Siang terik
Deru mobil menderu tiada henti
Suara tanya lamat-lamat nduk...nduk...
Tuti mengangguk ngantuk
Tapi bapak mengartikan lain
Akhirnya salah persepsi
Tapi bapak tak marah
tuti tertawa geli
Kini
tuti menyadari
Betapa agung cinta bapak
Betapa besar kasih sayang bapak
Betapa Bapak adalah bapak terbaik di dunia
Berkorban tanpa pamrih
Apalagi mengharap balas jasa
Kini tuti merasa betapa Bapak tak kenal lelah
Melindungi putera-puteri tambatan hati
Namun... putera-puteri tak menyadari
Kini
Setelah Bapak dipanggil Illahi
tuti bersedih hati
Andai waktu bisa kembali
Ingin tuti mengulang kembali
Seperti dulu lagi
Yang terpateri menjadi kenangan dalam sanubari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar