concurent Validity menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan dengan keadaan sekarang.
Factorial Validity adalah suatu tinjauan valid tidaknya tes diuji dari faktor-faktor yang akan diukur.


c. RELIABILITAS SOAL
Reabilitas adalah suatu hal yang sangat penting pada suatu alat pengukuran yang standar. Dengan demikian penelitian mengenai reabilitas perlu dilakukan dalam pengembangan alat ukur yang baku seperti dalam pengembangan ataupun penggunaan perangkat ujian.
Menurut teori klasik Reabilitas dihubungkan dengan pengertian adanya ketepatan suatu tes dalam pengukurannya. Nunnaly (1970), Allen dan Yen (1979), dan Anastasi (1986) menyatakan bahwa Reabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Jadi Reabilitas dapat menyatakan sebagai tingkat konsistensi atau kemantapan hasil dari hasil dua pengukuran terhadap hal yang sama. Hasil pengukuran itu diharapkan akan sama apabila pengukuan itu diulangi.
Reabilitas memiliki dua konsistensi.
1. Konsistensi yang pertama adalah Konsistensi Internal, yakni tingkat sejauh mana butir soal itu homogen baik dari segi tingkat kesukaran maupun bentuk soalnya.
2. Konsistensi yang ke dua yaitu Konsistensi Eksternal, yakni tingkat sejauh mana skor dihasilkan tetap sama sepanjang kemampuan orang yang diukur belum berubah.
Ada berbagai macam Teknik Korelasi yang dikenal dalam menentukan Reabilitas, antara lain : Internal Konsistensi. Teknik ini didasarkan pada Homogenitas atau Korelasi antar skor jawaban pada setiap butir tes.
Nunnaly (1972) menyatakan bahwa tehnik ini didasarkan pada Homogenitas atau Korelasi antara skor jawaban pada setiap butir tes.

ANALISIS SOAL

Secara umum Analisis Soal merupakan suatu tindakan atau proses menentukan Reliabilitas dan Validitas suatu soal, Fungsi Pengecoh dari soal yang telah di tes kan kepada peserta didik atau siswa. Analisis Soal yang dilaksanakan itu tentu saja mempunyai tujuan, antara lain adalah untuk mengetahui seberapa besar atau seberapa tinggi Tingkat Kesukaran suatu soal yang telah di tes kan kepada peserta didik atau siswa. Selain itu Analisis Soal dilaksanakan agar dapat diketahui Daya Pembedanya dan memberikan gambaran secara empirik dihitung reliabilitasnya.
Analisis Soal seharusnya dilaksanakan oleh guru pada setiap selesai mengadakan tes (Analisis Soal lebih tepat dilaksanakan setelah tes semester). Akan tetapi hal ini jarang terjadi. Bahkan penyusun pernah menjumpai seorang guru tidak pernah melaksanakan Analisis Soal. Hal ini dimungkinkan karena berbagai hal atau faktor penyebab. Diantaranya adalah karena tidak tahu cara menyusun Analisis Soal. Ketidak tahuan cara menyusun Analisis Sosial ini tidak hanya dialami oleh penyusun saja, nampaknya oleh sebagian besar guru, termasuk penyusun.
Itulah sebabnya, timbul suatu pertanyaan : Bagaimana cara menganalisis suatu soal !?!. Akhirnya dengan berbagai kekurangan, penyusun mencoba menyusun suatu Analisis Soal, baik yang Kualitatif maupun yang Kuantitatif.

ALASAN
Adapun alasan Analisis Soal ini disusun adalah :
Adanya kecenderungan guru yang sudah banyak pengalaman di dalam mengajar dan menyusun soal-soal tes tidak mau menyadari bahwa soal-soal tes nya masih belum sempurna yakni masih perlu perbaikan-perbaikan.
Secara teoritis siswa dalam satu kelas merupakan populasi atau kelompok yang keadaannya heterogen. Dengan demikian apabila hasil tes nya dianalisa akan tercermin hasilnya apakah soal yang di tes kannya itu perlu perbaikan atau tidak. Bahkan kadang kala soal tes nya itu tidak dipakai.

T U J U A N
Adapun tujuan penyusunan Analisis Soal ini adalah, antara lain :
Untuk mengidentifikasi soal dalam rangka menentukan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda soal yang di tes kan, sehingga dapat diketahui mana soal yang baik, mana soal yang kurang baik yang memerlukan perbaikan dan mana soal yang jelek yang tidak boleh dipakai.
Untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan efektifitas di dalam penyusunan soal, sehingga soal memiliki Realibilitas dan Validitas yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk mengetahui berfungsi atau tidak terhadap soal yang di tes kan kepada peserta didik, untuk mengambil langkah-langkah di dalam peningkatan kualitas suatu soal.

M A N F A A T
Analisis Soal terhadap yang telah di tes kan, tentu saja mempunyai manfaat, antara lain :
Analisis Soal bermanfaat sebagai alat untuk mengukur seberapa besar Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran terhadap soal yang telah disusun serta telah dilaksanakan tes.
Analisis Soal bermanfaat sebagai pedoman di dalam penyusunan soal yang akan datang beradasarkan hasil tes, sehingga tercapai penyempurnaan soal-soal tes untuk kepentingan lebih lanjut.
Untuk memberikan informasi yang jelas mengenai Reabilitas dan Validitas suatu soal yang telah di tes kan.

CATATAN KULIAH PAK PRAN : MEASURING CLASSROOM ACHIVEMENT BY FREDERICK G BROWN

Book Resume
MEASURING CLASSROOM ACHIEVEMENT
BY FREDERICK G. BROWN
Disarikan oleh : Yuenda Vicky Larasati


PENDAHULUANGuru tidak dapat efektif jika tidak dapat mengukur secara akurat pencapaian siswanya. Mengukur secara akurat ini penting sebab guru tidak dapat membantu siswanya secara efektif jika tidak mengetahui pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasai siswanya dan pelajaran apa yang masih menjadi masalah bagi siswanya. Hal yang sama pentingnya adalah guru tidak dapat memperbaiki jika tidak memperoleh indikasi efektifitas dalam mengajar.
MENGUKUR PENCAPAIANYang dimaksud dengan pencapaian adalah pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan yang dikuasai sebagai hasil pengalaman pendidikan khusus. Kita mengartikan pengetahuan sebagai bagian tertentu dari informasi. Pengertian mempunyai implikasi kemampuan mengekspresikan pengetahuan ini ke berbagai cara, melihat hubungan dengan pengetahuan lain, dan dapat mengaplikasikannya ke situasi baru, contoh dan masalah. Ketrampilan kita artikan mengetahui bagaimana mengerjakan sesuatu .
Mengapa mengukur
Kita mengukur untuk menggambarkan pengetahuan dan ketrampilan siswa atau sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Terdapat beberapa alasan mengapa mengukur pencapaian siswa.
Umpan Balik
Fungsi penting pada tes pencapaian adalah memberikan umpan balik dengan mempertimbangkan efektifitas pembelajaran. Pengetahuan pada performance siswa membantu guru untuk mengevaluasi pembelajaran mereka dengan menunjuk area dimana pembelajaran telah efektif dan area dimana siswa belum menguasai. Informasi ini dapat dignakan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya dan memberikan nasehat untuk metode pembelajaran alternatif. Umpan balik memberikan beberapa fungsi. Pertama menginformasikan kepada guru dan siswa mengenai tingkat performance siswa pada suatu pembelajaran. Kedua memberikan informasi diagnostic yang dapat digunakan untuk merencanaka pembelajaran selanjutnya, dan atau remedial. Ketiga dengan mempertimbangkan hasil beberapa tes, kita dapat memperoleh pengukuran kemajuan dan perbaikan siswa.Selain sebagai umpan balik alasan mengukur pencapaian adalah untuk memberikan motivasi, menentukan peringkat, profisiensi adalah memberikan sertifikat bahwa siswa telah mencapai tingkat kemampuan (minimal ) dalam suau bidang tertentu.. Hasil pencapaian tes dapat juga digunakan pada evaluasi pembelajaran.
Kapan mengukur pencapaian
· Pada permulaan pembelajaran
Untuk merencanakan pembelajaran yang efektif kita harus mempertimbangakan kemampuan dan karakteristik siswa. Informasi ini dapat diperoleh dari tes pencapaian. Selain itu informasi yang diperoleh adalah penguasaan materi prasyarat. Hal lain yang dapat disaring dari tes pencapaian ini adalah mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah diajarkan.
· Selama pembelajaran.
Tes yang diberikan selama pembelajaran digunakan untuk menentukan bagaimana kemajuan pembelajaran. Informasi ini kemudian dapat digunakn unuk memodifikasi pembelajaran langsung dan belajar. Dan hal ini digunakan sebagai evaluasi formative.
· Pada akhir pembelajaran
Tes ini akan mengukur seberapa bagus materi telah dipelajari dengan membandingkan satu siswa dengan siswa lain atau dengan beberapa profisiensi standar. Untuk guru pengukuran ini digunakan sebagi evaluasi sumatif. Biasanya evaluasi ini digunakan sebagai dasar penentuan tingkatan ( grade ).Bagaimana mengukur pencapaianBeberapa metode yang tersedia adalah Informal dan metode Observasional contohnya pengetahuan yang terlihat dari performance verbal dalam kelas, menjawab pertanyaan, kontribusi dalam diskusi, pertanyaan yang diajukan dsb. ; guru membuat tes sendiri contoh dengan kuis mingguan, pop kuis, tes unit dsb. ; dan tes standar.
MERENCANAKAN TESDalam merencanakan tes kita harus mengetahui karakteristik instrumen mengukur yang baik. Apa tujuan tes dan informasi apa yang ingin diperoleh dalam tes sangat penting diperhatikan dalam merencanakan tes. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan tes adalah :· RelevansiTes harus mengukur hasil yang merefleksikan pencapaian tujuan dan tujuan khusus suatu kursus. Tes harus mengandung materi yang telah diajarkan,selain tu tes juga mengukur hanya pengetahuan dan ketrampilan yang telah diajarkan dalam kursus· Pengambilan sampel yang tepat.Setiap item tes harus merefleksikan hasil pembelajaran yang diinginkan. Jika hal ni tidak mungin maka tes harus mencakup sampling representatitif hasil pembelajaran ang penting.· Kondisi standarJika pengguna tes tidak menggunakan tes dibawah kondisi yang sama ( waktu yang diberikan sama, tingkat kesukaran dan content sama dsb ), perbedaan faktor akan mempengaruhi performance sehingga skor mereka tidak dapat langsung dibandingkan.· Kesukaran yang sesuaiKesukaran item didefinisikan sebagai persentase manusia yang menjawab item dengan benar.Kesukaran item ditentukan beberapa hal antara lain umur siswa. Dalam mastery testing item yang bagus akan dijawab benar oleh siswa yang menguasai materi. Dalam keadaan lain kesukaran item digunakan untuk menentukan grade, tujuan testing untuk membedakan antara siswa yang memiliki berbagai tingkat pengetahuan mengenai suatu subyek.· KonsistensiKonsistensi atau reliability adalah hal penting dalam tes karena jika tes tidak menguur secar konsisten skor individu akan bervariasi dari waktu ke waktu.s· Skor yang penuh artiSkor akan memberikan informasi yang berguna, skor yang akurat akan menggambarkan pencapaian siswa dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan.Dalam merencanakan suatu tes terdapat tiga metode. Metode I merencanakan tes content/ skill. Pengukuran pencapaian disini dengan memperhatikan pengetahuan (dimensi isi) dan proses kognitif (dimensi skill). Jika kita akan mengembangkan dimensi skill dalam perencanaan kita harus dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kognitif skill. Klasifikasi yang diberikan menggunakan Taxonomy of Educational Objectives : Cognitive Domain dari Bloom : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Metode ke II adalah sampling objective yang mengukur pencapaian hasil pembelajaran yang diinginkan dan lebih menekankan kepada tujuan khusus perilaku. Pendekatan ketiga adalah pendekatan kombinasi dengan mengembangkan content/skill tes dengan mengidentifikasi perilaku yang tepat pada setiap sel konten/ skill.
ALTERNATIVE - CHOICE ITEM; SHORT ANSWER, ESSAY, AND PROBLEM ITEMSKetika membuat tes guru dapat memilih bermacam-macam tipe item seperti true false, short answer, multiple choice, essay, problem. Format yang diseleksi tergantung pada subyek, siswa, tujuan kursus, dan tujuan tes. Untuk menghasilkan item yang bagus harus : mengambil materi penting, item harus jelas dan sederhana, yakin bagaimana siswa merespon, item harus independen, flexibel, item yang jelek harus di edit dan direvisi.Multiple choice itemMultiple choice item terdiri dari stem dan nomor respon yang mungkin. Stem mungkin kalimat yang tidak lengkap atau pertanyaan. Jika stem merupakan kalimat yang tidak lengkap, tugas siswa adalah melengkapi dengan pernyataan yang paling tepat. Jika item merupakan pertanyaan, kita harus memberikan alternatif jawaban yang mungkin. Siswa disuruh memilih alternatif yang benar atau paling tepat. Alternatif jawaban terdiri dari jawaban yang benar dan beberapa pengecoh.True -False itemTrue False item adalah kalimat deklarative, siswa menilai pernyataan yang disajikan benar atau salah. Erdapat beberapa argumen mengenai True-False item ini; pertama True-False item ini hanya dapat mengukur pengetahuan saja. Argumen kedua True-False item bersifat ambigo. Seringkali ke ambigo-an ini dirasakan oleh siswa yang tidak mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawapab item. Argumen ketiga pendidik yakin bahwa siswa dapat memperoleh skor tinggi dengan menebak, karena hanya dua pilihan maka siswa mempunyai kesempatan 50 % untuk mendapatkan jawaban benar atau salah dengan menebak.Matching ItemMatching terdiri dari dua paralel daftar, yang satu berisi stimulus atau stem yang lain berisi respon yang mngkin.Tugas siswa adalah mencocokkkan bentuk dari dua daftar, hal ini adalah menyeleksi respon ang paling cocok untuk setiap stimulus. Stimulus dapat menggunakan pernyataan verbal. Bagaimanapun, matching item cocock untuk beberapa tipe materi.Short answerShort answer memberikan beberapa tipe item yang akan direspon siswa dengan kata, phrase, kalimat, simbol atau nomer. Short-answer item yang sering digunakan adalah melengkapi item dengan kalimat atau beberapa kata yang hilang.Essay Question.Essai question terdiri dari pernyataan, seringkali beberapa kalimat panjang yang menggambarkan situasi dan atau problem. Tugas siswa adalah menulis essay untuk menjawab problem yang dituju. Jawaban ini mungkin satu paragraf atau beberapa halaman. Perbedaan antara short answer dengan essay question adalah panjangnya respon yang dibutuhkan. Pada essay question lebih ditekankan pada mengorganisasikan dan menggabungkan materi. Problem dapat dilakukan pendekatan dengan berbagai cara.ProblemsDalam beberapa cara problem memberikan fungsi yang sama dalam kursus matematika dan science sebagai essay question yang dikerjakan dalam studi sosial dan kursus humanity. Situasi dan atau beberapa informasi disajikan dan tugas siswa adalah memberikan solusi.
Mengadministrasikan dan Mensekor testMempersiapkan tesSetelah anda menulis item, bebrapa langkah tambahan harus dilengkapi sebelum tes diadministrasikan : 1) menyeleksi bagian item untuk dirangkum pada tes dan menyusun dalam bentuk yang akan diberikan kepada siswa; 20 mempersiapkan lembar jawaban; 3) menulis tujuan tes; 4) menentukan batasan waktu; 5) mengembangkan prosedur skoring dan aturan.Menyusun TesMemilih item dimana konten dan skill atau tujuan khusus mewakili proporsi seperti yang diinginkan. Setelah itu yang perlu difikirkan adalah bagaimana menyajikan item kepada siswa.Lembar jawabanTerdapat pilihan antara merespon pada tes itu sendiri atau pada lembar jawaban terpisah.Menjawab pada lembar tes hanya drekomendasikan pada siswa yang masih kecil, karena ini akan mengurangi jawaban yang salah dan tidak membuat bingung anak-anak. Menggunakan jawaban yang terpisah akan memberi keuntungan, dimana guru dapat mengecek jawaban tanpa harus melihat materi tes.PetunjukJika siswa tidak mengenal prosedur testing, petunjuk harus diberikan pada permulaan tes.Batasan WaktuKetika mengukur pencapaian, kita lebih menginginkan keuatan tes dari pada kecepatannya. Sebagai implikasinya siswa harus memperoleh cukup waktu untuk menyelesaikan tes.Mengadministrasikan Tes· Setting fisik.Tes akan diadministrasikan dalam kelas. Kondisi sama yang mendukung efektifitas belajar harus dilanjutkan selama tes. Ruang harus tenang, lampu terang, ventilasi bagus dan bebas interupsi.· Iklim PsikologiMembuat iklim positif dalam atmosfer kelas, sehingga siswa dapat menghadapi situasi tes dengan relax. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi pengertian alasan tes dilakukan dan meyakinkan siswa bahwa persiapan tes yang bagus akan membantu siswa.Menskor TesKetika menskor tujuannya adalah memperoleh tujuan dan skor yang adil.Seluruh proses harus dirancang untuk memberikan informasi apa yang dapat dilakukan siswa untuk membimbing mereka menuju studi selanjutnya. Bimbingan dan saran yang dibuat harus membantu pencapaian tujuan.
ANALISA TES ITEM INDIVIDUTujuan analisa item adalah mengevaluasi kualitas item tes. Dengan mengobservasi bagaimana siswa merespon berbagai item, kita dapat mengetahui mana soal yang sukar mana item yang mudah. Analisa item secara umum berkaitan dengan tiga aspek item. Pertama adalah kesukaran item. Index kesukaran item didefinisikan sebagai proporsi siswa yang menjawab item dengan benar. Komponen yang kedua adalah menentukan kekuatan item. Index pembeda item menyatakan apakah item membedakan antara siswa yang mempunyai pengetahuan banyak dan siswa dengan pengetahuan sedikit pada materi yang di tes kan. Komponen ketiga dari analisa item adalah evaluasi distraktor. Analisa ini tepat digunakan pada pilihan ganda dan mencocokkan item.
RELIABILITAS DAN VALIDITAS.RealibilitasReliabilitas tes memberikan konsistensi pada apa yang diukur. Reliabilitas berkaitan dengan pertanyaan selanjutnya. Apakah siswa akan mendapat skor yang sama jika diberikan tes pada dua kejadian yang berbeda/; apakah siswa mendapat skor sama jika diberikan dua bentuk tes yang berbeda; seberapa stabil skor yang didapat. Dalam mengukur konsistensi dikenal standar kesalahan pengukuran dimana hal ini sebagai index terdapat seberapa kesalahan pengukuran pada skor individu.ValiditasDisini dikenal konten validitas yang berkaitan dengan seberapa bagus contoh item tes mendefinisikan domain pengetahuan, ketrampilan atau kemampuan. Validitas konstruk berkaitan dengan seberapa bagus tes mengukur variabel psikologi. Validitas yang berhubungan dengan criterion yang berkaitan dengan seberapa bagus skor tes memprediksi kinerja (nn tes).Tipe validitas yang relevan dengan tes pencapaian dalam kelas adalah konten validitas, yang memberikan spesifikasi mengenai pengetahuan dan ketrampilan apa yang ingin diukur.
METODE LAIN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR PENCAPAIANSelain menggunakan tes secara tertulis, guru dapat menilai pencapaian siswa. Metode ini digunakan untk melihat kemampuan dan ketrampilan yang tidak dapat diukur secara efektif dengan tes tertulis. Metode yang dilakukan dengan melakukan observasi. Observasi ini akan mengenalkan kita pada proses atau metode dalam mempertunjukkan kinerja , mengenalkan pada hasil, dimana hal itu akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja siswa dan memfasilitasi belajar mereka.
STANDAR PENCAPAIAN TES
Norm Reference TesPada norm reference tes skor diinterpretasikan dengan membandingkan kinerja individu pada skor yang didapat pada peserta tes lain.Kelompok orang yang digunakan untuk pembanding dinamakan kelompok norma.
Content Referenced TestPendekatan ini mempunyai beberapa nama seperti criterion reference, objective referenced, domain referenced. Faktor penting yang ditekankan disini adalah skor diinterpretasikan kedalam terms tingkat penguasaan siswa pada konten domain spesifik. Pada CRT kita membuat beberapa item untuk mengukur setiap tujuan yang penting, tidak hanya contoh item yang menyajikan konten domain.
GRADING (memberikan peringkat)Walaupun penentuan peringkat yang digunakan pada saat ini jauh dari sempurna, hal ini memberikan bukti yang dibutuhkan untuk membuat beberapa keputusan penting dalam pendidikan. Semua prosedur disarankan, termasuk mengeliminasi peringkat. Apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki proses penentuan peringkat, adalah menspesifikasi secara lebih jelas dasar dan arti dari peringkat dan prosedur lembaga untuk meyakinkan bahwa berbagai instruktur menggunakan prosedur yang dapat dibandingkan dalam penentuan peringkat. Jika standar prosedur diikuti, penentuan peringkat akan dengan bagus mengukur pencapaian relatif siswa atau penguasaan isi.
MENGGUNAKAM TES PENCAPAIAN DALAM PMBELAJARANMengukur pencapaian adalah memperoleh informasi pada pembelajarab individu siswa., apa yang mereka tahu, apa yang dapat mereka lakukan, bagaimana kemajuan belajarnya dan sebagainya.Poin pertama dalam proses pembelajaran adalah kita membutuhkan informasi mengenai individu siswa pada permulaan pembelajaran. Informasi ini dapat digunakan untuk membantu kita merencanakan pembelajaran, agar siswa lebih mudah beradaptasi pada pembelajaran kita yang berkaitan dengan kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilannya. Infomasi kedua yang dibutuhkan adalah penguasaan pengetahuan prasyarat dan ketrampilan. Informasi ketiga yang dibutuhkan adalah materi apa dalam pelajaran yang sudah diketahui siswa.
Evaluasi Pembelajaran.Tes pencapaian yang paling banyak digunakan adalah mengukur belajar individu sisiwa. Tetapi untuk tujuan lain dapat juga digunakan untuk mengukur efektifitas metode pembelajaran, materi dan instruktur.Dalam evaluasi formatif, kita dapat menentukan materi apa yang telah dikuasai siswa, kesalahan apa yang dibuat siswa, dan problem belajar apa yang dialami siswa. Karena tujuan utama dari evaluasi formatif adalah mengidentifikasi problem belajar dan memodifikasi pembelajaran untuk membantu siswa belajar, penugasan dan tes harus mengacu pada content reference/ citerion reference.Hal ini difokuskan pada penguasaan siswaterhadap materi tujuan khusus, tidak membandingkan siswa dengan siswa lain.Pada evaluasi sumatif , instrumen pengukuran biasanya akan ditentukan oleh tujuan pembelajaran pada suatu kursus. Jika tujuannya adalah mengajarkan motor skill, tes performance akan lebih tepat. Jika tujuannya adalah menilai kemampuan siswa untuk mengorganisasikan dan mengintegrasikan materi, essay test akan lebih tepat.Jika tujuan anda adalah merangking siswa, tes harus dibuat lebih luas, harus mempunyai distribusi skor yang luas, dan harus diinterpretasikan dengan cara norma refference.
Komentarku (My comment)
Setelah membaca buku Frederick. G. Brown yang berjudul Measuring Classroom Achievement dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa buku ini memberikan suatu gambaran umum mengenai pengukuran pencapaian siswa dalam kelas. Pembahasan mengenai pengukuran pencapaian ini dimulai dari mengapa, kapan, dan bagaimana mengukur pencapaian tersebut hingga bagaimana merencanakan sebuah tes, jenis-jenis tes, bagaimana menskor, menganalisa skor, standar tes pencapaian tes, penentuan peringkat dan penggunaan tes pencapaian dalam pembelajaran.Secara umum buku ini cukup bagus digunakan sebagai pegangan untuk orang- orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, seperti dosen, guru, mahasiswa pendidikan dan orang-orang yang mempunyai perhatian terhadap dunia pendidikan. Untuk orang-orang yang tidak mempunyai latar belakang ilmu pendidikan dan membuat langkah baru dalam dunia pendidikan, buku ini akan sangat bermanfaat karena meskipun buku ini termasuk buku lama(1981) tetapi bahasa yang digunakan mudah di pahami serta mencakup substansi materi yang cukup luas.Jika dibandingkan dengan buku- buku lain seperti buku yang ditulis oleh Norman E. Grondlund dalam bukunya Constructing Achievement Tes serta buku Evaluation to Improve Learning yang ditulis Benyamin S. Bloom, materi yang membahas mengenai tes pencapaian seperti bagaimna merencanakan tes, menyusun tes, jenis-jenis tes, kriteria yang digunakan, bagaimana menskor, menganalisa dan mengevaluasinya, ke tiga buku tersebut memberikan penjelasan yang hampir sama walaupun menggunakan bahasa yang berbeda, hanya untuk poin- pon tertentu saja mereka mempunyai sedikit perbedaan. Jika terdapat pertanyaan buku manakah yang terbagus dari tiga buku tersebut maka saya akan mengatakan bahwa yang terbaik adalah jika kita menggabungkan inti materi yang terdapat pada ketiga materi tersebut dimana kita mengambil hal-hal yang cocok dengan pendapat kita.Norman E. Gronlund dalam bukunya Constructing Achievement Tests mengatakan bahwa objective tes seperti multiple choice, true- False, short answer hanya bagus untuk mengukur hasil belajar pada tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan analisis, tetapi tidak tepat untuk sintesa dan evaluasi. Sedangkan dalam buku Measuring Classroom Achievement dikatakan bahwa adalah salah jika ada pendapat bahwa multiple choice yang merupakan salah satu jenis dari objective tes hanya dapat digunakan untuk tes pengetahuan dan materi faktual. Multiple choice dapat digunakan untuk mengukur level cognitive skill yang lebih tinggi yaitu dengan menggunakan pernyataan yang merupakan situasi baru, informasi maupun contoh. Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Frederick G. Brown tersebt bahwa semua jenis tes yang termasuk dalam kategori objective tes sebenarnya dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa baik pada tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa sistesa maupun evaluasi. Banyak guru mengatakan bahwa di Indonesia untuk siswa tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas guru membuat tes hasil belajar hanya untuk mengukur pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi saja, karena multiple choice hanya bisa mengukur tiga level kognitif itu saja. Menurut saya semua jenis tes obyektif dapat mengukur 6 tingkat cognitive skill, hanya yang perlu dipertimbangkan adalah efisien dan efektifkah tes tersebut digunakan untuk mengukur tingkat cognitive yang diinginkan. Ketrampilan dalam membuat stem pada soal- soal tes multiple choice akan sangat menentukan apakah tes tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat cognitif skill yang lebih tinggi atau tidak karena membuat tes untuk mengetahi hasil belajar pada tingkat pengetahuan akan lebih mudah.Dalam membandingkan antara objective tes dan essay tes Frederick G. Brown dan Norman E. Grondlund memberikan pandangan yang sama bahwa dalam obyektif tes item yang digunakan bisa lebih luas dengan mengambil sampel konten yang mewakili, sedangkan dalam essay tes item yang digunakan lebih terbatas sukar untuk mengambil sampel yang mewakili seluruh materi sehingga respon yang didapat akan lebih mendalam pada area yang ditanyakan. Dalam memberikan skoring objective tes lebih obyektif, sederhana, dan reliabilitasnya tinggi, sedangkan essay tes penilaiannya lebih subyektif misalnya panjangnya respon, kualitas tulisan, akan menentukan penilaian. Karena faktor tersebut maka penilaian dalam essay tes tidak reliabel.Untuk mengadakan evaluasi formatif multile choice kurang cocok digunakan. Ketidak tepatan ini disebabkan tes multiple choice tidak mengukur kedalaman materi sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk menebak jawaban saja. Sedangkan dalam evaluasi formatif ini guru ingin mengetahui apa yang telah dicapai siswa dengan cara menggali lebih dalam kompetensi siswa yang merupakan manifestasi dari hasil belajar. Dengan mengetahui kompetensi siswa, maka kelemahan dan kekuatan akan dapat terdeteksi. Kemajuan siswa, kemampuan minimum siswa , kemampuan guru mengajar akan terlihat dalam evaluasi ini sehingga baik atau buruknya proses belajar akan terlihat disini. Evaluasi formatif ini berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dan siswa, jika hasil belajar siswa bagus maka akan diadakan pembelajaran selanjutnya tetapi jika hasil belajar siswa buruk maka akan diadakan perbaikan dalam pembelajaran. Evaluasi formatif sangat cocok menggunakan tes essay karena tes ini akan mengukur kemampuan /kinerja siswa disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Sehingga untuk materi yang akan diukur siswa akan memberikan respon yang tak terbatas sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya karena jawaban yang diberikan tidak terstruktur. Karena memberikan kemungkinan jawaban yang yang tidak menuju kesatu arah saja/ konvergen serta memberi kesempatan kepada siswa untuk merespon tanpa dibatasi maka tes essay ini dapat digunakan untuk mengukur cognitive pada level analisis, sintesis dan evaluasi, dimana hal ini sangat sukar dilakukan dalam tes multiple choice. Akan tetapi penggunaan tes essay ini mempunyai kelemahan yaitu hanya mungkin memberikan materi yang terbatas serta butir soal yang tidak terlalu banyak mengingat jawabannya yang tak terstruktur. Dalam penilaiannyapun cenderung besifat subyektif contohnya jika seorang guru mempunyai murid kesayangan maka nilai yang diberikan akan tinggi, atau jika dengan melihat tulisan yang jelek saja guru sudah enggan memerikasa sehingga nilai yang diperoleh siswa akan tidak memadai walaupun jawaban tersebut mencerminkan kompetensi siswa yang tinggi. Oleh karena itulah esay tes ini kurang reliabel dibandingkan multiple choice.Dalam kaitannya dengan EBTANAS atau UMPTN dimana evaluasi yang dilakukan berguna untuk pengambilan keputusan maka evaluasi yang cocok digunakan adalah evaluasi sumatif. Untuk mengukur kemampuan siswa tes yang paling tepat digunakan adalah multiple choice, karena dalam tes multiple choice memberikan kemungkinan pemberian materi yang banyak, selain itu butir soal yang banyakpun tidak akan bermasalah. Pemberian materi serta butir soal yang banyak ini sangat diperlukan mengingat dalam evaluasi sumatif ini bertujuan untuk verifikasi apakah siswa akan lulus atau tidak lulus sehingga butir pertanyaan akan mencakup seluruh materi pelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. Dalam evaluasi sumatif ini tidak perlu melihat kedalaman materi yang dikuasai siswa, yang terpenting bahwa siswa menguasai seluruh materi yang tercakup dalam kurikulum meskipun tidak secara mendalam karena respon yang harus diberikan pun terbatas, sehingga tidak membutuhkan pemikiran yang lebih meluas dan kreatif/divergen. Karena tes multiple choice membutuhkan pemikiran yang konvergen/menuju ke satu arah maka akan sangat sukar untuk mengukur cognitive pada level analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam penilaian, tes multiple choice akan lebih mudah dilakukan karena sudah terdapat kunci jawaban sehingga penilaian akan lebih bersifat obyektif dan dengan sendirinya akan lebih reliabel dibandingkan dengan essay tes.Dalam kaitannya dengan kriteria penilaian, evaluasi formatif akan tepat menggunakan Criterion Refference dimana penilaian dilakukan tidak dengan membandingkan individu satu dengan individu lain dalam satu kelompok, tetapi mengukur kompetensi minimum anak dalam satu area tertentu. Contoh: jika seorang anak mampu mengerjakan 6 soal dari 10 soal, maka anak tersebut dapat menguasai materi sebanya 60 %. Dengan emikian anak tersebut dapat melanjutkan pembelajaran selanjutnya karena dianggap telah mencapai kompetensi minimum dalam pembelajaran tersebut. Tetapi seandainya anak hanya dapat mengerjakan 3 soal dari 10 soal yang ada, maka anak tersebut hanya menguasai 30 % saja dari materi pembelajaran tersebut, sehingga dianggap belum mempunyai kompetensi minimum dalam materi pembelajaran tersebut, sehingga perlu dilakukan program perbaikan/ remedial.Untuk evaluasi sumatif, kriteria penilaian yang tepat adalah Norm Refference, dimana kedudukan siswa satu dibandingkan dengan siswa lain dalam kelas. Contoh : seorang anak dengan nilai 9 belum tentu merupakan anak yang terpintar dikelas, karena teman- teman dalam kelompoknya mendapat nilai 10 semua. Seperti dalam penerimaan mahasiswa melalui UMPTN kriteria yang digunakan adalah Norm Refference serta evaluasi yang digunakan adalah evaluasi sumatif. Karena yang dilakukan adalah menyeleksi saja maka tidak akan mencerminkan kompetensi siswa pada bidang/ fakultas yang dipilihnya.Kriteria penilaian dengan menggunakan Criterion Refference dapat juga dilakukan untuk tes penempatan yaitu untuk mengukur prerequisit entry skill dimana sample mencakup prerequisit entry behavior dimana tes yang digunakan adalah tes yang mudah. Tes penempatan juga digunakan untuk menentukan entry performance pada tujuan kursus dengan cara menyeleksi sample yang representative pada tujuan kursus, disini tipe item yang digunakan lebih luas dan lebih sukar serta dengan menggunakan kriteria penilaian Norm Reference.Dalam tes diagnostik kriteria penilaian yang digunakan adalah Criterion Refference. Jenis tes yang digunakan adalah tes obyektif dan tes essay dimana tujuannya adalah untuk menentukan kesukaran belajar sedangkan sample yang digunakan mencakup sampel tugas yang berdasar pada sumber kesalahan belajar

CATATAN KULIAH CRAFTING AND USING CLASSROOM ASSESSMENTS (PAGES 99)

SEKILAS URAIAN EVALUASI NON TES SKALA SIKAP MENURUT LIKERT


Skala Likert mempunyai pengertian yaitu Skala yang disusun dalam bentuk suatu pernyataan-pernyataan yang diedit dengan teliti dan dipilih berdasarkan beberapa kriteria. Setiap pernyataan dilengkapi dengan alternatif jawabannya
yang terdiri dari 5 (lima) respon “Sangat Setuju sampai dengan Sangat Tidak Setuju”.

Dengan kata lain bahwa pengertian Skala Likert itu adalah Skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat serta persepsi
seseorang (individu) atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.

Ada 2 (dua) bentuk pernyataan yang dipergunakan di dalam Skala Likert ini.
Pernyataan – Pernyataan yang dipergunakan di dalam Skala Likert tersebut , yaitu :
1. Bentuk Pernyataan Positif


Bentuk Pernyataan Positif ini dipergunakan untuk mengukur Sikap Positif. Pernyataan Sikap Positif diberi skor 5,4,3,2, dan 1.

2. Bentuk Pernyataan Negatif
Bentuk Pernyataan Negatif dipergunakan untuk mengukur Sikap Negatif. Pernyataan Sikap Positif diberi skor 1,2,3 dan 4 atau -2, -1 dan 1, 2.

Adapun bentuk alternatif jawaban Skala Likert merupakan respon dari pernyataan-pernyataan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TB : Tidak Berpendapat
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Skala Likert ini bertujuan untuk mengurutkan responden berdasarkan ciri-ciri atau kriteria-kriteria tertentu, dengan menggunakan interval.
Langkah-langkah pengembangan Skala Likert (Likert Scale) dikemukakan oleh Fernandes (1984) dan Popham (1995).

Langkah-langkah pengembangan Skala Likert (Likert Scale) yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Menentukan obyek sikap yang akan dikembangkan skalanya.

2. Menyusun Kisi-Kisi Instrumen atau Butir-butir Pernyataan Skala Sikap.

3. Menulis Instrumennya yaitu Butir-butir Pernyataan. Di dalam menulis Instrumen atau Butir-butir Pernyataan diharuskan memperhatikan Kaidah-kaidah sebagai berikut :
a. Menghindari kalimat yang mengandung banyak interpretasi
b. Rumusan pernyataan hendaknya singkat
c. Setiap satu pernyataan hendaknya mengandung satu pikiran yang lengkap
d. Sedapat mungkin, hendaknya pernyataan dirumuskan dalam kalimat yang sederhana
e. Menghindari penggunaan kata-kata : semua, selalu, tidak pernah dan sejenisnya
f. Menghindari pernyataan tentang fakta atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta, misalnya : SMPN 1 letaknya di Pondok Aren

4. Butir pernyataan yang ideal diperlukan kurang lebih antara 30 (tiga puluh) sampai dengan 40 (empat puluh) butir-butir pernyataan

5. Antara pernyataan positif dan pernyataan negatif hendaknya relatif berimbang

6. Setiap pernyataan diikuti dengan skala sikap sebagai alternatif jawaban. Alternatif jawaban bisa “Genap”, misalnya : 4 (empat), 6 (enam) dan bisa juga “Ganjil”, misalnya : 5 (lima) atau 7 (tujuh)

7. Uji Coba (Validitas). Setelah instrumen selesai disusun, maka langkah selanjutnya adalah melakukan validasi. Untuk itu instrumen perlu dilakukan uji coba. Data hasil uji coba digunakan sebagai dasar untuk menghitung validitas butir. Dari butir-butir yang valid saja, kemudian dihitung reliabilitasnya. Setelah sampai di sini berarti instrumen siap digunakan


CATATAN KULIAH EDUCATIONAL ASSESSMENT OF STUDENTS PART TWO (PAGE 13)

Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai. Dengan makna demikian, maka anak panah berasal dari Evaluasi menuju ke Tujuan.
Selain itu Evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan Kegiatan Belajar – Mengajar (KBM) yang dilaksanakan..
Kecenderungan yang terdapat pada praktek sekarang ini adalah bahwa Evaluasi Hasil Belajar hanya dilakukan dengan Tes Tertulis yang hanya menekankan Aspek Pengetahuan saja. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan Aspek-aspek lain kurang mendapatkan perhatian.
Secara garis besar, untuk melaksanakan Evaluasi itu menggunakan Alat. Alat yang dipergunakan untuk Evaluasi disebut dengan Alat Evaluasi.
Adapun pengertian umum Alat Evaluasi adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk mempermudah seseorang di dalam melaksanakan tugas atau untuk mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien.
Kata “Alat” bisa disebut juga dengan istilah “Instrumen”. Dengan demikian, maka Alat Evaluasi juga dikenal dengan “Instrumen Evaluasi”.

Alat Evaluasi itu ada 2 (dua) macam yaitu : Tes dan Non Tes.
Evaluasi bentuk Non Tes terdiri dari beberapa Jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Skala Penilaian (Rating Scale), yaitu :
Skala penilaian untuk mengukur ketrampilan atau penilaian seseorang oleh orang lain melalui pernyataan perilaku individu pada suatu titik kontinum atau suatu kategori yang bermakna. Nilai skala yang dipergunakan bisa dalam bentuk huruf (A,B,C, D). Angka (4,3,2,1) atau Kategori (Tinggi, Sedang, Rendah) atau Baik, Sedang, Kurang/Buruk.
Skala penilaian lebih tepat dipergunakan untuk menilai suatu proses, misalnya :
1. Proses mengajar guru
2. Proses belajar siswa
3. Hasil belajar dalam bentuk tingkah laku seperti : Ketrampilan, Hubungan Sosial dan Cara memecahkan masalah.


2. Skala Sikap (Attitude Scale), yaitu :
Identitas kecenderungan positif atau negatif terhadap suatu obyek psikologis tertentu.

Jenisnya :

- Skala Likert :
Skala Likert, disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh 5 (lima) respon yang menunjukkan tingkatan sebagai alternatif jawaban dari pernyataan-pernyataannya.

Adapun 5 (lima) tingkatan respon yang dimaksud adalah sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TB : Tidak Berpendapat
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju


- Skala Thurstone :
Skala Thurstone merupakan skala mirip skala buatan Likert, karena merupakan suatu instrumen yang jawabannya menunjukkan tingkatan.


- Skala Guttmann :
Skala ini sama dengan yang disusun oleh Bogardus, yaitu berupa 3 (tiga) atau 4 (empat) pernyataan yang masing-masing harus dijawab “YA” atau “Tidak”.

Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan tingkatan yang berurutan, sehingga apabila responden setuju maka pernyataan nomor 2 (dua) diasumsikan setuju nomor 1 (satu). Selanjutnya apabila responden setuju dengan pernyataan nomor 3 (tiga), berarti setuju pernyataan nomor 1 (satu) dan 2 (dua).


- Semantic Differential :
Instrumen yang disusun oleh Osgood dan kawan-kawan ini mengukur konsep-konsep untuk 3 (tiga) dimensi.

Dimensi-dimensi yang ada di ukur dalam kategori :
1. Baik – Tidak Baik, atau Kuat – Lemah
2. Cepat – Lambat, atau Aktif – Pasif
3. Berguna – Tidak Berguna
Dalam buku Osgood dikemukakan adanya 3 (tiga) faktor untuk menganalisis skalanya.
3 (tiga) faktor-faktor yang dimaksud itu adalah sebagai berikut :
1. Evaluation (Baik – Buruk)
2. Potency (Kuat – Lemah)
3. Activity (Cepat – Lambat)
4. Familiarity (Tambahan Nunnally)

3. Catatan Anekdot (Anekdotal Record)
Catatan seketika yang berisi peristiwa/kejadian atau pernyataan yang spesifik dan menarik mengenai sesuatu yang diamati atau yang terlihat secara kebetulan.


4. Portofolio
Pengertian :
Koleksi atau kumpulan sistematik karya yang dikembangkan oleh siswa dan guru. Portofolio ini dapat berfungsi sebagai dasar untuk menelaah usaha, perbaikan, proses dan pencapaian.
Portofolio merupakan dokumen yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk dokumentasi atau evaluasi perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bagi seorang Guru, Portofolio diartikan sebagai kumpulan bukti-bukti pengalaman belajar siswa yang dikumpulkan secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio ini bertujuan digunakan oleh Guru untuk memantau perkembangan, pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta perilaku siswa dalam mata pelajaran tertentu. Selain itu Portofolio dapat membantu Guru untuk mengidentifikasi karakteristik, kebutuhan, kekurangan dan kelebihan siswa per individu atau perorangan.


5. Kuesioner (Quetionair)
Kuesioner ini sering disebut dengan “Angket”. Pada dasarnya, Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan Kuesioner ini orang dapat mengetahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, sikap atau pendapat, dan lain-lain.
Kusioner dapat diberikan langsung kepada responden, dapat juga diberikan kepada orang lain yang mengenal berbagai karakteristik responden untuk melakukan penilaian terhadap responden. Kuesioner untuk mengukur hasil belajar dapat diberikan kepada orang tua siswa atau siswa. Biasanya Kuesioner hanya meliputi ranah afektif, dan bentuknya Pilihan Ganda atau Mengungkap Latar Belakang Kehidupan.


6. Daftar Cocok (Check List)
Yang dimaksud Daftar Cocok adalah deretan pernyataan (yang biasanya singkat-singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda Cocok (V) di tempat yang sudah disediakan.

7. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak, berhadapan muka dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Wawancara dikatakan sepihak, karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.


8. Pengamatan (Observation)
Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Misalnya : Pengamatan Perilaku.
Pengamatan dapat menggunakan Buku Catatan Khusus mengenai kejadian-kejadian yang berkaitan dengan siswa selama berada di Sekolah (Critical Incidents Record).



KERANGKA PENYUSUNAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SETELAH SAYA MENDENGAR BERITA BAHWA SAYA NAIK PANGKAT KE IV a, SAYA TERINSPIRASI MENTAYANGKAN KERANGKA PENYUSUNAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK MENDAPATKAN KOREKSI DAN SARAN DARI PEMBACA. SEBAB WALAUPUN JAUUUH SEBELUM INI SAYA SUDAH PERNAH MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS, TETAPI BELUM PERNAH DIKOREKSI OLEH SIAPAPUN. OLEH KARENA ITU, DALAM KESEMPATAN INI SAYA BERHARAP PARA PEMBACA BERKENAN MEMBERI KRITIK DAN SARAN MEMBANGUN.


VERSI 1.
KERANGKA PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS


1. JUDUL :

2. LATAR BELAKANG MASALAH :

3. MANFAAT HASIL PENELITIAN :

3.1. MANFAAT TEORITIS :

3.2. MANFAAT PRAKTIS :

a. Siswa

b. Guru

4. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. TUJUAN PENELITIAN

4.1.1. Tujuan Umum.

4.1.2. Tujuan Khusus


4.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

4.2.1. Tempat Penelitian.

4.2.2. Waktu Penelitian, dan pendanaan (kalau ada)

4. 2.3. Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan mulai dari siklus I, Siklus II dan Siklus III.

4.2.4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitiannya, adalah :

1. Perencanaan
Meliputi pengamatan. Pelaksanaan

2. Tindakan (Action)/ Kegiatan, mencakup
a. Siklus I : Refleksi
b. Siklus II : ( sama dengan I )
c. Siklus III : ( sama dengan I dan II )

4.2.5. Refleksi, dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.


VERSI 2
BABI PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
berisi pengantar mengenai arti penting topik tersebut untuk
diteliti, alur berpikir hingga muncul permasalahan, yang diakhiri oleh perumusan masalah yang berbentuk kalimat tanya .

B. Tujuan Penelitian
berisi tujuan diadakannya penelitian tersebut

C. Manfaat Penelitian
berisi manfaat teoritis dan manfaat praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Variabel terikat / kriterium
berisi deskripsi pengertian atau defmisi variabel tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya

B. Variabel bebas / prediktor
berisi deskripsi pengertian atau definisi variabel tsebut, aspek / dimensi
/ komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya.

C. Subjek Penelitian
berisi deskripsi subjek penelitian -- berisi pengertian, karakteristik dsb) mengenai subjek penelitian (misal : remaja, ibu rumah tangga, waria, pekerja seks komersil, dsb).

D. Hubungan antara Variabel A dengan B atau Perbedaan pada variabel A berdasarkan variabel B
berisi deskripsi dinamika keterkaitan antara
variabel A clan Variabel B (baik berupa hubungan, pengaruh, atau perbedaan), sehingga nantinya dapat ditarik suatu hipotesis.

E. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi variabel-variabel penelitian
berisi deskripsi variabel apa saja yang ada dalam penelitian tersebut.

B. Definisi operasional variabel-variabel penelitian
berisi deskripsi operasional dari variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan (bagaimana cara mengukur) & penilaian alat ukur (semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi .......).

C. Subjek penelitian
berisi deskripsi karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, juga diberi penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling yang digunakan

D. Teknik pengumpulan data
berisi deskripsi teknik dan alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data dan setiap alat ukur yang digunakan perlu dijelaskan.

E. Validitas dan reliabilitas alat pengumpul data
berisi deskripsi pengertian mengenai konsep validitas dan reliabilitas serta teknik yang dilakukan. Jika menggunakan alat ukur yang sudah ada, hasil uji validitas dan reliabilitasnya harap ditulis.

F. Teknik analisis data
berisi deskripsi teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian


BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
berisi poin-poin yang berisi hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian dan hasil tambahan lainnya.

B. Saran
berisi saran-saran untuk subjek atau pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian, juga untuk penelitian selanjutnya

Daftar Pustaka
Lampiran





HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

  • MADHAH KELANA

e-mail dari dua puteri ku

'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN' (dari seorang sahabat)
Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan" . "Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima". Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman" . "Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi. Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu. "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan" , Malaikat-ku menghela napas.. " Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku. "Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, 'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih, Tuhan". "Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku. Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. "Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia. "Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu. Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini. "Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat .... Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". "Jika engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian ... maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia. "Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang. "Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. "Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali". Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-teman- mu untuk mengingatkan mereka betapa dirahmatinya kita semua. "Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu' ". (QS:Ibrahim (14) :7 )

PROSEDUR DAN MEKANISME PENILAIAN ANGKA KREDIT



A. Setiap guru berdasarkan bukti prestasi yang sesuai dengan ketentuan jumlah angka kredit yang dipersyaratan , diperkirakan telah memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi , menyampaikan bukti-bukti yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Salinan /fotocopy sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) tahun terakhir.
2. Salinan /fotocopy sash surat keputusan terakhir tentang pengangkatan/pengangkatan kembali dalam jabatan guru.
3. salinan /fotocopy saah surat keputusan pengangkatan sebagai Kepala Sekolah/wakil Kepala Sekolaah (apabila ada ).
4. Bukti-bukti prestaasi adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan sekolah adalah berupa salinan atau fotocopy ijazaah/STTB (Surat Tanda Tamat Belajaaarr) Diploma/akta yang telah disahkan:
1) Kepala kandepdikbud Kabupaaaten/Kotamadya untuk lulusan SLTP/SLTA.
2) Dekan untuk lulusan perguruan tinggi negeri;dan
3) Koordinator Perguruan Tinggi Swasta untuk lulusan perguruan tinggi swasta.
b. Pendidikan dan pelatihan kedinasan adalah berupa salinan/fotocopy STTPL (Surat Tanda Tamaaaat Pendidikan dan Pelatihan) yang disahkan oleh pejaabat yang berwenang (apabila ada).
c. Bukti asli telah melakukan kegiatan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling , dengan menggunakan formulir seperti lampiran V, atau I VI keputusan ini.
d. Hasil karya daaalam Pengembangan Profesi adalah berupa asli atau fotocopy , yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (apabila ada ).
e. Bukti telah melakukan kegiatan Penunjang Proses Belajar Mengajar atau Bimbingan adalah berupa bukti asli atau fotocopy yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (apabila ada ).
f. salinan atau fotocopy penetapan angka kredit (PAK) terakhir yang telah disahkan . Bagi Guru yang belum pernah mendapat penetapan angka kredit (PAK) untuk kenaikan pangkat jabatannya(masa peralihan) harus melampirkan SK Pengangkatan terakhir yang telah mencantumkan angka kreditnya atau SK impassingnya.
g. Lampirkan SK pengangkatan dalam jabatan fungsional guru (khusus bagi guru yang akan naik pangkat pertama kali dalam jabatan guru).

B. Prestasi kerja dengan angka kredit yang diusulkan , dituangkan dalam unsure sub unsure, butir, dan kolom/lajur yang sesuai dengan menggunakan formulir Daftar Usul penetapan Angka Kredit Jabatan Guru (DUPAK) seperti contoh pada lampiran I Keputusan ini.

C. Tata cara pengusulan untuk sekolah negeri maupun swasta adalah sebagai berikut ;
Kepala sekolah dengan dibantu guru senior pada sekolah yang bersangkutan mencantumkan perkiraan angka kredit prestasi kerja guru tersebut sesuai dengan bukti prestaasi yang disampaikannya.
Pencantuman perkiraan angka kredit setiap butir dilakukan secara berurutan seperti contoh formulir dan petunjuk pada lampiran I keputusan ini.
Kepala sekolah eneliti ulang kebenaran isinya dan kemudian menandatangani formulir tersebut serta melengkapi bukti-bukti sebagaimana yang ditetapkan pada angka V.11. tersebut di atas.
usul penetapan angka kredit diajukan oleh pejabat sebaigai berikut :
kepala Sekolah kepada Menteri Pendidikan dan Kebudaayaan melalui kepala Biro Kepegawaian Setjen Depdikbud untuk penetapan angka kredit pertama kali sebagai Guru Pembina Tingkat I sampai dengan Guru Utama dan untuk kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembimbing ke Guru pembinan Tk. I dan seterusnya sampai dengan Guru Utama.




Tembusan surat pengantarnya disampaikan kepada Kakanwil Depdikbud di Propinsi dan Kakandepdikbudd Kabupaaten /Kotamadya yang bersangkutan.

Kepala Sekolah kepada Kantor Wilayah Departemen Pedidikan dan Kebudayaan di Propinsi untuk penetapan angka kredit pengangkatan pertama kali sebagai Guru Madya Tingkat I sampai dengan Guru Pembina . Tembusan surat pengantarnya disampaikan kepada Kepala Kakandepdikbud Kabupaten /Kodya yang bersangkutan

Kepala Sekolah kepada Kepala kantor departemen pendidikan dan Kebudayaan kabupaaten/Kotamaadya untuk penetapan angka kredit pengangkatan pertama kali sebagai Guru Prataama sampai dengan guru madya dan untuk kenaikan pangkat/jabatan Guru Pratama ke Guru Pratama Tk. 1 dan seterusnya saampai dengan Guru Muda TK I ke Guru Madya , Tembusan surat pengantarnya disampaikan kepada Kepala Kantor depdikbud Kecamatan (khusus guru TK dan SD)

Kepala Sekolah Indonesia di luar Negeri untuk penetapan angka kredit guru pratama sampai dengan Guru Utama kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Biro Kepegawaian Setjen Depdikbud . Tembusan surat pengantarnya disampaikan kepada atase Pendidikan dan Kebudayaan yang bersangkutan.

Khusus guru SD yang diperbantukan kepada Pemerintah Daerah tembusan surat pengatarnya disampaikan kepada Kepala Dinaas Pendidikan dan Kebudayaan /Pendidikan daan Pengajaran yang terkait.

Khusus Guru Pembinaa ke atas dari luaaaar Depdikbud , usul diajukan oleh Departemen yang bersangkutan melalui Biro Kepegawaian Setjen Depdikbud , setelah diadakan penilaian awal oleh instansi yang bersangkutan.

D. Pengajuan usul penetapan angka kredit harus telah sampai pada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit selambat-lambatnya :
1. tanggal 15 Juni untuk Guru yang akan naik pangkat/jabatan pada periode Oktober ‘ dan
2. tanggal 15 Oktober atau 15 Februari untuk Guru yang akan naik pangkat/jabatan pada periode April.

E. Penyampaian usul penetapan angka kredit diajukan oleh Kepala Sekolah secara kolektif atau perorangan.

TUGAS POKOK DAN PEMBAGIAN KERJA GURU



A. TUGAS POKOK
1. Tugas pokok guru seperti yang ditetapkan pada pasal 3 dan lampiran I Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tanggal 24 desember 1993 dan Keputusan kepegawaian Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/P/1993 dan momor 25 tahun 1993 tanggal 24 desember 1993 khususnya unsure proses belajar atau bimbingan dan unsure pengembangan profesi adalah sebagai berikut :

a. Pada masing-masing guru terdapat istilah yang berbeda dalam melaksanakan butir kegiatan unsure proses belajar mengajar atau bimbingan .

b. Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin luas dan berat pula tugas tanggungjawab , dan wewenangnya.

c. Wewenang guru dalam PBM/bimbingan terdiri atas :
1) Melaksanakan dengan bimbingan
2) Melaksanakan; dan
3) Membimbing guru lain yang berwenang melaksanakan dengan bimbingan.

d. Standar Prestasi Kerja Guru
Standar prestasi kerja guru adalah kegiatan minimal yqang wajib dilakukan guru dalam proses belajar mengajar atau bimbingan untuk dapat naik pangkat/jabatan.

1) Standar prestasi kerja Guru Pertama sampai dengan Guru Dewasa Tingkat I dalam melaksanakan proses belajar mengajar atau bimbingan meliputi kegiatan :
(a) persiapan program pengajaran atau praktik atau bimbingan dan konseling.
(b) Penyajian program pengajaran ataupraktik atau bimbingan dan konseling ; dan
(c) Evaluasi belajar atau prakteik atau bimbingan dan konseling.

2) Standar prestasi kerja Guru Pembina sampai dengan Guru Utama selain tersebut pada butir 1) ditambah kegiatan :
(a) analisis hasil evaluasi belajar atau praktik atau bimbingan dan konseling
(b) penyusunan program perbaikan dan pengayaan atau tindak lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling ; dan
(c) pengembangan profesi dengan angka kredit sekurang-kurangnya 12 (dua belas).

3) Khusus standar prestasi kerja Guru Kelas, selain tersebut pada butir 1) dan butir 2) , sesuai dengan jenjang jabatannya ditambah melaksanakan program bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

e. Kewajiban Guru
Kewajiban Guru adalah kegiatan minimal yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar atau bimbingan agar memenuhi syarat untuk dapat diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.

1) Guru kelas , Guru mata Pelajaran , dan Guru Praktik, wajib melaksanakan kegiatan:
(a) penyusunan program pengajaran
(b) penyajian program pengajaran sekurang-kurangnya 18 jam pelajaran per minggu ; dan
(c) evaluasi belajar.

2) Guru pembimbing wajib melaksanakan kegiatan :
(a) penyusunan program bimbingan dan koseling
(b) pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap sekurang-kurangnya 150 siswa ; dan
(c) evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling.

3) Khusus Guru Kelas di samping wajib melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut pada butir 1) , wajib melaksanakan program bimbingan dan konseling terhadap siswa di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

4) Guru Pembina sampai dengan Guru Utama di samping wajib melaksanakan kegiatan sebagaimana butir1) atau butir 2) diwajibkan pula :
(a) mengumpulkan angka kredit dari unsure pengembangan profesi sekurang-kurangnya 132 angka kredit pada setiap jenjang jabatan.
(b) Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar atau praktik atau bimbingan dan konseling ; dan
(c) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan atau tindak lanjut bimbingan dan konseling.



JENIS GURU




1. Berdasarkan sifat, tugas dan kegiatannya , guru digolongkan dalam 4 jenis , yaitu :
a. Guru kelas : TK, SD, SDLP DAN SLB Tingkat Dasar, kecuali penjas dan pendidikan agama.
b. Guru mata pelajaran : SMP, SMA, SMK dll
c. Guru praktek : SMK , BLPT
d. Guru pembimbing : Guru BP

2. Dengan adanya penggolongan jenis guru tersebut maka pada :
a. Taman Kanak-Kanak terdapat guru kelas
b. Sekolah Dasar, Sekolah Dasar Percobaan, Sekolah dasar Luar Biasa , dan Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar terdapat Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran.
c. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Umum terdapat Guru Mata Pelajaran dan Guru Pembimbing ; dan
d. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang menyelenggarakan program keterampilan dan Sekolah Menengah Kejuruan terdapat Guru Mata Pelajaran , Guru Praktik dan Guru Pembimbing.

3. Pemilihan Jenis Guru
a. Seorang guru hanya dapat memilih satu jenis guru yang sesuai dengan spesialisasi /keahlian atau tugas yang telah diemban selama ini.
Contoh.
1) Drs. Amin , guru yang memiliki keahlian di bidang Matematika dan yang bersangkutan ditugaskan mengajar Matematika . Maka jenis guru untuk Drs. Amin adalah Guru mata Pelajaran.
2) Drs. Botani, guru Sekolah Menengah Pertanian. Yang bersangkutan memiliki keahlian di bidang ilmu tumbuh-tumbuhan dan ditugaskan mengajar mata pelajaran biologi dan membimbing praktik bercocok tanam . Maka Drs. Botani harus memilih salah satu jenis guru yang dianggap paling sesuai di antra Guru Mata Pelajaran atau Guru Praktik.
3) Dra. Psychowati, guru Sekolah Menengah . Yang bersangkutan sarjana Bahasa Inggris (S1) dan Sarjana Muda Psychologi Pendidikan. Dra. Psychowati diberi tugas mengajar Bahasa Inggris dan diberi tugas tambahan bimbingan konseling . Maka Dra. Psychowati harus memilih salah satu jenis guru yang dianggap paling cocok yaitu diantara jenis Guru mata Pelajaran atau Guru Pembimbing.

b. Guru yang bertugas sebagai guru Kepala Sekolah dalam memilih jenis guru , maka yang bersangkutan harus memperhatikan bidang spesialisasi /keahliannya baik yang diperoleh melalui pendidikan sekolah , pengalaman maupun latihan yang pernah diperolehnya.
Contoh.
1). Ir. Derajat Tinggi, guru yang diangkat oleh pejabat yang berwenang sebagai Kepala STM. Yang bersangkutan memiliki keahlian dalam bidang mesin otomotif dan harus mengajar praktik selam 6 (enam) jam pelajaran perminggu. Maka jenis Guru yang bersangkutan adalah Guru Praktik.

c. Pergantian jenis guru ke jenis guru lain dapat dilakukan apabila seorang guru memperoleh bidang keahlian yang berbeda-beda dengan yang telah memiliki. Pergantian jenis guru hanya dapat dilakukan oleh Pejabat yang berwenang yaitu :
1). Apabila pergantian tersebut mengakibatkan perpindahan jenjang ;lembaga pendidikan seperti dari SD ke SLTP atau Sekolah Menengah , Maka perubahan dilakukan setelah mendapat izin Dirjen Dikdasmen atau yang ditunjuk.
2). Apabila perubahan jenis guru di luar butir 1) di atas dilakukan oleh Kepala Kantor wilayah Depdikbud di Propinsi.

SEJARAH PENDIDIKAN

WALAUPUN MATERI INI SAYA DAPATKAN DARI SESEORANG NAMUN KARENA ISI MATERINYA SANGAT BAGUS DAN MEMBERIKAN INSPIRASI SERTA TAMBAHAN PENGETAHUAN BAGI REKAN-REKAN GURU, MAKA DENGAN TIDAK MENGURANGI RASA HORMAT KEPADA PENULISNYA, SAYA MEMUAT DI BLOG SAYA INI. UNTUK ITU SAYA MOHON MAAF APABILA PENULIS MATERI INI MEMBACANYA. SAYA KEHILANGAN NAMA ANDA SEHINGGA SAYA TIDAK MENCANTUMKANNYA. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN HARAP MAKLUM BAHWA HAL INI SAYA LAKUKAN SEMATA-MATA UNTUK MEN-ESTAFETKAN DAN SHARING SAJA.
PENDIDIKAN PADA ZAMAN PURBA/KUNO
Pendidikan adalah usaha manusia untuk kepentingan manusia. Jadi pada saat manusia itu ada dan masih ada, pendidikan itu telah dan masih ada pula. Pada kenyataannya dapat kita telaah bahwa praktek pendidikan dari zaman ke zaman mempunyai garis persamaan. Garis persamaan atau benang merah pendidikan itu ialah :
Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan.
Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifar universal.
Praktek pelaksanaan pendidikan memiliki segi-segi yang umum sekaligus memiliki keunikan (ke-khasan) berkaitan dengan pandangan hidup masing-masing bangsa.
MESIR

Mesir purba telah mengenal peradaban dan kebudayaan tinggi. Ini terbukti dengan telah dikenalnya tulisan dengan huruf heiroglyph (tulisan suci), telah kenal kalender (penanggalan) dengan pembagian 12 bulan tiap tahun, telah mengenal irigasi dan sebagainya.

Tujuan pendidikan agar manusia berbuat susila sesuai dengan ajaran agama. Materi pelajaran yang diberikan ialah membaca, menulis, berhitung, bahasa dan ilmu mengukur tanah serta astronomi. Meski telah memiliki pusat-pusat pendidikan yakni di kuil-kuil (piramide) yang di dalamnya terdapat perpustakaan dan asrama bagi para guru dan murid-muridnya.

INDIA

Secara ketat/tegas India membagi masyarakat dengan kasta/tingkatan. Dalam kehidupan agama Hindu di India terkenal ada 4 kasta, yaitu; 1) kasta Brahmana, 2) kasta Ksatria, 3) kasta Waisya, 4) kasta Sudra (Syudra).

Hidup di India bukan ditentukan oleh kepercayaan kepada dewa, tetapi ditentukan oleh tingkatan atau kasta tadi. Tujuan akhir hidup adalah mencapai Nirwana. Ciri-ciri pendidikan di India adalah :
Pengajaran agama di nomor satukan.
Pendidikan diselenggarakan oleh kasta Brahmana.
Tujuan pendidikan; mencapai kebahagian abadi (Nirwana).
Penyelenggaraan peadidikan berlangsung di rumah (keluarga) dan sekolah. Materii pelajaran yang diajarkan yaitu astronomi, matematik, pengetahuan tentang obat-obatan, hukum, kesusasteraan, sejarah.

CINA

Cina memiliki keunikan dalam hal kebudayaan dan pendidikan. Artinya dibandingkan dengan negara-negara timur lainnya. Cina memiliki sejarah tersendiri. Kebudayaan Cina adalab asli Cina tidak terbaur atau tercampur dengan kebudayaan dari luar. Ciri-ciri pendidikannya antara lain:
Persoalan pendidikan tidak ada kaitannya dengan agama.
Pendidikan diselenggarakan oleh keluarga dan negara.
Tujuan pendidikan adalah mendidik orang berhati mulia dan menghormati sesama.
Tokoh-tokoh pendidik dan filsuf terkenal pada saat itu ia LaoTse dengan ajaran Tao =jalan Tuhan yang menjadi Taoisme sangat berpengaruh terhadap hidup dan perikehidupan Cina. Tidak kalah juga pengaruhnya Kon Fu Tse (Konfusius) dengan ajaran Li (etiket, kewajiban). Penyelenggaraan Pendidikan dilaksanakan di dalam keluarga dan sekolah, Pelajaran pokoknya adalah menulis dan mempelajari lambang lambang kata kata yang jumlahnya mencapai 50 000. Di Cina juga dikenal adanya pendidikan pegawai.

YUNANI

Yunani kuno terbagi menjadi Sparta dan Athena. Orang-orang Sparta mementingkan pembentukan jiwa patriotik yang kuat dan gagah berani. Tujuan pendidikan Sparta adalah membentuk warga negara yang siap membela negara (membentuk tentara yang gagah berani)
.
Ciri-ciri pendidikannya adalah :
Pendikan diperuntukkan hanya bagi warga negara yang merdeka (hukan budak).
Anak-anak cacat atau lemah dimusnahkan.
Lebih mengutamakan pendidikan jasmani.
Anak-anak yang telah mencapai umur 7 tabun diasramakan.
Sedangkan Athena lebih mernentlngkan kesehatan jasmani dan rohani serta hidup harmonis.

Ciri-ciri pendidikan di Athena adalah:
Pendidikan diselcnggaratcan oleb keluarga dan sekolah.
Sekolab diperuntukkan bagi siapa saja (behas).
Materi atau hahan pengajaran utama bangsa Athena adalah gymnastis (gymnastik) dan musik. Yang pertama bagi pendidikan jasmani dan yang lain bagi pendidikan rohani.

ROMAWI

Pada mulanya tujuan pendidikan Rornawi adalab terbentuknya manusia-manusia yang siap berkorban membela tanah air. Inti pelajaran adalah mempersiapkan warga negara menjadi tentara.Penyelenggara pendidikan adalah di rumah-rumah keluarga bangsawan. Materi pelajarannya meliputi mebaca, menulis, dan berhitung. Pada perkembangan selanjutnya Romawi terbawa oleh arus aliran Epicurisme dan aliran Stoa. Aliran Epicurisme berpendapat hahwa kebahagian akan terwujud manakala manusia menyatu dengan alam. Aliran Stoa berpendapat bahwa tujuan hidup adalah mencapai kebajikan. Kebajikan itu akan terwujud apabila manusia dapat menyesuai kan din dengan alamnya, karena manusia adalah bagian dari alam. Sedangkan alam itu sendiri dikuasai oleb budi Ilahi.

Dengan munculnya dua faham tersebut cjta-cita atu tujuanRomawi beruhab dari rnembentuk manusia sehat kuat untuk membela tanah air (kebajikan kepahlawanan) menjadi membentuk manusia yang bijaksana dan berakal budi (kebajikan kemanusian).

PENDIDIKAN PADA ABAD PERTENGAHAN

Ciri-ciri utama dari pendidikan pada abad pertengahan adalah :
Seluruh pusat pendidikan bersatu untuk mewujudkan cita-cita yang telah ditetapkan oleb gerreja Roma Katolik.
Gereja berusaha untuk memperbaiki kehidupan rakyat.
Mendirikan sekolah-sekolah.
RENAESANCE

Masa kelahiran (Rehaessance) ditandai dengan adanya usaha untuk mengkaji, menafsirkan, merencanakan dan apabila perlu mengecam berlakunya kebudayaan klasik (kuno).

Ciri-ciri utama gerakan ini adalah :
Terbebasnya manusia dari ikatan abad tengah.
Mencari alternatif pedoman yang dapat membebaskan individu dari ikatanin ikatan tadi.
Pada masa/jaman Renaessance muncul aliran :
Humanisme: berciri optimistis, tak percaya pada kekuatan di luar manusia termasuk dewa atau Tuhan.
Reformasi: berciri menetang gereja Katolik, ingin kembali ke ajaran Nasrani dengan Injil sehagai panutannya.
Kontra Reformasi: ingin memperbaiki. keadaan (setelah adanya Reforrnasi) dan menjalankan disiplin tinggi terhadap peraturan gereja.
Keadaan Pendidikan :
Tujuan pendidikan Humanisme: membentuk manusla yang berani, bebas dan gembira.
Tujuan pendidikan Reformasi: membentuk manusia yang bebas dari segala macam ikatan.
Tujuan pendidikan Kontra Reformasi: mempertfnggi disiplin menjalankan agama Katolik.

GARIS BESAR PENDIDIKAN PADA ABAD KE-17 SAMPAI ABAD KE-20 (DI BELAHAN DUNIA BARAT ATAU EROPA)

Permulaan abad ke-17 atau masa-masa akhir abad ke 16 muncul alira baru dalam dunia pendidikan. Aliran baru itu disebut Realisme. Ciri-ciri utama aliran ini yaitu :
Tidak sejalan dengan pemikiran Humanisme dan aliran yang mendahuluinya. Aliran yang lalu (kuno) bersifat verbalistik dan berorientasi kepada alam nyata.
Realisme (real= nyata, konkret) tertarik pada dunia nyata kepada alam dan benda benda.
Realisme berpendapat bahwa lewat pendidikan orang harus mernperoleh pengetahuan dan pengertian yang mendalam. Hal ini dapat dicapai dengan menjelajahi permasalahan lewat dunia nyata. Untuk mencapai pengetahuan yang benar cara berfikir duktif harus dinggalkan dan diganti cara berpikir induktif dan mengutamakan pengamatan serta pengalaman.

Tokoh-tokoh pendidikan penting dan berjasa dalam hidang pendidikan abad ke-17 antara lain:
Francis Bacon, ia berkeyakinan hahwa pendidikan masa lalu (klasik) tidak bermanfaat hagi umat manusia lagi. Apabila manusia ingin sarnpai pada kebenaran harus meninggalkan cara berpikir deduktif dan beralih ke cara berpikir yang induktif. Dengan cara berpikir yang analitik orang akan dapat membuka rahasia alam dan dengan terbukanya alam itu kita sebagai bagian dari alam dapat menentukan sikap dan mengatur strategi hidup. Artinya, dengan terbukanya alam kita rnanusia dapat menyesuaikan atau memanfaatkan alam dari hidup dan kehidupan manusia.
Johann Amos Comenuis. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus diorientasikan ke dunia sana (baka), keakhirat. Ia menekankan pendidikan budi pekerti dan kearifan. Asas hukum didaktik yang ía kemukakan adalah : 1) hukurn kepastian, 2) hukum urutan 3) hukum kelancaran dan kesempatan belajar.
c. Jean Baptiste La Salle, ia sependapat dengan Comenius, pendidikan harus tertuju kepada hal-hal yang bersifat kebakaan (keakhiratan). Di dalam menyiasati pendidikan ia menggunakan alat pendidikan yang terkenal yakni hukuman dan ganjaran. Ia menekankan pengajaran kelompok.
Abad 18 sering disebut abad pencerahan (aufklarung). Segala usaha disemua semua lapangan kehidupan memerluken penataan kembali. Perlu ditata kembali karena abad (masa) yang lalu adalah masa gelap yang tidak memberikan harapan hidup yang Iebih baik. Oleh karena itu perlu pencerahan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pemikiran yang Iebih rasional yang ingin terbebas dari Iingkungan tradisi dan adat istiadat. Bagi kaurn nasionalis telah kehilangan hak hidup (jiwa).
Tokoh yang menonjol pada abad ke-18 adalah :
I. J. Rousesau berpendapat bahhwa pada dasar (asal)-nya rnunusia baik, menjadi jelek (jahat) karena peng lingkungan. Dasar pendidikan menurut Rousseau adalah pembawaan dan tujuan pendidikan ialah membentuk manusia yang bebas merdeka. Sifat pendidikan adalah individualistis dan individu (anak) itu harus dijauhkan dari pengaruh masyarakat dan bahkan dijauhkan dari orang tuanya. Hasil pemikirannya dituangkan dalam buku Le Contract Social berisi tentang ilmu kenegaraan dan Emile yang berisi bagaimana mendidik anak sampai dewasa yang baik dan benar.
John Locke (1632-1704), ia seorang tabib yang ahli filsafat dan ahli ilmu jiwa J.I. Locke berpendapat bahwa jiwa itu waktu dilahirkan kosong dan pasif. Jiwa itu pada saat lahir sama dengan tabula rasa (meja lilin) atau a shett of paiper (sehelai kertas) putih bersih. J. I Locke seorang empirist, ia menyatakan bahwa empirist (pengalaman) adalah sumber pengetahuan. Tentang masalah pendidikan Locke berpendapat bahwa pendidikan itu berkuasa bahkan maha kuasa. Ia tidak percaya adanya pembawaan (bakat). Tujuan pendidikan menurut dia adalah membetuk seseorang kasatria (gentleman) yang saleh dan berguna bagi hidup bersama dalam masyarakat. Sebagai seorang tabib (dokter) ia menekankan pentingnya pendidikan jasmani. Locke juga adalah seorang deist (De = Deus = Tuhan). Tetapi ia tidak mau menerima ajaran agama yang dogmatis (kaku, beku, lugu). Baginya agama adalah akal budi. Oleh karenat itu ia memperhatikan pendidikan kesusilaan. Manusia harus mampu munguasai diri sendiri dan memiliki hargadiri. Anak harus patuh tanpa ganjaran ataupun hukuman.

Abad 19 dunia mengalami percepatan (akselerasi) di segala lapangan hidup karena dilhami revolusi Perancis dan revolusi industri. Dengan meluasnya cita-cita pencerahan yang mengumandangk semboyan manusia dilahirkan bebas dan memiliki derajat yang sama, rnereka (kasta ketiga, di luar kaum agama dan bangsawan) menuntut egality fraternity dan liberty. Mereka menuntut penyelenggaraan pendidikan jangan hanya di peruntukkan bagi bangsawan dan kaum agamis saja. Orang mulai menyadari bahwa sekolah sebagai suatu lembaga penting untuk mencapai kemajuan dalam segala lapangan hidup. Kemajuan cara berpikir melalui jasa ilmu dan pengetahuan membawa perkembangan di bidang industri. Mekanisme di bidang produksi mengganti tangan-tangan manusia. Jadi di bidang industri pun mengalami lompatan percepatan kemajuan. Jadi sangat masuk akallah apabila di budang pendidikan dan pengajaran pada abad ke-19 itu mengalami perkembangan pula. Perkembangan itu antara lain adalah pendidikan per kepala harus diganti dengan sistem klasikal.
Pendapat Pentalozzi J.H. Pestalozzi sangat mementingkan pendidikan keluarga. Keluarga menurut Pestalozzi merupakan kunci keberhasilan pendidikan. Inti pendidikan adalah pendidikan kesusilaan dan pendidika keagaman. Dasar pendidikan menurut dia adalah kodrat anak dan tujuan pendidikan mengembangkan segala daya kemampuan anak untuk mencapai kemanusiaan sejati. Adalah menjadi tugas pendidik agar anak dapat niengentaskan dirinya sendiri (dapat hidup mandiri). Sebagai alat pelajaran metode yang tepat menurut Pentalozzi adalah metode peragaan.

Friedrich Frobel (1782-1852), sangat mencintai anak dengan dunia anak-anaknya. Dia berpendapat bahwa sumber dari segala sumber segala sesuatu adalah Tuhan. Tiap manusia mempunyai dorongan. Tugas pendidik adalah memperkembangkan dorongan itu secermat-cermatnya agar dengan demikian manusia memiliki budi pekerti dan dapat menciptakan kebudayaan serta memelihara dan memajukan kebudayaan itu. Pendidikan yang benar adalah pendidikan yang memperhatikan persesuaian antara kebutuhan dengan alam anak-anak. Perinsip pendidikan Frobel adalah anak harus dibuat aktif, aktif bermain dan aktif bekerja serta aktif berlatih. Perinsip didaktiknya adalah pengajaran harus dimulai dari yang sederhana, yang gampang meningkat kepada hal-hal yang komplek, yang sulit.

Pokok-pokok pikiran pendidikan abad ke-20 :
Pendidikan/pengajaran lama yang pasif diganti dengan pendidikan yang membuat anak aktif.
Pendidikan lama bersifat teacher centred, menurut pikiran baru harus pupil centerd. Anak sebagai subyek didik.
Pendidikan harus diindividualisasikan.
Pendidikan bertujuan membentuk manusia yang memiliki integritas kepribadian timggi dan bertanggung jawab.
Pendidikan harus mampu mempersiapkan anak masuk kedalam dunia kerja, dalam masyarakat.
Tokoh-tokoh penting yang berjasa di bidang pendidikan :
Montessori : Asas pendidikan yang dikehendaki Montessori adalah kebebasan/kemerdekaan. Montessori berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki tenaga dalam. Dalammenyiasati pengajaran ia tidak setuju dengan hukuman. Hukuman akan datang dari anak itu sendiri manakala anak itu mengalami kegagalan dan berbuat kesalahan. Prinsip-prinsip dasar metode pengajaran Montessori ; 1) prinsip kebebasan, 2) prinsip ilmiah, 3) prinsip keaktifan sendiri. Montessori setuju dengan metode penyampaian materi pelajaran dengan metode peragaan. Latihan-latihan diberikan sesuai asas didaktik yakni secara berurutan dari yang mudah menuju yang sukar. Latihan-latihan itu meliputi : 1) latihan otot, 2) latihan alat dria dan 3) latihan akal.
Dr. Ovide Decroly (1871-1932). Ia menjadi terkenal karena semboyannya : I'ecole pour la vie par la vie (sekolah untuk kehidupan oleh kehidupan). Maknanya adalah bahwa anak adalah manusia yang selalu tumbuh dan berkembang. Mereka harus dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan sosial. Jadi sekolah harus berhubungan erat dengan kehidupan. Montessori menemukan dan kemudian menyusun teori globalisasi dan pusat minat. Globalisasi (Jerman: gestall) adalah dalam mengamati susuatu mula-mula terungkap kesan keseluruhan dari sesuatu itu baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Tentang pusat minat menurut O. Decroly ada 4 pusat minat yaitu : 1) makanan, 2) pakaian, 3) pertahanan diri, 4) permainan dan pekerjaan.
John Dewey, Ia penganut aliran filsafat pragmatisme. Seorang pragmatis berpendapat bahwa suatu pengetahuan itu benar apabila pengetahuan itu berguna dalam memecahkan masalah kehidupan. Jadi mengandung nilai praktis. Pendidikan memiliki 2 aspek yakni aspek psikologis dan aspek sosiologis. Aspek psikologis artinya tiap anak mempunyai daya-daya atau potensi yang harus dikembangkan. Aspek sosiologis adalah bahwa perkembangan daya atau potensi itu diarahkan agar bremanfaat dalam kehidupan sosial. Dewey menentang "sekolah dengar" yang sama sekali tidak memperhatikan minat dan instink anak. Menurut J. Dewey ada 4 instink anak yang perlu diperhatikan : 1) instik bermasyarakat, 2) instink membentuk sesuatu, 3) instink menyelidiki, dan 4) instink kesenian.
Sesuai dengan konsep sekolah kerjanya, Dewey berpendapat bahwa sekolah yang baik adalah sekolah dalam bentuk masyarakat kecil. Maknanya adalah sekolah adalah merupakan tempat bekerja, langsung praktek kerja nyata. Urutan kegiatan pelajaran berintikan : 1) pelajaran berburu dan menangkap ikan, 2) mengembala, bertani dan berdagang, dan 3) industri.

Dengan di tampilkannya tokoh-tokoh pendidikan beserta konsepnya bukannya berarti kita harus mengagumi tokoh-tokoh tersebut, yang kita akui memang berotak brilian, dan mengambil alih saja pendapat (konsep)-nya .

Dari sejarah pendidikan itu kita dapat mengambil manfaat, mana yang tepat dapat kita gunakan dan mana yang seharusnya dibuang karena tidak cocok. Karena tidak semua konsep dapat diterapkan di dalam segala waktu, tempat dan suasana.

Contoh :
Sekolah Dewey misalnya bagi kebanyakan negara terlalu mahal biayanya. Di samping adanya kelemahan yang mendasar misalnya tidak memperhatikan aspek kesusilaan (kerohanian) keagamaan/ketuhanan. Demikian pula Montessori, aspek sosial anak kurang diperhatikan dan sekolah montessori amat mahal. Sistem pendidikan Montessori juga sangat intelektualistis karena terlalu mementingkan prkembangan akal, perasaan kurang mendapat tempat. Ia terlalu jauh menekankan pada perkembangan alat dria, disamping jasanya dengan asas tanpa perkembangan anak dan mendidik anak untuk mandiri.

PENDIDIKAN DI INDONESIA
Berikut keadaan pendidikan di Indonesia sejak zaman purba hingga kini. Inti pembicaraan sekilas pendidikan di Indonesia meliputi pendidikan zaman purba, zama pengaruh Islam, dan pendidikan zaman penjajahan.

Dasar pendidikan masa Hindu Budha adalah filsafat Hindu Budha. Tujuan pendidikan bahwa tujuan hidup adalah untuk mencapai Nirwana. Manusia yang dapat mencapai Nirwana adalah manusia sempurna. Sistem penyelenggaraan pendidikan adalah sistem guru-kuladan berlangsung dalam asrama.

Bersamaan masuknya agama Islam ke Indonesia masuk pula kebudayaannya. Pengaruh kebudayaan Islam meliputi semua segi kehidupan, termasuk pendidikan. Tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia muslim yang sholeh (berakhlak) yang baik. Ada dua lembaga pendidikan penting pada penyebaran agama Islam yakni : langgar dan pesantren disusul kemudian adanya madrasah. Pendidikan agama Islam tidak terbatas, siapapun boleh mengikuti lembaga pendidikan Islam, sifat pendidikan demokratis dan pengajaran unuk rakyat. Di suatu tempat seperti di Sumatera Barat tidak ada pemisahan antara langgar dan pesantren, di sini sekolah agama Islam disebut "surau". Kemudian sekolah-sekolah Islam berkembang dan mendirikan bangunan sekolah yang disebut madrasah.

Pendidikan pada masa penjajahan kurang dapat dirasakan oleh para penduduk pribumi (bumi petera). Pendidikan pada masa penjajahan diabaikan demi kepentingan pemerintah (penjajah). Tujuan utama pendidikan pada masa penjajahan Belanda adalah : 1) mencetak tenaga kerja murah yang siap mengabdi kepada pemerintah (kepentingan penjajah Belanda), 2) untuk tetap mempertahankan kelangsungan penjajah Belanda di Indonesia.

Pada masa penjajahan Jepang tujuan pendidikan yang dilaksanakan adalah: 1) untuk mendapat tenaga kerja rendahan (murah) dan 2) untuk membentuk tentara yang siap melawan sekutu.

Menyadari keadaan pendidikan pada masa penjajahan yang sangat merendahkan martabat bangsa sendiri, maka muncul tokoh-tokoh masyarakat yang berkeinginan untuk mendirikan lembaga pendidikan formal (sekolah). Tokoh-tokoh antara lain Ki Hajar Dewantara, KH. Achmad Dahlan dan Moch. Syafei.

Sadar akan kebodohan dan keterbelakangan sebagian besar warga pribumi akibat tidak mendapat perhatian dari penjajah maka Muhammdiyah bangkit dengan cita-cita mempertinggi dan memperluas pendidikan agama Islam secara modern dengan tujuan memperkuat dan memperteguh keyakinan akan kebenaran ajaran Islam.

Taman siswa dengan pendirinya Ki Hadjar Dewantara mendirikan sekolah sebagai usaha mencapai kemerdekaan bangsa lewat pendidikan.

Moh. Syafei di Sumatera Barat mendirikan Perguruan Ruang Pendidik INS Kayutanam, ia menantang pendidikan kolonial yang verbalistik-intelektualistik. Sekolah INS Kayutanam memakai konsep John Dewey yaitu; "learning by doing". Jadi INS Kayutanam mementingkan keterampilan bekerja dari pada keterampilan berfikir murni, tetapi bukan berarti tidak rasional, justru INS mementingkan cara berfikir yang akaliah (rasional). Konsep ini tampak pada tujuan pendidikan yaitu : 1) mendidik anak untuk berfikir rasional, 2) mendidik anak bekerja secara teratur dan bersungguh-sungguh, 3) membentuk anak-anak menjadi manusia yang berwatak dan 4) menanamkan perasaan persatuan.

“HYPNOTHERAPY DALAM PEMBELAJARAN”

Di Indonesia, sedikit sekali yang mengenal, mengerti dan memahami “hipnotis”, bahkan dari hasil pengamatan penyusun perihal “hipnotis” ini sangat kurang diminati oleh kalangan praktisi sehingga kurang berkembang apabila dibandingkan dengan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Kenyataannya, kalangan masyarakat luas sering kali mengasosiasikan “hipnotis” dengan tindak kejahatan penipuan.
Dalam kerangka itu, penyusun telah berdiskusi dengan salah seorang “pakar & instruktur hipnotis” : bapak Yovan P. Putra CH. Beliau telah meraih “Certified Hypnotherapist – IANRE & IACT, USA”. Dengan keahliannya itu, beliau telah menyelenggarakan berbagai therapy dan pelatihan di bawah naungan lembaga “Prima Study Education – Training - Consultansy”. Berulang kali beliau menyelenggarakan pelatihan gratis untuk kalangan praktisi pendidikan, termasuk penyusun dan berulang kali pula secara cuma-cuma menyelenggarakan seminar dalam acara pemahaman tentang “Multiple Intelligences”
Pada kesempatan itulah, beliau menjelaskan bahwa sesungguhnya “hipnotis” bukan merupakan magic atau mistik sebagaimana diduga oleh banyak orang meskipun fenomenanya saling menyerupai namun fenomena kesadaran yang ditimbulkan oleh hipnotis secara keseluruhan dapat dijelaskan secara ilmiah dan dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.
Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa dalam kondisi terhipnotis, seseorang mudah diisi program pada alam bawah sadarnya. Ini yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan “therapy”, dari berbagai kasus kejiwaan, misalnya dalam bidang kedokteran dapat digunakan secara luas untuk mengontrol rasa sakit pasien, untuk menghilangkan fobia terhadap hal-hal tertentu. Sedangkan dalam bidang komunikasi dan jurnalistik, dibutuhkan kemampuan hipnotis agar mampu tampil secara prima, percaya diri, serta mampu menggali kedalaman informasi nara-sumber. Demikian pula hal nya dalam bidang pembelajaran di sekolah-sekolah, baik formal, non formal maupun in formal, hipnotis dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar, meningkatkan dan memperkuat daya ingat. Selain itu “hipnotis” dapat juga dimanfaatkan untuk menggali kedalaman konsentrasi atau pun memberikan motivasi dan kesadaran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penyusun sebagai salah seorang praktisi pendidikan ( sebagai salah seorang guru di Tangerang) yang mendapat kehormatan dari bapak Yovan P. Putra CH untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar gratis bersama-sama dengan para praktisi lainnya, antara lain tentang : ”Emerging The Extreme Power Of Concentration”, tentang : ”Emerging The Extreme Power Of Mind” memberanikan diri menyampaikan gagasan kepada beliau untuk menyelenggarakan seminar dan pelatihan tentang “hypnotherapy dalam pembelajaran” di wilayah kerja penyusun namun terkendala oleh anggaran yang tidak sedikit untuk membiayai pelaksanaan kegiatannya. Tanggapan dari beliau di luar dugaan penyusun. dengan serta merta beliau memberikan tanggapan positif yang luar biasa. Hal ini beliau lakukan adalah sebagai wujud dharma-bhakti dan kepedulian beliau kepada dunia pendidikan di Indonesia, Bagaikan “Gayung Bersambut”, tanpa syarat apa pun beliau bersedia memfasilitasi dan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mewujudkan gagasan penyusun tersebut. Bahkan dengan gigihnya beliau mencarikan upaya-upaya dan terobosan-terobosan baru, serta memberikan informasi dan bimbingan untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk apa pun agar rencana-rencana atau program-program penyusun dapat terlaksana. Ini suatu kehormatan yang tiada terkira.
Sejalan dengan itu persaingan Global sebagai akibat dari pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, seorang pendidik dituntut untuk mempersiapkan peserta didiknya sebagai sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian, maka bertambah beratlah tugas pendidik dalam dunia pendidikan. Pendidik dituntut untuk membekali peserta didiknya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan. Namun disisi lain, pendidik dihadapkan pada berbagai masalah-masalah sosial-budaya-ekonomi peserta didik yang bersifat kompleks, yang memerlukan penanganan khusus dan tentunya sulit untuk segera diatasi. Dengan kata lain bahwa terdapat masalah-masalah yang sangat kompleks yang dihadapi peserta didik di dalam mengikuti Kegiatan Pembelajaran dan penanggulangannya pun tidak mudah, sebab menyangkut banyak komponen serta melibatkan banyak pihak. Masalah lain, adalah masih ada pendidik yang tidak memahami berbagai hal yang berhubungan dengan pelayanan dalam dunia pendidikan dan hal-hal lain yang terkait dengan Kegiatan Pembelajaran. Ia tidak mampu memahami atau menangkap berbagai perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didiknya, apalagi mencari solusi yang tepat dan terbaik untuknya. Sementara itu pola kehidupan negatif adalah melihat perubahan sebagai ancaman yang sangat membahayakan kehidupan anak-anak dan para remaja, terutama para pelajar atau pesrta didik di sekolah, sehingga akan membawa dampak negatif yang berakibat pada perubahan perilaku yang pada akhirnya akan mengganggu konsentrasinya dalam mengikuti Kegiatan Pembelajaran di sekolah.
Masalah lain, masih dalam kaitannya dengan lingkup Kegiatan Pembelajaran adalah perlu menyadari bahwa Kegiatan Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang kompleks. Walaupun kelihatannya sederhana akan tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya keberhasilan dan kelancaran keberlangsungan Kegiatan Pembelajaran tersebut. Di sisi lain Kegiatan Pembelajaran merupakan suatu proses yang memerlukan perhatian khusus, keuletan, keteguhan, ketekunan dan kerajianan. Pendidik tidak sekedar memberikan pengetahuan dalam kegiatan Pembelajaran, akan tetapi juga dituntut agar dapat mengerti, memahami dan mengembangkan keseluruhan kepribadian dan potensi siswa. Oleh karena itu diharapkan seorang Pendidik mengetahui dan memahami tidak hanya sekedar atau tidak semata-mata pada masalah Kegiatan Pembelajaran saja, yang tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan memberikan pelajaran kepada peserta didik, sedangkan peserta didik menerima pelajaran. Akan tetapi seorang pendidik dapat membantu peserta didiknya mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan potensi yang dimilikinya. Namun pada kenyataannya di lapangan masih jauh dari harapan. Sebab masih banyak pendidik yang belum memiliki keterampilan seperti itu. Padahal hal ini merupakan faktor utama untuk mencapai keberhasilan dalam suatu Kegiatan Pembelajaran.
Hal lain yang terjadi di lapangan, masih belum banyak pendidik yang menyadari bahwa masalah yang mempengaruhi perilaku siswa itu dapat disebabkan oleh situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya di dalam kelas, bahkan dapat juga disebabkan oleh pendidik itu sendiri. Oleh sebab itu seorang pendidik yang siap mengajar haruslah selain menguasai bahan pembelajarannya, ia juga memiliki strategi pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa dan kemampuan untuk memilih metode yang tepat serta memiliki keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran.
Dalam kerangka itulah, maka sangat perlu ditetapkan suatu strategi pembelajaran yang tepat.
Oleh karena itu penyusun sebagai pendidik yang harus menjadi “pembelajar sepanjang hayat”, berharap kepada lembaga-lembaga luar sekolah yang memiliki kepedulian dan komitmen terhadap dunia pendidikan di Indonesia memberikan kesempatan dan dukungan dalam bentuk apapun kepada penyusun, para pendidik dan para praktisi pendidikan, khususnya para pendidik dan praktisi pendidikan di wilayah Kabupaten/Kota Tangerang dan di wilayah Propinsi Banten umumnya. Untuk itu, penyusun berharap bapak/ibu/sdr menghubungi saya di 08561123118 / 021. 7451311/ 021. 70283500 atau melalui e-mail: tuti300756@yahoo.com.

HARI INI

HARI INI KUINGAT SYAIR LAGU DWIKI DHARMAWAN:HAYDAR YAHYA, VOKAL OLEH SULIS TENTANG "IBU", KETIKA AKU MENDENGAR SYAIR DAN IRAMA LAGU ITU, AKU TERHENYAK...SADAR BAHWA AKU SELAMA INI TERBELENGGU DENGAN KESEDIHANNKU KARENA KEPERGIAN BAPAKKU. BETAPA AKU MASIH PUNYA IBU YANG JUGA SANGAT SAYANG DAN CINTA AKU SERTA ADHIK-ADHIKKU.

HARI INI KUTULIS SYAIR ITU UNTUK IBUKU,

Ibu..ibu..ibu..ibuibu..ibu..ibu..ibu
Ibu senandung laguku kunyanyikan slalu untukmu

Engkau penyejuk hatiku
Tanpamu tiadalah aku
Ku selalu kumohon doamubahagia hidup matiku
Ibu kaulah harapankutanpamu tiadalah aku
Sorga ditelapak kakimu ridho Allah dengan ridhomu

Begitulah sabda nabiku
Tanpamu tiadalah aku
Ibu perisai hidup kupertaruhkan nyawa bagiku

Cintamu terangi jalanku
Tanpamu tiadalah aku
ibu...ibu...ibu...ibu...ibu...ibu...ibu...ibu

TOTO CHAN

Informasi ini Tuti dapatkan ketika mengikuti pertemuan dengan Provisi Education yang kala itu membahas tentang metode pembelajaran. Kemudian informasi menjadi lebih jelas ketika Tuti mengikuti pertemuan dengan TPSN yang membahas juga tentang "Teacher Styles", terus ditambah lagi pengetahuan dari pertemuan dengan PGI yang diselenggarakan VETCO. Sebagai referensinya dibahaslah buku yang berceritera tentang Toto Chan ini. Sungguh, buku yang sangat luar biasa memberikan inspirasi dalam metode pembelajaran yang layak diterapkan. Dalam buku tersebut diceriterakan seorang Ibu guru yang menganggap Toto Chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama jam pelajaran berlangsung.
Mamanya pun mendaftarkan Toto Chan ke Tomoe Gakuen. Toto Chan girang sekali, disekolah itu para murid belajar di dalam gerbong kereta yang dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan diluar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikkan sekali kan ??Di Tomo Gakuen, para siswa juga diizinkan merubah urutan pelajaran sesuai dengan keinginannya. Setiap hari siswa memilih dan menentukan pelajaran ada yang mengawali belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuai dengan pilihan masing-masing. Karena sekolah itu begitu unik, Tota Chan pun merasa betah dan sangat senang belajar di sana. Di sana, tanpa disadari Toto Chan
belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga, yaitu tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri. Demikianlah, betapa metode pembelajaran dapat diperoleh melalui buku tersebut.
Akhirnya, di rumah saya berfantasi...dengan berbagai andaikan...andaikan...andaikan.... untuk negeriku tercinta ini...

Tuhan

"Tuhan, Engkau lebih tinggi dari pada yang paling tinggi dalam diriku, dan lebih dalam dari pada yang paling dalam, dalam batinku. Kini Engkaupun tahu, bagaimana suasana batinku, cinta-citaku dan segala yang aku mau." "Tuhan, aku tahu Engkau tak akan berpaling dariku, dan selalu melindungi dan menyayangiku." Tuhan, aku berterimakasih pada-MU."

Aku

Egoo eimi ho oon. Sum qui sum. I am who I am. Aku adalah Aku.

E-MAIL DARI TEMEN ANAKKU

Lebih baik hati2!
CERITA SEORANG WANITA TENTANG SUSU KACANG...KENYATAAN YANG MENARIKSilahkan sampaikan informasi ini ke temen temen cewek anda......Sesuatu yang perlu dicatat. Ini adalah kisah nyata ku, t id ak ada yangdiganti (dilebih-lebihkan atau dikurang kurangi). Ini semua adalah kenyataan, karena berhubungan dengan pengalaman saya sendiri, pendapatsaya d id asarkan pada apa yang telah saya baca dan rasakan. Semua ini sayamaksudkan untuk memperingati para wanita muda yang sadar akankesehatannya supaya t id ak secara bodoh merusak dirinya sendiri.Pada tahun 1989 saya lulus SMA di Texas dan akan pindah ke kota untuk masuk perguruan tinggi. Salah satu perubahan yang ingin saya lakukanadalah makan makanan yang lebih sehat. Setelah saya pindah ke Austin , Texas , kota yang sadar akan arti kesehatan, saya mulai membangun tubuhsaya dengan mengkonsumsi makanan terbaik dan tersehat yang dapat saya temukan. Tahu merupakan menu utama dalam makanan saya dan saya membelisusu kacang hampir setiap hari.Saya mengkonsumsinya sebagai campuran cerial atau hanya meminumnya begitu saya sebagai makanan tambahan. Saya membeli muffin yang terbuat dari sarisusu kacang, miso soup (sup jepang)dengan tahu, kacang kedelai, atau kecambah dari kacang kedelai, dsbnya. Semua literatur dalam majalah kesehatan dankebugaran mengatakan bahwa susu kacang dapat mencegah dari sakit jantung sampai kanker payudara. Hal itu karena disebakan oleh isoflavone(kandungan ajaib dalam kacang kedelai), sejenis hormon estrogen, yang membantu bekerja untuk membuat kamu tetap sehat dan awet muda.Saya kelihatan sehat sekali dan saya selalu berolah raga tetapi siklus ha id saya terhenti. Pada umur 20, saya mulai makan pil KB untuk membuatsiklus ha id saya teratur. Selain itu saya juga mengalami kesakitan setiap kali memperoleh ha id . Tubuh saya mulai gendut seolah olah otot saya jadilembek. Saya mulai menderita depresi dan mudah marah.Saya menyalahkan PMS (Post-Menstruasi) sebagai akibat ha id saya yang datang tak beraturan. Sewaktu saya berumur 25 tahun, mens saya begituburuknya sehingga saya t id ak bisa berjalan. Pil KB t id ak lagi bisa membuat ha id saya teratur atau mengurangi rasa sakitnya sehingga sayaberhenti meminumnya.Hal ini berlangsung hingga 2 tahun sampai saya menyadari bahwa rasa sakit ini t id ak lazim. Pada umur 27, dokter kandungan menemukan 2 buah kistadalam kandungan saya. Keduanya berukuran sebesar bola tennis dan saya melakukan operasi untuk menghilangkannya.Untunglah keduanya tumor jinak. Ahli kandungan tersebut menyarankan saya makan pil KB lagi tapi t id ak saya lakukan. Pada tahun 1998, dia(dokter kandungan) menemukan benjolan di payudara saya. Lagi lagi saya lakukan operasi dan lagi-lagi tumor jinak.Pada tahun 2000, kelenjar saya membengkak dan gusi saya meradang. Karena saya berpikir saya mengalami infeksi gigi, saya pergi ke dokter gigi yangmengatakan bahwa t id ak ada masalah dengan gigi saya. Setelah makan sejumlah obat antibiotik, bengkaknya t id ak kempes.Pada saat ini saya meraskan adanya satu benjolan kecil pada leher bagian kanan saya. Saya ceritakan pada Ibu saya bahwa saya ada masalah denganamandel saya. Dia menganggap saya mengada ada karena keluarga kami t id ak ada yang amandelnya ada masalah. Sewaktu benjolan tersebut makin besar sayamenemui seorang spesialis yang mendinogsa benjolan tersebut sebagai Papillary Thyro id Carcinoma. Setelah beberapa test, ternyata itu adalahkanker.Saya dan tunangan saya sangat terkejut. Kami t id ak siap dan saya sangat takut. Segera kami menjadwalkan operasi. Dokter spesialis tersebutmengatakan bahwa hanya setelah operasi ahli patology baru dapat menetapkan apakah itu kangker atau bukan. Mereka menemukan sebuah tumordi sebelah kanan bagian belakang amandel saya yang terdiri dari sel yang tak beraturan dan juga sebuah tumor lain di sebelah kiri sehingga seluruhamandel (tonsil) diangkat. Mereka mengatakan bahwa setelah mengalami iodine radioaktif saya akan selamat dan berumur panjang.Setelah pengobatan, saya mulai mencari apa penyebab semua ini. T id ak pernah sedikitpun terbersit dalam otak saya penyebab semua ini adalah sarikedelai yang saya konsumsi selama hampir 10 tahun. Lagi pula, sari kedelai itu sehat. Saya secara tak sengaja menemukanwebsite yang menghubungkan antara amandel dan konsumsi sari kedelai dan persekongkolan yang memasarkan sari kedelai sebagai makanan sehat, yangmana sebenarnya t id ak lain adalah sisa olahan beracun dari industry minyak sayur. Ini benar benar gila.T id ak ada majalah kesehatan dan kebugaran yang mengatakan bahwa soya itu berbahaya. Saya mengunjungi herbalist yang d id ianogsa mengalami kankeramandel di tahun 1985. Dia mengatakan bahwa soya adalah penyebab semua itu. Dia mengalami pengangkatan kandungan karena adanya kista danmasalah kandungan yang lain.Beberapa bulan kemudian rekan yang lain yang juga mengkonsumsi soya mengalami kanker amandel.Seorang gadis di Inggris yang saya jumpai melalui internet dalam suatu forum kanker amandel juga baru saja mengalami operasi dan dia baru berumur 19 tahun. Apa yang terjadi?Kanker payudara dihubungkan dengan estrogen. Yang berfungsi seolah-olah estrogen adalah SOYA. Tetapi saya t id ak pernah mencurigai soyasebagai penyebab karena sampai sekarang saya t id ak pernah menemui artikel yang menyatakan soya bisa berbahaya.Para wanita yang mengkonsumsi soya sebelum mengalami masalah tonsil akan terus mengkonsumsinya setelah itu apabila mereka t id ak sadar apa yang dapat disebabkan soya, apa aja kandungan soya dan bagaimana reaksinya terhadap tubuh wanita.Menurut saya ini adalah salah satu alasan mengapa wanita yang mengalami kanker amandel akan mengalami kanker payudara juga nantinya. Teman sekerjasaya yang pencinta berat soya rambutnya mulai rontok dan menjadi gemuk meskipun dia terus olahraga selama jam istirahat dan setelah jam kerja,dan hanya makan apel dan jeruk untuk makan siang. Dia baru saja mengangkat kista dalam kandungannya. Saya memperingati dia supaya berhenti minum soyadan mennghubungkannya dengan websites tetapi sampai masalah ini masuk berita malam di 4 station TV, wanita akan tetap menderita. Semenjak adanyamasalah dengan tonsil saya, selama 2 tahun terakhir ini saya t id ak pernah menyentuh soya.Hai para pembaca, mohon gunakan cerita saya ini sedapat mungkin untuk memperingati para wanita muda yang berpikir bahwa mereka akan lebih sehatdan awet muda dengan mengkonsumsi soya. Sangat t id ak fair apabila informasi mengenai bahaya soya t id ak disebarkan. Banyak mereka disanayang mengalami hal ini dan adalah pukulan yang berat apabila anda mengetahui bahwa anda tak sesehat yang anda kira dan informasi yang anda harapkan adalah salah !
Buat Cewek harus BACA!!!!!
Buat Cowok, buat pengetahuan aza.....
Tolong diforward lagi ke cewek yang dikenal.....

KIRIMAN E-MAIL DARI MAS JALU NOORCAHYO

PEREMPUAN MEMBERDAYAKAN LAKI-LAKI
Kolom oleh : Viddy AD DaerySelama ini,wacana yang tersedia di dunia hubunganlaki-laki dan perempuan dalam bidangpemberdayaan— terutama hal itu akan diperingati ataudiwacanakan kembali jika pas menjelang atau sekitarHari Kartini,atau boleh juga pada Hari Ibu—adalahlaki-laki atau bersama-sama antara laki-laki danperempuan berupaya memberdayakan perempuan.Kenapa tidak ada wacana perempuan memberdayakanlaki-laki ? Padahal dalam sejarah,bahkan sebenarnyadalam kehidupan sehari-hari sekarang,sangat banyakkasus perempuan-perempuan perkasa yang tidak hanyasanggup memberdayakan sesama perempuan, namun jugaberhasil memberdayakan laki-laki.Artinya,ada sosok atau tokoh perempuan yang berhasilmemberdayakan laki-laki yang pada mulanya hanya tokohyang tersembunyi, lalu diberi kesempatan olehperempuan,hingga laki-laki tersebut berhasil menjaditokoh besar di masa depan. Tanpa pemberdayaan olehperempuan itu,laki-laki tersebut mungkin hanya tumpasatau menjadi tua dan mati tanpa pernah berperan besardalam sejarah.Salah satu yang fenomenal dalam sejarah Indonesiaadalah,ketika Ratu Majapahit,Tribhuana Tunggadewimemberdayakan dan memberi kesempatan Gajah Madamenjadi Mahapatih Majapahit.Gajah Mada yang padaawalnya hanya merupakan bhayangkara biasa/tentarapengawal raja kelahiran desa Mada,Lamongan, JawaTimur,akhirnya mampu mempersatukan Nusantara—mulaiwilayah Pattani ( kini masuk Thailand selatan ),sampai yang kini disebutMalaysia,Singapura, Indonesia, Brunei dan Timor Leste,semua bersatu dalam payung Kerajaan Majapahit Raya. SIAPA RATU TRIBHUANA TUNGGA DEWI ?Nama asli Tribhuwana Wijayatunggadewi (atau disingkatTribhuwana) adalah Dyah Gitarja. Ia merupakan putridari Raden Wijaya dan Gayatri. Memiliki adik kandungbernama Dyah Wiyat dan kakak tiri bernama Jayanagara.Pada masa pemerintahan Jayanagara (1309-1328) iadiangkat sebagai penguasa bawahan di Jiwana bergelarBhre Kahuripan.Suami Tribhuwana bernama Cakradhara yang bergelarKertawardhana Bhre Tumapel. Dari perkawinan itu lahirDyah Hayam Wuruk dan Dyah Nertaja. Hayam Wurukkemudian diangkat sebagai yuwaraja atau Raja Mudabergelar Bhre Kahuripan atau Bhre Jiwana atau PenguasaTanah Jawa Timur, sedangkan Dyah Nertaja sebagai BhrePajang, artinya Penguasa Tanah Pajang ( Jawa Tengah ).Menurut kitab kuno “Serat Pararaton”, Jayanagaramerasa takut takhtanya terancam, sehingga ia melarangkedua adiknya menikah. Setelah Jayanagara meninggaltahun 1328, para ksatriya pun berdatangan melamarkedua putri. Akhirnya, setelah melalui suatusayembara, diperoleh dua orang pria, yaitu Cakradharasebagai suami Dyah Gitarja, dan Kudamerta sebagaisuami Dyah Wiyat.Pemerintahan TribhuwanaMenurut kitab kuno “Negarakretagama” alias “DesaWarnana”, Tribhuwana naik takhta atas perintah ibunya(Gayatri) tahun 1329 menggantikan Jayanagara yangmeninggal tahun 1328. Ketika Gayatri meninggal duniatahun 1350, pemerintahan Tribhuwana pun berakhirpula,digantikan putranya,Hayam Wuruk aliasRajasanegara.Berita tersebut menimbulkan kesan bahwa Tribhuwananaik takhta mewakili Gayatri. Meskipun Gayatrihanyalah putri bungsu Kertanagara, tapi mungkin iasatu-satunya yang masih hidup di antara istri-istriRaden Wijaya sehingga ia dapat mewarisi takhtaJayanagara yang meninggal tanpa keturunan. Tetapi saatitu Gayatri telah menjadi pendeta Buddha, sehinggapemerintahannya pun diwakili putrinya, yaituTribhuwana Tunggadewi.Menurut Negarakretagama, Tribhuwana memerintahdidampingi suaminya, Kertawardhana. Pada tahun 1331 iamenumpas pemberontakan daerah Sadeng dan Keta,dibantutentara Bhayangkara yang sedang naik daun bernamaGajah Mada. Setelah berhasil menumpas pemberontakanSadeng dan Keta ( Lumajang ), maka TribhuanaTunggadewi semakin terpesona kepada kemampuan politikGajah Mada,lalu diberinya jalan untuk melejitkankarir,mula-mula diberi kesempatan sebagai Patih DesaDaha,lalu dipindah menjadi Patih Kota Kediri,danakhirnya diangkat menjadi Patih Ibukota NegaraMajapahit dan bahkan akhirnya menjadi Mahapatih atauPerdana Menteri.GAJAH MADADan siapa yang tidak mengenal Gajah Mada ? MahapatihMajapahit yang orang biasa kelahiran desaMada,Lamongan, Jawa Timur ketika Majapahit diperintahRatu Tribhuana Tungga Dewi. Saat itu kerajaanmenghadapi pemberontakan Ra Kuti.Gajah Mada saat itu melamar menjadi PasukanBhayangkara, dan akhirnya mampu menjadi Kepala PengawalRaja, membawahi seluruh pasukan Majapahit.Ia diberi mandat untuk menumpas pemberontak, meredamdisintegrasi. Dengankeahlian di sektor polkam dan keahlian olahkeperajuritan serta strategimiliter, Gajah Mada mampu menumpas pemberontak.Orang pertama Majapahit adalah Ratu Tribhuana TunggaDewi, tetapi setelah Gajah Mada diangkat sebagaiMahapatih alias Perdana Menteri, yang menjalankan rodapemerintahan adalah Mahapatih Gajah Mada. Tapi, GajahMada bukan orang yang haus kekuasaan. Ambisinya hanyamengabdi kepada negara, mempersatukan Bhumi Majapahit.Untuk membuktikan kesetiaannya, ia bersumpahtidak akan memiliki keturunan agar di kemudian harikebesaran namanya tidakdimanfaatkan anak keturunannya.Tribhuana Tungga Dewi digantikan Hayam Wuruk yangketika dilantik menjadi RajaMajapahit, usianya sekitar 20 tahun. Kembali GajahMada berperan mendampingiraja muda. Dalam bimbingannya, Hayam Wuruk mencapaipuncak kejayaan Majapahit.Itulah balasan luar biasa Mahapatih Gajah Mada,orangbesar Nusantara,kepada Ratu Tribhuana Tunggadewi,yangtelah ”memberdayakannya” ,sehingga dari orangkecil,rakyat biasa,atau prajurit rendahan,hingga mampumenggapai pangkat tinggi,hanya demi bakti kepadanegara,nusa dan bangsa!Itulah hasil pemberdayaanlaki-laki oleh perempuan yang bijaksana!DARI ANUV CHAVIDDY

sumber: www.suarabanten. comUN Di Banten: Dari Gangguan Pejabat Hingga Waktu UN Tak Cukup Rabu, 23 April 2008 Edit Oleh: Andi / RahmanSERANG – Sejumlah perserta ujian nasional di Banten mengaku, waktu yang disediakan untuk menyelesaikan soal-soal dirasakan tidak cukup. Mereka mengaku di antaranya banyak yang mengisi soal secara acak. Selain itu, kunjungan pejabat ternyata mengganggu konsentrasi peserta UN. Namun Hingga hari kedua, Rabu (23/4) secara keseluruhan, pelaksanaan UN berlangsung tertib.Saedah, peserta UN di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Serang sempat menangis histeris seusai UN mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama UN, Selasa (22/4). Dia mngaku banyak soal yang belum diisi, sehingga khawatir tidak lulus. “Saya baru tandai untuk diberi bulatan, tapi waktu sudah habis,” katanya menangis tersedu-sedu.Sementara itu, hasil evaluasi Dinas Pendidikan (Dinidik) Provinsi Banten pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada hari pertama menemukan amplop yang isi soal ujian nasional di sekolah menengah atas (SMA) Kabupaten Pandeglang kurang jumlahnya. Seharusnya terdapat 20 soal dalam satu amplop tetapi hanya 19 soal saja, terpaksa pihak sekolah mengambil kekurangan soal dari naskah cadangan yang sudah disiapkan oleh pihak Departemen Pendidikan sebnayak 1,5 persen dari jumlah peserta ujian.Di SMA 2 Pandeglang terjadi pembagian soal Bahasa Inggris di ruangan 5,6 dan 7. Ini disebabkan amplop Bahasa Indonesia ternyata berisi soal-soal Bahasa Inggris. “Ini bukan kesalahan yang disengaja, tetapi pencetaknya yang salah memasukan naskah. Di amplop tertulis soal Bahasa Indonesia, ternyata berisi soal Bahasa Inggris,” kata Idah, pengawas UN.Gangguan pejabatHari pertama, UN juga diwarnai dengan “gangguan” dari kunjungan pejabat seperti Gubernur, Bupati dan Walikota. Bahkan, di Kota Pandeglang, Irna Narulita yang hanya berstatus isteri Bupati Pandeglang, Ahmad Dimyati Natakusumah, dalam pengertian bukan pejabat struktural di pemerintahan, “nyelonong” masuk ruang ujian di SMAN 2 dan SMAN 6 Pandeglang. Aksi isteri Bupati Pandeglang ini sempat membuat kosentrasi perserta ujian terpecah.Sedangkan Aat Syafaat, Walikota Cilegon memang tidak masuk ke ruangan UN. Namun rombongan pejabat yang berjumlah puluhan orang itu membuat gaduh sekolah yang dikunjungi. Sedangkan aksi Bupati Serang, Taufik Nuriman melakukan aksi pemeriksaan tas-tas dan peralatan yang dibawa peserta ujian di SMAN Anyer dan Keramatwatu. Bupati menanyakan pesawat HP dan catatan-catatan yang mungkin melekat di tubuh peserta ujian.Tak UjianSementara berdasarkan data dari Dindik Kota Cilegon, terdapat 46 siswa tidak mengikuti UN. Dari jumlah tersebut tujuh orang menikah dunia dan satu orang meninggal dunia, dari jumlah itu 19 siswa dari SMK, 23 siswa SMA dan 4 orang dari MA. Dari data yang di himpun, para siswa yang memilih menikah muda itu dilakukan oleh siswa SMKN 2 Cilegon, sebanyak satu orang, SMK YP 17 sebanyak dua orang, SMK YP Fatahilah sebanyak tiga orang.Koordinator UN SMA/SMK Dindik Banten, Dadang Sofyan mengatakan, untuk evaluasi secara keseluruhan seperti jumlah siswa yang tidak bisa mengikuti seluruhnya akan diketahui pada hari pelaksanaan UN berakhir pada tanggal 24 April mendatang.”Laporan secara keseluruhan belum kami terima, evaluasi baru akan kita peroleh semuanya saat UN berakhir,” kata Dadang.Untuk sekolah yang terpaksa mengambil naskah cadangan akibat kerusakan soal atau kekurangan, dalam berita acaranya nanti dibuat oleh pihak sekolah. “Kekurangan soal itu saya rasa human error, sebab kita tahu pemerintah pusat bukan hanya mengurusi satu soal saja tetapi jutaan. Untuk Prrovinsi Banten saja jumlahnya 81.914,” ujarnya.Kepala Dinas Pendidikan, Provinsi Banten Eko E Koswara mengatakan, para siswa yang tidak ikut UN karena memilih menikah itu akan diberikan kesempatan pada ujian persamaan Program Paket C. “Memang dalam aturannya tidak boleh, sebab yang disebut siswa atau siswi itu adalah mereka yang belum menikah,” katanya.Dari 81.914 siswa yang ikut ujian se-Provinsi Banten terdiri dari siswa Kabupaten Tangerang sebanyak 28.418 dengan rincian peserta UN SMA 14.064, Madrasah Aliah (MA) 3.263, SMK 117, dan SMA LB 4 siswa. Kabupaten dan Kota Serang, jumlah peserta UN 14.440, untuk peserta UN SMA 7.442, MA 3.136, SMK 3.827, dan SMA LB 4.Kabupaten Pandeglang 6.973 siswa yaitu, SMA 3.379, MA 1.737, SMK 1.852 dan SMA LB 5 siswa. Kabupaten Lebak sebanyak 6.741 peserta, SMA 4135, MA 1223, SMK 1380 dan SMA LB 3. Kota Tangerang 20.344, terdiri dari peserta SMA 0.291, MA 755, SMK 9.283 dan SMA LB 15, dna terkhir Kota Cilegon sebanyak 4.998, dengan rincian SMA 2.318, MA 1.073, SMK 1.604 dan SMA LB 3 orang. (nr)Iman Nur Rosyadi Jalan Letu Sumadi No.9Serang - BantenIndonesia 42118

Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikiran nya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia ungkapkan juga tentang pandangan: dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..."Kartini juga mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah dan tersedia untuk dimadu pula. Pada bab awal ini.Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup.Kartini sangat mencintai sang ayah. Namun ternyata, cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah, dalam surat, juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi-terutama ke Eropa memang diungkap dalam surat-surat. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Dan ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.Kemudian, pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niatan untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.Pada saat menjelang pernikahan, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.---Semoga kita tidak hanya sekedar mengenang hari lahir beliau, tapi juga memahami cita-cita luhur beliau dan lebih banyak lagi kaum perempuan berprestasi dan berkomitmen tinggi agar bangsa kita (perempuan) terus maju dengan apapun profesinya. Bagi para guru (perempuan) bisa terus maju menjadi contoh kartini-kartini masa kini bagi kartini-kartini kecil dengan komitmen mengutamakan pendidikan luhur, bermakna dan berkualitas.Salam
JALU NOORCAHYO

OBROLAN OYT DENGAN JACKIE MUAYA

Dear Bu Jackie dan Milis Dikbud semuanya yang peduli memajukan *Diklat* diIndonesia.*Menyadari kelemahan diri adalah pangkal kemenangan!!*Malahan saya setuju dengan pendapat Hemi, bahkan kita ini kembali mundur kejaman rakyat miskin yang makin membengkak.Bandingkan dengan RRTiongkok yang ekonominya sudah demikian majunya,menduduki posisi kedua negara ekonomi (yang sudah dikoreksi menurut IMF)melampaui Jepang atau hanya beda sedikit saja, karena menurunnya kursdollar. Namun tetap maunya Pimpinan RRT mengkategorikan diri sebagainegara berkembang, karena masih besarnya jumlah rakyatnya yang masih belumterangkat menuju pendapatan negara maju, berhubung besarnya jumlahpenduduknya. Usaha memakmurkan secara merata antara lain menhapuskan pajakbagi petani. Membebaskan beaya wajib belajar, termasuk Tibet yang lebihdulu. Perjuangannya masih banyak yang harus dilakukan.Perbedan menyolok kita dan RRT diperparah lagi, Lho kita kenapa maludikatakan sebagai negara berkembang, kalau kenyataannya pendidikan wajibbelajar saja tak mampu memenuhinya. Sedangkan RRT negara sudah majumenghendaki RRT diketegorikan masuk kejajaran negara berpendapatan menengah,masih juga ingin disebut berkembang karena pendapatan rata rata perkapitameski sudah diatas $2000.- , namun selisih kaya dan miskin masih besar, makamasih banyak usaha yang harus dikerjakan untuk mengecilkan perbedaan itu.Paling tidak seperti Jepang, dimana perbandingannya kaya dan miskin tidakmelampaui 1:10. Karena selisih kaya dan miskin itulah yang menjadi pertandakemakmuran developed country. Bukan besarnya ekonomi sebagai pedoman yangingin dicapai. Hal ini juga termasuk hitungan untuk RI, Memang golonganelite pendapatanya sudah melampaui rata2 negara maju, namun sebagian besarRakyat masih jauh dibawah kemiskinan.( seperti juga di USA, bahkan mulaitimbul banyak)Sebenarnya RRT dijadikan pada tahun 1949, lebih belakang dari RI th 1945selisih 4 tahun, Namun sedjarah Tiongkok itu kan dimulainya lebih dari5000th yang lalu.Sepanjang sejarah kebudayaan dunia menduduki satu poros kebudayaan yangpaling tua dan kekal, dibandingkan kebudayaan lainnya yang sudah hilang dariperadaban (budaya Mesir, Amerika Latin). Dan kebudayaan lainnya yang masihterpecah belah, Christianity yang telah terbelah menjadi Protestant,Ortodhox, dan Katolik tentunya. Begitu juga Negara negara Islam yang masihberkutat mau jadi pimpinan inti antara Arab, Pakistan, Iran, Turkey, IslamBalkan dan ex Uni Sovyet, dan bahkan Indonesia yang berpenduduk beragamaIslam paling besar didunia memiliki kondisi yang berbeda pula keaedaannyakarena kebebasan beragama hingga Islam bercampur dengan Kristen, Budha,Hindu. Konfusius dll.Peradaban Hindu di India juga telah mengalahkan kebudayaan Budha dalamnegeri dan Budha telah berobah bentuknya dibanyak negara berbeda bedapenafsirannya.Tengok Kebudayaan China yang masih tetap bentuknya meski dengan penafsiranyang berbeda aplikasinya diberbagai jaman, dari aplikasi Peramalan yangterus berjalan, Aplikasi kedokteran pada 4000 tahun yang lalu, keaplikasiilmu perang Suntzu 3000tahun yang lalu, dan berkembang ke aplikasikemasyarakatan dan kebajikan oleh Konfusius 2500 tahun yang lalu yangbertahan hingga kini setelah RRT memasuki jaman keterbukaan dan ekonomipasar bebas (pengaruh dari kebudayaan Barat) kombinasi dengan ekonomisosialis ex PKT,(juga dari kelompok poros Orthodox Uni Sovyet yangmemperolehnya dari Barat juga) yang dikatakan ekonomi sosialis bercorakkanTionghoa, dasar filsafah Penggabungan kebudayaan itu adalah tetapdipengaruhi oleh Konfusianisme dan bila di gali kembali adalah kembali keI-Ching (The book of change, sedikit keterangan bisa dilihat di Wikipedia,atau search engine lainnya) yang berumur lebih dari 5000 tahun yang laluitu. Tetap menaungi kebudayaan Tionghoa, dengan aplikasi kini dengansemboyan *Keharmonisan Dunia. *Kebudayaan yang bertahan ribuan tahun tanpamengalami perobahan.**Jadi tak perlu kecewa sama sekali bahwa kita menyadari kelemahan kita ,bahwa kita masih dalam taraf negara berkembang. Dengan menyerap berbagaipengalaman dan kebudayaan yang kuno dan dapat bertahan, tentunya kita pastidapat mengikuti kemajuan bangsa lain lainnya didunia. Dimulai oleh pimpinanBangsa Tionghoa dan rumpun kebudayaan yang terdekatnya adalah menjadipimpinan ekonomi dunia hingga masa bangkitnya negara Barat pada tahun1800an, dan kebobrokan sistem kerajaan feodal yang bercokol terus diTiongkok, hingga dikalahkan oleh Hegemoni Barat yang akibat revolusiindustrinya menjadikannya aggresif, kolonialis, imperialis, dan Kapitalisdengan Demokratis ala Barat, yang berhasil menaikkan kemampuan pemenuhankebutuhan material yang sudah demikian berlebihannya, hingga sudah saatnyakembali lagi ketujuan semula keseimbangan antara memenuhi kebutuhan materidan spiritual. Nah hal itulah yang sekarang terjadi di RRT. dan tentunyadidunia. Termasuk RI. yang relatif memiliki sejarah dan kebudayaan yangmasih muda (dibentuk 1928 Sumpah pemuda), Sekarang ini sedang menujukesinergian berbagai kebudayaan yang saling bercampur baur, namun pasti akanmenuju kesatuan yang baik bagi kemakmuran bangsa.Sekali lagi tak perlu kecewa kita menyadari keterbelakangan kita, apalagihanya menyebut diri sebagai negara berkembang.*"Belajar dari kuno, kreasikan yang baru"* itu adalah tulisan kaligrafiyang dituliskan oleh Perdana Menteri Jepang Mr. Fukuda ketika berkunjung keKuburan Keluarga Konfusius di Gifu Tiongkok belum lama yang lalu. Menirukanajaran konfusius *"Belajar yang lama, Ketahui yang baru".*Jepang, Korea, Taiwan, Singapore, dan Vietnam adalah ruimpun ekonomi Asiayang berdasarkan kebudayaan I-Ching itu. Sekarang Australia dengan pimpinanperdana menteri Australia Kevin Rudd yang fasih sekali berbahasa Chinese.Mulai memalingkan diri juga menuju kekelompok Asia. Mau tak mau lepas darikekuatan Barat yang mulai melemah, Krisis ekonomi sudah mulai melanda USAsebagai lambang keberhasilan ekonomi Barat, yang bertahan hanya 200 tahunansaja dimulai dari revolusi industri pada tahun 1800an, mungkin masihbertahan beberapa dekade kedepan lagi, maka pimpinan ekonomi diramalkanbakalan beralih kekelompok Asia kembali tendensinya.Tiba saatnya kita mawas diri, belajar dari sejarah kuno, kreasikan kearahmasa depan yang lebih baik. Konsolidasikan berbagai kebudayaan yang hidupberdampingan, sinegikannya menuju kemakmuran bangsa!OK, sudah malam saya akhiri sampai sini dulu, kalau minat melanjutkandiskusi boleh kita sambung lagi.Namun yang lebih penting setelah itu adalah bagaimana merealisasikannya. Itu hal yang saya masih tak mampu mengerjakannya.S alam OYT

JACKIE MUAYA TEMAN MILIS DI INDO POS

Kalau disarikan dari uraian Pak Oei, ya setiap negara dan bangsa didunia ini, adalah negara berkembang karena ada kehidupan di dalamnya. Setiap tahap perkembangan dari zaman ke zaman harusnya menunjukkan kemajuan. Negara-negara Eropa, Amerika, Jepang, Tiongkok, Singapura bahkan Malaysia dll, menyadari dan menganalisa kelemahan2 yang dihadapi mereka dan membuat upaya dan strategi serius untuk mengatasinya dan di tahap berikutnya mereka usahakan melihat hasil yang diinginkan. Demikian seterusnya, sampai mereka tiba pada tahap sekarangpun, Pemerintah yang diberi mandat oleh rakyatnya, melakukan upaya integral, untuk mencapai kemajuan/perkembang an. Mereka bukan sekedar berkembang, tapi BERTUMBUH dan menjadi jauh lebih baik.( Getting better and better ). Geliat Tiongkok yang melahirkan eksklamasi : THE DRAGON IS BREAKING THE GATES , menyadari bahwa masa berkepompong dalam tirai bambu yang begitu lama, memerlukan waktu sangat lama untuk memajukan seluruh rakyatnya yang berjumlah 1,3 milyar itu. Dan itu tidak mudah. Tapi pemerintahnya punya tekad kuat untuk menjadi the best, dan step by step mereka berhasil mengatasi titik-titik kelemahan mereka yag begitu banyak, dengan cara belajar dari negara-negara hebat pendahulunya. Mata dunia memandang kepada negara itu, dan berdecak kagum sambil ketar-ketir takut ekonominya dilanda “banjir kiriman” dari negeri Naga Merah itu. Tiongkok belajar dari sejarah Jepang, Amerika dan beberapa negara Eropa seperti Jerman, dari masing-masing keunggulan mereka dan menggabungkannya jadi satu dalam konsep dan target yang jelas, walaupun dengan segala cara, sampai yang tercela sekalipun (seperti penggunaan bahan2 kimia yang berbahaya dalam makanan, dan produk lainnya, dan menjadi penadah illegal logging terbesar dari Indoneia , untuk mendapatkan hasil produksi yang murah dan mengalahkan produk2 unggulan di pasar dunia, terutama di negara-negara berkembang di Asia-Afrika ).Dia bersinergi dan membeli berbagai merek dunia yang kuat, demi penguasaan ekonomi dunia dan demi menghidupi rakyatnya yang bagai rayap itu. MEREKA BELAJAR TERUS untuk MAJU TERUS.Kalau kita, kata-kata “negara berkembang” selalu dipakai sebagai excuse untuk menutupi kegagalan-kegagalan untuk membawa rakyat semakin maju dan bertumbuh. Contohnya pendidikan kita. Masa sudah 62 tahun merdeka, masih meributkan soal UN/UAN/UAS yang tidak selesai2 sampai saat ini. Ini namanya bukan bertumbuh, tapi semakin mengerdil, karena mengerdilnya jiwa sebagaian besar manusianya yang diberi wewenang mengemban tugas. Pejabat banyak yang jangankan belajar terus, baca buku saja malas. Ada yang hafal benar sejarah kemajuan teknologi dan kebudayaan dunia dan memberi ceramah sana sini, tapi sekedar menuai decak kagum dari mahasiswa atau audience nya, sesudah itu mereka semua tidur dan melupakannya. Ketika bangun, mereka bingung melihat banjir dalam rumah, mencari gas pengganti minyak tanah yang hilang, sulit ditemukan. Biaya sekolah dan rumah sakit yang menjerat leher, etc, etc. Hari gini masih meributkan soal mengganti minyak tanah dengan gas, dan gasnya ikut ngumpet dan mahal pula. Maka sebagian rakyatpun kembali ke kayu bakar. Cari minyak goreng susah dan mahal, sehingga sebagian rakyat menggoreng pakai air, dan sudah bersyukur kalau bisa beli minyak bekas dari restoran-restoran besar atau pabrik snacks lewat para calo. Ini fakta, bukan cerita rekayasa.( nanti saya kirimi datanya kalau mau )Ada rakyat yang makan nasi aking sementara sebagian orang kaya dan seakan-akan kaya, bersukaria di pub, café atau bergerombol di Mc D atau KFC, dsb. Ketimpangan terasa di sana sini. Pak Oei dan teman-teman sebaya , masih ingat/ngalami antrian panjang di tahun 40 an sesudah proklamasi ? Rakyat antre beras. Masih ingat di tahun 50 -60an, banyak rakyat makan jagung dan bulgur bantuan Amerika? Jangankan mentega dan keju, cari susu saja rada-rada susah. Saya ngiderin jakarta untuk cari susu bayi saya yang hanya cocok dengan Camelpo, waktu itu. Dapat-dapat di pasar gelap Glodok. Masih ingat kita booming minyak di era 70 an ? Hutang2 luar negeri menghasilkan gedung2 pencakar langit, dsb. Orang mulai mengenal gaya hidup metropolitan, KFC dan Mc D di era 80 an ? Seakan-akan kita makmur. Pertengahan tahun 90 an ada krisis moneter, kita crashed dan karena fondasi kita rapuh, karena sifat yang selalu tampil “ seakan-akan” itulah kita terpuruk danterseok-seok sampai saat ini.Kalau di negara seperti KoreaSelatan, misalnya, para pemipin negara memberikan contoh konkrit cara hidup sederhana sebelum menganjurkan rakyatnya hidup hemat, maka di negara ini sebaliknya. Saya ingat pertengahan 70an, Korea adakan gerakan hemat beras. Dari Presiden sampai rakyat pada hari-hari tertentu tidak makan nasi tapi kacang2an dan mi. Beras dihemat dan dikumpulkan lalu diekspor. Sekitar tahun 1974, Indonesia “pinjam” beras dari Korea, karena Korea tak mau jual ke Indonesia. Kembalinya harus beras lagi. Kalau di Indonesia, rakyat disuruh ikat pinggang tapi yang nyuruh, susah pakai ikat pinggang sangking “gendutnya” ,dan terus saja perut itu diisi dengan segala rupa junks .Di era kejatuhan Suharto, saya melihat antrean panjang di mana-mana. Antre beli minyak goreng dan gula pasir. Dan hari gini kita masih membaca berita banyak orang mati kelaparan, banyak anak putus sekolah, banyak guru nyambik jadi tukang pulung, tukang ojek, penjual abu gosok, penggali kubur, dsb yang merupakan sad strories negeri tercinta yang kaya raya ini. Memang ini negara berkembang, tapi yang semakin berkembang kesulitannya. Majunya ke belakang, bukan ke depan, kawan ! Sorry to say. Kalau kita komplain soal tersebut diatas, lalu banyak orang /pejabat excuse : Ya, jangan dibandingkan negara lain dong, kita kan negara berkembang. Memang kalau mau bandingkan harus apple to apple, tidak bisa dengan yang lebih tinggi, walaupun kita lebih dulu lahir ke dunia merdeka. Mari kita cari pembandingnya. Dari negara-negara Afrika ? yang mana ?.Saya belajar bekerja di pers, tahun 1970, di Utusan Melayu Group, sebuah group penerbitan pers di Malaysia, Di sana saya dianggap paling hebat karena datang dari Indonesia, negara yang dianggap hebat, lebih pandai, dsb, sehingga sering diundang berceramah di mana-mana, bahkan talk show di Radio-TV Malaysia. Mereka belajar dari Indonesia dan menghormati orang-orang Indonesia. Guru-guru dari Indonesia banyak dipekerjakan di Malaysia dengan gaji dan tunjangan yang sangat bagus.Segala yang berbau Indonesia, apalagi bintang film, sangat digandrungi. Saya paling frustrasi kalau diundang bicara, terus ditanyai tentang wayang ( film ) Indonesia dan semua artis2nya.. Tentang Erni Djohan dan Titik Puspa yang sangat polupler di sana. Lha wong saya hampir tidak pernah nonton film Indonesia atau kenal artis2. Gaji para manager di Indonesia lebih tinggi. Ini saya ketahui 10 tahun kemudian, setelah saya bekerja di Bristish American Tobacco ( selama 10 tahun ) dan dikirim job training ke Malaysia, Singapore dan Hongkong, sebelum ke negara-negara lain.. Perbedaan antara gaji di Malaysia tahun 1970an dan tahun 1980an, antara langit dan bumi. Gaji BAT Malaysia, Singapore dan Hongkong yang dulunya di bawah Indonesia, saat itu sudah jauh diatas. Ternyata gaji manager di Indonesia paling rendah. Demikian juga kemajuan pendidikan rakyatnya, saat itu sudah jauh lebih maju. Itu kan sama-sama masih disebut negara berkembang, yang merdekanya belakangan, kawan..Saat ini, mereka sudah lebih lagi kemajuannya. Tahap demi tahap, kemajuan mereka tampak jelas, walaupun di sana-sini masih banyak kelemahan juga. Itu sebabnya sekarang mereka sudah sangat “pede” mengangkangi Indonesia. Mau membajak apa saja, dari kebun sawit, hutan, sampai batik, reog dan lagu, menyewa lahan-lahan eksotik untuk resort wisata, di Kalimantan, dianggap kecil saja. Di negara- negara seperti yang saya sebutkan itu , ada target perencaaan yang jelas dengan hasil yang terukur, kemajuan seperti apa yang akan dicapai, secara nasional dalam waktu tertentu. Jadi tidak jalan ditempat, berkutat dengan persoalan yang itu-itu lagi.Saya salut pada sikap Korea Selatan.. Ketika saya berada di sana tahun 1979, Menteri Pendidikan Korea mengatakan bahwa Korea sejak awal, mengalokasikan anggaran Pendidikan itu sebagai yang utama dan yang terbesar.( bukan pembangunan fisik berupa gedung, mall dll untuk menunjang pembangunan ekonomi ). Yang dibangun sebagai fondasi negara adalah pendidikan ( scholar, mental, moral dan spiritual ). Di atas dasar pendidikan yang baik itu mereka melakukan pembangunan yang lainnya : ekonomi, sosial, dsb, sehingga fondasi negara itu kokoh.Sungguh suatu langkah yang tepat. Krisis Moneter 1997 dimulai dari Korsel, tapi cuma goyang sebentar saja, lalu segera bangkit dan berlari kembali.Demikian juga dengan Malaysia Kita yang kena Krismon belakangan, celentangnya lama amat ya?Ini bukan untuk mengecilkan arti Indonesia atau mengajak pesimistik, tapi saya ingin menggugah, sudah waktunya kita malu pada diri sendiri, kepada bangsa lain dan kepada Tuhan yang memberikan kita tanah air yang kaya raya dan indah. Mengapa sebagian besar rakyat kita miskin dan makin banyak yang tidak bisa bersekolah ? We are moving backward, ke zaman ketika Republik ini baru dibidani Sukarno-Hatta. So what’s wrong with Us ? Diperlukan action konkrit, tapi semua bertanya: How and from where should we start ? Karena semua juga bingung dan tidak tahu, ya sudah, kita saling tukar komentar saja. Kalau toh ada action, sangat sporadis dan casual atau bersifat firefighting . Sebagian lagi , yang berkocek padat, buat sekolah bagus dan mahal, kalau perlu ada label “international” dan yang masuk, maaf, cuma yang sanggup bayar berjut-jut. Rakyat miskin sih cukup terkejut-kejut saja. Saya pun harus jujur, bahwa saya juga tidak tahu bagaimana cara membenahi pendidikan kita, apalagi negara. Paling banter, ya ikut koar-koar di milis seperti ini, hoping somebody or some people might be awakened and start something, even small, but can grow into something spectacular for the betterment of this beloved country’s education . Who Knows?Yang capek ngoceh : Jackie

CARA MENDISIPLNKAN ANAK: HARTATI NURWIJAYA

Cara Mendisiplinkan Anak“Aduh kok anak saya enggak mau dengar? Kok sulit diatur ya?”Kalimat yang sering terdengar diantara para orang tua maupun kakek dan nenek yang mempunyai cucu.Dibawah ini ada tujuh macam cara yang dapat Anda terapkan ada anak sedini mungkin, berdasarkan pengalaman sebagai ibu 3 anak;1.Jangan berikan banyak harapan.Jika anak memaksa untuk memberikannya sesuatu berupa mainan berbahaya seperti pemantik api, sapu lidi. Juga makanan yang dapat merusak giginya seperti permen, coklat dan makanan ringan yang banyak zat pewarna atau mengandung msg.Maka jangan berikan pada anak Anda bahwa ia punya banyak harapan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.Jika ia ingin permen Anda cukup katakan ”Ini satu permen, tetapi jangan minta lagi, Cukup satu saja.” Alhamdulillah putri saya yang sudah sepuluh tahun belum pernah terkena sakit gigi. Kedua adiknya yang berusia 4 dan 3 tahun lebih suka ngemil buah-buahan.2.Konsisten.Jika ingin mendisiplinkan anak, maka Anda harus konsisten. Sejak awal sudah menerapkan bahwa anak hanya boleh memakan satu permen, atau satu potong coklat, maka di lain waku dan tempat, jangan diberi kesempatan ia boleh mendapatkan lebih dari satu. Hal ini bukan berlaku pada permen saja, tetapi pada permintaan anak kita pada hal lain. Ketika belanja, terkadang anak minta dibelikan sebuah mainan, jika ditanamkan disiplin bahwa ia hanya boleh mendapatkan satu macam benda saja. Maka si anak tidak akan berani menangis meminta mainan lain di toko.Saya biasakan menuju rak buku dahulu di supermarket, beruntung di Yunani semua supermarket menjual buku-buku dan alat tulis. Sehingga bagi ketiga anak saya, buku lebih menarik daripada mainan. Konsekwensinya saya harus sabar membacakan buku-buku setiap hari.3. Jangan biarkan anak merayu Anda.Aisyah anak tertua sering sekali berusaha merayu saya, “Mam, please dong , boleh ya nonton kartun sebentar aja?”Rayuan seperti ini sering diucapkan anak-anak, maka sebagai orang tua jangan goyah terhadap rayuan anak. Walaupun dengan wajah memelas si anak datang, kita harus tetap tegas.4. Mengajar anak agar bisa bertanggung- jawab.Sering putri saya meminta izin agar boleh bermain sepeda. Saya sering tidak yakin apakah memberi izin atau tidak. Hal yang saya lakukan adalah dengan memintanya agar dapat meyakinkan saya, agar saya dapat mengambil keputusan yang tepat. Jika ia menjelaskan bahwa ia sudah selesai membuat PR, sudah solat, maka saya akan memberinya izin bermain.5. Jangan berikan bantuan atau menyerah pada anak.Bersikap tegas, lalu kemudian kita menyerah karena anak menangis, maka hal ini bukan disiplin. Biasakan Anda bersikap tegas. Riset menunjukkan jika orang tua bersikap tegas dan bertanggung- jawab, maka hal ini akan membantu anak dapat berkembang dan anak mudah mengatasi rasa frustasi.6. Jangan takut dengan sikap kecewa.Kita semua tidak suka melihat anak sedih dan kecewa. Tidak semua apa yang anak Anda inginkan harus didapatkannya. Riset juga menunjukkan bahwa anak yang belajar menerima kekecewaan, maka hal ini akan membantu anak mengatasi stress di kemudian hari.Aisyah menurut pengamatan saya tumbuh menjadi anak yang tegar dan selalu ceria. Sejak kecil, ia sudah dibiasakan untuk belajar menerima kekecewaan. Ia kecewa jika, ia harus meminjamkan mainannya pada adiknya. Dan mainannya terkadang rusak akibat dimainkan adiknya. Hingga dia bisa belajar artinya ikhlas dan berkorban.7. Anak harus usaha sendiriBanyak ahli yang mengungkapkan bahwa anak menjadi manja akibat segala sesuatunya ia dapatkan dengan mudah. Anda tidak mau anak menjadi manja kan?Maka sejak dini tanamkan, sistem hadiah. Jika anak berperilaku baik, maka berikanlah ia Hadiah sedikit demi sedikit.Sumber: www.parents. com dan pengalaman pribadi. Megara, 23 April 2008
Hartati Nurwijaya

TRUSTCO BALI, SESAMA MILIS

saya setuju dengan usulan teman2 tentang perlu restorasi sistem pendidikan kita. Karena sekian tahun sistem pendidikan ini ada banyak menimbulkan pengangguran dan strees2 gaya baru. Coba sebentar lagi kita lihat habis UAN ini saya yakin akan banyak anak2 yang stress gara-gara tdk lulus. Yang bunuh diri lah, minum2man keras lah atau apalah nama yang jelas bahwa sistem pendidikan kita telah mendistorsi kecerdasan spiritual.Nah saya fikir kita semua bertanggung jawab akan hal tersebut, maka saran saya anda semua (kawan2) para guru..ayo minimal dilingkungan kita, kalo anda sadar ya mestinya diawali dari sekolah anda, disampaikn ke yang lain dan kita tunggu hasilnya.Saya pernah liat teman2 aktifis sebuah LSM yang katanya consern dengan pendidikan, vokal ternyata pada saat ada proyek dari depdiknas... .royokan. .dan tdk ada bukti idealisme dalam bentuk yg real bisa dinikmati anak2 sekolah. Cuma slogan.Ayo sama2 kita bangkit...menuju sistem pendiddikan yg lebih baik.Kita tdk perlu berdebat tentang "kartini pakai jilbab atao tidak" "dia pahlawan atao tdk" sekaranga adalah saatnya action untuk berkontribusi dengan baik.Terima kasih....salam dari Kuta Bali. "trustco bali" Regards

chatting kami dengan HERNI S AGUNG

Dear teman-teman pemerhati pendidikan,UN adalah bentuk sertifikasi siswa, seperti halnya profesi lainnya yang juga punya sertifikat khusus.Setahu saya, dokter tidak boleh berpraktek tunggal kalau belum punya ijin, tapi sebagai asisten boleh.Kalau terpaksa, di daerah ia juga melayani masyarakat dan memberikan bantuan pertolongan.Arsitek ada ikatan profesinya, tapi tidak semua yang punya gelar profesi berhak berkecipung dalam bidang konstruksi dan bangunan.Akuntan juga punya gelar profesi, tapi tidak harus punya gelar untuk terjun dalam tim audit. Hanya ia tidak berhak tanda-tangan menyatakan opini.Pengacara juga perlu ijin khusus, tapi untuk jadi pekerja di suatu kantor pengacara, misalnya sebagai asisten, dia bisa saja tidak memiliki profesi.Begitupun guru, banyak masyarakat awam yang perduli dengan lingkungan mengajar secara gratis untuk rakyat yang tidak mampu di kolong-kolong jembatan, bedeng2 ataupun hanya di pekarangan sebuah rumah. Saya yakin masih banyak ribuan bahkan jutaan guru yang mengajar, tapi bukan lulusan khusus dari institusi yang menyandang gelar atau ijin layak mengajar.Semuanya berjalan alamiah, memajukan bangsa, memberikan mata pencarian dan lain-lain.Saya tidak terlalu yakin tujuan sertifikasi bagi murid ini "label" untuk siapa?Untuk pemerintah, sebagai katalisator bahwa pendidikan di tanah air berimbang?Untuk kebanggaan sekolah dan para guru, bahwa mereka telah mengajar dengan baik dan sesuai kurikulum standar?Dan apa makna angka dan kelulusan bagi para murid?Teringat masa2 sekolah dulu, di mana keluarga saya berjuang agar semua anak di dalam rumah bisa mendapat pendidikan.Apa yang paling penting? Kualitas-kah? Anak-anak dari ekonomi menengah tidak dapat belajar 10-16 jam sehari, tentu saja mereka diharapkan membantu meringankan atau menopang ekonomi keluarganya. Karena kalau dana kurang, mereka bahkan tidak bisa melanjutkan sekolah.Kalau anak2 dari ekonomi ini (yang menurut Bapak Wiranto lebih dari 60% penduduk Indonesia).Apakah yang terjadi kalau mereka tidak lulus? Bagaimana nasib mereka di kemudian hari? Apakah mereka mau mengulang semua pelajaran dan membayar ulang semua biaya pendidikan? Atau hanya pasrah tidak meneruskan sekolah dan tanpa ijasah?Setelah lulus menjadi sarjana apakah mereka itu bisa mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.Nyatanya pengangguran semakin banyak.Tidak seorangpun guru SD yang bercita-cita muridnya jadi pemulung. Padahal pengelola limbah yang terbaik mungkin lahir dari golongan ini.Tidak seorangpun guru SD yang ingin muridnya menjadi pembantu. Padahal rumah sakit, pengelola gedung membutuhkan bantuan ini.Bahkan yang mengaku sarjana dan ingin berkarir di luar rumahpun menggantungkan hidup keluarganya pada pembantu.Dulu, kata orang kasihan ada daerah yang harus makan sagu, jagung dan makanan pokok lain selain beras.Saat beras menjadi kurang dan harus impor, ada petani yang khawatir akan nasibnya pula.Harga beras dipatok, karena dianggap menjaga kestabilan pangan. Sedangkan efek kenaikan BBM dan listrik tidak dihitung.Ke mana arah pendidikan bangsa-ku Indonesia.Mengapa kemajemukan tidak dihargai. Biarkan masyarakat belajar sesuai fasilitas dan lingkungannya.Kalau ada beberapa orang yang sangat unggul dan berprestasi kita dukung, beri fasilitas lebih.Tentu saja semuanya tidak gratis, karena ia harus selalu ingat darimana ia berasal, dan menyumbangkan apa yang ia dapat untuk masyarakatnya.Salam pendidikan Herni S Agung

DHIMAS CHAIRILSD

Bagaimana kalau pendidikan diserahkan kepada provinsi, dimana pemerintah daerah provinsi bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten dalam membuat strategi penyelenggaraan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing daerah.Kebutuhan bisa dalam berbagai aspek seperti aspek historis, aspek kultur, aspek kondisi geografis, aspek fisiografis, aspek sumberdaya material, aspek karakter etnik kedaerahan dan berbagai aspek lainnya yang masih dapat digali sehingga sistim pendidikan yang diterapkan akan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran yang diinginkan yaitu mencerdaskan bangsa ini.Dalam hal ini tidak diperlukan standar yang sama dalam penilaian kualifikasi atau kompetensi peserta didik untuk masing-masing daerah, karena memang tidak dibutuhkan keseragaman standar yang dimaksud, peserta didik masing-masing akan memiliki kemampuan yang sesuai dengan pendidikan yang dilaluinya.Diharapkan masing-masing daerah akan mendapat tenaga-tenaga yang menguasai kondisi dan kebutuhan dalam membangun daerahnyaKalau toh diinginkan untuk tetap adanya semacam standarisasi kompetensi peserta didik, sebaiknya masing-masing daerah yang menetapkan penilaian standar bagi daerahnya masing-masing, dan secara bertahap akan terpacu untuk selalu menaikan standar penilaian sesuai dengan kecepatan kemajuan pendidikan daerah tersebut.Saya rasa hal tersebut di atas tidak akan mengurangi munculnya atau dihasilkannya generasi yang unggul secara nasional.salam,chairilsd
Mungkin apa tidak ya.......... ...bila produsen barang yang kemasannya dapat di daur ulang agar DIWAJIBKAN oleh Undang2 untuk membeli kembali kemasan bekas barang produksi yang telah di buang oleh konsumen?Mudah-mudahan kewajiban ini akan secara otomatis membentuk sendiri mekanisme perolehan kemasan bekas tersebut bila pihak produsen mengumumkan kepada masyarakat bahwa kemasan bekas dapat dijual kembali ke produsen barang dengan kemasan tersebut.Masyarakat secara alamiah (bagian dari pendidikan) akan terbiasa mengumpulkan atau memilah kemasan bekas tersebut karena mengetahui adanya nilai tambah yang bisa didapat dengan menjualnya atau bisa disumbangkan kepada pemulung. salam,chairilsd

DARI SESAMA MILIS "KITAB NEGARA KERTAGAMA"

Hong wilaheng awignam astu namas sidam!
Sembah puji dari hamba yang hina ini ke bawah telapak kaki sang pelindung jagat.
Raja yang senantiasa tenang tenggelam dalam samadi, raja segala raja, pelindung orang miskin,mengatur segala isi negara. Sang dewa-raja, lebih diagungkan dari yang segalamanusia, dewa yang tampak di atas tanah.
Merata, serta mengatasi segala rakyatnya, nirguna bagi kaum Wisnawa, Iswara bagi Yogi, Purusa bagi Kapila, hartawan bagi Jambala, Wagindra dalam segala ilmu, dewa Asmara di dalam cinta berahi.
Dewa Yama di dalam menghilangkan penghalang dan menjamin damai dunia.
Demikianlah pujian pujangga sebelum menggubah sejarah raja, kepada Sri Nata Rajasa Nagara, raja Wilwatikta yang sedang memegang tampuk tahta.
Bagai titisan Dewa-Batara beliau menyapu duka rakyatsemua. Tunduk setia segenap bumi Jawa bahkan seluruh nusantara.
Pada tahun 1256 Saka, beliau lahir untuk jadi pemimpin dunia. Selama dalam kandungan di Kahuripan telah tampak tandakeluhuran. Bumi gonjang-ganjing, asap mengepul-ngepul, hujan abu,guruh halilintar menyambar-nyambar. Gunung Kelud gemuruh membunuh durjana, penjahat musnahdari negara.Itulah tanda bahwa Sanghyang Siwa sedang menjelmabagai raja besar. Terbukti, selama bertakhta seluruh tanah Jawa tundukmenadah perintahnya. Wipra, satria, waisya, sudra, keempat kasta sempurnadalam pengabdian. Durjana berhenti berbuat jahat takut akan keberanianSri Nata.Sang Sri Padukapatni yang ternama adalah nenek SriPaduka. Seperti titisan Parama Bagawati memayungi jagat raya. Selaku wikuni tua tekun berlatih yoga menyembah Buda. Tahun 1272 kembali beliau ke Budaloka. Ketika Sri Padukapatni pulang ke Jinapada, duniaberkabung. Kembali gembira bersembah bakti semenjak Sri Padukamendaki takhta.Girang ibunda Tri Buwana Wijaya Tungga Dewi mengembantakhta bagai rani di Jiwana resmi mewakili Sri Narendraputra.Beliau bersembah bakti kepada ibunda Sri Padukapatni. Setia mengikuti ajaran Budha, menyekar yang telahmangkat.Ayahanda Sri Paduka Prabu ialah Prabu Kerta Wardana. Keduanya teguh beriman Buda demi perdamaian praja. Paduka Prabu Kerta Wardana bersemayam di Singasari. Bagai Ratnasambawa menambah kesejahteraan bersama. Teguh tawakal memajukan kemakmuran rakyat dan negara. Mahir mengemudikan perdata bijak dalam segala kerja.Putri Rajadewi Maharajasa, ternama rupawan. Bertakhta di Daha, cantik tak bertara, bersandar enamguna. Adalah bibi Sri Paduka, adik maharani di Jiwana. Rani Daha dan rani Jiwana bagai bidadari kembar. Laki sang rani Sri Wijayarajasa dari negeri Wengker. Rupawan bagai titisan Upendra, mashur bagai sarjana. Setara raja Singasari, sama teguh di dalam agama. Sangat mashurlah nama beliau di seluruh tanah Jawa.Adinda Sri Paduka Prabu di Wilwatikta : Putri jelita bersemayam di Lasem. Putri jelita Daha cantik ternama. Indudewi putri Wijayarajasa. Dan lagi putri bungsu Kerta Wardana. Bertakhta di Pajang, cantik tidak bertara. Putri Sri Baginda Jiwana yang mashur. Terkenal sebagai adinda Sri Paduka. Telah dinobatkan sebagai raja tepat menurut rencana.Laki tangkas rani Lasem bagai raja daerah Matahun. Bergelar Rajasa Wardana sangat bagus lagi putus dalamdaya raja danrani terpuji laksana Asmara dengan Pinggala. Sri Singa Wardana, rupawan, bagus, muda, sopan danperwira bergelar raja Paguhan, beliaulah suami rani Pajang. Mulia pernikahannya laksana Sanatkumara dan dewi Ida. Bakti kepada raja, cinta sesama, membuat puas rakyat.Bre Lasem menurunkan putri jelita NagarawardaniBersemayam sebagai permaisuri Pangeran Wirabumi. Rani Pajang menurunkan Bre Mataram Sri Wikrama Wardanabagaikan titisan Hyang Kumara, wakil utama Sri Narendra. Putri bungsu rani Pajang memerintah daerah Pawanuhanberjuluk Surawardani masih muda indah laksana lukisan.Para raja pulau Jawa masing-masing mempunyai negara. Dan Wilwatikta tempat mereka bersama menghambaSrinata. Melambung kidung merdu pujian Sang Prabu, beliau membunuh musuh-musuh. Bak matahari menghembus kabut, menghimpun negara didalam kuasa. Girang janma utama bagai bunga kalpika, musnah durjanabagai kumuda. Dari semua desa di wilayah negara pajak mengalir bagaiair. Raja menghapus duka si murba sebagai Satamanyumenghujani bumi. Menghukum penjahat bagai dewa Yama, menimbun hartabagaikan Waruna. Para telik masuk menembus segala tempat laksana HyangBatara Bayu. Menjaga pura sebagai dewi Pretiwi, rupanya bagusseperti bulan. Seolah-olah Sang Hyang Kama menjelma, tertarik olehkeindahan pura. Semua para putri dan isteri sibiran dahi Sri Ratih.Namun sang permaisuri, keturunan Wijayarajasa, tetappaling cantik paling jelita bagaikan Susumna memang pantas jadi imbanganSri Paduka. Berputralah beliau putri mahkota Kusuma Wardani,sangat cantik rupawanjelita mata, lengkung lampai, bersemayam di Kabalan.Sang menantu Sri Wikrama Wardana memegang hakimperdata seluruh negara. Sebagai dewa-dewi mereka bertemu tangan, menggirangkanpandang.Tersebut keajaiban kota: tembok batu merah, tebaltinggi, mengitari pura. Pintu barat bernama Pura Waktra, menghadap ke lapanganluas, bersabuk parit.Pohon brahmastana berkaki bodi berjajar panjang, rapiberbentuk aneka ragam. Di situlah tempat tunggu para tanda terus menerusmeronda jaga paseban.Di sebelah utara bertegak gapura permai dengan pintubesi penuh terukir. Di sebelah timur : panggung luhur, lantainya berlapisbatu putih-putih mengkilat. Di bagian utara, di selatan pekan rumah berjejal jauhmemanjang sangat indah. Di selatan jalan perempat: balai prajurit tempatpertemuan tiap Caitra.Balai agung Manguntur dengan balai Witana di tengah,menghadap padang watangan. Yang meluas ke empat arah, bagian utara pasebanpujangga dan Mahamantri Agung. Bagian timur paseban pendeta Siwa-Buda yang bertugasmembahas upacara. pada masa grehana bulan Palguna demi keselamatan seluruhdunia.Di sebelah timur pahoman berkelompok tiga-tigamengitari kuil Siwa. Di selatan tempat tinggal wipra utama tinggibertingkat menghadap panggung korban. Bertegak di halaman sebelah barat, di utara tempatBuda bersusun tiga. Puncaknya penuh berukir, berhamburan bunga waktu rajaturun berkorban.Di dalam, sebelah selatan Manguntur tersekat denganpintu, itulah paseban. Rumah bagus berjajar mengapit jalan ke barat, diselatanjung berbunga lebat. Agak jauh di sebelah barat daya: panggung tempatberkeliaran para perwira. Tepat di tengah-tengah halaman bertegak mandapa penuhburung ramai berkicau.Di dalam di selatan ada lagi paseban memanjang kepintu keluar pura yang kedua. Dibuat bertingkat tangga, tersekat-sekat,masing-masing berpintu sendiri. Semua balai bertulang kuat bertiang kokoh, papanrusuknya tiada tercela. Para prajurit silih berganti, bergilir menjaga pintu,sambil bertukar tutur.Inilah para penghadap : pengalasan Ngaran, jumlahnyatak terbilang, Nyu Gading Jenggala-Kediri, Panglarang, Rajadewi, tanpaupama. Waisangka kapanewon Sinelir, para perwira Jayengprang, Jayagungdan utusan Pareyok Kayu Apu, orang Gajahan dan banyak lagi.Begini keindahan lapangan watangan luas bagaikan takberbatas. Mahamantri Agung, bangsawan, pembantu raja di Jawa, dideret paling muka. Bayangkari tingkat tinggi berjejal menyusul di deretyang kedua. Di sebelah utara pintu istana di selatan satria danpujangga. Di bagian barat : beberapa balai memanjang sampaimercudesa. Penuh sesak pegawai dan pembantu serta para perwirapenjaga.Di bagian selatan agak jauh: beberapa ruang, mandapadan balai. Tempat tinggal abdi Sri Baginda Paguhan bertugasmenghadap. Masuk pintu kedua, terbentang halaman istanaberseri-seri. Rata dan luas dengan rumah indah berisi kursi-kursiberhias.Di sebelah timur menjulang rumah tinggi berhiaslambang kerajaanitulah balai tempat terima tatamu Srinata diWilwatikta. Inilah pembesar yang sering menghadap di balai witana: Wredamentri, tanda Mahamantri Agung, pasangguhan dengan pengiring Sang Panca Wilwatikta : mapatih,demung, kanuruhan, rangga. Tumenggung lima priyayi agung yang akrab denganistana. Semua patih, demung negara bawahan dan pengalasan. Semua pembesar daerah yang berhati tetap dan teguh. Jika datang berkumpul di kepatihan seluruh negara lima Mahamantri Agung utama yang mengawal urusannegara.Satria, pendeta, pujangga, para wipra, jika menghadap berdiri di bawah lindungan asoka disisi witana. Begitu juga dua darmadyaksa dan tujuh pembantunya. Bergelar arya, tangkas tingkahnya, pantas menjaditeladan. Itulah penghadap balai witana, tempat takhta yangterhias serba bergas.Pantangan masuk ke dalam istana timur agak jauh danpintu pertama. Ke Istana Selatan, tempat Singa Wardana, permaisuri,putra dan putrinya. Ke Istana Utara. tempat Kerta Wardana. Ketiganya bagaikahyangan. Semua rumah bertiang kuat, berukir indah, dibuatberwarna-warni Cakinya dari batu merah pating berunjul, bergambaraneka lukisan. Genting atapnya bersemarak serba meresapkan pandangmenarik perhatian. Bunga tanjung kesara, campaka dan lain-lainnyaterpencar di halaman. Teratur rapi semua perumahan sepanjang tepi benteng.Timur tempat tinggal pemuka pendeta Siwa HyangBrahmaraja. Selatan Buda-sangga dengan Rangkanadi sebagai pemuka. Barat tempat para arya Mahamantri Agung dansanak-kadang adiraja.Di timur tersekat lapangan menjulang istana ajaib. Raja Wengker dan rani Daha penaka Indra dan Dewi Saci.Berdekatan dengan istana raja Matahun dan rani Lasem. Tak jauh di sebelah selatan raja Wilwatikta.Di sebelah utara pasar: rumah besar bagus lagi tinggi.Disitu menetap patih Daha, adinda Sri Paduka diWengker. Batara Narpati, termashur sebagai tulang punggungpraja. Cinta taat kepada raja. Perwira, sangat tangkas danbijak.Di timur laut rumah patih Wilwatikta, bernama GajahMada. Mahamantri Agung wira, bijaksana, setia bakti kepadanegara. Fasih bicara, teguh tangkas, tenang, tegas, cerdiklagi jujur. Tangan kanan maharaja sebagai penggerak roda negara.Sebelah selatan puri, gedung kejaksaan tinggi bagus. Sebelah timur perumahan Siwa, sebelah barat Buda. Terlangkahi rumah para Mahamantri Agung, para arya dansatria. Perbedaan ragam pelbagai rumah menambah indahnya pura.Semua rumah memancarkan sinar warnanyagilang-cemerlang. Menandingi bulan dan matahari, indah tanpa upama.Negara-negara di nusantara dengan Daha bagai pemuka. Tunduk menengadah, berlindung di bawah kuasaWilwatikta.Kemudian akan diperinci demi pulau negara bawahan.Paling dulu Melayu: Jambi, Palembang, Toba danDarmasraya. Pun ikut juga disebut Daerah Kandis, Kahwas,Minangkabau, Siak, Rokan, Kampar dan Pane Kampe, Haru serta Mandailing,Tamihang, Negara Perlak dan Padang Lawas dengan Samudra serta Lamuri, Batan, Lampung dan juga Barus. Itulah terutama negara-negara Melayu yang telahtunduk.Negara-negara di pulau Tanjungnegara : Kapuas-Katingan, Sampit, Kota Ungga, Kota Waringin,Sambas, Lawai ikut tersebut. Kadandangan, Landak, Samadang dan Tirem takterlupakan. Sedu, Barune, Kalka, Saludung, Solot dan juga Pasir Barito, Sawaku, Tabalung, ikut jugaTanjung Kutei. Malano tetap yang terpenting di pulau Tanjungpura.Di Hujung Medini, Pahang yang disebut paling dahulu. Berikut Langkasuka, Saimwang, Kelantan serta TrengganuJohor, Paka, Muar, Dungun, Tumasik, Kelang serta KedahJerai, Kanjapiniran, semua sudah lama terhimpun.Di sebelah timur Jawa seperti yang berikut:Bali dengan negara yang penting Badahulu dan Lo Gajah.Gurun serta Sukun, Taliwang, pulau Sapi dan Dompo SangHyang Api, Bima. Seram, Hutan Kendali sekaligus Pulau Gurun, yang juga biasa disebut Lombok Merah. Dengan daerah makmur Sasak diperintah seluruhnya.Bantayan di wilayah Bantayan beserta kota Luwuk. Sampai Udamakatraya dan pulau lain-lainnya tunduk. Tersebut pula pulau-pulau Makasar, Buton, Banggawi, Kunir, Galian serta Salayar,Sumba, Solot, Muar. Lagi pula Wanda(n), Ambon atau pulau Maluku, Wanin, Seran, Timordan beberapa lagi pulau-pulau lain.Berikutnya inilah nama negara asing yang mempunyaihubunganSiam dengan Ayodyapura, begitu pun DarmanagariMarutma. Rajapura begitu juga Singasagari Campa, Kamboja dan Yawanaialah negara sahabat.Pulau Madura tidak dipandang negara asing. Karena sejak dahulu menjadi satu dengan Jawa. Konon dahulu Jawa dan Madura terpisah meskipun tidaksangat jauh.Semenjak nusantara menadah perintah Sri Paduka, tiap musim tertentu mempersembahkan pajak upeti. Terdorong keinginan akan menambah kebahagiaan. Pujangga dan pegawai diperintah menarik upeti. Pujangga-pujangga yang lama berkunjung di nusantara. Dilarang mengabaikan urusan negara dan mengejaruntung. Seyogyanya, jika mengemban perintah kemana juga, harus menegakkan agama Siwa, menolak ajaran sesat.Konon kabarnya para pendeta penganut Sang Sugata dalam perjalanan mengemban perintah Sri Baginda, dilarang menginjak tanah sebelah barat pulau Jawa. Karena penghuninya bukan penganut ajaran Buda.Tanah sebelah timur Jawa terutama Gurun dan Bali, boleh dijelajah tanpa ada yang dikecualikan.Bahkan menurut kabaran begawan Empu Barada, serta raja pendeta Kuturan telah bersumpah teguh. Para pendeta yang mendapat perintah untuk bekerja,dikirim ke timur ke barat, di mana mereka sempat melakukan persajian sepertiperintah Sri Nata. Resap terpandang mata jika mereka sedang mengajar.Semua negara yang tunduk setia menganut perintah. Dijaga dan dilindungi Sri Nata dari pulau Jawa. Tapi yang membangkang, melanggar perintah dibinasakan pimpinan angkatan laut yang telah mashurlagi berjasa. Telah tegak teguh kuasa Sri Nata di Jawa dan wilayahnusantara.Di Sri Palatikta tempat beliau bersemayam,menggerakkan roda dunia. Tersebar luas nama beliau, semua penduduk puas, girangdan lega. Wipra pujangga dan semua penguasa ikut menumpangmenjadi mashur. Sungguh besar kuasa dan jasa beliau, raja agung danraja utama. Lepas dari segala duka mengenyam hidup penuh segalakenikmatan. Terpilih semua gadis manis di seluruh wilayah JenggalaKediri. Berkumpul di istana bersama yang terampas dari negaratetangga.Segenap tanah Jawa bagaikan satu kota di bawah kuasaSri Paduka. Ribuan orang berkunjung laksana bilangan tentara yangmengepung pura. Semua pulau laksana daerah pedusunan tempat menimbunbahan makanan. Gunung dan rimba hutan penaka taman hiburan terlintastak berbahaya.Tiap bulan sehabis musim hujan beliau biasa pesiarkeliling. Desa Sima di sebelah selatan Jalagiri, di sebelahtimur pura. Ramai tak ada hentinya selama pertemuan dan upacaraprasetyan. Girang melancong mengunjungi Wewe Pikatan setempatdengan candi lima.Atau pergilah beliau bersembah bakti ke hadapan HyangAcalapati. Biasanya terus menuju Blitar, Jimur mengunjungigunung-gunung permai.Di Daha terutama ke Polaman, ke Kuwu dan lingga hinggadesa Bangin. Jika sampai di Jenggala, singgah di Surabaya, terusmenuju Buwun.Pada tahun 1275 Saka, Sang Prabu menuju Pajang membawa banyak pengiring.Tahun 1276 ke Lasem, melintasi pantai samudra. Tahun 1279, ke laut selatan menembus hutan. Lega menikmati pemandangan alam indah Lodaya, Tetu danSideman. Tahun 1281 di Badrapada bulan tambah. Sri Nata pesiar keliling seluruh negara menuju kotaLumajang. Naik kereta diiring semua raja Jawa serta permaisuri dan abdi Mahamantri Agung, tanda, pendeta, pujangga, semua para pembesar ikut serta.Juga yang menyamar, Empu Prapanca, girang turutmengiring paduka Maharaja. Tak tersangkal girang sang kawi, putra pujangga, jugapencinta kakawin. Dipilih Sri Paduka sebagai pembesar kebudaan menggantisang ayah.Semua pendeta Buda ramai membicarakan tingkah lakunyadulu. Tingkah sang kawi waktu muda menghadap raja berkata,berdamping, tak lain. Maksudnya mengambil hati, agar disuruh ikut beliau kemana juga. Namun belum mampu menikmati alam, membinanya, mengolahdan menggubah.Karya kakawin, begitu warna desa sepanjang margaterkarang berturut. Mula-mula melalui Japan dengan asrama dan candi-candiruk-rebah. Sebelah timur Tebu, hutan Pandawa, Daluwang, Bebala didekat Kanci. Ratnapangkaja serta Kuti, Haji, Pangkaja memanjangbersambung-sambunga n. Mandala Panjrak, Pongglang serta Jingan. Kuwu, Hanyarletaknya di tepi jalan.Habis berkunjung pada candi pasareyan Pancasara,menginap di Kapulungan. Selanjutnya sang kawi bermalam di Waru, di Hering,tidak jauh dari pantai. Yang mengikuti ketetapan hukum jadi milik kepalaasrama Saraya. Tetapi masih tetap dalam tangan lain, rindutermenung-menung menunggu.Seberangkat Sri Nata dari Kapulungan, berdesak abdiberarak. Sepanjang jalan penuh kereta, penumpangnya dudukberimpit-impit. Pedati di muka dan di belakang, di tengah prajuritberjalan kaki. Berdesak-desakan, berebut jalan dengan binatang gajahdan kuda. Tak terhingga jumlah kereta, tapi berbeda-beda tandacirinya. Meleret berkelompok- kelompok, karena tiap mentri lainlambangnya.Rakrian sang Mahamantri Agung Patih Amangkubumi penatakerajaan. Keretanya beberapa ratus berkelompok dengan anekatanda. Segala kereta Sri Nata Pajang semua bergambarmatahari. Semua kereta Sri Nata Lasem bergambar cemerlangbanteng putih. Kendaraan Sri Nata paha bergambar Dahakusuma masmengkilat. Kereta Sri Nata Jiwana berhias bergas menarikperhatian. Kereta Sri Nata Wilwatikta tak ternilai, bergambarbuah mala. Beratap kain geringsing, berhias lukisan mas, bersinarmeran indah.Semua pegawai, parameswari raja dan juga rani SriSudewi. Ringkasnya para wanita berkereta merah berjalan palingmuka. Kereta Sri Nata berhias mas dan ratna manikam palingbelakang. Jempana-jempana lainnya bercadar beledu, meluapgemerlap.Rapat rampak prajurit pengiring Jenggala Kediri,Panglarang, Sedah Bayangkari gemruduk berbondong-bondong naik gajah dankuda. Pagi-pagi telah tiba di pancuran Mungkur, Sri Nataingin rehat. Sang rakawi menyidat jalan, menuju Sawunganmengunjungi kerabat.Larut matahari berangkat lagi tepat waktu Sri Padukalalu. ke arah timur menuju Watu Kiken, lalu berhenti diMatanjung. Dukuh sepi kebudaan dekat tepi jalan, pohonnyajarang-jarang. Berbeda-beda namanya Gelanggang, Badung, tidak jauhdari Barungbung. Tak terlupakan Ermanik, dukuh teguh-taat kepadaYanatraya. Puas sang darmadyaksa mencicipi aneka jamuan makan danminum.Sampai di Kulur, Batang di Gangan Asem perjalanan SriBaginda. Hari mulai teduh, surya terbenam, telah gelap pukultujuh malam Sri Paduka memberi perintah memasang tenda ditengah-tengah sawah. Sudah siap habis makan, cepat-cepat mulai membagi-bagitempat.Paginya berangkat lagi menuju Baya, rehat tiga haritiga malam. Dari Baya melalui Katang, Kedung Dawa, Rame, menujuLampes, Times. Serta biara pendeta di Pogara mengikut jalan pasirlemak-lembut. Menuju daerah Beringin Tiga di Dadap, kereta masihterus lari. Tersebut dukuh kasogatan Madakaripura denganpemandangan indah. Tanahnya anugerah Sri Paduka kepada Gajah Mada,teratur rapi.Di situlah Sri Paduka menempati pasanggrahan yangtehias sangat bergas.Sementara mengunjungi mata air, dengan ramah melakukanmandi bakti.Sampai di desa Kasogatan, Sri Paduka dijamu makanminum. Pelbagai penduduk Gapuk, Sada, Wisisaya, Isanabajra,Ganten, Poh, Capahan, Kalampitan, Lambang, Kuran, Pancar, We,Petang. Yang letaknya di lingkungan biara, semua datangmenghadap. Begitu pula desa Tunggilis, Pabayeman ikut berkumpul. Termasuk Ratnapangkaja di Carcan, berupa desaperdikan.Itulah empat belas desa Kasogatan yang berakuwu. Sejak dahulu delapan saja yang menghasilkan bahanmakanan.Fajar menyingsing, berangkat lagi Sri Padukamelalui Lo Pandak, Ranu Kuning, Balerah, Bare-bare,Dawohan, Kapayeman, Telpak, Baremi, Sapang serta Kasaduran. Kereta berjalan cepat-cepat menuju Pawijungan. Menuruni lurah, melintasi sawah,lari menuju Jaladipa, Talapika, Padali, Arnon danPanggulan. Langsung ke Payaman, Tepasana ke arah kota Rembang. Sampai di Kemirahan yang letaknya di pantai lautan.Di Dampar dan Patunjungan Sri Paduka bercengkerama menyisir tepi lautan. Ke jurusan timur turut pasisir datar, lembut-limburdilintasi kereta. Berhenti beliau di tepi danau penuh teratai, tunjungsedang berbunga. Asyik memandang udang berenang dalam air tenangmemperlihatkan dasarnya. Terlangkahi keindahan air telaga yang lambai-melambaidengan lautan.Danau ditinggalkan menuju Wedi dan Guntur tersembunyidi tepi jalan. Kasogatan Bajraka termasuk wilayah Taladwaja sejakdulu kala. Seperti juga Patunjungan, akibat perang belum kembalike asrama. Terlintas tempat tersebut, ke timur mengikut hutansepanjang tepi lautan.Berhenti di Palumbon berburu sebentar, berangkatsetelah surya larut. Menyeberangi sungai Rabutlawang yang kebetulan airnyasedang surut. Menuruni lurah Balater menuju pantai lautan lalubermalam lagi.Pada waktu fajar menyingsing, menuju Kunir Basini, diSadeng bermalam. Malam berganti malam, Sri Paduka pesiar menikmati alamSarampuan.Sepeninggal- nya beliau menjelang kota Bacokbersenang-senang di pantai. Heran memandang karang tersiram riak gelombangberpancar seperti hujan. Tapi sang rakawi tidak ikut berkunjung di Bacok, pergimenyidat jalan. Dari Sadeng ke utara menjelang Balung, terus menuju Tumbu dan Habet. Galagah, Tampaling, beristirahat di Renes seraya menanti Sri Paduka. Segera berjumpa lagi dalam perjalanan keJayakreta-Wanagriya . Melalui Doni Bontong. Puruhan, Bacek, Pakisaji, Padangan terus ke Secang.Terlintas Jati Gumelar, Silabango. Ke utara ke Dewa Rame dan Dukun. Lalu berangkat lagi ke Pakembangan. Di situ bermalam, segera berangkat.Sampailah beliau ke ujung lurah Daya. Yang segera dituruni sampai jurang. Dari pantai ke utara sepanjang jalan. Sangat sempit sukar amat dijalani. Lumutnya licin akibat kena hujan. Banyak kereta rusak sebab berlanggar.Terlalu lancar lari kereta melintas Palayangan. Dan Bangkong dua desa tanpa cerita terus menujuSarana, Mereka yang merasa lelah ingin berehat. Lainnya bergegas berebucalan menuju Surabasa. Terpalang matahari terbenam berhenti di padang lalang.Senja pun turun, sapi lelah dilepas dari pasangan. Perjalanan membelok ke utara melintas Turayan. Beramai-ramai lekas-lekas ingin mencapai Patukangan,Panjang. Namun dikisahkan kelakuan para mentri dan abdi. Beramai-ramai Sri Paduka telah sampai di desaPatukangan. Di tepi laut lebar tenang rata terbentang di baratTalakrep Sebelah utara pakuwuan pesanggrahan Sri Baginda.Semua Mahamantri Agung mancanagara hadir di pakuwuan. Juga jaksa Pasungguhan Sang Wangsadiraja ikutmenghadap. Para Upapati yang tanpa cela, para pembesar agama. Panji Siwa dan Panji Buda faham hukum dan putussastera.Sang adipati Suradikara memimpin upacara sambutan. Diikuti segenap penduduk daerah wilayah Patukangan. Menyampaikan persembahan, girang bergilir dianugerahikain. Girang rakyat girang raja, pakuwuan berlimpahkegirangan.Untuk pemandangan ada rumah dari ujung memanjang kelautan. Aneka bentuknya, rakit halamannya, dari jauh bagaipulau. Jalannya jembatan goyah kelihatan bergoyang ditempuhombak. Itulah buatan sang arya bagai persiapan menyambutraja.Untuk mengurangi sumuk akibat teriknya matahari Sri Paduka mendekati permaisuri seperti dewa-dewi. Para putri laksana apsari turun dari kahyangan. Hilangnya keganjilan berganti pandang penuh herancengang. Berbagai-bagai permainan diadakan demi kesukaan. Berbuat segala apa yang membuat gembira penduduk. Menari topeng. bergumul, bergulat, membuat orangkagum.Sungguh beliau dewa menjelma sedang mengedari dunia. Selama kunjungan di desa Patukangan Para Mahamantri Agung dari Bali dan Madura. Dari Balumbung,

Keta telah ditinggalkan. Jumlah pengiring malah bertambah. Melintasi Banyu Hening, perjalanan sampai Sampora. Terus ke Daleman menuju Wawaru, Gebang, Krebilan. Sampai di Kalayu Sri Paduka berhenti ingin menyekar. Kalayu adalah nama desa perdikan kasogatan. Tempat candi pasareyan sanak kadang Sri Paduka Prabu. Penyekaran di pasareyan dilakukan dengan sangathormat. "Memegat sigi" nama upacara penyekaran itu. Upacara berlangsung menepati segenap aturan. Mulai dengan jamuan makan meriah tanpa upama. Para patih mengarak Sri Paduka menuju paseban. Genderang dan kendang bergetar mengikuti gerak tandak.Habis penyekaran raja menghirup segala kesukaan. Mengunjungi desa-desa di sekitarnya genap lengkap. Beberapa malam lamanya berlumba dalam kesukaan. Memeluk wanita cantik dan meriba gadis remaja.Kalayu ditinggalkan, perjalanan menuju Kutugan. Melalui Kebon Agung, sampai Kambangrawi bermalam. Tanah anugerah Sri Nata kepada Tumenggung Nala. Candinya Buda menjulang tinggi, sangat elok bentuknya.Perjamuan Tumenggung Empu Nala jauh dari cela. Tidak diuraikan betapa lahap Sri Baginda bersantap.Paginya berangkat lagi ke Halses, Berurang,Patunjungan. Terus langsung melintasi Patentanan, Tarub dan Lesan. Segera Sri Paduka sampai di Pajarakan, di sanabermalam empat hari. Di tanah lapang sebelah selatan candi Buda beliaumemasang tenda. Dipimpin Arya Sujanotama para mantra dan pendetadatang menghadap. Menghaturkan pacitan dan santapan, girang menerimaanugerah uang.Berangkat dari situ Sri Paduka menuju asrama di rimbaSagara. Mendaki bukit-bukit ke arah selatan dan melintasiterusan Buluh. Melalui wilayah Gede, sebentar lagi sampai di asramaSaara. Letaknya gaib ajaib di tengah-tengah hutanmembangkitkan rasa kagum rindu.Sang pujangga Empu Prapanca yang memang senangbermenung tidak selalu menghadap. Girang melancong ke taman melepaskan lelah melupakansegala duka. Rela melalaikan paseban mengabaikan tata tertib parapendeta. Memburu nafsu menjelajah rumah berbanjar-banjar dalamderetan berjajar. Tiba di taman bertingkat, di tepi pesanggrahan tempatbunga tumbuh lebat.Suka cita Empu Prapanca membaca cacahan (pahatan)dengan slokanya di dalam cinta. Di atas tiap atap terpahat ucapan seloka yang disertainama Pancaksara pada penghabisan tempat terpahat samar-samar,menggirangkan.Pemandiannya penuh lukisan dongengan berpagar batugosok tinggi. Berhamburan bunga nagakusuma di halaman yang dilingkungi selokan Andung, karawira, kayu mas,menur serta kayu puring dan lain-lainnya. Kelapa gading kuning rendah menguntai di sudutmengharu rindu pandangan. Tiada sampailah kata meraih keindahan asrama yang gaibdan ajaib. Beratapkan hijuk, dari dalam dan luar berkesankerasnya tata tertib. Semua para pertapa, wanita dan priya, tua mudanampaknya bijak. Luput dari cela dan klesa, seolah-olah Siwapada diatas dunia.Habis berkeliling asrama, Sri Paduka lalu dijamu. Para pendeta pertapa yang ucapannya sedap resap. Segala santapan yang tersedia dalam pertapan. Sri Paduka membalas harta. membuat mereka gembira.Dalam pertukaran kata tentang arti kependetaan. Mereka mencurahkan isi hati, tiada tertahan. Akhirnya cengkerma ke taman penuh dengan kesukaan Kegirang-girangan para pendeta tercengang memandang. Habis kesukaan memberi isyarat akan berangkat. Pandang sayang yang ditinggal mengikuti langkah yangpergi. Bahkan yang masih remaja putri sengaja merenung. Batinnya : dewa asmara turun untuk datang menggoda.Sri Paduka berangkat, asrama tinggal berkabung. Bambu menutup mata sedih melepas selubung. Sirih menangis merintih, ayam raga menjerit. Tiung mengeluh sedih, menitikkan air matanya. Kereta lari cepat, karena jalan menurun. Melintasi rumah dan sawah di tepi jalan. Segera sampai Arya, menginap satu malam.Paginya ke utara menuju desa Ganding. Para mentri mancanegara dikepalai Singadikara, serta pendeta Siwa-Buda. Membawa santapan sedap dengan upacara. Gembira dibalas Sri Paduka dengan mas dan kain. Agak lama berhenti seraya istirahat. Mengunjungi para penduduk segenap desa. Kemudian menuju Sungai Gawe, Sumanding, Borang, Banger, Baremi lalu lurus ke barat.Sampai Pasuruan menyimpang jalan ke selatan menujuKepanjangan. Menganut jalan raya kereta lari beriring-iring keAndoh Wawang ke Kedung Peluk dan ke Hambal, desa penghabisan dalamingatan. Segera Sri Paduka menuju kota Singasari bermalam dibalai kota.Empu Prapanca tinggal di sebelah barat Pasuruan. Ingin terus melancong menuju asrama. Indarbaru yang letaknya di daerah desa Hujung, berkunjung di rumah pengawasnya, menanyakan perkaratanah asrama. Lempengan Serat Kekancingan pengukuh diperlihatkan, jelas setelah dibaca. Isi Serat Kekancingan : tanah datar serta lembah dangunungnya milik wihara. Begitu pula sebagian Markaman, ladang Balunghura,sawah Hujung.Isi Serat Kekancingan membujuk sang pujangga untuktinggal jauh dari pura. Bila telah habis kerja di pura, ingin ia menyingkir keIndarbaru. Sebabnya terburu-buru berangkat setelah dijamu bapaasrama karena ingat akan giliran menghadap di balaiSingasari.Habis menyekar di candi makam, Sri Paduka mengumbarnafsu kesukaan. Menghirup sari pemandangan di Kedung Biru,Kasurangganan dan Bureng. Pada subakala Sri Paduka berangkat ke selatan menujuKagenengan. Akan berbakti kepada pasareyan batara bersama segalapengiringnya Harta. perlengkapan. makanan. dan bunga mengikutijalannya kendaraan. Didahului kibaran bendera,sdisambut sorak-sorai daripenonton.Habis penyekaran, Baginda keluar dikerumuni segenaprakyat. Pendeta Siwa-Buda dan para bangsawan berderet leret disisi beliau. Tidak diceritakan betapa lahap Sri Paduka bersantapsehingga puas. Segenap rakyat girang menerima anugerah bahan pakaianyang indah.Tersebut keindahan candi makam, bentuknya tiadabertara. Pintu masuk terlalu lebar lagi tinggi, bersabuk dariluar. Di dalam terbentang halaman dengan rumah berderet ditepinya. Ditanami aneka ragam bunga, tanjung, nagasari ajaib. Menara lampai menjulang tinggi di tengah-tengah,terlalu indah. Seperti gunung Meru dengan arca Batara Siwa didalamnya. Karena Girinata putra disembah bagai dewa batara. Datu leluhur Sri Naranata yang disembah di seluruhdunia.Sebelah selatan candi pasareyan ada candi sunyiterbengkalai. Tembok serta pintunya yang masih berdiri, berciri kasogatan lantai di dalam. Hilang kakinya bagian barat, tinggal yang timur. Sanggar dan pemujaan yang utuh, bertembok tinggi daribatu merah. Di sebelah utara, tanah bekas kaki rumah sudahlahrata. Terpencar tanamannya nagapuspa serta salaga dihalaman. Di luar gapura pabaktan luhur, tapi telah longsortanahnya. Halamannya luas tertutup rumput, jalannya penuh denganlumut laksana wanita sakit merana lukisannya lesu-pucat. Berhamburan daun cemara yang ditempuh angin, kusutbergelung. Kelapa gading melulur tapasnya, pinang letih lusuhmerayu. Buluh gading melepas kainnya, layu merana tak adahentinya. Sedih mata yang memandang, tak berdaya untukmenyembuhkannya. Kecuali menanti Hayam Wuruk sumber hidup segalamakhluk. Beliau mashur bagai raja utama, bijak memperbaikijagad. Pengasih bagi yang menderita sedih, sungguh titisanbatara.Tersebut lagi, paginya Sri Paduka berkunjung ke candiKidal. Sesudah menyembah batara, larut hari berangkat keJajago. Habis menghadap arca Jina, beliau berangkat kepenginapan. Paginya menuju Singasari, belum lelah telah sampaiBureng. Keindahan Bureng : telaga bergumpal airnya jernih. Kebiru-biruan, di tengahnya candi karang bermekala. Tepinya rumah berderet, penuh pelbagai ragam bunga.Tujuan para pelancong penyerap sari kesenangan. Terlewati keindahannya, berganti cerita narpati. Setelah reda terik matahari, melintas tegal tinggi.Rumputnya tebal rata, hijau mengkilat, indahterpandang. Luas terlihat laksana lautan kecil berombak jurang. Seraya berkeliling kereta lari tergesa-gesa. Menuju Singasari, segera masuk ke pesanggrahan.Sang pujangga singgah di rumah pendeta Buda, sarjana. Pengawas candi dan silsilah raja, pantas dikunjungi. Telah lanjut umurnya, jauh melintasi seribu bulan. Setia, sopan, darah luhur, keluarga raja dan mashur. Meski sempurna dalam karya, jauh dari tingkah tekebur.Terpuji pekerjaannya, pantas ditiru keinsafannya.Tamu diterima dengan girang dan ditegur : "Wahai orang bahagia, pujangga besar pengiring raja, pelindung dan pengasih keluarga yang mengharap kasih.Jamuan apa yang layak bagi paduka dan tersedia?" Maksud kedatangannya: ingin tahu sejarah leluhur para raja yang dicandikan,masih selalu dihadap. Ceriterakanlah mulai dengan Batara Kagenengan. Ceriterakan sejarahnya jadi putra Girinata.Paduka Empuku menjawab : "Rakawi maksud paduka sungguh merayu hati. Sungguh paduka pujangga lepas budi. Tak putus menambah ilmu, mahkota hidup. Izinkan saya akan segera mulai. Cita disucikan dengan air sendang tujuh.Terpuji Siwa! Terpuji Girinata! Semoga terhindar aral, waktu bertutur. Semoga rakawi bersifat pengampun. Di antara kata mungkin terselib salah. Harap percaya kepada orang tua. Kurang atau lebih janganlah dicela.Pada tahun 1104 Saka ada raja perwira yuda PutraGirinata, konon kabarnya lahir di dunia tanpa ibu. Semua orang tunduk, sujud menyembah kaki bagai tandabakti. Sri Ranggah Rajasa nama beliau, penggempur musuhpahlawan bijak. Daerah luas sebelah timur gunung Kawi terkenal suburmakmur. Di situlah tempat putra Sang Girinata menunaikandarmanya. Menggirangkan budiman, menyirnakan penjahat,meneguhkan negara, ibukota negara bernama Kotaraja, penduduknya sangatterganggu.Tahun 1144 Saka, beliau melawan raja Kediri SangAdiperwira Kretajaya, putus sastra serta tatwopadesa. Kalah, ketakutan, melarikan diri ke dalam biaraterpencil. Semua pengawal dan perwira tentara yang tinggal, matiterbunuh. Setelah kalah Narpati Kediri, Jawa di dalam ketakutan.Semua raja datang menyembah membawa tanda bakti hasiltanah. Bersatu Jenggala Kediri di bawah kuasa satu rajasakti. Cikal bakal para raja agung yang akan memerintah pulauJawa. Makin bertambah besar kuasa dan megah putra sangGirinata. Terjamin keselamatan pulau Jawa selama menyembahkakinya.Tahun 1149 Saka beliau kembali ke Siwapada. Dicandikan di Kagenengan bagaikan Siwa, di Usana bagaiBuda. Batara Anusapati putra Sri Paduka, berganti dalamkekuasaan. Selama pemerintahannya. tanah Jawa kokoh sentosa,bersembah bakti.Tahun 1170 Saka beliau pulang ke Siwaloka. Cahaya beliau diujudkan arca Siwa gemilang di candipasareyan Kidal. Batara Wisnu Wardana, putra Sri Paduka, berganti dalamkekuasaan. Beserta Narasinga bagai Madawa dengan Indra memerintahnegara Beliau memusnahkan perusuh Linggapati serta segenappengikutnya. Takut semua musuh kepada beliau sungguh titisan Siwadi bumi.Tahun 1176 Saka, Batara Wisnu menobatkan putranya. Segenap rakyatKediri Jenggala berduyun-duyun ke pura mangastubagia. Prabu Kerta Negara nama gelarannya, tetap demikianseterusnya. Daerah Kotaraja bertambah makmur, berganti nama prajaSingasari.Tahun 1192, Raja Wisnu berpulang. Dicandikan di Waleri berlambang arca Siwa, di Jajago arca Buda. Sementara itu Batara Nara Singa Murti pun pulang keSurapada. Dicandikan di Wengker, di Kumeper diarcakan bagaiSiwa mahadewa. Tersebut Sri Paduka Kertanagara membinasakan perusuh,penjahat. Bernama Cayaraja, gugur pada tahun Saka 1192.Tahun 1197 Saka, Sri Paduka menyuruh tundukkan Melayu.Berharap Melayu takut kedewaan beliau tunduk begitusahaja. Tahun 1202 Saka, Sri Paduka Prabu memberantas penjahat Mahisa Rangga, karena jahat tingkahnya dibenci seluruh negara.Tahun 1206 Saka, mengirim utusan menghancurkan Bali. Setelah kalah rajanya menghadap Sri Paduka sebagaiorang tawanan. Demikianlah dari empat jurusan orang lari berlindungdi bawah Sri Paduka. Seluruh Pahang, segenap Melayu tunduk menekur dihadapan beliau. Seluruh Gurun, segenap Bakulapura lari mencariperlindungan. Sunda Madura tak perlu dikatakan, sebab sudah terang setanah Jawa. Jauh dari tingkah alpa dan congkak, Sri Paduka waspada, tawakal dan bijak. Faham akan segala seluk beluk pemerintahan sejak zamanKali. Karenanya tawakal dalam agama dan tapa untuk teguhnyaajaran Buda. Menganut jejak para leluhur demi keselamatan seluruhpraja. Menurut kabar sastra raja Pandawa memerintah sejakzaman Dwapara.Tahun 1209 Saka, beliau pulang ke Budaloka. Sepeninggalnya datang zaman Kali, dunia murka, timbulhuru hara. Hanya batara raja yang faham dalam nam guna, dapatmenjaga jagad. Itulah sebabnya Sri Paduka teguh bakti menyembah kakiSakyamuni. Teguh tawakal memegang Pancasila, laku utama, upacarasuci Gelaran Jina beliau yang sangat mashur ialah SriJnanabadreswara. Putus dalam filsafat, ilmu bahasa dan lain pengetahuanagama. Berlumba-lumba beliau menghirup sari segala ilmukebatinan. Pertama-tama tantra Subuti diselami, intinya masuk kehati. Melakukan puja, yoga, samadi demi keselamatan seluruhpraja. Menghindarkan tenung, mengindahkan anugerah kepadarakyat murba. Di antara para raja yang lampau tidak ada yang setarabeliau. Faham akan nam guna, sastra, tatwopadesa, pengetahuanagama Adil, teguh dalam Jinabrata dan tawakal kepada lakuutama. Itulah sebabnya beliau turun-temurun menjadi rajapelindung.Tahun 1214 Saka, Sri Paduka pulang ke Jinalaya. Berkat pengetahuan beliau tentang upacara, ajaranagama. Beliau diberi gelaran : Yang Mulia bersemayam di alamSiwa-Buda. Di pasareyan beliau bertegak arca Siwa-Buda terlampauindah permai.Di Sagala ditegakkan pula arca Jina sangat bagus danberkesan. Serta arca Ardanareswari bertunggal dengan arca SriBajradewi. Teman kerja dan tapa demi keselamatan dan kesuburan negara Hyang Wairocana-Locana bagai lambangnya pada arca tunggal, terkenal.Tatkala Sri Paduka Kertanagara pulang ke Budabuana. Merata takut, duka, huru hara, laksana zaman Kalikembali. Raja bawahan bernama Jayakatwang,berwatak terlalu jahat berkhianat, karena ingin berkuasa di wilayah Kediri.Tahun 1144 Saka, itulah sirnanya raja Kertajaya atas perintahSiwaputra, Jayasaba berganti jadi raja. Tahun Saka 1180, Sastrajaya raja Kediri. Tahun 1193, Jayakatwang raja terakhir.Semua raja berbakti kepada cucu putra Girinata. Segenap pulau tunduk kepada kuasa Prabu Kerta Negara. Tetapi raja Kediri Jayakatwang membuta dan mendurhaka.Ternyata damai tak baka akibat bahaya anak piara Kali.Berkat keulungan sastra dan keuletannya jadi rajasebentar. Lalu ditundukkan putra Sri Paduka, ketenteramankembali. sang menantu Raden Wijaya, itu gelarnya yang terkenaldi dunia Bersekutu dengan bangsa Tartar, menyerang meleburJayakatwang.Sepeninggal Jayakatwang jagad gilang cemerlangkembali. Tahun 1216 Saka, Raden Wijaya menjadi raja. Disembah di Majapahit, kesayangan rakyat, peleburmusuh. Bergelar Sri Baginda Kerta Rajasa Jaya Wardana. Selama Kerta Rajasa Jaya Wardana duduk di takhta, seluruh tanah Jawa bersatu padu, tunduk menengadah. Girang memandang pasangan Sri Paduka empat jumlahnya. Putri Kertanagara cantik-cantik bagai bidadari. Sang Parameswari Tri Buwana yang sulung, luput daricela. Lalu parameswari Mahadewi, rupawan tidak bertara Prajnya Paramita Jayendra Dewi, cantik manis menawanhati. Gayatri, yang bungsu, paling terkasih digelariRajapatni.Pernikahan beliau dalam kekeluargaan tingkat tiga. Karena Batara Wisnu dengan Batara Nara Singa Murti. Akrab tingkat pertama, Narasinga menurunkan Dyah Lembu Tal Sang perwira yuda,dicandikan di Mireng dengan arca Buda. Dyah Lembu Tal itulah bapa Sri Baginda. Dalam hidup atut runtut sepakat sehati. Setitah raja diturut, menggirangkan pandang. Tingkah laku mereka semua meresapkan.Tersebut tahun Saka 1217, Sri Paduka menobatkan putranya di Kediri. Perwira, bijak, pandai, putra Indreswari. Bergelar Sri Paduka putra Jayanagara. Tahun Saka 1231, Sang Prabu mangkat, ditanam di dalam pura Antahpura, begitu nama pasareyan beliau. Dan di pasareyan Simping ditegakkan arca Siwa. Beliau meninggalkan Jayanagara sebagai rajaWilwatikta. Dan dua orang putri keturunan Rajapatni, terlalucantik. Bagai dewi Ratih kembar, mengalahkan rupa semuabidadari. Yang sulung jadi rani di Jiwana, yang bungsu jadi raniDaha.Tersebut pada tahun Saka 1238, bulan Madu Sri Paduka Jayanagara berangkat keLumajang, menyirnakan musuh. Kotanya Pajarakan dirusak, Nambi sekeluarga dibinasakan. Giris miris segenap jagad melihat keperwiraan SriPaduka. Tahun Saka 1250, beliau berpulang. Segera dimakamkan di dalam pura berlambang arcaWisnuparama. Di Sila Petak dan Bubat ditegakkan arca Wisnu terlaluindah. Di Sukalila terpahat arca Buda sebagai jelmaanAmogasidi.Tahun Saka 1256, Rani Jiwana Wijaya Tungga Dewi bergilir mendaki takhtaWilwatikta. Didampingi raja putra Singasari atas perintah ibundaRajapatni. Sumber bahagia dan pangkal kuasa. Beliau jadi pengemban dan pengawas raja muda, SriPaduka Wilwatikta.Tahun Saka 1253, sirna musuh di Sadeng, Keta diserang. Selama bertakhta, semua terserah kepada Mahamantriagung bijak, Mada namanya. Tahun Saka 1265, raja Bali yang alpa dan rendah budidiperangi, gugur bersama balanya. Menjauh segala yang jahat, tenteram. Begitu ujar Dang Acarya Ratnamsah. Sungguh dan mengharukan ujar Sang Kaki. Jelas keunggulan Sri Paduka di dunia. Dewa asalnya, titisan Girinata. Barang siapa mendengar kisah raja. Tak puas hatinya, bertambah baktinya. Pasti takut melakukan tindak jahat. Menjauhkan diri dari tindak durhaka.Paduka Empu minta maaf berkata : "Hingga sekian kataku, sang rakawi. Semoga bertambah pengetahuanmu. Bagai buahnya, gubahlah puja sastra.Habis jamuan rakawi dengan sopan. Minta diri kembali ke Singasari. Hari surut sampai pesanggrahan lagi. Paginya berangkat menghadap Sri Paduka.Tersebut Sri Paduka Prabu berangkat berburu. Lengkap dengan senjata, kuda dan kereta. Dengan bala ke hutan Alaspati, rimba belantara rungkut rimbun penuh gelagah rumput rampak. Bala bulat beredar membuat lingkaran. Segera siap kereta berderet rapat.Hutan terkepung, terperanjat kera menjerit,burung ribut beterbangan berebut dulu. Bergabung sorak orang berseru den membakar. Gemuruh bagaikan deru lautan mendebur. Api tinggi menyala menjilat udara. Seperti waktu hutan Alaspati terbakar. Lihat rusa-rusa lari lupa daratan. Bingung berebut dahulu dalam rombongan. Takut miris menyebar, ingin lekas lari. Malah manengah berkumpul tumpuk timbun. Banyaknya bagai banteng di dalam Gobajra Penuh sesak, bagai lembu di Wresabapura Celeng, banteng, rusa, kerbau, kelinci. Biawak, kucing, kera, badak dan lainnya.Tertangkap segala binatang dalam hutan. Tak ada yang menentang, semua bersatu. Srigala gagah, yang bersikap tegak-teguh. Berunding dengan singa sebagai ketua. “Izinkanlah saya bertanya kepada raja satwa. Sekarang raja merayah hutan, apa yang diperbuat? Menanti mati sambil berdiri ataukah kita lari. Atau tak gentar serentak melawan, jikalau diserang?” seolah-olah demikian kata srigala dalam rapat.Kijang menjawab : "Hemat patik tidak ada jalan lain kecuali lari. Lari mencari keselamatan diri sedapat mungkin". Kaswari, rusa dan kelinci setuju.Banteng berkata :"Amboi! Celaka kijang, sungguh binatang hina lemah. Bukanlah sifat perwira lari, atau menanti mati. Melawan dengan harapan menang, itulah kewajiban." Kerbau, lembu serta harimau setuju dengan pendapatini.Jawab singa : "Usulmu berdua memang pantas diturut, Bung. Tapi harap dibedakan, yang dihadapi baik atau buruk. Jika penjahat, terang kita lari atau kita lawan. Karena sia-sia belaka, jika mati terbunuh olehnya. Jika kita menghadapi tripaksa, resi Siwa-Buda. Seyogyanya kita ikuti saja jejak sang pendeta. Jika menghadapi raja berburu, tunggu mati saja. Tak usah engkau merasa enggan menyerahkan hidupmu. Karena raja berkuasa mengakhiri hidup makhluk. Sebagai titisan Batara Siwa berupa narpati. Hilang segala dosanya makhluk yang dibunuh beliau. Lebih utama dari pada terjun ke dalam telaga. Siapa di antara sesama akan jadi musuhku? Kepada tripaksa aku takut, lebih utama menjauh. Niatku, jika berjumpa raja, akan menyerahkan hidup. Mati olehnya, tak akan lahir lagi bagai binatang.”Bagaikan katanya: "Marilah berkumpul!" Kemudian serentak maju berdesak. Prajurit darat yang terlanjur langkahnya, tertahantanduk satwa, lari kembali. Tersebutlah prajurit berkuda. Bertemu celeng sedang berdesuk kumpul. Kasihan! Beberapa mati terbunuh. Dengan anaknya dirayah tak berdaya. Lihatlah celeng jalang maju menerjang. Berempat, berlima, gemuk, tinggi, marah. Buas membekos-bekos, matanya merah. Liar dahsyat, saingnya seruncing golok.Tersebut pemburu kijang rusa riuh seru-menyeru. Ada satu yang tertusuk tanduk, lelah lambat jalannya. Karena luka kakinya, darah deras meluap-luap. Lainnya mati terinjak-injak, menggelimpang kesakitan. Bala kembali berburu, berlengkap tombak serta lembing.Berserak kijang rusa di samping bangkai bertumpuktimbun. Banteng serta binatang galak lainnya bergerakmenyerang.Terperanjat bala raja bercicir lari tunggang langgang.Ada yang lari berlindung di jurang, semak, kayurimbun. Ada yang memanjat pohon, ramai mereka berebut puncak. Kasihanlah yang memanjat pohon tergelincir ke bawah Betisnya segera diseruduk dengan tanduk, pingsanlah! Segera kawan-kawan datang menolong dengan kereta. Menombak, melembing, menikam, melanting,menjejak-jejak. Karenanya badak mundur, meluncur berdebak gemuruh. Lari terburu, terkejar, yang terbunuh bertumpuktimbun.Ada pendeta Siwa-Buda yang turut menombak, mengejar. Disengau harimau, lari diburu binatang mengancam. Lupa akan segala darma, lupa akan tata sila. Turut melakukan kejahatan, melupakan darmanya.Tersebut Sri Paduka telah mengendarai kereta kencana. Tinggi lagi indah ditarik lembu yang tidak takutbahaya, menuju hutan belantara, mengejar buruan ketakutan. Yang menjauhkan diri lari bercerai-berai meninggalkanbangkai. Celeng. kaswari, rusa dan kelinci tinggal dalamketakutan. Sri Paduka berkuda mengejar yang riuh laribercerai-berai.Mahamantri Agung, tanda dan pujangga di punggung kudaturut memburubinatang jatuh terbunuh tertombak, terpotong.tertusuk, tertikam. Tanahnya luas lagi rata, hutannya rungkut di bawahterang. Itulah sebabnya kijang dengan mudah dapat diburu kuda.Puaslah hati Sri Paduka sambil bersantap dihadappendeta. Bercerita tentang caranya berburu, menimbulkan gelaktawa. Terlangkahi betapa narpati sambil berburu menyerapsari keindahan gunung dan hutan, kadang-kadang kepayahan kembali ke rumah perkemahan.membawa wanita seperti cengkeraman, di hutan bagai menggempur,negara tahu kejahatan satwa, beliau tak berdosaterhadap darma ahimsa.Tersebut beliau bersiap akan pulang, rindu kepadakeindahan pura. Tatkala subakala berangkat menuju Banyu Hanget, Banirdan Talijungan. Bermalam di Wedwawedan, siangnya menuju Kuwarahan, Celong dan Dadamar Garuntang, Pagar Telaga, Pahanjangan, sampai di situ perjalanan beliau.Siangnya perjalanan melalui Tambak, Rabut, Wayuhaterus ke Balanak, Menuju Pandakan, Banaragi, sampai Pandamayan, beliaulalu bermalam. Kembali ke selatan, ke barat, menuju Jejawar di kakigunung berapi. Disambut penoton bersorak gembira, menyekar sebentardi candi makam.Adanya candi pasareyan tersebut sudah sejak zamandahulu.Didirikan oleh Sri Kertanagara, moyang Sri PadukaPrabu. Di situ hanya jenazah beliau sahaja yang dimakamkan. Karena beliau dulu memeluk dua agama Siwa-Buda. Bentuk candi berkaki Siwa berpuncak Buda, sangattinggi. Di dalamnya terdapat arca Siwa, indah tak dapatdinilai. Dan arca Maha Aksobya bermahkota tinggi tidak bertara.Namun telah hilang, memang sudah layak, tempatnya: diNirwana.Konon kabarnya tepat ketika arca Hyang Aksobya hilang,ada pada Sri Paduka guru besar, mashur. Pada Paduka putus tapa, sopan suci penganut pendetaSakyamuni Telah terbukti bagai mahapendeta terpundi sasantri. Senang berziarah ke tempat suci, bermalam dalam candi.Hormat mendekati Hyang arca suci, khidmat berbaktisembah. Menimbulkan iri di dalam hati pengawas candi suci.Ditanya mengapa berbakti kepada arca dewa Siwa. Pada Paduka menjelaskan sejarah candi pasareyan suci. Tentang adanya arca Aksobya indah, dahulu di atas. Sepulangnya kembali lagi ke candi menyampaikan bakti. Kecewa! tercengang memandang arca Maha Aksobya hilang.Tahun Saka 1253 itu hilangnya arca. Waktu hilangnya halilintar menyambar candi ke dalam. Benarlah kabuan pendeta besar bebas dari prasangka. Bagaimana membangun kembali candi tua terbengkalai? . Tiada ternilai indahnya, sungguh seperti surga turun. Gapura luar, mekala serta bangunannya serba permai. Hiasan di dalamnya naga puspa yang sedang berbunga. Di sisinya lukisan putri istana berseri-seri.Sementara Sri Paduka girang cengkerma menyerappemandangan. Pakis berserak sebar di tengah tebat bagai bulu dada. Ke timur arahnya di bawah terik matahari Sri Paduka. Meninggalkan candi Pekalongan girang ikut jurangcuram. Tersebut dari Jajawa Sri Paduka berangkat ke desapadameyan. Berhenti di Cunggrang, mencahari pemandangan, masukhutan rindang.Ke arah asrama para pertapa di lereng kaki gunungmenghadap jurang. Luang jurang ternganga-nganga ingin menelan orang yangmemandang.Habis menyerap pemandangan, masih pagi kereta telahsiap. Ke barat arahnya menuju gunung melalui jalannyadahulu. Tiba di penginapan Japan, barisan tentara datang menjemput yang tinggal di purairi kepada yang gembira pergi menghadap. Pukul tiga itulah waktu Sri Paduka bersantapbersama-sama. Paling muka duduk Sri Paduka lalu dua paman berturuttingkat raja Matahun dan Paguhan bersama permaisuri agakjauhan. Di sisi Sri Paduka, terlangkahi berapa lamanyabersantap.Paginya pasukan kereta Sri Paduka berangkat lagi. Sang pujangga menyidat jalan ke Rabut, Tugu,Pengiring. Singgah di Pahyangan, menemui kelompok sanak kadang. Dijamu sekadarnya, karena kunjungannya mendadak. Banasara dan Sangkan Adoh telah lama dilalui. Pukul dua Sri Paduka telah sampai di perbatasan kota Sepanjang jalan berdesuk-desuk, gajah, kuda, pedati. Kerbau, banteng dan prajurit darat sibuk berebutjalan. Teratur rapi mereka berarak di dalam deretan. Narpati Pajang, permaisuri dan pengiring paling muka.Di belakangnya tidak jauh, berikut Narpati Lasem. Terlampau indah keretanya, menyilaukan yang memandang.Rani Daha, rani Wengker semuanya urut belakang. Disusul rani Jiwana bersama laki dan pengiring. Bagai penutup kereta Sri Paduka serombongan besar. Diiring beberapa ribu perwira dan para mentri.Tersebut orang yang rapat rampak menambak tepi jalan Berjejal ribut menanti kereta Sri Paduka berlintas. Tergopoh-gopoh wanita ke pintu berebut tempat. Malahan ada yang lari telanjang lepas sabuk kainnya. Yang jauh tempatnya, memanjat kekayu berebut tinggi. Duduk berdesak-desak di dahan, tak pandang tua muda. Bahkan ada juga yang memanjat batang kelapa kuning. Lupa malu dilihat orang, karena tepekur memandang.Gemuruh dengung gong menampung Sri Paduka Prabudatang. Terdiam duduk merunduk segenap orang di jalanan. Setelah raja lalu berarak pengiring di belakang. Gajah. kuda, keledai, kerbau berduyun beruntun-runtun.Yang berjalan rampak berarak-arak.Barisan pikulan bejalan belakang. Lada, kesumba, kapas, buah kelapa. Buah pinang, asam dan wijen terpikul. Di belakangnya pemikul barang berat. Sengkeyegan lambat berbimbingan tangan. Kanan menuntun kirik dan kiri genjik. Dengan ayam itik di keranjang merunduk. Jenis barang terkumpul dalam pikulan. Buah kecubung, rebung, seludang, cempaluk. Nyiru, kerucut, tempayan, dulang, periuk. Gelaknya seperti hujan panah jatuh.Tersebut Sri Paduka telah masuk pura. Semua bubar ke rumah masing-masing. Ramai bercerita tentang hal yang lalu Membuat girang semua sanak kadang. Waktu lalu Sri Paduka tak lama di istana.Tahun Saka 1282, Badra pada. Beliau berangkat menujuTirib dan Sempur. Nampak sangat banyak binatang di dalam hutan. Tahun Saka 1283 Waisaka, Sri Paduka Prabu berangkatmenyekar ke Palah. Dan mengunjungi Jimbe untuk menghibur hati. Di Lawang Wentar, Blitar menenteramkan cita. Dari Blitar ke selatan jalannya mendaki. Pohonnya jarang, layu lesu kekurangan air.Sampai Lodaya bermalam beberapa hari. Tertarik keindahan lautan, menyisir pantai. Meninggalkan Lodaya menuju desa Simping. Ingin memperbaiki candi pasareyan leluhur. Menaranya rusak, dilihat miring ke barat. Perlu ditegakkan kembali agak ke timur.Perbaikan disesuaikan dengan bunyi prasati, yangdibaca lagi. Diukur panjang lebarnya, di sebelah timur sudah adatugu. Asrama Gurung-gurung diambil sebagai denah candimakam. Untuk gantinya diberikan Ginting, Wisnurare diBajradara.Waktu pulang mengambil jalan Jukung, Inyanabadran terus ke timur. Berhenti di Bajralaksmi dan bermalam di candiSurabawana. Paginya berangkat lagi berhenti di Bekel, sore sampaipura Semua pengiring bersowang-sowang pulang ke rumahmasing-masing.Tersebut paginya Sri naranata dihadap para mentrisemua. Di muka para arya, lalu pepatih, duduk teratur dimanguntur. Patih amangkubumi Gajah Mada tampil ke muka sambilberkata : "Sri Paduka akan melakukan kewajiban yang tak bolehdiabaikan. Atas Perintah sang rani Sri Tri Buwana Wijaya TunggaDewi supaya pesta serada Sri Padukapatni dilangsungkan SriPaduka. Di istana pada tahun Saka 1284 bulan Badrapada. Semua pembesar dan wreda Mahamantri Agung diharap?memberi sumbangan." Begitu kata sang patih dengan ramah, membuat gembiraSri PadukaSorenya datang para pendeta, para budiman, sarjana danmentri. Yang dapat pinjaman tanah dengan Ranadiraja sebagaikepala Bersama-sama membicarakan biaya di hadapan Sri Paduka.Tersebut sebelum bulan Badrapada menjelang surutnyaSrawana. Semua pelukis berlipat giat menghias "tempat singa" disetinggil Ada yang mengetam baki makanan, bokor-bokoran, membuatarca. Pandai emas dan perak turut sibuk bekerja membuatpersiapan.Ketika saatnya tiba tempat telah teratur sangat rapi. Balai witana terhias indah di hadapan rumah-rumahan. Satu di antaranya berkaki batu karang bertiang merah. Indah dipandang semua menghadap ke arah takhta SriPaduka. Barat, mandapa dihias janur rumbai, tempat duduk pararaja. Utara, serambi dihias berlapis ke timur, tempatduduk.para isteri, pembesar, Mahamantri Agung, pujangga, serta pendeta Selatan, beberapa serambi berhias bergas untuk abdi.Demikian persiapan Sri Paduka memuja Buda Sakti. Semua pendeta Buda berdiri dalam lingkaran bagaisaksi. Melakukan upacara, dipimpin oleh pendeta Stapaka. Tenang, sopan budiman faham tentang sastra tigatantra. Umurnya melintasi seribu bulan, masih belajar tutur. Tubuhnya sudah rapuh, selama upacara harus dibantu. Empu dari Paruh selaku pembantu berjalan di lingkaran.Mudra, mantra dan japa dilakukan tepat menurut aturan.Tanggal dua belas nyawa dipanggil dari surga dengandoa. Disuruh kembali atas doa dan upacara yang sempurna. Malamnya memuja arca bunga bagai penampung jiwa mulia.Dipimpin Dang Acarya, mengheningkan cipta, mengucapkanpuja.Pagi purnamakala arca bunga dikeluarkan untuk upacara.Gemuruh disambut dengan dengung salung, tambur,terompet serta genderang. Didudukkan di atas singasana, besarnya setinggi orangberdiri.Berderet beruntun-runtun semua pendeta tua mudamemuja. Berikut para raja, parameswari dan putra mendekatiarca. Lalu para patih dipimpin Gajah Mada maju ke mukaberdatang sembah. Para bupati pesisir dan pembesar daerah dari empatpenjuru. Habis berbakti sembah, kembali mereka semua duduk rapiteratur.Sri Nata Paguhan paling dahulu menghaturkan sajianmakanan sedap bersusun timbun seperti pohon, dan sirih bertutup kainsutera Persembahan raja Matahun arca banteng putih sepertilembu. Nandini. Terus menerus memuntahkan harta dan makanan daringanga mulutnya. Raja Wengker mempersembahkan sajian berupa rumahdengan taman bertingkat Disertai penyebaran harta di lantal balai besarberhambur-hamburan. Elok persembahan raja Tumapel berupa wanita cantikmanis dipertunjukkan selama upacara untuk mengharu-rindukanhati.Paling haibat persembahan Sri Paduka berupa gunungbesar. Mandara Digerakkan oleh sejumlah dewa dan danawa dahsyatmenggusarkan pandang Ikan lambora besar beriembak-lembak mengebaki kolambujur lebar Bagaikan sedang mabuk diayun gelombang, ditengah-tengah lautan besar. Tiap hari persajian makanan yang dipersembahkandibagi-bagi. Agar para wanita, Mahamantri Agung, pendeta dapatmakanan sekenyangnya Tidak terlangkahi para kesatria, arya dan para abdi dipura. Tak putusnya makanan sedap nyaman diedarkan kepadabala tentara.Pada hari keenam pagi Sri Paduka bersiapmempersembahkan persajian. Pun para kesatria dan pembesar mempersembahkanrumah-rumahan yang terpikul. Dua orang pembesar mempersembahkan perahu yangmelukiskan kutipan kidung. Seperahu sungguh besarnya, diiringi gong dan bubarmengguntur menggembirakan.Esoknya patih mangkubumi Gajah Mada sore-soremenghadap sambil menghaturkan sajian wanita sedih merintih di bawahnagasari dibelit rajasa. Mahamantri Agung, arya, bupati, pembesar desa punturut menghaturkan persajian. Berbagai ragamnya, berduyun-duyun ada yang berupaperahu, gunung, rumah, ikan.Sungguh-sungguh mengagumkan persembahan Sri PadukaPrabu pada hari yang ketujuh. Beliau menabur harta, membagi-bagi bahan pakaian danhidangan, makanan. Luas merata kepada empat kasta, dan terutama kepadapara pendeta. Hidangan jamuan kepada pembesar, abdi dan niagamengalir bagai air.Gemeruduk dan gemuruh para penonton dari segenap arah,berdesak-sesak. Ribut berebut tempat melihat peristiwa di balai agungserta para luhur. Sri Nata menari di balai witana khusus untuk paraputri dan para istri. Yang duduk rapat rapi berimpit ada yang ngelamunkarena tercengang memandang.Segala macam kesenangan yang menggembirakan hatirakyat diselenggarakan. Nyanyian, wayang, topeng silih berganti setiap haridengan paduan suara. Tari perang prajurit yang dahsyat berpukul-pukulan,menimbulkan gelak-mengakak. Terutama derma kepada orang yang menderitamembangkitkan gembira rakyat. Pesta serada yang diselenggarakan serba meriah dankhidmat. Pasti membuat gembira jiwa Sri Padukapatni yang sudahmangkat. Semoga beliau melimpahkan barkat kepada Sri PadukaPrabu Sehingga jaya terhadap musuh selama ada bulan dansurya.Paginya pendeta Buda datang menghormati, memuja dengansloka. Arwah Prajnyaparamita yang sudah berpulang keBudaloka. Segera arca bunga diturunkan kembali dengan upacara. Segala macam makanan dibagikan kepada segenap abdi. Lodang lega rasa Sri Paduka melihat perayaan langsunglancar. Karya yang masih menunggu, menyempurnakan candi diKamal Pandak. Tanahnya telah disucikan tahun 1274. Dengan persajian dan puja kepada Brahma olehJnyanawidi.Demikian sejarah Kamal menurut tutur yang dipercaya. Dan Sri Nata Panjalu di Daha, waktu bumi Jawa dibelah.Karena cinta Sinuwun Prabu Airlangga kepada duaputranya. Ada pendeta Budamajana putus dalam tantra dan yoga. Diam di tengah kuburan lemah Citra, jadi pelindungrakyat. Waktu ke Bali berjalan kaki, tenang menapak di airlautan. Hyang Empu Barada nama beliau, faham tentang tigazaman. Girang beliau menyambut permintaan Airlangga membelahnegara. Tapal batas negara ditandai air kendi mancur darilangit. Dari barat ke timur sampai laut, sebelah utara,selatan. Yang tidak jauh, bagaikan dipisahkan oleh samuderabesar.Turun dari angkasa sang pendeta berhenti di pohonasam. Selesai tugas kendi suci ditaruhkan di dusun Palungan.Marah terhambat pohon asam tinggi yang puncaknyamengait jubah. Mpu Barada terbang lagi, mengutuk asam agar jadikerdil. Itulah tugu batas gaib, yang tidak akan mereka lalui. Itu pula sebabnya dibangun candi, memadu Jawa lagi. Semoga Sri Paduka serta rakyat tetap tegak, teguh,waspada. Berjaya dalam memimpin negara, yang sudah bersatupadu.Prajnya Paramita Puri itulah nama candi pasareyan yangdibangun. Arca Sri Padukapatni diberkahi oleh Sang pendetaJnyanawidi. Telah lanjut usia, faham akan tantra, menghimpun ilmuagama, laksana titisan Empu Barada, menggembirakan hati SriPaduka. Di Bayalangu akan dibangun pula candi pasareyan SriPadukapatni. Pendeta Jnyanawidi lagi yang ditugaskan memberkahitanahnya.Rencananya telah disetujui oleh sang Mahamantri Agungdemung. Boja Wisesapura namanya, jika candi sudah sempurnadibangun. Candi pasareyan Sri Padukapatni tersohor sebagaitempat keramat. Tiap bulan Badrapada disekar oleh para MahamantriAgung dan pendeta. Di tiap daerah rakyat serentak membuat peringatan danmemuja. Itulah suarganya, berkat berputra, bercucu narendrautama.Tersebut pada tahun Saka 1285, Sri Paduka menuju Simping demi pemindahan candi makam.Siap lengkap segala persajian tepat menurut adat. Pengawasnya Rajaparakrama memimpin upacara. Faham tentang tatwopadesa dan kepercayaan Siwa. Memangku jabatannya semenjak mangkat Kerta Rajasa. Ketika menegakkan menara dan mekala gapura. Bangsawan agung Arya Krung, yang diserahi menjaganya.Sekembalinya dari Simping segera masuk ke pura. Terpaku mendengar AdiMahamantri Agung Gajah Madagering. Pernah mencurahkan tenaga untuk keluhuran Jawa. Di pulau Bali serta kota Sadeng, memusnahkan musuh. Tahun Saka 1253 beliau mulai memikul tanggung jawab. Tahun 1286 Saka beliau mangkat, Sri Paduka gundah, terharu bahkan putus asa. Sang dibyacita Gajah Mada cinta kepada sesama tanpapandang bulu.Insaf bahwa hidup ini tidak baka karenanya beramaltiap hari. Sri Paduka segera bermusyawarah dengan kedua ramaserta bunda. Kedua adik dan kedua ipar tentang calon pengganti KiPatih Mada. Yang layak akan diangkat hanya calon yang sungguhmengenal tabiat rakyat. Lama timbang-menimbang, tetapi seribu sayang tidak adayang memuaskan. Sri Paduka berpegang teguh, AdiMahamantri Agung GajahMada tak akan diganti. Bila karenanya timbul keberatan beliau sendiribertanggung jawab. Memilih enam Mahamantri Agung yang menyampaikan urusannegara ke istana. Mengetahui segala perkara, sanggup tunduk kepadapimpinan. Sri Paduka.Itulah putusan rapat tertutup. Hasil yang diperoleh perundingan. Terpilih sebagai wreda Mahamantri Agung. Karib Sri Paduka bernama Empu Tandi. Penganut karib Sri Baginda. Pahlawan perang bernama Empu Nala. Mengetahui budi pekerti rakyat. Mancanegara bergelar tumenggung. Keturunan orang cerdik dan setia. Selalu memangku pangkat pahlawan. Pernah menundukkan negara Dompo. serba ulet menanggulangi musuh. Jumlahnya bertambah dua Mahamantri Agung. Bagai pembantu utama Sri Paduka. Bertugas mengurus soal perdata. Dibantu oleh para upapati. Empu Dami menjadi Mahamantri Agung muda. Selalu ditaati di istana. Empu Singa diangkat sebagai saksi. Dalam segala perintah Sri Paduka.Demikian titah Sri Baginda. Puas, taat teguh segenap rakyat. Tumbuh tambah hari setya baktinya. Karena Sri Paduka yang memerintah. Sri Paduka makin keras berusaha untuk dapat bertindaklebih. Dalam pengadilan tidak serampangan, tapi tepatmengikut undang-undang. Adil segala keputusan yang diambil, semua pihak merasapuas. Mashur nama beliau, mampu menembus jaman, sungguhlahtitiaan batara.Candi pasareyan serta bangunan para leluhur sejakzaman dahulu kala.Yang belum siap diselesaikan, dijaga dan dibina dengansaksama. Yang belum punya prasasti, disuruh buatkan SeratKekancingan pada ahli sastra. Agar kelak jangan sampai timbul perselisihan, jikalausudah temurun. Jumlah candi pasareyan raja seperti berikut, mulaidengan Kagenengan. Disebut pertama karena tertua : Tumapel, Kidal,Jajagu, Wedwawedan. Di Tuban, Pikatan, Bakul, Jawa-jawa, Antang Trawulan,Katang Brat dan Jago. Lalu Balitar, Sila Petak, Ahrit, Waleri, Bebeg, Kukap,Lumbang dan Puger. pasareyan rani : Kamal Pandak, Segala, Simping. SriRanggapura serta candi Budi Kuncir. Bangunan baru Prajnya Paramita Puri. Di Bayatangu yang baru saja dibangun. Itulah dua puluh tujuh candi raja.Pada Saka tujuh guru candra (1287) bulan Badra. Dijaga petugas atas perintah raja. Diawasi oleh pendeta ahli sastra. Pembesar yang bertugas mengawasi seluruhnya sangWiradikara. Orang utama, yang saksama dan tawakal membina semuacandi. Setia kepada Sri Paduka, hanya memikirkan kepentinganbersama Segan mengambil keuntungan berapa pun penghasilancandi makam.Desa-desa perdikan ditempatkan di bawah perlindunganSri Paduka. Darmadyaksa kasewan bertugas membina tempat ziarah danpemujaan. Darmadyaksa kasogatan disuruh menjaga biara kebudaan. Mahamantri Agung her-haji bertugas memelihara semuapertapan.Desa perdikan Siwa yang bebas dari pajak : biararelung Kunci, Kapulungan Roma, Wwatan, Iswaragreha, Palabdi,Tanjung, Kutalamba, begitu pula Taruna Parhyangan, Kuti Jati, Candi lima,Nilakusuma, Harimandana, Utamasuka Prasada-haji, Sadang,Panggumpulan, Katisanggraha, begitu pula Jayasika. Tak ketinggalan:Spatika, Yang Jayamanalu, Haribawana, Candi Pangkal, Pigit Nyudonta,Katuda, Srangan, Kapukuran, Dayamuka, Kalinandana, KanigaraRambut, Wuluhan, Kinawung, Sukawijaya, dan lagi Kajaha,demikian pula Campen,Ratimanatasrama, Kula, Kaling, ditambah sebuah lagiBatu Putih.Desa perdikan kasogatan yang bebas dari pajak : Wipulahara, Kutahaji Janatraya, Rajadanya, Kuwanata,Surayasa, Jarak, Lagundi serta Wadari Wewe Pacekan, Pasaruan, Lemah Surat,Pamanikan, Srangan serta Pangiketan Panghawan, Damalang, Tepasjita,Wanasrama, Jenar, Samudrawela dan Pamulang. Baryang, Amretawardani, Wetiwetih.Kawinayan, Patemon serta Kanuruhan Engtal, Wengker. Banyu Jiken,Batabata. Pagagan, Sibok dan Engtal. Sibok dan Padurungan.Pindatuha, Telang, Suraba, itulah yang terpenting, Sebuah lagi. Sukalila Tak disebut perdikan tambahan seperti Pogara. Kulur,Tangkil dan sebagainya.Selanjutnya disebut berturut desa kebudaan Bajradara :Isanabajra, Naditata, Mukuh, Sambang, Tanjung. AmretasabaBangbang, Bodimula, Waharu Tampak, serta Puruhan dan Tadara. Tidak juga terlangkahi Kumuda. Ratna serta Nadinagara.Wungaiaya,Palandi, Tangkil. Asahing, Samici serta AcitahenNairanjana, Wijayawaktra, Mageneng. Pojahan dan Balamasin. Krat,Lemah Tulis, Ratnapangkaya, Panumbangan. serta Kahuripan Ketaki,Telaga Jambala, Jungul, Ditambah lagi Wisnuwala. Badur, Wirun, Wungkilur.Mananggung, Watukura serta Bajrasana Pajambayan. Salanten, Simapura, TambakLaleyan, Pilanggu Pohaji, Wangkali, Biru. Lembah,Dalinan, Pangadwan yang terakhir. Itulah desa kebudaan Bajradara yang sudah berprasasti.Desa keresian seperti berikut : Sampud, Rupit dan Pilan Pucangan, Jagadita, Pawitra, masih sebuah lagi, Butun. Di situ terbentang taman didirikan lingga dan saluranair. Yang Mulia Mahaguru demikian sebutan beliau. Yang diserahi tugas menjaga sejak dulu menurut SeratKekancingan.Selanjutnya desa perdikan tanpa candi, di antaranyayang penting : Bangawan, Tunggal, Sidayatra, Jaya Sidahajeng, LwahKali dan Twas. Wasista, Palah, Padar, Siringan, itulah desa perdikanSiwa. Wangjang, Bajrapura. Wanara, Makiduk, Hanten, Guha dan JiwaJumpud. Soba, Pamuntaran, dan Baru, perdikan Buda utama. Kajar, DanaHanyar, Turas, Jalagiri, Centing, Wekas Wandira, Wandayan. Gatawang :Kulampayan dan Talu, pertapan resi.Desa perdikan Wisnu berserak di Batwan sertaKamangsian Batu, Tanggulian. Dakulut, Galuh, Makalaran, itu yangpenting. Sedangkan, Medangn Hulun Hyan, Parung, langge, PasajanKelut. Andelmat Paradah, Geneng, Panggawan, sudah sejak lama bebaspajak. Terlewati segala dukuh yang terpencar di seluruh Jawa.Begitu pula asrama tetap yang bercandi serta yangtidak. Yang bercandi menerima bantuan tetap dari Sri PadukaPrabu. Begitu juga dukuh pengawas, tempat belajar upacara.Telah diteliti sejarah berdirinya segala desa di Jawa.Perdikan candi, tanah pusaka, daerah dewa, biara dandukuh. Yang berSerat Kekancingan dipertahankan, yang tidak, segera diperintahkan. Pulang kepada dewan desa di hadapan Sang AryaRanadiraja. Segenap desa sudah diteliti menurut perintah rajaWengker Raja Singasari bertitah mendaftar jiwa serta seluksalurannya. Petugas giat menepati perintah, berpegang kepadaaturan Segenap penduduk Jawa patuh mengindahkan perintah SriPaduka Prabu.Semua tata aturan patuh diturut oleh pulau Bali. Candi, asrama, pesanggrahan telah diteliti sejarahtegaknya Pembesar kebudaan Badahulu. Badaha lo Gajahditugaskan. Membina segenap candi, bekerja rajin dan mencatatsemuanya. Perdikan kebudaan Bali seperti berikut, biara Baharu(hanyar). Kadikaranan, Purwanagara, Wiharabahu, Adiraja,Kuturan.Itulah enam kebudaan Bajradara, biara kependetaan. Terlangkahi biara dengan bantuan negara sepertiAryadadi. Berikut candi pasareyan di Bukit Sulang lemah lampung,dan Anyawasuda Tatagatapura, Grehastadara, sangat mashur, dibangun atas SeratKekancingan. Pada tahun Saka 1260 oleh Sri Paduka Jiwana. Yang memberkahi tanahnya, membangun candinya : upasakawreda mentri.Semua perdikan dengan bukti prasasti dibiarkan tetapberdiri. Terjaga dan terlindungi segala bangunan setiap orangbudiman. Demikianlah tabiat raja utama, berjaya, berkuasa,perkasa. Semoga kelak para raja sudi membina semua bangunansuci. Maksudnya agar musnah semua durjana dari muka bumilaladan. Itulah tujuan melintas, menelusur dusun-dusun sampaidi tepi laut. Menenteramkan hati pertapa, yang rela tinggal dipantai, gunung dan hutan. Lega bertapa brata dan bersamadi demi kesejahteraannegara.Besarlah minat Sri Paduka untuk tegaknya tripaksa. Tentang Serat Kekancingan beliau besikap agar tetapdiindahkan. Begitu pula tentang pengeluaran undang-undang, supaya laku utama, tata griya dan adat-tuturdiperhatikan.Itulah sebabnya sang caturdwija mengejar laku utama. Resi, Wipra, pendeta Siwa Buda teguh mengindahkantutur.Catur asrama terutama catur basma tunduk rungkup,tekun melakukan tapa brata, rajin mempelajari upacara.Semua anggota empat kasta teguh mengindahkan ajaran. Para Mahamantri Agung dan arya pandai membina urusannegara. Para putri dan satria berlaku sopan, berhati teguh. Waisya dan sudra dengan gembira menepati tugasdarmanya. Empat kasta yang lahir sesuai dengan keinginan HyangMaha Tinggi, konon tunduk rungkup kepada kuasa dan perintah SriPaduka Teguh tingkah tabiatnya, juga ketiga golonganterbawah. Gandara, Mleca dan Tuca mencoba mencabutcacad-cacadnya.Demikianlah tanah Jawa pada zaman pemerintahan SriNata. Penegakan bangunan-bangunan suci membuat gembirarakyat Sri Paduka menjadi teladan di dalam menjalankan enamdarma. Para ibu kagum memandang, setuju dengan tingkah lakuSang Prabu. Sri Nata Singasari membuka ladang luas di daerahSagala. Sri Nata Wengker membuka hutan Surabana, Pasuruan,Pajang. Mendirikan perdikan Buda di Rawi, Locanapura,KapulunganSri Paduka sendiri membuka ladang Watsari diTigawangi. Semua Mahamantri Agung mengenyam tanah palenggahanyang cukup luas Candi, biara dan lingga utama dibangun tak adaputusnya. Sebagai tanda bakti kepada dewa, leluhur, parapendeta. Memang benar budi luhur tertabur mengikuti jejak SriNata.Demikianlah keluhuran Sri Paduka Ekanata diWilwatikta. Terpuji bagaikan bulan di musim gugur, terlalu indah terpandang Durjana laksana tunjung merah, sujana seperti teratai putih. Abdi, harta, kereta, gajah, kuda berlimpah-limpahbagai samudera. Bertambah mashur keluhuran pulau Jawa di seluruh jagadraya. Hanya Jambudwipa dan pulau Jawa yang disebut negarautamaBanyak pujangga dan dyaksa serta para upapati, tujuhjumlahnya Panji Jiwalekan dan Tengara yang meronjol bijak didalam kerja. Mashurlah nama pendeta Brahmaraja bagai pujangga, ahlitutur. Putus dalam tarka, sempurna dalam seni kataserta ilmu naya Hyang brahmana, sopan, suci,ahli weda menjalankan nam laku utama Batara Wisnu dengan cipta dan mentera membuat sejahtera negara.Itulah sebabnya berduyun-duyun tamu asing datangberkunjung Dari Jambudwipa, Kamboja, Cina, Yamana, Campa danKarnataka Goda serta Siam mengarungi lautan bersama para pedagangResi dan pendeta,semua merasa puas, menetap dengan senang.Tiap bulan Palguna Sri Nata dihormat di seluruhnegara. Berdesak-desak para pembesar, empat penjuru, para prabot desa Hakim dan pembantunya,bahkan pun dari Bali mengaturkan upeti. Pekan penuh sesak pembeli, penjual, barang terhampardi dasaran. Berputar keliling gamelan dalam tanduan diarak rakyatramai Tiap bertabuh tujuh kali, pembawa sajian menghadap kepura Korban api, ucapan mantra dilakukan para pendeta Siwa-Buda. Mulai tanggal delapan bulan petang demi keselamatanSri Paduka.Tersebut pada tanggal empatbelas bulan petang. Sri Paduka berkirap. Selama kirap keliling kota, busana Sri Paduka serbakencana. Ditatatang jempana kencana, panjang berarak beranutruntun. Mahamantri Agung, sarjana, pendeta beriring dalampakaian seragam. Mengguntur gaung gong dan salung, disambut terompetmeriah sahut-menyahut Bergerak barisan pujangga menampung beliau dengan pujasloka. Gubahan kawi raja dari pelbagai kota dari seluruhJawa. Tanda bukti Sri Paduka perwira bagai Rama, mulia bagaiSri Kresna. Telah naik Sri Paduka di takhta mutu-manikam, bergebarpancar sinar. Seolah-olah Hyang Trimurti datang mengucapkan pujiastuti.Yang nampak, semua serba mulia, sebab Sri Paduka memang raja agung. Serupa jelmaan Sang Sudodanaputra dari Jina bawana. Sri nata Pajang dengan sang permaisuri berjalan palingmuka. Lepas dari singasana yang diarak pengiring terlalubanyak.Mahamantri Agung Pajang dan Paguhan serta pengiringjadi satu kelompok.Ribuan jumlahnya, berpakaian seragam membawa panji dantunggul. Raja Lasem dengan permaisuri serta pengiring dibelakangnya. Lalu raja Kediri dengan permaisuri serta MahamantriAgung dan tentara. Berikut maharani Jiwana dengan suami dan parapengiring.Sebagai penutup Sri Paduka dan para pembesar seluruhJawa. Penuh berdesak sesak para penonton ribut berebuttempat. Di tepi jalan kereta dan pedati berjajar rapatmemanjang. Tiap rumah mengibarkan bendera, dan panggung membujursangat panjang. Penuh sesak wanita tua muda, berjejalberimpit-impitan. Rindu sendu hatinya seperti baru pertama kalimenonton.Terlangkahi peristiwa pagi, waktu Baginda mendakisetinggil. Pendeta menghaturkan kendi berisi air suci di dulangberukir. Mahamantri Agung serta pembesar tampil ke mukamenyembah bersama-sama. Tanggal satu bulan Caitra bala tentara berkumpulbertemu muka. Mahamantri Agung, perwira, para arya dan pembantu rajasemua hadir. Kepala daerah, ketua desa, para tamu dari luar kota. Begitu pula para kesatria, pendeta dan brahmana utama.Maksud pertemuan agar para warga mengelakkan watakjahat. Tetapi menganut ajaran raja Kapa Kapa, dibaca tiapCaitra. Menghindari tabiat jahat, seperti suka mengambilmilik orang. Memiliki harta benda dewa, demi keselamatanmasyarakat.Dua hari kemudian berlangsung perayaan besar. Di utara kota terbentang lapangan bernama Bubat. Sering dikunjungi Sri Paduka, naik tandu bersudutSinga. Di arak abdi berjalan, membuat kagum tiap orang. Bubat adalah lapangan luas lebar dan rata. Membentang ke timur setengah krosa sampai jalan raya. Dan setengah krosa ke utara bertemu tebing sungai.Dikelilingi bangunan Mahamantri Agung di dalamkelompok. Menjulang sangat tinggi bangunan besar di tengahpadang. Tiangnya penuh berukir dengan isi dongengan parwa. Dekat di sebelah baratnya bangunan serupa istana. Tempat menampung Sri Paduka di panggung pada bulanCaitra. Panggung berjajar membujur ke utara menghadap barat. Bagian utara dan selatan untuk raja dan arya. Para Mahamantri Agung dan dyaksa duduk teraturmenghadap timur. Dengan pemandangan bebas luas sepanjang jalan raya.Di situlah Sri Paduka memberi rakyat santapan mata. Pertunjukan perang tanding, perang pukul.desuk-mendesuk Perang keris, adu tinju tarik tambang, menggembirakan.Sampai tiga empat hari lamanya baharu selesai. Seberangkat Sri Paduka. sepi lagi, panggungnyadibongkar.Segala perlombaan bubar, rakyat pulang bergembira. Pada Caitra bulan petang, Sri Paduka menjgmu parapemenang. Yang pulang menggondol pelbagai hadiah bahan pakaian. Segenap ketua desa dan wadana tetap tinggal. Paginya mereka, dipimpin Arya Ranadikara menghadap SriPaduka Minta diri di pura, bersama Arya Mahadikara, kepala pancatanda danpadelegan. Sri Paduka duduk di atas takhta, dihadap para abdi danpembesar.Berkatalah Sri nata Wengker di hadapan para pembesardan wedana : "Wahai, tunjukkan cinta serta setya baktimu kepada SriPaduka Prabu Cintailah rakyat bawahanmu dan berusahalah memajukandusunmu Jembatan, jalan raya, beringin, bangunan dan candisupaya dibina. Terutama dataran tinggi dan sawah, agar tetap subur,peliharalah Perhatikan tanah rakyat jangan sampai jatuh di tanganpetani besar.Agar penduduk jangan sampai terusir dan mengungsi kedesa tetangga. Tepati segala peraturan untuk membuat desa bertambahbesar. Sri nata Kerta Wardana setuju dengan anjuranmemperbesar desa. Harap dicatat nama penjahat dan pelanggaran setiapakhir bulan. Bantu pemeriksaan tempat durjana terutama pelanggarsusila. Agar bertambah kekayaan Sri Paduka demi kesejahteraannegara.Kemudian bersabda Sri Baginda Wilwatikta memberianjuran : "Para budiman yang berkunjung kemari, tidak bolehdihalang-halangi. Rajakarya terutama bea-cukai, pelawang supayadilunasi. Jamuan kepada para tetamu budiman supaya diaturpantas. Undang-undang sejak pemerintahan ibunda harus ditaati.Hidangan makanan sepanjang hari harus dimasakpagi-pagi. Jika ada tamu loba tamak mengambil makanan, merugikan.Biar mengambilnya, tetapi laporkan namanya kepadasaya. Negara dan desa berhubungan rapat seperti singa danhutan. Jika desa rusak, negara akan kekurangan bahan makanan. Kalau tidak ada tentara, negara lain mudah menyerangkita. Karenanya peliharalah keduanya, itu perintah saya"Begitu perintah Sri Paduka kepada wadana, yang tundukmengangguk Sebagai tanda mereka sanggup mengindahkan perintahbeliau.Mahamantri Agung upapati serta para pembesar menghadapbersama. Tepat pukul tiga mereka berkumpul untuk bersantapbersama. Bangunan sebelah timur laut telah dihiasi gilangcemerlang. Di tiga ruang para wadana duduk teratur menganutsudut. Santapan sedap mulai dihidangkan di atas dulang serbaemas Segera deretan depan berhadap-hadapan di muka SriPaduka. Santapan terdiri dari daging kambing, kerbau, burung,rusa, madu, Ikan, telur, domba menurut adat agama dari zamanpurba. Makanan pantangan : daging anjing, cacing, tikus,keledai dan katak. Jika dilanggar mengakibatkan hinaan musuh, mati dannoda. Dihidangkan santapan untuk orang banyak. Makanan serba banyak serta serba sedap. Berbagai-bagai ikan laut dan ikan tambak. Berderap cepat datang menurut acara. Daging katak, cacing, keledai, tikus, anjing. Hanya dihidangkan kepada para penggemar. Karena asalnya dari pelbagai desa.Mereka diberi kegemaran, biar puas. Mengalir pelbagai minuman keras segar. Tuak nyiur, tal, arak kilang, brem, tuak rumbya. Itulah hidangan yang utama. Wadahnya emas berbentuk aneka ragam. Porong dan guci berdiri terpencar-pencar. Berisi aneka minuman keras dari aneka bahan. Beredar putar seperti air yang mengelir. Yang gemar minum sampai muntah serta mabuk. Meluap jamuan Sri Paduka dalam pesta Hidangan mengalir menghampiri tetamu.Dengan sabar segala sikap dizinkan. Penyombong, pemabuk jadi buah gelak tawa. Merdu merayu nyanyian para biduan. Melagukan puji-pujian Sri Paduka. Makin deras peminum melepaskan nafsu. Habis lalu waktu, berhenti gelak gurau.Pembesar daerah angin membadut dengan para lurah. Diikuti lagu, sambil bertandak memilih pasangan. Seolah tingkahnya menarik gelak, menggelikanpandangan.Itulah sebabnya mereka memperoleh hadiah kain. Disuruh menghadap Sri Paduka, diajak minum bersama. Mahamantri Agung upapati berurut mengelir menyanyi. Nyanyian Menghuri Kandamuhi dapat bersorak pujian. Sri Paduka berdiri, mengimbangi ikut melaras lagu. Tercengang dan terharu hadirin mendengar suar merdu. Semerebak meriah bagai gelak merak di dahan kayu. Seperti madu bercampur dengan gula terlalu sedapmanis. Resap menghalu kalbu bagai desiran buluh perindu.Arya Ranadikara lupa bahwa Sri Paduka berlagu. Bersama Arya Ranadikara mendadak berteriak. Bahwa para pembesar ingin beliau menari topeng. Ya! jawab beliau, segera masuk untuk persiapan.Sri Kerta Wardana tampil ke depan menari panjak.Bergegas lekas panggung di siapkan ditengah mandapa. Sang permaisuri berhias jamang laras menyanyikan lagu.Luk suaranya mengharu rindu, tingkahnya memikat hati. Bubar mereka itu, ketika Sri Paduka keluar. Lagu rayuan Sri Paduka bergetar menghanyutkan rasa. Diiringkan rayuan sang permaisuri rapi rupendah. Resap meremuk rasa, merasuk tulang sungsum pendengar.Sri Paduka warnawan telah mengenakan tampuk topeng. Delapan pengiringnya di belakang, bagus, bergas,pantas. Keturunan Arya, bijak cerdas, sopan tingkah lakunya. Itulah sebabnya benyolannya selalu kena. Tari sembilan orang telah dimulai dengan banyolan. Gelak tawa terus menerus, sampai perut kaku beku. Babak yang sedih meraih tangis, mengaduk haru danrindu. Tepat mengenai sasaran, menghanyutkan hati penonton. Silam matahari waktu lingsir, perayaan berakhir. Para pembesar meminta diri mencium duli paduka. Katanya :"lenyap duka oleh suka, hilang dari bumi! Terlangkahi pujian Sri Paduka waktu masuk istana. Demikianlah suka mulia Sri Paduka Prabu di pura,tercapai segala cita. Terang Sri Paduka sangat memperhatikan kesejahteraanrakyat dan negara. Meskipun masih muda dengan suka rela berlaku bagaititisan Buda. Dengan laku utama beliau memadamkan api kejahatandurjana. Terus membumbung ke angkasa kemashuran dan keperwiraanSri Paduka. Sungguh beliau titisan Batara Girinata untuk menjagabuana. Hilang dosanya orang yang dipandang, dan musnah letanya abdi yang disapa.Itulah sebabnya keluhuran beliau mashur terpuji ditiga jagad. Semua orang tinggi, sedang, rendah menuturkankata-kata pujian. Serta berdoa agar Sri Paduka tetap subur bagai gunungtempat berlindung. Berusia panjang sebagai bulan dan matahari cemerlangmenerangi bumi.Semua pendeta dari tanah asing menggubah pujian SriPaduka. Sang pendeta Budaditya menggubah rangkaian selokaBogawali. Tempat tumpah darahnya Kancipuri di Sadwihara diJambudwipa. Brahmana Sri Mutali Saherdaya menggubah pujian selokaindah.Begitu pula para pendeta di Jawa, pujangga, sarjanasastra. Bersama-sama merumpaka seloka puja sastra untuknyanyian. Yang terpenting puja sastra di prasasti, gubahanupapati Sudarma. Berupa kakawin, hanya boleh diperdengarkan di dalamistana. Mendengar pujian para pujangga pura bergetar mencakarudara. Empu Prapanca bangkit turut memuji Sri Paduka,meski tak akan sampai pura.Maksud pujiannya, agar Sri Paduka gembira jika mendengar gubahannya. Berdoa demi kesejahteraan negara, terutama Sri Paduka dan rakyat.Tahun Saka 1287 bulan Aswina hari purnama. Siaplah kakawin pujaan tentang perjalanan jayakeliling negara. Segenap desa tersusun dalam rangkaian, pantas disebutDesa Warnana. Dengan maksud, agar Sri Paduka ingat jika membacahikmat kalimat. Sia-sia lama bertekun menggubah kakawin menyurat diatas daun lontar. Yang pertama Tahun Saka, yang kedua "Lambang" kemudian "Parwasagara" . Berikut yang keempat "Bismacarana" , akhirnya cerita "Sugataparwa" . Lambang dan Tahun Saka masih akan diteruskan, sebab memang belum siap.Meskipun tidak semahir para pujangga di dalammenggubah kakawin. Terdorong cinta bakti kepada Sri Paduka, ikut membuat puja sastra berupa karya kakawin,sederhana tentang rangkaian sejarah desa. Apa boleh buat harus berkorban rasa, pasti akanditertawakan. Nasib badan dihina oleh para bangsawan, canggungtinggal di dusun. Hati gundah kurang senang, sedih, rugi tidak mendengarujar manis.Teman karib dan orang budiman meninggalkan tanpa belaskasihan. Apa gunanya mengenal ajaran kasih, jika tidakdiamalkan? Karena kemewahan berlimpah, tidak ada minat untukberamal. Buta, tuli, tak nampak sinar memancar dalam kesedihan,kesepian. Seyogyanya ajaran sang Begawan diresapkan bagaisepegangan. Mengharapkan kasih yang tak kunjung datang, akanmembawa mati muda. Segera bertapa brata di lereng gunung, masuk ke dalamhutan. Membuat rumah dan tempat persajian di tempat sepi danbertapa. Halaman rumah ditanami pohon kamala, asana,tinggi-tinggi.Memang Kamalasana nama dukuhnya sudah sejak lamadikenal. Prapanca itu pra lima buah. Cirinya: cakapnya lucu. Pipinya sembab, matanyangeliyap. Gelaknya terbahak-bahak. Terlalu kurang ajar, tidakpantas ditiru. Bodoh, tak menurut ajaran tutur. Carilah pimpinan yang baik dalam tatwa. Pantasnya ia dipukul berulang kali. Ingin menyamai Empu Winada.Mengumpulkan harta benda. Akhirnya hidup sengsara. Tapi tetap tinggal tenang. Winada mengejar jasa. Tanpa ragu wang dibagi. Terus bertapa berata. Mendapat pimpinan hidup. Sungguh handal dalam yuda. Yudanya belum selesai. Ingin mencapai nirwana. Jadi pahlawan pertapa.Beratlah bagi para pujangga menyamai Winada, bertekun dalam tapa, membalas dengan cinta kasih perbuatan mereka yangsenang menghina, orang-orang yang puas dalam ketenangandan menjauhkan diri dari segala tingkah, menjauhkan diri dari kesukaan dan kewibawaan dengan harapan akan memperoleh faedah. Segan meniru perbuatan mereka yang dicacad dan dicela di dalam pura. * * *Tags: mpu prapantja, gajah mada, mpu nala, hayamwuruk, singasri,
Untuk mengurangi sumuk akibat teriknya matahari Sri Paduka mendekati permaisuri seperti dewa-dewi. Para putri laksana apsari turun dari kahyangan. Hilangnya keganjilan berganti pandang penuh herancengang. Berbagai-bagai permainan diadakan demi kesukaan. Berbuat segala apa yang membuat gembira penduduk. Menari topeng. bergumul, bergulat, membuat orangkagum.Sungguh beliau dewa menjelma sedang mengedari dunia. Selama kunjungan di desa Patukangan Para Mahamantri Agung dari Bali dan Madura. Dari Balumbung, kepercayaan Sri Paduka Mahamantri Agung seluruh JawaTimur berkumpul. Persembahan bulu bekti bertumpah-limpah. Babi, gudel, kerbau, sapi, ayam dan anjing. Bahan kain yang diterima bertumpuk timbun. Para penonton tercengang-cengang memandang.Tersebut keesokan hari pagi-pagi. Sri Paduka keluar di tengah-tengah rakyat. Diiringi para kawi serta pujangga. Menabur harta membuat gembira rakyat. Hanya pujangga yang menyamar Empu Prapanca sedih tanpaupama. Berkabung kehilangan kawan kawi-Buda Panji Kertayasa. Teman bersuka-ria, ternan karib dalam upacara gama. Beliau dipanggil pulang, sedang mulai menggubah aryamegah. Kusangka tetap sehat, sanggup mengantar aku ke manajuga. Beliau tahu tempat-tempat mana yang layak pantasdilihat. Rupanya sang pujangga ingin mewariskan karya megahindah. Namun mangkatlah beliau, ketika aku tiba, tak terduga.Itulah lantarannya aku turut berangkat ke desa Keta. Melewati Tal Tunggal, Halalang panjang. Pacaran danBungatan Sampai Toya Rungun, Walanding, terus Terapas, laluberalam. Paginya berangkat ke Lemah Abang, segera tiba di Keta.Tersebut perjalanan Sri Baginda ke arah barat. Segera sampai Keta dan tinggal di sana lima hari. Girang beliau melihat lautan, memandang balai kambang.Tidak lupa menghirup kesenangan lain sehingga puas. Atas perintah sang arya semua Mahamantri Agungmenghadap. Wiraprana bagai kepala upapati Siwa-Buda. Mengalir rakyat yang datang sukarela tanpa diundang. Membawa bahan santapan, girang menerima balasan.

ANUV CHAVIDDY

ABADI SELAMANYA

  • PHOTOSHOP CS 3

FUNGSI RAHASIA PHOTOSHOP CS2

  • ADOBE PHOTOSHOP 7.0

LASKAR PELANGI

  • AYAT-AYAT CINTA
  • PELANGI...PELANGI

WAYANG DAN FILOSOFI PANCASILA

  • FALSAFAH PANCASILA DAN FILSAFAT DJAWA

EMERGING THE EXTREM POWER OF CONCENTRATION

  • EMERGING THE EXTREM POWER OF MIND

ASSESSMENT FOR LEARNING

  • DESIGNING A LESSON LEARNING

PRINCESS CHEN PING

  • KOTA TERLARANG

MENJADI SUPER KREATIF MELALUI PEMETAAN PIKIRAN

  • ESQ

DIALOG INTERAKTIF

DIALOG INTERAKTIF
BU TUTI JR BERDIALOG DGN PESERTA KGI

KONFERENSI GURU INDONESIA

KONFERENSI GURU INDONESIA
EMPAT SERANGKAI DLM PRESENTASI

AL LU'LU' WAL MARJAN

  • HADITS RIWAYAT BUCHORI

ASBABUN NUZUL

  • ASBABUL WURUD

FOTO TAHUN 2007

FOTO TAHUN 2007
UNTUK SERTIFIKASI GURU 2007

BERITA PERSAHABATAN

BERITA PERSAHABATAN
BERITA PERSAHABATAN SISWA INDONESIA-JEPANG

SAHABAT BARU

SAHABAT BARU
KGI 26-27 NOP 2006

FOTO BU TUTI DARI MAS ALI

FOTO BU TUTI DARI MAS ALI

MY WAY

  • DON'T CRY MAMA

RICHIE RICH

  • STARTEGI JITU MEMILIH METODE STATISTIK PENELITIAN DENGAN SPSS

BALADA PAIJO

  • HUMOR ALA MADURA

KEBUDAYAAN DAN PEMBANGUNAN INDONESIA

  • PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

FOTO TAHUN 2006

FOTO TAHUN 2006
UNTUK SELEKSI MENJADI KEPALA SEKOLAH

PIMPINAN SNEPAR 1 P. AREN

PIMPINAN SNEPAR 1 P. AREN
BAPAK ALAN SUHERLAN

BATU MELAYANG DARI FILE PAK ALAN

BATU MELAYANG DARI FILE PAK ALAN

FI DZILALIL QUR'AN

  • TAFSIR PASSE

LAYAR TERKEMBANG

  • MANAJEMEN PERSONALIA DAN SUMBERDAYA MANUSIA

EL CID

  • MY WAY

ANGGIA MURNI

  • DI BAWAH LINDUNGAN KA'BAH

RENUNGAN SUFISTIK ISLAM - JAWA

  • WAYANG DAN KARATER MANUSIA

KARTUN STATISTIK

  • MANAJEMEN MUTU SDM

EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT

  • THE TRUE POWER OF WATER AND THE SECRET

THE POWER OF LEARNING STYLES

  • CHARATER BUILDING

Mengenai Saya

Foto saya
Tuti J Rismarini
Tangerang, Propinsi Banten, Indonesia
Saya, Tuti J Rismarini, kota kelahiran Malang. Karena ayahanda seorang TNI/AD maka masa kecil saya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, sesuai dengan tugas kedinasan ayahanda. Ketika kami tinggal di Surabaya bertemulah saya dengan putra seorang TNI juga, yang kemudian menjadi suami saya. Kami mempunyai tiga permata hati, yaitu dua orang puteri dan seorang putera.
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ►  2014 (6)
    • ►  Juni (6)
      • ►  Jun 18 (4)
      • ►  Jun 14 (2)
  • ▼  2013 (27)
    • ►  Mei (5)
      • ►  Mei 14 (5)
    • ►  April (3)
      • ►  Apr 13 (1)
      • ►  Apr 04 (2)
    • ►  Februari (8)
      • ►  Feb 05 (8)
    • ▼  Januari (11)
      • ▼  Jan 28 (11)
        • MASIH DALAM FOTO KENANGAN
        • MASIH DALAM FOTO KENANGAN
        • MASIH DALAM FOTO KENANGAN
        • MASIH DALAM FOTO KENANGAN
        • MASIH DALAM FOTO KENANGAN
        • MASIH DALAM FOTO KENANGAN
        • MASIH DALAM FOTO KENANGAN
        • FOTO KENANGAN
        • HARI INI
        • BETAPA
        • RISE ME UP
  • ►  2012 (15)
    • ►  September (5)
      • ►  Sep 22 (4)
      • ►  Sep 02 (1)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 11 (3)
      • ►  Apr 05 (2)
    • ►  Maret (2)
      • ►  Mar 18 (2)
    • ►  Januari (3)
      • ►  Jan 06 (3)
  • ►  2011 (2)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 19 (2)
  • ►  2010 (9)
    • ►  Desember (1)
      • ►  Des 24 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 27 (1)
    • ►  Agustus (3)
      • ►  Agu 21 (3)
    • ►  Maret (4)
      • ►  Mar 24 (1)
      • ►  Mar 23 (3)
  • ►  2009 (8)
    • ►  Agustus (1)
      • ►  Agu 18 (1)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 01 (1)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 23 (2)
    • ►  Maret (3)
      • ►  Mar 29 (1)
      • ►  Mar 28 (2)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 03 (1)
  • ►  2008 (132)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 25 (1)
    • ►  Mei (24)
      • ►  Mei 26 (2)
      • ►  Mei 24 (5)
      • ►  Mei 13 (4)
      • ►  Mei 11 (4)
      • ►  Mei 07 (2)
      • ►  Mei 06 (3)
      • ►  Mei 05 (1)
      • ►  Mei 01 (3)
    • ►  April (8)
      • ►  Apr 27 (2)
      • ►  Apr 24 (1)
      • ►  Apr 22 (2)
      • ►  Apr 20 (2)
      • ►  Apr 15 (1)
    • ►  Maret (6)
      • ►  Mar 28 (6)
    • ►  Februari (44)
      • ►  Feb 20 (1)
      • ►  Feb 17 (1)
      • ►  Feb 15 (3)
      • ►  Feb 10 (1)
      • ►  Feb 09 (8)
      • ►  Feb 08 (21)
      • ►  Feb 07 (9)
    • ►  Januari (49)
      • ►  Jan 17 (4)
      • ►  Jan 16 (1)
      • ►  Jan 12 (4)
      • ►  Jan 11 (40)
  • ►  2007 (13)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 20 (2)
      • ►  Des 03 (1)
    • ►  November (1)
      • ►  Nov 12 (1)
    • ►  Oktober (3)
      • ►  Okt 15 (1)
      • ►  Okt 07 (2)
    • ►  September (6)
      • ►  Sep 24 (1)
      • ►  Sep 13 (4)
      • ►  Sep 12 (1)

THE SEVEN HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE

  • SIMFONI OTAK
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.